DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK 3
NURUL FAJRINA
NUR ANDINA
FEBRIANI
RINI AHRIANI
M.SUQRON
PRYDI SETIAWAN
ASRUL
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan yang terdapat dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu kami memohon saran
dan kritik yang membangun, demi perbaikan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 3
II
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………………..I
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………III
A. Latar belakang……………………………………………………………………1
B. Rumusan masalah………………………………………………………………...1
C. Tujuan penulisan…………………………………………………………………1
D. Manfaat penulisan………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………………9
B. Saran ………………………………………………………………………….....9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………10
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua divisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji terbuka,
biji tidak tertutup dengan daging buah atau daun buah (karpelum). Misalnya, pada cemara,
pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging
buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji
banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan
berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki bagian yang
sangatlah banyak.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A .Pengertian Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu sperma yang
berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Jadi, spermatophyta yaitu tumbuhan berbiji.
spermophyta merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu
organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya
mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer
bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai
saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan. Dalam sistem taksonomi modern, kelompok
tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain , Angiospermae, kelompok ini disebut
juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Dan Sistem Engler menempatkan
Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan
berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya
menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist
memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta.
Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan
meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti
sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu
kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan
nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan
untuk nama-nama tidak resmi).
Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi
Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi
filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular.
Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai
sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan
diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. Sistem APG, yang
menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika
(clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan
kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari
monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat
parafiletik).
2
Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai
eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri
yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima
mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap
parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleoberarti "purba" atau "kuno") untuk
kemudahan penyebutan.
a. menghasilkan biji
c. embrio dilindungi oleh kulit biji, sehingga tanhan terhadap kondisi lingkungan yang
tidak sesuai
3
C. Klasifikasi Spermatophyta ( tumbuhan berbiji)
Tumbuhan ini m uncul pertamakali sekitar 350 juta tahun yang lalu. Tumbuhan ini
memiliki akar, batang, dan daun sejati yang dilengkapiu oleh pembuluh angkut (xylem
dan floem). Bentuk daunnya bermacam – macam.
1. Kelas cycadophyta
4
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan
subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman
hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru(Anabaena) yang dapat mengikat
nitrogenPerkembangan dari Pteridophyta. Memiliki daun yang besar seperti tumbuhan
palem : Cycas rumphii, zamia floridiana, dan dion edule
2. Kelas ginkgophyta
Sebagian besar sudah punah yang ada ginko biloba. Ginkgo(gingko biloba)
merupakan spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka
yang pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini diketahui hanya
tumbuh liar di Asia Timur Laut, namun telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim
sedang lainnya sebagai pohon penghias taman atau pekarangan. Bentuk tumbuhan
modern ini tidak banyak berubah dari fosil-fosilnya yang ditemukan.
3. Kelas peniphyta
Memiliki daun berbentuk jarum dan selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Contoh :
taxus baccata, agathis alba, arau caria cunninghamii.
5
4. Kelas Gnetophyta
Berupa pohon dengan banyak cabang dan dengan daun tunggal juga memiliki bunga
majemuk. Contoh : Melinjo dan ephedra altissima
Tumbuhan ini sangat berkembang dan menjadi dominan di era Kenozoikum sampai
sekarang. Struktur reproduksinya sudah dilengkapi dengan perhiasan bunga.
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang
disebut daun buah (carpels).
6
Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk
yang disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau
herba.
7
Klasifikasinya :
1. Monokotil rata – rata memiliki daun sejajar, tak ada batang berkambium, organ
bunga berkelipatan 3 dan akar serabut. Contoh oryza sativa
2. Dikotil rata – rata memiliki daun men jari, batang berkambium, organ bunya yang
berkelipatan 2, 4 dan 5 dan akar tunggang. Contohnya Citrus .sp
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu sperma yang
berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Jadi, spermatophyte yaitu tumbuhan berbiji.
spermophyta merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu
organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya
mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer
bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Sesuai dengan bentuk dan stukturnya, biji dapat dikelompokkan kedalam beberapa
kelompok besar yakni gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka ) dan angiospermae
(Tumbuhan Berbiji Tertutup). Sedangkan pada tumbuhan Angiospermae Ciri-ciri tumbuhan
monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan, karena memiliki bunga yang sesungguhnya
atau bunga lengkap. Oleh karena itu Tumbuhan Angiospermae dibagi menjadi dua kelompok
besar yakni Monokotil (Tumbuhan Berkeping satu) dan Dikotil (Berkeping Dua). Contoh
tumbuhan monokotil seperti Kelapa, Jagung, Padi, Pinang, Bambu, Tebu, Palem, Durian,
Salak, Melinjo, dst. Sedangkan Contoh tumbuhan dikotil adalah Kacang tanah, Mangga,
Rambutan, Belimbing, Beringin, Jati, Mahoni,jahe, dst.
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat baik
daari segi penulisan maupun pembahasan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://wwwGoogle.com
http://www.wiki.org.spermathopyta.co.id
www.Blog.Ilmu Biologi.com kategori : Spermathopyta
10