I. Definisi
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.(Budi Ana Keliat, 2010).
1
Faktor predisposisi dan presipitasi menurut Fitria (2014):
III. Faktor predisposisi
2
orang yang berarti, misalnya status sendiri menjadi berdua atau
menjadi orang tua.
5) Transisi sehat sakit
Transisi sehat sakit berkembang berubah dari tahap sehat ke
tahap sakit. Beberapa stressor pada tubuh dapat menyebabakan
gangguan gambaran diri dan berakibat perubahan konsep diri.
Perubahan tubuh dapat mempengaruhi semua komponen konsep
diri yaitu gambaran diri, peran ,dan harga diri. Masalah konsep
diri dapat dicetuskan oleh faktor psikologis, sossiologis, atau
fisiologis, namun yang lebih penting adalah persepsi klien
terhadap ancaman perilaku.
Pohon Masalah
Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan
Isolasi Sosial
(Fitria, 2014)
3
V. Jenis/Tanda Gejala
Menurut L. J Carpenito dan Keliat , perilaku yang berhubungan dengan
harga diri rendah antara lain :
Data Subjektif:
Mengkritik diri sendiri atau orang lain
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimis
Perasaan lemah dan takut
Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
Hidup yang berpolarisasi
Ketidakmampuan menentukan tujuan
Mengungkapkan kegagalan pribadi
Merasionalisasi penolakan
Data Objektif:
Produktivitas menurun
Perilaku destruktiv pada diri sendiri dan orang lain
Penyalahgunaan zat
Menarik diri dari hubungan social
Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
Tampak mudah tersinggung /mudah marah
4
VI. Proses Terjadinya Keperawatan
6.1 Pengkajian
Masalah Keperawatan Data Yang Perlu Dikaji
Harga diri rendah kronis Subjektif :
Mengungkapkan dirinya
merasa tidak berguna
Mengungkapkan dirinya
merasa tidak mampu
Mengungkapkan dirinya tidak
semangat untuk beraktivitas
atau bekerja
Mengungkapkan dirinya malas
melakukan perawatan diri
(mandi, berhias, makan atau
toileting).
Objektif :
Mengkritik diri sendiri
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimis
Tidak menerima pujian
Penurunan produktifitas
Penolakan terhadap
kemampuan diri
Kurang memperhatikan
perawatan diri
Berpakaian tidak rapi
Berkurang slera makan
Tidak berani menatap lawan
bicara
5
Lebih banyak menuhnduk
Bicara lambat dengan nada
suara lemah
6
6.3 Rencana Tindakan Keperawatan Untuk Klien Harga Diri Rendah
9
VII. Strategi Pelaksanaan Tindakan
SP KLIEN
SP 1 pada klien
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan.
c. Membantu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
d. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
f. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
SP 2 pada klien
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Melatih kemampuan kedua.
c. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
SP KELUARGA
SP 1 untuk keluarga
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
klien beserta proses terjadinya.
SP 2 untuk keluarga
a. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat klien harga diri rendah
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pada klien harga diri
rendah.
SP 3 untuk keluarga
a. Membantu keluarga membuat jadwal di rumah termasuk minum obat.
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan stretegi
pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa
Berat bagi program S1 keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Keliat, B.A. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC
11
Banjarmasin, 5 Desember 2016
Nurse Muda
Myka Selvia,S.Kep
12