Ifrs Makalah Fix PDF
Ifrs Makalah Fix PDF
DOSEN PENGAMPU:
DAUD ANDREAS, M.Si.,Apt
DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Monitoring Efek Samping
Obat (MESO)”
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa Program Profesi Apoteker di Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura pada mata kuliah Farmasi Rumah Sakit dan Pelayanan Kefarmsian
sebagai pengambilan nilai mata kuliah tersebut.
Pada pengerjaannya penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dan mengarahkan.
Penulis menyadari masih belum sempurnanya penulisan makalah ini.
Sehingga penulis memohon maaf atas segala kesalahan yang ada. Oleh karena itu.
penulis menerima dengan tangan terbuka saran maupun kritik yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap agar
pengetahuan dan pengalaman penulis yang diperoleh selama pembuatan makalah
ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu farmasi pada
khususnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
I.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
I.2. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II ISI .................................................................................................... 3
II.1. Pengertian ........................................................................................... 3
II.2. Tujuan Monitoring Efek Samping Obat ............................................. 6
II.3. Cara Monitoring Efek Samping Obat ................................................. 6
II.4. Cara Pengisian Form Kuning MESO .................................................. 13
II.5. E-MESO .............................................................................................. 18
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
Aktivitas monitoring ESO dan juga pelaporannya oleh sejawat tenaga kesehatan
sebagai healthcare provider merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
mendeteksi kemungkinan terjadinya ESO yang serius dan jarang terjadi (rare).
Kegiatan pemantauan dan pelaporan ESO dapat berupa :4
a. Mendeteksi adanya kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki (ESO)
7
Setiap kejadian yang dicurigai sebagai efek samping obat perlu dilaporkan,
baik efek samping yang belum diketahui hubungan kausalnya (KTD/AE) maupun
yang sudah pasti merupakan suatu ESO (ADR). Tenaga kesehatan sangat dihimbau
untuk dapat melaporkan kejadian efek samping obat yang terjadi segera setelah
muncul kasus diduga ESO atau segera setelah adanya kasus ESO yang
teridentifikasi dari laporan keluhan pasien yang sedang dirawatnya. Karakteristik
suatu pelaporan spontan (Spontaneous reporting) yang baik, meliputi beberapa
elemen penting berikut :5
1. Deskripsi efek samping yang terjadi atau dialami oleh pasien, termasuk waktu
mula gejala efek samping (time to onset of signs/symptoms).
2. Informasi detail produk terapetik atau obat yang dicurigai, antara lain: dosis,
tanggal, frekuensi dan lama pemberian, lot number, termasuk juga obat bebas,
suplemen makanan dan pengobatan lain yang sebelumnya telah dihentikan
yang digunakan dalam waktu yang berdekatan dengan awal mula kejadian efek
samping.
3. Karakteristik pasien, termasuk informasi demografik (seperti usia, suku dan
jenis kelamin), diagnosa awal sebelum menggunakan obat yang dicurigai,
penggunaan obat lainnya pada waktu yang bersamaan, kondisi ko-morbiditas,
riwayat penyakit keluarga yang relevan dan adanya faktor risiko lainnya.
4. Diagnosa efek samping, termasuk juga metode yang digunakan untuk membuat
/ menegakkan diagnosis.
5. Informasi pelapor meliputi nama, alamat dan nomor telepon.
8
6. Terapi atau tindakan medis yang diberikan kepada pasien untuk menangani
efek samping tersebut dan kesudahan efek samping (sembuh, sembuh dengan
gejala sisa, perawatan rumah sakit atau meninggal).
7. Data pemeriksaan atau uji laboratorium yang relevan.
8. Informasi dechallenge atau rechallenge (jika ada).
9. Informasi lain yang relevan.
Scale
Ya/Yes Tidak/No Tidak
No. Pertanyaan / Questions
Diketahui/
Unknown
1 Apakah ada laporan efek samping obat 1 0 0
yang serupa? (Are there previous
conclusive reports on this reaction? )
2 Apakah efek samping obat terjadi 2 -1 0
setelah pemberian obat yang
dicurigai? (Did the ADR appear after
the suspected drug was administered?
3 Apakah efek samping obat membaik 1 0 0
setelah obat dihentikan atau obat
antagonis khusus diberikan? (Did the
ADR improve when the drug was
discontinued or a specific antagonist
was administered?)
4 Apakah Efek Samping Obat terjadi 2 -1 0
berulang setelah obat diberikan
kembali? (Did the ADR recure when
the drug was readministered?)
5 Apakah ada alternative penyebab yang -1 2 0
dapat menjelaskan kemungkinan
terjadinya efek samping obat? (Are
12
II.5. E-MESO
II.5.1. PENGGUNAAN APLIKASI
Untuk memulai aplikasi setiap user harus mengakses melalui PC atau laptop
yang terhubung dengan koneksi internet. Alamat akses yang digunakan adalah :
http://e-meso.pom.go.id dengan tampilan seperti gambar di bawah ini:
Pada gambar di atas terlihat beberapa tombol yang dapat diakses oleh
user/pelapor, namun terdapat bagian yang hanya dapat diakses oleh tenaga
kesehatan dan industri farmasi yang sudah terregistrasi dalam database. Bagian
tersebut adalah ADR report. Bagian ADR report berfungsi sebagai media pelaporan
ESO. Penggunaan bagian ADR report akan dijelaskan pada bagian berikut.
