PEMBAHASAN
(termasuk hiperakut dan subakut) dan kronik. Konjungtivitis bakteri akut biasanya
ringan dan dapat sembuh sendiri, berlangsung kurang dari 14 hari. Pengobatan
dengan salah satu obat antibakteri yang tersedia biasanya menyembuhkan dalam
menimbulkan komplikasi mata yang berat jika tidak diobati sejak dini.
duktus nasolakrimalis.1
22
23
saling melekat saat bangun tidur, dan kadang edema palpebra. Infeksi biasanya
mulai dari satu mata dan melalui tangan menular ke sebelahnya. Infeksi dapat
banyak. Setiap konjungtivitis dengan eksudat yang banyak harus segera dilakukan
kerusakan kornea atau dapat terjadi komplikasi sepsis atau meningitis karena
epidemik disebut mata merah atau pinkeye. Penyakit ini sering ditandai dengan
ini juga bisa menyertai blefaritis bakterial kronik atau disfungsi kelenjar meibom.1
24
dipulas dengan pulasan gram atau giemsa. Pemeriksaan ini akan menampilkan
mikroskopik dan biakan disarankan untuk semua kasus dan diharuskan jika
antibiotik juga diperlukan, tetapi terapi antibiotik empiris harus segera dilakukan.
Bila uji sensitifitas bakteri sudah didapatkan, terapi dengan antibiotik spesifik
dapat diberikan. 1
4.5 Komplikasi
4.6 Terapi
hasil dengan antibiotik setelah 3-5 hari maka pengobatan dihentikan dan ditunggu
sistemik. Jika kornea tidak terlibat, ceftriaxone 1 g yang diberikan dosis tunggal
per intramuskular biasanya merupakan terapi sistemik yang adekuat. Jika kornea
terkena dibutuhkan terapi ceftriaxone parenteral 1-2 g per hari selama 5 hari.
dalam bentuk tetes mata tiap jam atau salep mata 4-5 kali sehari. Apabila tidak
dibilas dengan larutan saline agar dapat menghilangkan sekret konjungtiva. Untuk
higiene perorangan. 1
4.7 Prognosis