BABUL RAHMAN
Oleh
BABUL RAHMAN
E 281 16 278
Mengetahui,
Menyetujui,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
Tanaman”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
praktikum dan penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
Memberikan imbalan yang setimpal atas kebaikan dan jasa-jasa mereka, serta
penyusun
KATA PENGANTAR
Ucapan rasa syukur dan puji tidak bosan-bosan selalu kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena setiap curahan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga
rasakan, oleh sebab itu, selesainya laporan pengamatan ini tentu saja bukan hanya
sekedar kerja keras dari penulis semata-mata. Tetapi karena bantuan dan
ditemukan banyak keterbatasan yang ada pada laporan ini. Dengan sebab itu,
segenap pihak agar laporan pengamatan selanjutnya bisa lebih baik lagi dan dapat
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
RINGKASAN iv
UCAPAN TERIMAKASIH v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
10. Gejala seranganulat Daun Bawang Merah (Spodoptera exigua) pada Daun
Bawang Merah (Allium oscolonicum) .................................................................... 57
28. Pada Batang Tanaman Pisang (Musa sp.) yang diduga terserang
penyakit layu yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum ............... 70
lain insekta dan hexapoda. Kata insekta atau insect berasal dari kata insecare.
Kata tersebut mengandung dua arti, yaitu in berarti “menjadi” dan secare berarti
kata hexa dan poda. Hexa mempunyai arti “enam” dan poda mempunyai arti
secara berurutan akan terdiri atas beberapa phyila, satu phyila terdiri atas beberapa
klas, demikian seterusnya yang berarti jumlahnya akan terus meningkat dalam
setiap kelompok. Kelompok spesies/ jenis terdiri atas sekitar satu juta nama
(Rahmawati, 2012).
yang disebabkan oleh OPT merupakan resiko yang harus dihadapi dan
merupakan konsekuensi logis dari setiap perubahan ekosistem yang terjadi akibat
budidaya tanaman. Hama dari jenis serangga merupakan kendala yang dihadapi
oleh setiap para petani yang selalu mengganggu perkembangan tanaman budidaya
tanaman dan dapat menyebabkan tanaman akan layu dan bahkan mati
(Rahmawati, 2012).
kerusakan secara fisik pada tanaman dan kerugian secara ekonomis, golongan
hama terbesar berasal dari kelas serangga (insecta). Namun ada beberapa jenis
serangga yang berperan sebagai musuh alami bagi serangga lain yang bersifat
hama. Hama tanaman yang menempati peringkat paling atas berasal dari klas
serangga (insecta), dalam klas insect ini terdapat beberapa ordo yang membagi
mempunyai sifat yang khusus yang berlainan dengan hama-hama yang menyerang
di lapangan, hal ini sangat berkaitan dengan ruang lingkup hidupnya yang terbatas
hama gudang (produk dalam simpanan) ini hidupnya dalam ruang lingkup yang
terbatas, karena ternyata tidak sedikit pula Janis dan spesiesnya masing-masing
hama dan tanaman yang terserang penyakit. Secara biologi Penyakit tumbuhan
adalah proses fisiologi yang tidak normal dalam badan tumbuhan, yang dapat
disebabkan oleh jamur. Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, sebab memiliki dinding sel, tidak bergerak,
berkembang biak dengan spora namun tidak memiliki klorofil, tumbuhnya berupa
thallus (belum ada defferensiasi menjadi akar, batang dan daun) serta tidak
pengendalian peyakit yang efektif dan ramah lingkungan dengan eksploitasi agens
dan virus yang mneyerang tanaman. Adanya penyakit yang diderita tanaman dapat
menyebabkan tanaman tidak bisa memberikan hasil yang baik secara kualitas dan
bersel satu dengan ukuran sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan
berbentuk batang (baksilus), bulat (kokkus), koma (vibrion), dan spiral (spirilum).
Virus merupakan organisme subselular yang berukuran sangat kecil, lebih kecil
virus disebut parasit yang biotroph. Gejala serangan penyakit virus sering tidak
tanaman yang terserang virus dapat ditularkan pada tanaman yang sehat,
tanaman dari penyakit, maka pengetahuan lebih lanjut tentang bakteri dan virus
(Triharso, 2005).
mikroorganime dari berbagai jenis yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan
penyakit pada tumbuhan seperti jamur, bakteri, virus dan nematoda. Nematoda
hewan, serta spesies nematoda yang hidup bebas. Nematoda parasit tanaman
merupakan parasit obligat, mengambil nutrisi hanya dari sitoplasma sel tanaman
hidup.
inangnya sehingga menyebabkan kerusakan berat pada akar dan dapat menjadi
vektor virus yang penting. Spesies lain, ada yang hidup di dalam akar, bersifat
endoparasit migratori dan sedentari. Nematoda dapat berperan sebagai hama dan
juga sebagai penyakit, dikatakan sebagai hama karena nematoda dapat menyerang
karena dapat masuk kedalam jaringan pembuluh pada akar tanaman (Ismawati,
2010).
1.2 Tujuan
mengetahui gejala tanaman yang terserang serangga. Kegunaan dari praktikum ini
yaitu agar praktikan dapat mengetahui morfologi serangga dan gejala serangan
hama tersebut.
morfologi serangga dan gejala serangga yang ditimbulkan akibat hama gudang.
gejala-gejala penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh jamur, dan cara
menginokulasi dan mengisolasi pada media PDA. Kegunaan dari prktikum ni agar
Tujuan dari praktikum Pengenalan Penyakit Bakteri dan Virus yaitu untuk
mengetahui ciri morfologi tanaman yang terserang oleh bakteri dan virus pada
bakteri dan virus secara baik dan benar. Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar
pada tanaman. Kegunaan dari praktikum ini agar praktikan dapat mengetahui ciri
pada tanaman.
serangan dan pengendalian hama, penyakit, dan Nematoda pada beberapa jenis
tanaman pertanian.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Caput
Caput merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan berfungsi untuk
Sklerit-sklerit ini dipisahkan satu sama lain oleh sutura yang tampak sebagai alur.
