Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan USG biasanya dilakukan untuk memeriksakan segala macam hal yang terkait

dengan kehamilan, untuk mengetahui jenis kelamin bayi, memantau kondisi bayi dalam
kandungan secara keseluruhan, hingga mencari masalah pada tubuh ibu hamil yang
bisa merisikokan kehamilannya.

Tua, muda, laki-laki, atau perempuan bisa saja disarankan untuk menjalani pemeriksaan USG
apabila dokter merasa perlu. Hal ini bertujuan untuk memastikan diagnosis penyakitnya, agar
Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
Cara kerja USG

USG atau ultrasonografi (sonogram) adalah sebuah tes pemeriksaan yang menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggambarkan kondisi organ-organ dalam tubuh.

Saat Anda melakukan USG, bagian tubuh yang diperiksa akan dioleskan gel, dan kemudian
dokter akan menggerakkan stik pengontrol bernama transduser di atas bagian tubuh tersebut.
Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi ke organ-organ maupun
cairan tubuh yang ada di area tersebut. Gelombang suara ini kemudian akan memantul
kembali berupa sinyal listrik ke mesin yang akan mengubahnya menjadi gambar. Anda bisa
melihat gambar organ dalam tubuh Anda di layar monitor.

Misalnya, Anda diminta untuk USG jantung. Setelah dada Anda dioles gel khusus, stik
transduser yang bergerak-gerak di atasnya akan “mengambil gambar” jantung sekaligus
rangka dada Anda. Pada jaringan yang memiliki kepadatan tinggi, seperti tulang, layar USG
akan menampilkan gambar berwarna putih. Sementara jaringan lunak, seperti jantung, akan
dimunculkan sebagai gambaran berwarna hitam.
Masalah kesehatan yang bisa dideteksi lewat pemeriksaan USG

Selain untuk memeriksa kondisi kehamilan, pemeriksaan USG juga berfungsi untuk
mendeteksi masalah kesehatan pada:

1. Sistem empedu

Segala penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan sistem empedu bisa dideteksi lewat
USG.
Kantong empedu terletak di antara usus dan hati yang berfungsi menyimpan empedu dari hati
sampai saatnya tiba untuk dilepaskan ke dalam usus guna membantu pencernaan. Empedu itu
sendiri adalah cairan kuning kehijauan yang fungsinya mencerna lemak. Cairan empedu bisa
menumpuk dan lama-lama mengkristal sehingga menimbulkan masalah kesehatan,
seperti batu empedu dan kolesistitis. Masalah pada pankreas juga termasuk yang bisa
dideteksi lewat pemeriksaan USG sistem empedu.

2. Sistem urinasi (perkemihan)

Pemeriksaan USG dapat mendeteksi dan memberikan gambaran jelas mengenai masalah pada
saluran kemih, yang dimulai dari ginjal sampai kandung kemih. Penyakit atau kondisi medis
yang bisa dideteksi termasuk hidronefrosis (pembesaran ginjal), tumor ginjal, penebalan
dinding saluran kemih, hingga testis yang tidak turun pada anak dan testis yang terpuntir
(torsio testis).

3. Sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)

Pemeriksaan USG jantung disebut juga dengan ekokardiografi. Pemeriksaan ini khususnya
menggunakan USG doppler. Doppler kebanyakan dipakai untuk mengukur laju aliran darah
pada jantung dan pembuluh darah besar. Gambaran yang nantinya muncul berupa gambaran
warna merah dan biru.

Dengan ekokardiografi, Anda dapat langsung melihat seberapa baik fungsi dan struktur
jantung bekerja secara akurat. USG jantung dapat memberi tahu Anda bagaimana gerakan
katup jantung, dinding jantung, dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.

Dengan alat ini Anda dapat melihat apakah fungsi jantung Anda baik, apalagi jika
dilakukan setelah serangan jantung.

4. Usus buntu

Usus buntu (apendisitis) adalah peradangan pada usus buntu yang disebabkan oleh
penyumbatan. Usus buntu adalah sebuah struktur berbentuk selang kecil yang menempel
pada bagian awal usus besar. Usus buntu tidak memiliki fungsi tertentu, tapi ketika sumbatan
tersebut pecah, radang usus buntu dapat membahayakan nyawa.
Ketika dilihat lewat pemerikaaan USG, gambaran yang akan tampil adalah usus buntu akan
berukuran lebih besar dari biasanya dan terdapat penebalan dinding dari usus buntu.

5. Pembesaran kelenjar getah bening

Pemeriksaan USG dapat memberi tahu dokter seputar adanya pembengkakan kelenjar getah
bening dan masalah lain yang terkait dengannya (limfadenopati, limfadenitis).

Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya lebih rentan dialami anak-anak karena sistem
daya tahan tubuhnya masih berkembang. Penyebab pembengkakan antara lain radang
tenggorokan, infeksi virus, infeksi telinga, infeksi gigi, infeksi bakteri, dan infeksi
HIV/AIDS.

Selain untuk memeriksa kondisi kehamilan dan lima jenis masalah di atas, pemeriksaan USG
juga dapat dilakukan pada tenggorokan dan vagina sesuai apa yang dibutuhkan oleh dokter
untuk diperiksa. Ukuran stik transdusernya pun bisa berbeda-beda, tergantung lokasi
pemeriksaannya.
Efek samping pemeriksaan USG

Pemeriksaan USG mungkin dapat menyebabkan sensasi panas sementara pada lokasi
pemeriksaan saat dilakukan pencitraan. Namun USG adalah prosedur medis aman dan tidak
memiliki efek samping atau komplikasi serius jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai