Anda di halaman 1dari 8

Nama : Richo Pratama Harlian

Npm : 1510075612257
MK : Ekonomi Manajerial
Kelas : Moneter

1. Hukum Permintaan
" apabila harga naik maka jumlah barang yang dimintaakan mengalami penurunan,
dan apabila harga turun maka jumlah barang yang dimintaakan mengalami
kenaikan ".

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan


1) Harga Barang Itu Sendiri
Apabila harga suatu barang semakin murah, kecenderungan permintaan terhadap
barang itu akan bertambah dan hal ini berlaku juga sebaliknya.
2) Harga Barang Lain Yang Bersifat Substitutif
Apabila harga barang substitusinya turun, maka permintaan akan barang
tersebut akan berkurang. Namun apabila harga barang substitusinya naik, maka
permintaan barang tersebut akan meningkat. (hubungannya positif/berbanding
lurus)
3) Pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin
tinggi tingkat pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu
barang tersebut.
4) Selera
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika
selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang
itu pun akan meningkat.
5) Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, semakin tinggi
permintaan suatu barang untuk harga tertentu.
3. Teori Permintaan Konsumen
Teori permintaan konsumen adalah teori yang menjelaskan tentang ciri hubungan
antara permintaan dan harga yang diminta oleh konsumen.

4. Jenis – Jenis Pasar


1. Menurut Jenis Barang (dibedakan menjadi 2 jenis)
 Pasar homogen: pasar yang menjual satu jenis barang saja. Contohnya, pasar
burung.
 Pasar heterogen: pasar yang menjual berbagai jenis barang.
2. Menurut Waktu Pelaksanaan (dibedakan menjadi 4 jenis)
 Pasar Harian
Seperti namanya, pasar harian berlangsung setiap hari.
 Pasar Mingguan
Pasar ini adalah jenis pasar yang buka setiap satu minggu sekali. Jenis pasar
seperti ini dapat kita temui di beberapa kota. Di Jakarta, misalnya. Pasar-pasar
ini kemudian bahkan diserap dan dijadikan nama daerah setempat. Seperti Pasar
Jumat dan Pasar Minggu. Lain halnya di daerah Yogyakarta. Di sana, terdapat
pasar mingguan bernama Pasar Wage, Pasar Kliwon, Pasar Legi, Pasar Pon,
dan Pasar Pahing.
 Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang berlangsung setiap bulan. Contohnya, pasar-
pasar yang “muncul” di depan kantor pos, ketika tiba masa pembayaran
pensiun.
 Pasar Tahunan
adalah pasar yang terjadi setiap tahun sekali. Pekan Raya Jakarta adalah salah
satunya. Di Yogyakarta juga ada pasar Sekaten yang muncul setiap tahun
3. Menurut Luas dan Ruang Lingkup (dibedakan menjadi 4 jenis)
 Pasar Setempat
Pasar Setempat adalah jenis-jenis pasar yang berada di suatu daerah
dan pedagang/pembeli di pasar itu merupakan warga di daerah
tersebut. Contohnya, Pasar Tempel, Pasar Sleman, Pasar Godean, dan
Pasar Prambanan.
 Pasar Daerah
Pasar ini sebenarnya mirip dengan Pasar Setempat, tetapi ruang lingkupnya
sedikit lebih besar. Pasar ini cenderung melingkupi kabupaten/kota dan
provinsi. Contohnya, Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di
Solo, dan Pasar Johar di Semarang.
 Pasar Nasional
Pasar ini meliputi wilayah suatu negara tertentu. Contohnya, pasar uang dan
pasar modal di BEI (Bursa Efek Indonesia).
 Pasar Internasional
Jenis pasar ini adalah pasar yang pembeli dan penjualnya berasal dari seluruh
dunia. Misalnya, pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar karet di New
York, pasar kopi di Santos dan pasar intan di Amsterdam.
4. Menurut Barang yang Diperjualbelikan (dibedakan menjadi 2 jenis)
 Pasar sumber daya produksi: Pasar yang memperjualbelikan barang-barang
faktor produksi. Seperti misalnya, bursa tenaga kerja.
 Pasar barang konsumsi: Pasar yang memperjualbelikan barang-barang
konsumsi. Pasar-pasar tradisional yang biasa kamu datangi untuk membeli
sayur-mayur itu termasuk ke dalam pasar ini.
5. Menurut Jenis Transaksinya (dibedakan menjadi 2 jenis)
 Pasar konkret: Jenis pasar ini adalah pasar yang penjual dan pembelinya
bertemu langsunguntuk melakukan transaksi jual beli. Kebayang nggak seperti
apa pasar ini? Coba bandingkan dengan pasar kedua di bawah ya.
 Pasar abstrak: Jenis pasar ini adalah pasar yang penjualnya hanya memberikan
foto atau brosur mengenai barang yang dijual. Di sisi lain, pembeli dan penjual
tidak bertemu langsung, tetapi tetap bisa bertransaksi. Contohnya, toko-toko
online.

5. Jenis – Jenis Barang


a) Barang Inferior : Barang yang diminta oleh orang – orang yang memiliki
pendapatan rendah. Comtoh : ubi kayu akan diganti oleh beras jika pendapatan
naik
b) Barang Esensial : Contoh Barang esensial yaitu barang kebutuhan pokok
(Sembako).
c) Barang normal : Suatu barang dinamakan barang normal apabila dia
mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan
. Contoh: televisi, atau peralatan rumah tangga.
d) Barang Mewah : Jenis barang ini dibeli apabila orang berpendapatan menengah
ke atas atau tinggi. Contoh: motor, mobil.

6. Hukum Penawaran
“ Apabila harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan mengalami
kenaikan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan
mengalami penurunan.

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran


a Harga Barang Itu Sendiri
b Harga Barang Pengganti
c Biaya Produksi
d Kemajuan Teknologi
e Bencana Alam
f Pajak
g Perkiraan Harga Pada Masa Depan

8. Pengertian Dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial


 Ekonomi Manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan seperangkat analisis ilmu
keputusan.
 Ruang lingkup ekonomi manajerial :
1. Teori Ekonomi
2. Pengambilan Keputusan
3. Ilmu Keputusan
4. Ilmu Administrasi Bisnis
9. Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan.
Prosesnya :
 Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah.
 Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan
 Tahap 3 : Pengembangan Alternatif-Alternatif.
 Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif.
 Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik.
 Tahap 6 : Implementasi Keputusan
 Tahap 7 : Evaluasi Hasil-Hasil.

10. Teori produksi


adalah pembelajaran mengenai suatu proses ekonomi untuk mengubah faktor-faktor
produksi (input) menjadi hasil produksi (output).

11. Fungsi produksi


adalah hubungan teknis antara factor produksi bersifat variabel produksi yang
dihasilkan dalam proses produksi.
Pengertian Isoquant : adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik
yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat
produksi yang sama.
Pengertian Isocost : kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang
menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah
anggaran tertentu.

12. Skala Hasil


 Skala hasil yang tetap ( Constant return to scale ) : Kenaikan output memiliki
proporsi yang sama dengan penambahan input
 Skala hasil yang meningkat ( Increasing return to scale ) : Kenaikan output
memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan penambahan input
 Skala hasil yang menurun ( desreasing return to scale ) : Kenaikan output
memiliki proporsi yang lebih kecil dibandingkan dengan penambahan input.

13. Jenis – Jenis Biaya


 Biaya total (Total Cost) : Jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya
variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah
produk dalam suatu periode tertentu.
 Biaya Variabel (Variabel Cost) : Biaya yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan secara berubah-ubah yang didasarkan pada perubahan jumlah
produk yang diproduksi.
 Biaya tetap (Fixed Cost) : Biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
dalam keadaan konstan atau umumnya senantiasa tidak berubah walaupun
mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang
dihasilkan.

14. The Law Of Diminishing Return adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang
menjelaskan tentang proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output
maksimal.

15. Skala ekonomis (economies of scale) merupakan suatu teori yang menggambarkan
fenomena menurunnya biaya produksi per unit pada suatu perusahaan dibarengi
dengan meningkatnya volume produksi (output).

16. Ekonomi Manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan seperangkat analisis
ilmu keputusan.

17. Keterkaitan Dengan Teori Ekonomi


Teori ekonomi berguna untuk memprediksi serta menerangkan tingkah laku
ekonomi. Teori ekonomi umumnya dimulai dengan suatu model, model merupakan
suatu abstraksi dari banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian dan berusaha
untuk mengidentifikasi dari beberapa banyak faktor dari suatu kejadian.

18. Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan


Ilmu keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan juga
ekonometrik guna untuk membentuk serta menestimasi model yang ditujukan untuk
perilaku optimal suatu perusahaan. Matematika ekonomi ini dipakai untuk
menformulasi model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi ekonometrik
yang menerapkan peralatan statistik pada perangkat dunia nyata untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk peramalan.

19. Proses Pengambilan Keputusan Manajemen, yakni :


 Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah.
 Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan
 Tahap 3 : Pengembangan Alternatif-Alternatif.
 Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif.
 Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik.
 Tahap 6 : Implementasi Keputusan
 Tahap 7 : Evaluasi Hasil-Hasil.

20. Teori Perusahaan (Theory of the firm) adalah suatu organisasi yang
menggabungkan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan
untuk memproduksi barang / jasa untuk dijual

21. Tujuan Perusahaan adalah


 Memaksimumkan Keuntungan
 Memaksimumkan Nilai Perusahaan
 Meminimumkan Biaya
Nilai Perusahaan merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai
gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses
kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan
saat ini.

22. Sifat dan Fungsi Laba


Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan
mengenai realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut
mencerminkan perubahan kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu
waktu.Laba sering diartikan sebagai total pendapatan dikurangi dengan total biaya
yang dikeluarkan.
Fungsi Laba : Laba yang tinggi memberikan insentif bagi perusahaan untuk
meningkat output dan lebih banyak perusahaan yang akan masuk ke industri dalam
jangka panjang. Sebaliknya laba yang rendah atau kerugian merupakan tanda
bahwa konsumen menginginkan komoditas lebih sedikit atau metode produksi yang
tidak efisien.

Anda mungkin juga menyukai