2.1.2 Thoraks
Dada (thoraks) terdiri atas tiga segmen yaitu prothoraks (anterior) adalah
bagian depan dari thoraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai
depan, mesothoraks (tengah) bagian tengah dari thoraks dan sebagai tempat atau
dudukan bagi sepasang tungkai tengah dan sepasang sayap depan dan metathoraks
(posterior) bagian belakang bagi thoraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi
sepasang tungkai belakang dan sepasang sayap belakang. Karena pada torak
terdapat tiga pasang kaki dan dua atau satu pasang sayap (kecuali ordo Thysanura
ruas, rata-rata 9 sampai 10 ruas. Bagian dorsal dan ventral mengalami sklerotisasi
mengalami sklerotisasi disebut tergit, bagian ventral disebut sternit, dan bagian
dari dua pasang embelan yang terdapat pada bagian bawah ruas abdomen
memiliki ovipositor, dengan demikian serangga ini menggunakan cara lain untuk
Ordo orthoptera berasal dari kata orthos yang artinya ”lurus” dan pteron
artinya “sayap”. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang.
dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di
bawah sayap depan. Seringkali ini disebut juga belalang (Valanga nigricornis)
(Rioardi, 2009).
Pada ordo ini, alat-alat tambahan lain pada caput antara lain dua buah
(sepasang) mata facet, sepasang antena, serta tiga buah mata sederhana (occeli).
Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas)
Tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-
tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada
ujung abdomen (segmen terakhir abdomen). beberapa jenis serangga anggota ordo
(Otomantis sp.) dan belalang kayu (Valanga nigricornis). Ada mulutnya bertipe
Ordo hemiptera hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Ordo
Hemiptera atau bangsa kepik memiliki anggota yang besar dan sebagian besar
namun beberapa diantaranya ada yang bersifat predator yang menghisap cairan
tubuh serangga lain, anggota ordo ini umumnya memiliki dua pasang sayap
(beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian
pangkal dan bagian ujung membranus yang disebut Hemelytra. Pada bagian
Golongan serangga ini mempunyai ukuran tubuh yang besar serta sayap
sebagiannya mirip selaput, dan sayap belakang seperti selaput tipis. Metamorfose
telur, menjadi nimfa, lalu menjadi dewasa. Bentuk nimfa memiliki sayap yang
belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya. Tipe alat mulut
pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat
pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo hemiptera, rostum tersebut
muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruas-ruas
memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran,
“sayap”. Tipe serangga ini memiliki sayap depan yang mengeras dan tebal seperti
stadia : telur kemudian larva lalu kepompong (pupa) dan menjadi dewasa (imago).
Ordo Coleoptera adalah ordo yang terbesar dari serangga dan dapat
ditemui pada bagian habitat subcortical (dibawah kulit kayu dan fungi). Anggota
ordo ini ada yang bertindak sebagai hama namun ada pula yang bertindak sebagai
predator bagi serangga lain termasuk hama, memiliki sayap depan yang menebal
Ordo lepidoptera berasal dari kata lepidos “sisik” dan pteron artinya
“sayap”. Tipe alat mulut dari ordo lepidoptera menggigit-mengunyah tetapi pada
lalu kepompong dan menjadi dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki
thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta. Tipe alat mulut
seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga
dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut Proboscis, palpus maxillaris dan
mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang
sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa
(Attacus atlas L), Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura) (Rioardi, 2009).
Ordo homoptera homo artinya “sama” dan pteron artinya “sayap” serangga
serangga ini mempunyai dua bentuk, yaitu serangga bersayap dan tidak bersayap.
stadia : telur menjadi nimfa dan menjadi dewasa. Baik nimfa maupun dewasa
umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman. Alat mulut juga bertipe
pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala. Ordo
Homoptera atau bangsa wereng dan kutu, anggota ini secara morfologi mirip
dengan anggota ordo hemiptera namun yang membedakannya yaitu pada bagian
sayap depan dan tempat pemuncuan rostumnya. Sayap depan ordo ini memiliki
tekstur yang homogeny biasa keras semua atau membranus semua, sedangkan
sayap belakang bersifat membranus. Anggota ordo Homoptera memiliki
morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya
antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan
homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang
adalah Meganeura yang hidup pada periode karbon yaitu kira-kira 300 juta tahun
yang lalu. Meganeura monyi merupakan serangga terbesar yang diketahui pernah
pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu
keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter . Pada kepalanya juga dijumpai
berkaki (apoda biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging, namun
ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator. Pupa bertipe
coartacta. Beberapa contoh anggotanya adalah : lalat buah ( Dacus spp.) lalat
predator pada Aphis ( Asarcina aegrota F) lalat rumah ( Musca domestica Linn.)
Kata hymenoptera berasal dari bahasa yunani yaitu uman atau hymen
(kulit tipis, membrane) dan ptera (sayap) yang berarti sayap serangga ini tipis
seperti membrane yg halus, sayap depan lebih besar dari satap belakang. Sebagian
besar ordo ini merupakan pemakan serangga lain. Hymenoptera terbagi menjadi
tubuh) dan dasar dari sayap. Dermaptera mudah dikenali dengan ciri ujung
belakangnya seperti sapit serta badannya datar, sempit dan berwarna coklat atau
hitam. Serangga ini banyak terdapat didaerah lembab seperti batang pisang atau
dibawah kulit tanaman yang telah mati. Spesies darmaptera banyak berfungsi
(Hartati, 2009).
