Sap-Menarik-Diri - 1 - .Doc Filename - UTF-8''sap-menarik-diri
Sap-Menarik-Diri - 1 - .Doc Filename - UTF-8''sap-menarik-diri
MENARIK DIRI
Di Ruang 23 Empati RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Oleh:
Tim PKMRS
Oleh:
Kelompok 10
Achmad M. Napik 201310300511034
Ayu Maya Rafikasari 201310300511045
Evi Liani Sasmita 201310300511007
Rifsan Aprianto 201310300511053
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Karu R. 23 Empati Psikiatri
Oleh :
Achmad M. Napik 201310300511034
Ayu Maya Rafikasari 201310300511045
Evi Liani Sasmita 201310300511007
Rifsan Aprianto 201310300511053
I. Latar Belakang
Pada dasarnya kemampuan Hubungan Sosial berkembang sesuai dengan
proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut untuk
mengembangkan hubungan sosial yang positif. Setiap tugas perkembangan sepanjang
daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses, kemampuan berperan serta dalam
proses hubungan diawali dengan kemampuan tergantung pada masa bayi dan
berkembang pada masa remaja dan dilanjutkan dengan kemampuan saling
tergantung (tergantung dan mandiri) pada masa dewasa.
Klien yang mengalami gangguan dalam interaksi sosial tidak mau terlibat
dalam aktivitas sosial dan cenderung untuk menarik diri. Klien yang menarik diri
kehilangan kontak dengan dunia luar dan berisiko untuk bunuh diri. Perawatan di rumah
sakit diperlukan bila ada resiko bunuh diri. Asuhan keperawatan pada klien ini untuk
melindungi dan menjamin agar klien tidak mencelakakan diri sendiri.
Prilaku menarik diri cenderung terlihat pada klien yang mengalami
depresi, disamping prilaku-prilaku lainnya. Perawatan sebagai salah satu bagian integral
dari pelayanan kesehatan, yang salah satu perannya adalah memberikan asuhan
keperawatan kesehatan mental dan bekerjasama dengan pemberi perawatan serta
konsultasi dengan pemberi pelayanan lain (Stuart dan Sundeen,1995 : 922).
Dengan kenyataan yang ada maka jelaslah peranan perawat dituntut untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitasnya karena tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan dalam hal ini pelayanan kesehatan jiwa, disamping itu perawatan pasien
depresi perlu perawatan paripurna yang melalui/meliputi bio psiko-sosial spiritual secara
komprehensif.
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat
mengetahui tentang Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/klien mampu :
Menyebutkan Pengertian Menarik Diri
Menyebutkan Penyebab Menarik Diri
Menyebutkan Gejala Menarik Diri
mengatasi Masalah Menarik Diri
III. Materi (terlampir)
IV. Metoda
Ceramah
Tanya jawab
V. Media
Leaflet
LCD
Laptop
VI. Kegiatan Penyuluhan
M P
F A A O
A A A A
O A A F
Keterangan :
A : Pasien P : Presenter M : Moderator
F : Fasilitator O : Observer
IX. Pengorganisasian
1. Pelaksana
a. Presenter : Achmad M. Napik
b. Moderator : Evi Liani Sasmita
c. Observer : Rifsan Aprianto
d. Fasilitator : Ayu Maya Rafikasari
2. Tugas pelaksana :
Soal
1. Apa Yang Anda ketahui Tentang Menarik Diri, Coba jelaskan?
a.
b.
c.
2. Sebutkan Penyebab dari seseorang melakukan menarik diri dari
lingkungan fisik dan sosialnya ?
a.
b.
c.
3. Sebutkan tanda gejala atau ciri-ciri dari sesorang yang menarik diri dari
lingkungan fisik dan sosialnya ?
a.
b.
c.
4. Apa dampak menarik diri ?
a.
b.
c.
5. Apa yang anda lakukan ketika mendapatkan saudara anda termasuk salah
satu orang yang menarik diri dari lingkungannya ?
a.
b.
c.
STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu dan bapak , perkenalkan nama saya ….. ini adalah
teman saya ….
Ayo kenalan dulu, dimulai dari ibu . siapa namanya ? “
b. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan ibu dan bapak hari ini ?”
c. Kontrak topic, waktu, dan tempat
“ Hari ini kami akan memberikan penjelasan menarik diri serta
penatalaksanaannya. Kami akan menjelaskan selama 20 menit. Bagaimana bu
pak ? kita akan berbicara diruangan ini
2. Fase Kerja
“ sekarang kita akan membagikan soal pre test sebelum kegiatan di mulai, kami
akan memberikan waktu selama 5menit. Silahkan soalnya dibaca dan dikerjakan.
(setelah 5menit) baik silahkan dikumpul solanya. Sekarang kita akan mulai
materinya ya, mohon ibu dan bapak memperhatikannya dengan baik. Hari ini
kami akan menjelaskan tentang menarik diri”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif: “ Bagaimana perasaan ibu dan bapak setelah mendapatkan
penyuluhan tentang tanda dan gejala gangguan jiwa ini ?”
Objektif: “baik bapak dan ibu kan sudah paham semua tentang apa
yangtelah dijelaskan tadi, mungkin dari bapak ibu ada yang ingin
menjelaskan kembali tentang menarik diri”.
b. Rencana Tindak Lanjut: “bapk ibu apa yang telah dijelaskan tadi kami
berharap untuk diterapkan apabila nantinya ada kejadian seperti yang ada
pada contoh yang telah disebutkan”
c. Kontrak
Topik: “bapak ibu insyallah nanti kita akan bertemu kembali untuk
membahas tentang halusinasi, apa itu halusinasi, tanda-tandanya
seperti apa, dan apa yang akan kita lakukan jika terjadi hal seperti
itu”.
Waktu: “untuk waktunya insyaallah pada hari rabu, 6 januari 2016,
jamnya insyaallah seperti jam sekarang”
Tempat: “tempatnya sama seperti sekarang diruang rehabilitasi
ini”
“Baik bu, pak terimakasih atas perhatiannya. Semoga apa yang telah kita pelajari
tadi bermanfaat dan semoga kita semua selalu diberi kesehatan. Amin. Kami
pamit dulu wassalamualaikum wr wb”.
REFERENSI