Direksi
Direksi
MENJALANKAN PERSEROAN
TERBATAS
KELOMPOK 2
JAMES WIJAYA (B022181008)
EKA FITRIANINGSIH (B022181016)
MUH. HERU CAKRA R (B022181018)
NUR ANISSA SY (B022181019)
ANNISA FARADINA (B022181021)
MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
terbatas merupakan subjek hukum dan memiliki hak dan kewajiban yang
2
telah ditentukan, misalnya perseroan terbatas dapat melakukan gugatan
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang
anggaran dasar.
suatu perseroan terbatas tersebut dapat dilakukan oleh dua orang atau
lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam Bahasa indonesia. Pada
3
dan tujuannya serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
B. Rumusan Masalah
Perseroan Terbatas ?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
perusahaan.
2. Manfaat Praktis
hukum.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Direksi
5
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di
1
I.G. Rai Widjaya, 2003, Hukum Perusahaan, Megapoin , Jakarta, hlm. 208
2
I.G. Rai Widjaya, 2003, Hukum Perusahaan, Kesaint Blanc, Jakarta, hlm. 213
6
a) Syarat utama, bahwa yang menjadi anggota Direksi adalah
sektor keuangan.
perundang-undangan.
7
a) Pemberhentian Sewaktu-waktu
b) Pemberhentian Sementara
3
C.S.T. Kansil dan Cristine S.T. Kansil, 2001, Hukum Perusahaan Indonesia Bagian I,
PT. Pradnya Paramita, Jakarta, hlm. 155
8
bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
yang bersangkutan.
a. Direksi wajib :
9
b. Direksi wajib meinta persetujuan RUPS untuk mengalihkan
badan hukum)
Undang-Undang PT
10
Dalam waktu dekat paling lambat tiga puluh hari terhitung sejak
1995.
serta dua surat kabar harian paling lambat tujuh hari terhitung
11
g. Direksi wajib menyerahkan perhitungan tahunan perseroan
berikut :
and confidence)
4
I.G.Rai Widjaya, 2003, Hukum Perusahaan- Undang-Undang dan peraturan pelaksanaan di
bidang usaha, Kesaint Blanc, Jakarta, hlm. 217-220
12
b. Tugas yang berdasarkan kecakapan, kehati-hatian, dan
(statuory duties) 5
diligence”
5
Ibid. hlm. 220
13
c. Diamanatkan oleh Undang-Undang (by the Act) seperti direltur
B. Wewenang Direksi
yang diamanatkan oleh UUPT No. 40 Tahun 2007 sangatlah luas dan
6
Ibid. hlm. 220-221
7
Tatang M. Amrin, 1996, Pokok-Pokok Teori Sistem, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Hlm.7
14
ini berarti dalam membicarakan kewenangan direksi, diperlukan
kewenangan ini ditegaskan pada Pasal 1 angka (5) dan Pasal 99 ayat (1).
undang.
8
Ibid. hlm. 2
9
Munir Fuady, 1994, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek Buku Ketiga, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, hlm. 93
15
b) Setiap anggota direksi berwenang mewakili perseroan. Ketentuan
UUPT yang berkenaan dengan ini dalam Pasal 98 ayat (2) yaitu
apabila anggota direksi terdiri dari lebih dari 1 (satu) orang, maka
perseroan. 10
dengan perseroan.
UUPT kewajiban direksi itu dapat kita lihat di dalam Pasal 100 ayat (1)
dokumen lainnya.
10
M.Yahya Harahap, 2009, Hukum Perseroan Terbatas, Sinar grafika, Jakarta, hlm. 352
16
C. Doktrin Fiduciary Duty
perseroan.
11
Munir Fuady, 2002, Doktrin-Doktrin Modern Dalam Corporate Law, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, hlm. 33.
17
dengan sesuatu yang berperan sebagai wakil, dalam hal ini
pemegang saham.13
12
Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, hlm. 625 dalam Bismar Nasution,
Pertanggungjawaban Direksi dalam Pengelolaan Perusahaan, dalam Mulhadi S.H., M.Hum, 2017,
Hukum Perusahaan Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 148.
13
Dedi Indrawan Darsan, Badriyah Rifai, Oky Deviany, “Doktrin Business Judgement
Rule atas Tindakan direksi yang dianggap melanggar prinsip fiduciary duty”, Jurnal, Program
Studi Kenotariatan Pascasarjana, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, hlm. 7 dalam Mulhadi
18
Prinsip fiduciary duty berlaku bagi direksi dalam
S.H., M.Hum, 2017, Hukum Perusahaan Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia, Rajawali
Pers, Jakarta, hlm. 149.
14
Ibid.
15
Ibid.
16
Ibid, hlm. 150.
19
seseorang yang disebut dengan “trustee” yang terbit dari dari
itikad baik yang tinggi, fair dan penuh tanggung jawab, dalam
17
Munir Fuady, 2002, Doktrin-Doktrin Modern Dalam Corporate Law, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, hlm. 33.
18
Ibid, hlm. 61
20
b. Pada prinsipnya direktur dibebani prinsip fiduciary duty
yang dihadirinya
21
ditemukan di dalam Pasal 92 dan 97, yang bunyi lengkap
tujuan perseroan.
19
Gunawan Widjaja, Risiko Hukum Sebagai Direksi, Komisaris dan pemilik PT, Hlm 45.
22
injure the company or deprive the company of profit or an
to pursue”
inform manner”.
d. Duty of disclosure.
artinya:
23
Untuk memenuhi kewajiban untuk setia, seorang direktur
pemegang sahamnya
materi informasi.
d. Kewajiban keterbukaan.
24
perkembangan kewajiban-kewajiban tambahan yang terkait
20
Ibid.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yaitu:
undang.
UUPT yang berkenaan dengan ini dalam Pasal 98 ayat (2) yaitu
apabila anggota direksi terdiri dari lebih dari 1 (satu) orang, maka
perseroan
26
bertindak atas kepentingan para pemilik saham. Dalam pelaksanaannya
27
DAFTAR PUSTAKA
Fuady, Munir , 1994, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek Buku Ketiga,
PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
28