Isoptera berasal dari kata isos (sama)dan pteron (sayap). Anai–anai atau
merupakan ordo Isoptera, secara relatif kelompok kecil dari serangga yang terdiri
biologi yang berbeda. Rayap adalah serangga social yang hidup dalam suatu
komunitas yang disebut koloni. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk hidup
lebih lama bila tidak berada dalam koloninya. Komunitas tersebut bertambah
Dibandingkan dengan serangga social lainnya dalam hal ini semut, rayap
memiliki beberapa kemiripan. Oleh karena itu, beberapa orang kerap kali
menyebut rayap sebagai ”semut putih”. Namun demikian perbedaan antara
Kata lepidoptera berasal dari bahasa Yunani, yaitu lepidos (sisik) dan
ptera (sayap). Jadi, artinya sayap serangga yang bersisik. Ukuran serangga ini ada
yang kecil dan ada yang besar. Jumlah sayapnya ada empat buah dan tertutup
dengan sisik. Antenanya ada yang seperti sikat dan ada yang seperti benang.
dilengkapi alat untuk mengigit. Selain itu, serangga ini memiliki alat penghisap
Perbedaan kupu-kupu dan ngengat yaitu berdasarkan waktu aktifnya dan ciri
sayapnya. Ngengat hinggap dengan sayap terlipat horizontal diatas tubuh. Kupu-
kupu biasanya memiliki warna yang indah dan cerah sedangkan ngengat
ujungnya, sedangkan hampir semua ngengat memiliki antena seperti bulu burung
Telur berasal dari belalang betina, dan pada masa reproduksi belalang
Sperma memasuki sel telur melalui saluran halus yang disebut micropyles. Setelah
dibuahi belalang betina akan meletakkan telurnya pada tanaman, mungkin pada
batang, daun, atau pada bunga. Atau ada juga lho belalang betina yang menaruh
1 sampai 2 inci di bawah tanah. Dalam jangka waktu 3 sampai 4 hari belalang
betina akan mengeluarkan semua telurnya, selain itu pada masa bertelur belalang
betina mampu meletakkan ratusan butir telur. Telur-telur itu tersimpan di dalam
tanah sampai berbulan-bulan lamanya, dan akan menetas pada musim panas. Dan
setelah telur menetas menjadi nimfa belalang sudah tidak memperdulikan anaknya
(Rahmawati, 2012).
Tahapan selanjutnya adalah memasuki fase nimfa, yaitu menetas nya telur
belalang menjadi nimfa, dengan bentuk seperti belalang dewasa tetapi berukuran
kecil, belum memiliki sayap, dan alat reproduksi. Selain itu nimfa masih berwarna
putih, tetapi setelah terkena pancaran sinar matahari warnanya akan berubah
menjadi warna khas belalang (cokelat atau hijau). Masa hidup belalang menjadi
Dan selama masa pertumbuhan akan berganti kulit sekitar 4 sampai 6 kali
hingga menjadi belalang dewasa dan akan mendapat tambahan sayap fungsional.
Untuk menjadi belalang dewasa dan bersayap, nimfa harus berganti kulit untuk
yang terakhir setelah menjalani fase nimfa selama satu bulan. Setelah 14 hari
menjadi belalang bersayap, maka akan terbentuklah belalang dewasa yang mampu
bereproduksi, hal in dilakukan untuk melestarikan spesies nya agar tidak punah
(Rahmawati, 2012)
maupun pada ujung-ujung ranting muda. Tetapi pada umumnya telur Helopeltis
diletakkan pada buah. Telur diletakkan dengan alat peletak telurnya (ovipositor)
tua ,dan selain itu juga di tandai dengan keluarnya sepasang benang halus
berwarna putih yang muncul dari setiap ujung telur. Masa inkubasi telur rata-rata
6,4 (6 sampai 7) hari. Setelah menetas, nimfa segera menghisap cairan tanaman
pada bagian tanaman yang masih lunak, misalnya buah, ujung ranting muda, dan
Pada nimfa muda tidak diketemukan ciri khusus, yaitu beberapa tonjolan
membengkak seperti gada. Beda antara serangan muda dan dewasa, selain
makan. Rata-rata stadium nimfa berlangsung 11,7 (11 sampai 13) hari. Nimfa
mengalami lima kali pergantian kulit. Nimfa kurang menyukai cahaya matahari
keluaranya sayap, dan sebuah tonjolan tumpul yang tumbuh tegak lurus pada
(ekor) belakang di sebelah bawah yang terdapat warna putih. Serangga terbang
seperti nyamuk. Serangga jantan lebih ramping sedangkan yang betina dicirikan
oleh abdomen yang gemuk. Lama hidup serangga betina rata-rata 17,6 (11 sampai
28) hari, yang jantan rata-rata 22,1 (11 sampai 40) hari. Seekor Helopeltis betina
dapat menghasilkan telur rata-rata 121,9 (67 sampai 229) butir. Lamanya periode
dari saat telur diletakkan sampai Helopeltis dewasa siap meletakkan telurnya
yang sedikit akan memperlambat perkembangan larva serta ukuran dewasa yang
lebih kecil dari ukuran normal. Satu siklus hidup hama ini dimulai dari telur
sampai dewasa sekitar 6 sampai 9 bulan. Stadia yang merusak adalah pada stadia
kumbang dengan ciri-ciri kumbang berwarna hitam dan bagian bawah dari badan
Cula kumbang kelapa jantan lebih panjang dari betina. Selain pada
tanaman kelapa, kumbang kelapa juga menyerang tanaman kelapa sawit, pinang,
nibung sagu dan jenis tanaman palma lainya. Pada fase telur, jangka waktunya 8
sampai 12 hari, instar pertama jangka waktunya 10 sampai 21 hari, instar kedua
jangka waktunya 12 sampai 21 hari, instar ketiga jangka waktunya 60 sampai 165
hari, purpura jangka waktunya 8 sampai 13 hari, pupa jangka waktunya 17 sampai
28 hari, dewasa betina 274 hari, dewasa jantan 192 hari dan totalnya 115 sampai
260 hari. Kumbang Kelapa betina akan meletakkan telur pada sisa-sisa bahan
organik yang telah melapuk. Kemudian larva tumbuh dan berkembang dengan
adanya sisa-sisa bahan organik tersebut. Salah satu tempat berkembang biaknya
adalah tumpukan batang kelapa, tanaman kelapa mati yang masih berdiri,
tumpukan kayu lapuk, limbah ternak dan limbah saw mill (Rahmawati, 2012).
