c. Sticking : keadaan dimana massa tablet menempel pada dinding die (ada
adhesi).
d. Picking : pengelupasan dan pengangkatan dari permukaan tablet oleh
punch, dengan badan tablet menempel pada permukaan die.
- Penyebab Sticking dan Picking :
1. Kekurangan atau ketidaktepatan lubikran/antiaderent, perlu adanya
penambahan lubrikan atau mengganti lubrikan yang digunakan
2. Terlalu tingginya kadar air, perlunya pengeringan kembali agar masa tablet
tidak menempel pada dinding die
3. Adanya masalah pada bahan baku, contohnya karena titik lelehnya sangat
rendah
Cara Slugging merupakan cara granulasi kering atau cara pencetakan ganda,
oleh karena itu di dalam proses pembuatannya tidak melibatkan air dan
pencetakan dilakukan berulang-ulangi 3 - 4 kali. Cara ini berlaku untuk zat
khasiat yang tidak stabil dengan adanya air atau panas yang bersifat hidrofil
sebab sifat yang demikian sangat menolong sewaktu pencetakan berlangsung.
diperlukan kondisi khusus yaitu pada kelembaban relatif kurang lebih 25%.
Pembuatan tablet effervescent dibuat memakai dua metode umum yaitu
granulasi basah dan granulasi kering.
Kriteria pemilihan pengikat adalah bercampur dengan bahan lain dari tablet,
harus dapat meningkatkan daya lekat yang cukup dari serbuk, dapat
membiarkan tablet hancur dan obat larut dalam saluran pencernaan,
melepaskan zat aktif untuk diabsorpsi.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai pengikat adalah akasia, Turunan
selulosa, gelatin, Gelatin akasia, glokusa, povidone, pasta pati, sukrosa,
sorbitol, tragakan, natrium alginate.
AKASIA
Akasia adalah natural gum, telah digunakan selama beberapa tahun sebagai
larutan pengikat. Dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 10 – 25%. Akasia
membentuk tablet dengan kekerasan yang moderat. Availabilitas dari tablet
yang menggunakan bahan ini tidak menentu, juga karena bahan ini adalah
bahan alami sehingga kemungkinan besar terdapat kontaminan bahan asing
dan mikroorganisme. Hal tersebut menyebabkan penggunaanya sekarang
sudah terbatas.
TRAGAKAN
Tragakan seperti halnya akasia, adalah gum alam dimana yang menimbulkan
masalah yang hampir sama dengan akasia. Mucilagonya sulit untuk dibuat.
Bila digunakan secara granulasi basah maka pengeringannya haruslah segera
untuk mecegah perkembangbiakkan mikroba.
SUKROSA
Sukrosa digunakan dalam bentuk sirup dalam kosentrasi antara 50 – 75 %.
Tablet yang dibuat dengan menggunakan sirup sebagai pengikat akan kuat,
tetapi rapuh dan keras.
GELATIN
Gelati adalah pengikat yang baik. Gelatin membentuk tablet sama keras
dengan akasia atau tragakan tetapi mudah dibuat dan ditangani. Larutan
gelatin harus digunakan dalam keadan panas untuk mencegah terbentuknya
gel
GLUKOSA
Glukosa dalam larutan dengan konsentrasi 50% dapat digunakan dengan
aplikasi yang sama dengan sukrosa.
STARCH/PATI
Pati digunakan dalam bentuk pasta akan menghasilkan tablet yang umumnya
lunak dan rapuh. Penggunaanya sangat dipengaruhi oleh panas. Pemanasan
yang tinggi akan menyebabkan hidrolisa menjadi dextrin dan kemudian
menjadi glukosa. Olah karena itu penyiapan pasta haruslah diperhatikan.
TURUNAN SELULOSA
Turunan selulosa seperti metilselulosa dan natrium karboksimetilselulosa
akan menghasilkan tablet yang kuat tetapi sedikit keras. Bahan ini dapat
digunakan dalam bentuk larutan dan dalam keadaan kering
POVIDON
Povidon digunakan dalam bentuk larutan alcohol dengan konsentrasi 3-15%.
Garnulasi menggunakan bahan ini akan menghasilkan granul yang baik,
kering dengan cepat, dan daya pengempaan yang baik.