Berikut adalah diagram atau alur proses pelaporan ESO bagi tenaga kesehatan
dan industri farmasi.
II.5.3. REGISTRASI
Untuk melakukan proses registrasi seperti pada gambar 2.4 di atas, klik
tombol Registrasi sehingga tampak form registrasi seperti pada gambar di bawah
ini. Terdapat 2 (dua) kategori user/pelapor yang akan mengakses aplikasi ini yaitu
tenaga kesehatan dan industri farmasi yang masing-masing akan terlihat
perbedaannya saat pembuatan laporan ESO.
c. Industri Farmasi
Untuk registrasi user/pelapor dengan kategori industri farmasi, akan
tampak form registrasi seperti pada gambar di bawah ini. Ada beberapa
kolom yang harus diisi oleh seorang calon user/pelapor dalam form
registrasi. Khusus alamat email harus tertulis dengan benar karena proses
notifikasi akan disampaikan melalui email tersebut. Jika form sudah terisi
dengan benar maka proses selanjutnya adalah klik tombol Register.
22
d. Tenaga Kesehatan
Untuk registrasi user/pelapor dengan kategori tenaga kesehatan hampir
sama dengan user/pelapor industri farmasi seperti ditunjukan pada gambar
di bawah ini. Jika form registrasi sudah terisidengan benar maka proses
selanjutnya adalah klik tombol Register.
Jika proses registrasi sudah selesai, maka email konfirmasi akan dikirim ke
alamat email masing-masing user/pelapor seperti yang tertulis pada form registrasi
dan kemudian menunggu proses approval/persetujuan pengaktifan user account
oleh administrator atau petugas BPOM.
II.5.4. LOGIN
Setelah proses login oleh user/pelapor berhasil, maka akan tampak form
window seperti gambar di bawah ini sebagai tampilan utama bagi user/pelapor
tenaga kesehatan atau industri farmasi.
Untuk membuat laporan ESO, klik menu A/E ADR Report di bagian atas
pada gambar 2.10 sehingga tampak gambar seperti di bawah ini. Dalam proses
pembuatan laporan ESO, ada 2 (dua) versi bahasa yang digunakan yaitu Indonesia
dan English untuk mempermudah pemahaman user/pelapor seperti yang terlihat
pada gambar di atas pada menu bagian bawah A/E ADR Report. Klik salah satu
pilihan bahasa sehingga muncul form laporan seperti pada gambar 2.11 di bawah
ini. Kemudian klik tomol Add atau Tambah untuk membuat laporan menggunakan
form pada gambar 2.11a di bawahnya.
Setiap user/pelapor dapat melihat laporan yang telah dibuat sesuai dengan
login masing-masing user. User/pelapor yang satu tidak dapat melihat laporan dari
user/pelapor lain karena akses hanya untuk laporan masing-masing (hanya user
dengan level administrator yang dapat melihat semua laporan yang ada). Gambar
di bawah ini menunjukkan tampilan utama saat melihat laporan-laporan.
assessment terhadap suatu laporan, maka laporan tersebut tidak dapat lagi dilakukan
perubahan oleh user/pelapor, tetapi hanya dapat melihat detail laporan. Gambar
2.13 di bawah ini menunjukkan sebuah laporan yang telah dilakukan proses
acknowledgement dan causality assessment oleh BPOM. Untuk laporan ini, seorang
user/pelapor dapat melihat secara detail dengan cara meng-klik salah satu laporan
yang sudah tertulis sehingga tampak seperti gambar 2.14. Pada tahapan ini
user/pelapor dapat melakukan pencetakan dengan menakan tombol Print.
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
29
30
DAFTAR PUSTAKA
1. Rusli. Farmasi Klinik. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
2018.
5. Badan Pom RI. Pedoman Monitoring Efek Samping Obat (Meso) Bagi Tenaga
Kesehatan Jakarta : Badan Pom RI; 2012
A. Contoh Kasus
Seorang pasien bernama Tn. Dera dengan umur 34 tahun dan berat badan 60 kg
serta pekerjaan sebagai tukang bangunan dirawat di sebuah rumah sakit. Pasien sudah
dirawat di rumah sakit 2 hari dan demam yang dialami tidak kunjung reda dengan suhu
badan 39 derajat celcius. Pasien mengalami demam dikarenakan sebelumnya pada saat
Tn. Dera bekerja, kakinya tertancap paku besar yang sudah berkarat. Pasien diresepkan
obat yang salah satu obatnya adalah antibiotik oral amoxicillin 500 mg. Ternyata pasien
mengalami reaksi alergi terhadap antibiotik tersebut. Reaksi alergi yang timbul adalah
ruam dan gatal2 di sekitar ruam tersebut. Pasien sebelumnya tidak mengetahui adanya