Telur Oryctes rhinoceros berbentuk bulat dan berwarna putih. Stadia telur
lamanya 8 sampai 12 hari. Larva yang keluar berwarna putih dengan mulut
berwarna merah coklat, kepala berwarna coklat dan memiliki tiga pasang kaki.
perkembangan larva adalah tunggul kelapa yang masih tegak maupun telah mati,
timbunan kulit buah kopi/kakao, ampas tebu, timbunan limbah penggilingan padi,
selama 8 sampai 13 hari (masa prapupa). Pupa berwarna coklat dan terbungkus
kokon yang dibuat dari tanah ataun sisa-sisa serat tanaman. Lama stadia pupa 17
lonjong pipih dan berukuran 0.5 mm x 0.3 mm, diletakkan satu persatu oleh
ngengat betina pada alur-alur permukaan buah. 6 sampai 7 hari kemudian larva
menggerek ke dalam buah dan tetap tinggal di dalam buah sampai menjelang
berkepompong. Larva membuat liang gerekan di bawah kulit buah dan di antara
Larva muda yang menetas dari telur akan bergerombol pada sisi bagian
bawah daun. Ulat-ulat kecil ini mulai memakan daging daun dan meninggalkan
lapisan terluar dari daun (epidermis) yang berupa lapisan tipis berwarna putih
tembus pandang. Sedangkan ulat yang besar (larva dewasa) dapat memakan urat-
urat daun sehingga daun akan berlubang-lubang. Pada siang hari ulat bersembunyi
dalam tanah (tempat yang lembab) dan menyerang tanaman pada malam hari
(Pracaya, 2007).
Daur hidup kutu ini dimulai dari telur, kemudian nympha, dan kutu
nympha akan tampak berwarna hijau cerah dan sudah terdapat antena. Tahap
nympha kedua tampak berwarna hijau pale dan sudah tampak kepala, abdomen,
mata berwarna merah, dan antenna yang terlihat lebih gelap dari pada warna
tubuh. Pada tahap ketiga, antena akan terbagi menjadi 2 segmen, warna tubuh
masih hijau pale dengan sedikit lebih gelap pada sisi lateral tubuhnya, kaki
Siklus hidup lalat buah sekitar 20-28 hari, dan selama hidupnya kawin dan
bertelur dapat menghasilkan 1200 butir Kehidupan dan perkembangan lalat buah
inang. Ketiga faktor tersebut cukup terpenuhi di wilayah tropis seperti Indonesia
lalat buah hanya mendapat gangguan iklim lebih kecil dibandingkan di wilayah
lain. misalnya daerah sedang dan dingin. Selain itu, ketersediaan makanan di
wilayah tropis lebih besar oleh karena itu serangga termasuk lalat buah selalu
mendapat pakan yang cukup. Di musim hujan, populasi lalat buah mencapai
capung betina akan bertelur. Dan telur-telur itu akan di letakkan atau ditempelkan
pada tumbuhan yang ada di air dan memastikan bahwa wilayah tersebut bebas
dari polusi. Serta terdapat banyak mikroorganisme air yang dapat dijadikan
sebagai sumber makanan larva capung. Induk capung dapat menghasilkan telur
sekitar 100.000 butir telur. Telur capung diselimuti dengan lendir, dan akan terasa
licin jika di pegang, selain itu telur-telur ini akan menetas dalam waktu dua hari
hingga tujuh hari atau tergantung pada iklim suatu tempat, semakin dingin maka
akan memakan waktu yang lebih lama untuk menetas. Telur yang telah menetas
dan menjadi larva akan berkembang dan hidup di wilayah dasar perairan. Larva
larva capung akan sering berganti kulit sampai mengalami metamorfosis menjadi
besar dan biasa memakan berudu, anak ikan atau bahkan memangsa sesamanya.
Nimfa capung bernafas menggunakan insang yang ada di dalam rektum nya di
ujung perut. Selain itu nimfa capung akan mengalami beberapa kali pergantian
kulit (ekdisis). Tiap tahapan diantara pergantian kulit disebut instar. Tergantung
dari jenis spesies nya, pergantian kulit bisa terjadi 8 sampai 12 kali.
Umur nimfa juga dapat mencapai empat minggu sampai beberapa tahun.
Tetapi sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, bisa
metamorfosis nya menjadi capung dewasa dan merayap keluar dari air
menggunakan ranting tanaman. Capung ini akan keluar dari kulit nimfa, dan kulit
nimfa ini disebut dengan exuvia. Pada tahap ini capung sangatlah tidak berdaya
dan sering menjadi mangsa untuk aves dan insektivora lainnya. Capung muda ini
memiliki sayap yang belum berkembang dan memiliki kepala dan thoraks yang
telah terlihat pembagiannya, tubuh yang masih lunak dan warna tubuh yang belum
yaitu memakan daun kelapa, dan daun tanaman lainnya, hingga daun kelapa
Gejala baru tampak dari luar setelah matang di musim panen, buah kakao
yang terserang berwarna agak jingga atau pucat keputihan, buah menjadi lebih
berat dan bila diguncang tidak terdengar suara ketukan antara biji dengan dinding
buah. Hal itu terjadi karena timbulnya lendir dan kotoran pada daging buah dan
rusaknya biji-biji di dalam buah. Kerusakan daging buah akibat serangan PBK
and malic enzyme polymorphisms yang disekresi-kan oleh PBK (Suparno, 2009).
yaitu pada batang yang telah ditebang dan sudah lama diatas tanah, maka terlihat
batang tersebut sangat rapuh atau lapuk dan sangat lembab dan jika batang yang
lapuk tersebut dipotong, maka akan terlihat banyaknya larva yang berada pada
batang tersebut dan ditempat tersebut akan sangat lembab, karena pada habitatnya
larva kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros) ini hidupnya ditempat yang sangat
(Oryctes rhinoceros) adalah ujung daun kelapa menjadi patah. Gejala serangan
yang ditimbulkan yaitu menyebabkan Pucuk kelapa menjadi rusak, daun yang
mudah menjadi patah, pelepah kelapa menjadi tumbang dan penyerangan dalam
jumlah besar kadang apucuk tanaman akan abusuk dan tanaman kelapa akan mati
(Sosromarsono, 2005).
Gejala baru tampak dari luar setelah matang di musim panen, buah kakao
yang terserang berwarna agak jingga atau pucat keputihan, buah menjadi lebih
berat dan bila diguncang tidak terdengar suara ketukan antara biji dengan dinding
buah. Hal itu terjadi karena timbulnya lendir dan kotoran pada daging buah dan
rusaknya biji-biji di dalam buah. Kerusakan daging buah akibat serangan PBK
and malic enzyme polymorphisms yang disekresikan oleh PBK (Suparno, 2009).
exigua) adalah ditandai dengan adanya lubang pada daun bawang yang pada
akhirnya daun akan patah dan habis. Namun serangan dalam skala besar akan
mengakibatkan gundulnya daun pada semua populasi tanaman. Dan bagian yang
Kutu daun ini merusak penampilan buah tanaman. Kutu muda hidup dan
menghisap cairan kelopak bunga, tunas, atau buah muda. Kutu dewasa
fase dewasa, kutu daun mengeluarkan sejenis cairan gula yang biasanya cairan
gula tersebut akan didatangi oleh semut hitam. Pengaruh kutu daun, jelaga hitam
dan semut ini membuat penampilan buah jelek walaupun sebenarnya rasa buah
tidak terlalu dipengaruhi. Warna hitam pada daun & tangkai adalah suatu zat yang
dihasilkan oleh hama tersebut. Kalau sudah terlalu hitam akan menutup daun
kelopak daun mengecil, sulit untuk berbunga berbuah dan lama kelamaan pohon
pembusukan namun pada buah cabai tidak mengalami pengeringan buah cabai
membusuk namun lembek. Lalat buah (Dacus sp.) banyak dijumpai di berbagai
bertindak sebagai hama yang cukup penting pada buah-buahan seperti jeruk,
bentuk tubuh yang langsing dan agak pipih. Pada bagian pronotumnya terdapat
enam pasang gerigi yang menyerupai gigi gergaji. Bentuk kepala menyerupai
Terdapat 4 bercak berwarna kuning agak kemerahan pada sayap bagian depan, 2
bercak pada sayap sebelah kiri, dan 2 bercak pada sayap sebelah kanan. Panjang
tubuh kumbang dewasa ± 3,5 sampai 5 mm, tergantung dari tempat hidup
larvanya. larva kumbang tidak berkaki, berwarna putih atau jernih dan ketika
bergerak akan membentuk dirinya dalam keadaan agak membulat. Pupa kumbang
agak merah dengan panjang ± 1,5 mm. larva berwarna cokelat muda dengan
panjang ± 5 sampai 6 mm. Pupa berwarna putih kekuningan dengan panjang ± 3,5
mm (Wagianto, 2008).
kuningan.
Mempunyai antenna yang menyiku (siku-siku). Larvanya putih gemuk dan tidak
berkaki. Kadang larvanya berkembang dalam satu butir jagung (Nonadita, 2008).
kecil dibandingkan dengan hama gudang lainnya. Warna tubuh kumbang kacang
berwarna kekuning-kuningan. Imago dari hama ini berbentuk bulat telur. Bagian
Arthropoda, kelas Insecta, ordo Coleoptera, famili Cleridae, genus Necrobia, dan
pronotumnya lebih sempit dari kepala, memiliki antena Clubbed atau kadang
Serrate atau Pectinate. Perbedaan kumbang jantan dan betina dewasa terletak
pada ukuran tubuh, kumbang jantan memiliki tubuh yang lebih kecil dari
ovari, ruas abdomen 8 atau 9, satu sistem saluran telur yang dijalurkan keluar bila
memiliki alat kelamin berupa penis, memiliki organ penjepit bagian luar dan
menghasilkan telur sampai 300 sampai 400 butir. Telur diletakkan pada tiap butir
beras yang telah dilubangi terlebih dahulu. Lubang gerekan biasanya dibut
berlangsung selama ± 7 hari. Larva yang telah menetas akan langsung menggerek
butiran beras yang menjadi tempat hidupnya. Selama beberap waktu, larva akan
tetap berada di lubang gerekan, demikian pula imagonya juga akan berada di
dalam lubang selama ± 5 hari. Siklus hidup hama ini sekitar 28 sampai 90 hari,
tetapi umumnya selama ± 31 hari. Panjang pendeknya siklus hidup ham ini
tergantung pada temperatur ruang simpan, kelembapan di ruang simpan, dan jenis
hidupnya. Telur diletakkan dalam tepung atau pada bahan lain yang sejenis yang
merupakan pecahan kecil (remah). Larva bergerak aktif karena memiliki 3 pasang
kaki thorixal. Larva akan mengalami pergantian kulit sebanyak 6 sampai 11 kali,
tidak jarang pula pergantian kulit ini hanya terjadi sebanyak 6 sampai 7 kali,
pupa, larva kumbang akan muncul di permukaan material, tetapi setelah menjadi
imago akan kembali masuk ke material. Seklus hidup dari kumbang ± 35- sampai
300 hingga 400 telur selama lebih dari satu bulan. Telur akan menetas dalam
beberapa hari menjadi larva dan memakan bagian dalam inti biji. Kemudian
Imago betina dapat bertelur hingga 150 butir, telur diletakkan pada
sampai 5 hari.
Larva biasanya tidak keluar dari telur, tetapi hanya merobek bagian kulit telur
yang melekat pada material. Larva akan menggerek di sekitar tempat telur
diletakkan. Lama stadia larva adalah 4 sampai 6 hari. Produk yang diserang akan
atau celah yang terluka. Telur membutuhkan antara empat dan enam hari untuk
menetas. Larva akan tumbuh selama 30 hingga 140 hari, menjadi kurang aktif dan
(Abumutsanna, 2008).
(Tribolium sp.) adalah pada tepung yang sudah terserang dalam waktu lama
(Wagianto, 2008).
adalah pada tepung yang sudah terserang dalam waktu lama tepung akan menjadi
Serangga ini juga menyerang bahan lain seperti kopra, gandum, beras, sorgum dan
dikenali dengan adanya lubang-lubang pada butiran kedelai. Biji kedelai yang
kadang tampak serangga keluar dari dalam lubang gerekan (Abumutsanna, 2008).
menetas, larva membuat liang gerek yang berkelok-kelok pada bahan. Saat
larva membuat rongga yang bentuknya oval dan dilapisi dengan campuran air
liurnya dan sisa gerekan. Mereka bersifat merusak, baik dalam tahap larva
maupun dewasa, meski demikian tahap larva adalah yang paling merusak
(Abumutsanna, 2008).
mempunyai ciri morfologi yang struktur tubuhnya sangat kecil dan hidupnya
sebagai parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya saja, serta mempunyai habitat yang sangat luas penyebarannya sampai
Aspergilus niger. Aspergilus niger ini mempunyai morfologi bulu dasar warna
putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai
hitam. Hifa bersekat dan memiliki banyak inti (multiseluler), kelapa konidia bulat,
ukuran tubuh yang sangat kecil dan hidupnya bersifat parasitoit pada organism
lain serta didukung oleh suhu tanah yang hangat dan kelembaban tanah yang
rendah sekali Populasi akan meningkat jika di tempat yang sama ditanam tanaman
yang merupakan inangnya serta jamur ini menginfeksi tanaman melalui jaringan
multiseluler dibentuk pada ujung ujung konidiofor. Setiap sel konidium mampu
terjadi pada malam hari dengan kelembaban relatif tinggi. Ketika jaringan bawang
tanaman Cabai (Capsicum annum) yaitu jamur pada buah masuk ke dalam ruang
biji dan menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji
buah yang sakit. Jamur menyerang daun dan batang, nantinya dapat menginfeksi
buah-buah. Jamur hanya sedikit sekali mengganggu tanaman yang sedang
tumbuh, tetapi memakai tanaman ini untuk bertahan sampai terbentuknya buah
Selain itu jamur dapat mempertahankan diri dalam sisa-sisa tanaman sakit,
seterusnya konidium disebarkan oleh angin. Infeksi jamur C. capsici hanya terjadi
makanan, sayuran yang telah basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos dan
juga ada di roti yang sudah kadaluwarsa. Konidia biasanya terdapat di udara baik
yang sudah terinfeksi sukar dibebaskan kembali dari jamur ini. jamur menginfeksi
pada bagian akar, terutama pada bagian yang telah luka, lalu menetap dan
Daur hidup dari jamur F. oxysporum yang ada pada tanaman Pisang yaitu
bersumber dari tanah yang berbentuk miselium yaitu berupa benang-benang halus
atau dalam semua bentuk konidiumnya dan memiliki tiga macam spora yakni
Gejala serangan dari cendawan Alternaria porri yakni pada daun terdapat
bercak melekuk, berwarna putih atau kelabu. Ukuran bercak bervariasi tergantung
cincin dengan warna agak keunguan dengan tepi agak kemerahan atau keunguan
yang dikelilingi oleh zone berwarna kuning yang dapat meluas kebagian atas atau
bawah bercak, dan ujung daun mengering. Permukaan bercak bisa juga berwarna
coklat atau hitam terutama pada keadaan cuaca yang lembab (Pracaya, 2007).
awal berupa bercak cokelat kehitaman pada permukaan buah, kemudian meluas
dan akhirnya menjadi busuk dan lunak. Pada pusat bercak akan terlihat titik-titik
hitam yang merupakan kelompok seta dan kodium. Pada serangan berat
menyebabkan buah menjadi kering, mengerut, dan berwarna seperti jerami padi.
Pada buah cabai yang terserang Collectotricum caprici gejala yang di timbulkan
yaitu pada kulit buah terdap bercak-bercak hitam, dan pada bagian tengah terdapat
Gejala serangan Aspergilus niger yaitu yang sangat jelas terlihat yaitu
pada roti yang telah kadaluwarsa, saat kita mendapatkan roti yang kadaluawarsa,
maka kita akan mendapatkan seperti serabut-serabut atau juga semacam spora
yang berwarna hijau tua pada roti itulah yang dinamakan Aspergilus niger roti
daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun merunduk dan tanaman menjadi
layu. Layu total dapat terjadi antara 2 sampai 3 minggu setelah terinfeksi.
Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut tanaman yang berubah warna
menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka
waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin-mesin
pertanian, seresah daun yang telah terserang, maupun air irigasi. Suhu tanah yang
batang dengan ukuran 0,5 sampai 0,7 x 1,5 sampai 2,5 μm, berflagela, bersifat
(Semangun, 2006).
2.5.2 Pseudomonas solanacearum
berbentuk batang dengan ujung membualat, tidak membentuk kapsul, tanpa spora,
motil dengan satu flagela polar, isolat yang virulen umumnya flagelnya pendek
dan panjang 750 nm, mempunyai benang RNA tunggal yang tersusun atas 9500
nukleotida. Dalam sitoplasma sel-sel daging daun (Mesofil) terdapat badan inklusi
Sedangkan bilur pada daun kacang tanah disebabkan oleh Virus Bilur Kacang
Tanah atau PStV (Peanut Stripe Virus). Zarah virus PStV berbentuk batang lentur
yang panjangnya ± 750 nm, didalam sel tanaman sakit terdapat badan inklusi yang
Penyakit kerdil hampa yang menyerang pada tanaman padi disebut juga
virus tungro yang berasosiasi yakni virus batang (Rice Tungro Bacilliform Virus
atau RTBV) yang berukuran panjang 100-300 nano meter dan lebarnya 30
sampai 35 nano meter, sedangkan virus tungro bulat (Rice Tungro Spherical Virus
2.5.6 Klasifikasi
(Semangun, 2006).
(Nur, 2013).
2.5.6.3 PMoV (Peanut mottle virus)
2.5.6.5 Tungro
yaitu bakteri dapat bertahan pada akar dan pada tanaman yang mempunyai
hubungan dekat dengan pisang. Adanya luka pada akar akan meningkatkan
infeksi. Pada saat masuk ke dalam akar bakteri berkembang sepanjang akar
menuju ke batang, dan jamur akan berkembang secara meluas dalam jaringan
tanaman. Tanah yang sudah terinfeksi sukar dibebaskan kembali dari bakteri ini
bakteri menginfeksi pada bagian akar, terutama pada bagian yang telah luka, lalu
(Arachis hypogeae L.) dapat diketahui dari ditularkannya penyakit oleh kutu
daun Aphis craccivora . Satu sampai tiga ekor kutu telah cukup
yang mengandung virus sudah dapat menularkan virus ke tanaman sehat jika
mekanis oleh serangga dan dapat terbawa oleh biji tanaman sakit. PStV ditularkan
oleh kutu daun, dengan cara yang sama pada PmoV (Hidayat, 2009).
2.5.7.5 Tungro
melalui jaringan tanaman padi. Penularan penyakit pada wereng hijau berlangsung
secara nonpersisten, yaitu segera terjadi dalam waktu 2 jam setelah mengisap
(Rahmawati, 2012).
tandan buah. Mula-mula satu atau dua daun (nomor 3 atau 4 dari daun termuda)
daun keluarlah garis kekuningan ke tepi daun. Keadaan ini dapat berlangsung
minggu semua daun menguning dan dalam jangka waktu beberapa hari daun-daun
Disebut penyakit darah karena jika akar atau batang tanaman sakit
dipotong, akan keluar cairan kental yang berwarna merah dari berkass
pengangkutan yang merupakan lendir bakteri (ooze) yang mengadung massa dari
koloni bakteri. perubahan khas pada buah ialah mula-mulanya berkass pembuluh
berwarna kuning atau coklat. perubahan ini meluas ke plassenta dan parenkim
buah. bahkan juga ke berkas pembuluh kulit buah. seterusnya seluruh buah
terserang menguning dan isisnya terlarut sedikit demi sedikit. ruang dalam buah
yang dalam berisi cairan seperti lendir berwarna merah kecoklatan yang
mengandung banyak bakteri. ketika buah dipotong lendir tersebut akan keluar
(Hadisutrisno, 2008).
maka akan terlihat berkas pembuluh yang berwarna coklat dan mengeluarkan
dimasukkan ke dalam air jernih, maka akan mengeluarkan benang putih halus
Tanaman yang diserang penyakit ini lebih cepat layu. Tanaman yang
telah terinfeksi, daunnya masih hijau tetapi kemudian tiba-tiba layu, terutama
pucuk daun yang masih muda, dan daun bagian bawah menguning.
PMoV (Peanut mottle virus) dapat dilihat dari belang-belang pada daun
yang tidak teratur, berwarna hijau tua dan hijau muda, tulang-tulang daun agak
melekuk, dan tepi daun agak menggulung keatas. Infeksi yang terjadi pada waktu
tanaman masih muda sering menyebabkan terjadinya gejala belang dengan cincin-
cincin klorotis. Olehnya, PMoV sering juga disebut penyakit belang (Semangun,
2006).
Gejala serangan PStV (Peanut stripe virus) terlihat dari adanya garis-
garis putus-putus (Diskontinu), dan pada daun terjadi gejala mosaik yang berat,
serta terdapat corak tertentu yang bilurnya meluas, sehingga mirip sekali dengan
gejala penyakit belang. PStV sering juga disebut dengan penyakit bilur (Tjahjadi,
2008).
2.5.8.5 Tungro
Gejala serangan awal di lahan biasanya khas dan menyebar secara acak.
Daun padi yang terserang virus tungro mula-mula berwarna kuning oranye
pengurangan, tanaman menjadi kerdil, malai yang terbentuk lebih pendek dari
malai normal selain itu banyak malai yang tidak berisi (hampa)
(Rahmawati,2012).
2.5.9 Pengendalian secara umum
bibit yang sehat dapat diperoleh dari rumpun yang terinfeksi, namun untuk
sumber bibit sebaiknya digunakan hanya rumpun yang benar-benar sehat. Bibit
dikembangkan dari pohon induk yang jelas sumbernya dan diketahui bebas dari
dengan Sanitasi, agar lingkungan kebun agar selalu bersih. Menerapkan sistem
bunga tanaman dengan kain agar tidak di kunjungi oleh serangga penular sampai
yang ada pada lahan tersebut, dan diganti dengan tanaman yang tahan terhadap
Penanaman varietas kacang tanah yang tahan terhadap infeksi virus belang kacang
varietas tanaman kacang tanah yang tahan terhadap serangan PMoV. Namun ada
jenis kacang tanah liar yang sangat tahan terhadap serangan, yaitu Arachis diogoi,
pembentukan tanaman yang tahan terhadap serangan infeksi PmoV (Anaf, 2008).
Benih Sehat Bebas Virus. Benih sehat merupakan modal utama dalam
penyakit terutama saat populasi vector tinggi. Penggunaan varietas yang tidak
serangan PMoV di lapang. Benih yang kecil dan keriput menunjukan presentase
penularan yang lebih tinggi disbanding benih normal. Oleh karena itu penggunaan
dampak nyata pada daerah yang lingkungannya relatif bersih dari sumber-sumber
inokulum. Tetapi tidak member pengaruh nyata pada daerah endemic atau
populasi vector yang selanjutnya menekan penyakit. Namun untuk virus- virus
nonpersisten (seperti PStV), penyemprotan insektisida tidak efektif menekan
tidak mengakibatkan serangga mati secara cepat, sehingga sebelum mati serangga
tersebut masih mampu mengisap dan menularkan virus ke tanaman lain (Anaf,
2008).
2.5.9.5 Tungro
Waktu tanam tepat Waktu tanam harus disesuaikan dengan pola fluktuasi
populasi wereng hijau yang sering terjadi pada bulan-bulan tertentu.Waktu tanam
diupayakan agar pada saat terjadinya puncak populasi, tanaman sudah memasuki
fase generatif (berumur 55 hari atau lebih).Karena serangan yang terjadi setelah
masuk fase tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang berarti (Anaf, 2008).
Tanam serempak Upaya menanam tepat waktu tidak efektif apabila tidak
inang dalam rentang waktu yang panjang bagi perkembangan virus tungro,
sedangkan bertanam serempak akan memutus siklus hidup wereng hijau dan
mempertahankan diri dari infeksi virus dan atau penularan virus oleh wereng
dianjurkan untuk daerah NTB antara lain: Tukad Patanu, Tukad Unda,
Bondoyudo dan Kalimas. IR-66, IR-72 dan IR-74.Sejumlah varietas Inpari yang
baru dilepas juga dinyatakan tahan tungro. Hasil penelitian di daerah endemis
membuktikan Tukad Unda cukup tahan dengan intensitas serangan 0,0% sampai
9,14% sedangkan varietas peka IR-64 berkisar 16,0% sampai 79,1%. Penelitian di
Lanrang Sulawesi Selatan juga menunjukkan daya tahan Tukad Patanu terhadap
yaitu bakteri dapat bertahan pada akar dan pada tanaman yang mempunyai
hubungan dekat dengan pisang. Adanya luka pada akar akan meningkatkan
infeksi. Pada saat masuk ke dalam akar bakteri berkembang sepanjang akar
menuju ke batang, dan jamur akan berkembang secara meluas dalam jaringan
1.000 mikron (1.000 mikron = 1 mm). Namun, ada beberapa yang panjangnya
sekitar 1 cm. Nematoda biasa hidup di dalam atau di atas tanah. Umumnya
nematoda yang hidup di atas tanah sering terdapat di dalam tanah terdapat di
dalam jaringan tanaman di antara daun-daun yang melipat, di tunas daun, di dalam
ada yang hidup di dalam tanaman (endoparasit) dan ada juga yang di luar
yang terletak dekat tudung akar. Nematoda ini mengeluarkan enzim yang dapat
seperti pektin sellulase dan hemisellulase serta patin sukrosa dan glikosida
maka dinding sel akan rusak dan terjadilah luka. Selanjutnya nematode ini
bergerak diantara sel-sel atau menembus sel-sel menuju jaringan sel yang
(Mutmainna, 2013).
2.6.4 Teknik Ekstraksi Nematoda Meloidogyne spp.
bawah nampan plastik, nampan saringan, kasa dan tisu. Ambil sampel kemudian
ratakan pada tisu yang telah disiapkan tersebut di atas. Tuangkan air pada nampan
secara perlahan, sampai tanah yang telah diratakan tersebut basah/air menyentuh
tisu dan permukaan air tidak melebihi permukaan sampel. Inkubasikan selama 2 x
24 jam. Saringan diangkat dan ditiriskan. Air yang tertampung pada nampan
diletakkan diatas gelas benda yang telah ditetesi air untuk diamati dibawah
hari kamis tanggal 28 september 2017 sampai 2 november 2017, dimulai dari
pengenalan nematoda yaitu alat tulis-menulis atau buku gambar A4, papan bedah,
jarum pentul, dan toples, talang, kain kasa, keranjang, cutter, mikroskop,
handsprayer, cawan petri, corong, saringan, buku gambar, Atk, dan camera digital,
aquades.
(Spodoptera litura), belalang pedang (Sexava sp) dan gejala serangannya, kepik
penghisap buah kakao (Helopeltis spp.) dan gejala serangannya, larva kumbang
kelapa (Oryctes rhinoceros) dan gejala serangannya, penggerek buah kakao
(Spodoptera exigua) dan gejala serangannya, kutu daun (Aphis sp.) dan gejala
serangannya, lalat buah pada cabai (Bactrocera sp) dan gejala serangannya,
oryzaae L) dan gejala serangan, kumbang tepung (Tribolium sp) dan gejala
(Necrobia rufipes) dan gejala serangan, daun bawang yang terserang Alterina
porri, buah cabai yang terserang Collectotrichum capsici, roti yang terserang
pisang yang terserang Fusarium oxyporum, sampel tanaman kacang tanah yang
terserang PMoV (Peamut Mottle Virus), sampel tanaman kacang tanah yang
terserang PStV (Peamut Strippe Virus), tanaman padi yang terserang virus
Tungro, buah pisang yang terserang oleh (BDB) Blood Disease Bacterium, batang
pisang yang terserang oleh (BDB) Blood Disease Bacterium, tanaman tomat yang
dan tissue.
jamur, pengenalan penyakit bakteri dan virus, yaitu pertama-tama siapkan bahan
specimen serangga yang belum mati direndam dalam toples yang berisi alkohol
70%, kemudian spesimen digambar pada buku gambar dan berikan keterangan
Cara kerja pada praktikum pada Pengenalan Nematoda yaitu siapkan talang,
keranjang, dan kain kasa, Letakkan keranjang diatas talang, setelah itu lapisi
(tutup) keranjang dengan kain kasa atau tissue, kemudian potong kecil-kecil akar
diatas keranjang yang telah dilapisi tissue, setelah itu isi talang tersebut dengan
aquades secukupnya, inkubasi bahan yang telah siap salama 1x24 jam didalam
laboratorium, setelah 1x24 jam didalam laboratorium, tiriskan air rendaman akar
tersebut, kemudian saring air dan masukkan kedalam cawan petri secukupnya.
morfologi dari nematoda puru akar dan tanaman seledri (Aphium graveolensi L)
4.1.1 Hasil
sebagai berikut.
Ket:
1. Caput (Kepala)
2. Thorax (Dada)
3. Abdomen (Perut)
Ket :
Lubang-lubang pada daun.
4.1.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui morfologi
belalang (valanga nigricornis) adalah terdiri dari kepala (caput), mata, antena,
sayap depan, sayap belakang, tungkai depan, tungkai tengah, tungkai belakang,
Ordo ini memliki mulut belalang kayu penggigit dan pengunyah yang
sehingga belalang kayu akan merusak tanaman dari bagian pinggir (Abdi, 2009).
pada helaian daun jagung terdapat bekas gigitan, yang menyebabkan daun
Ordo ini memliki mulut belalang kayu penggigit dan pengunyah yang
sehingga belalang kayu akan merusak tanaman dari bagian pinggir (Abdi, 2009).
4.2.1 Hasil
Ket :
Bercak hitam pada
tanaman kacang hijau
Gambar 4. Gejala Serangan Kepik Hijau pada Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus
radiatus).
Ket :
1. Antena
2. Caput
3. Thotax
4 Sayap
5 Abdomen
Ket :
1. Caput
2. Abdomen
3. Kaki semu
Ket :
Pada buah kakao
mengalami perubahan
bentuk dari biji menjadi
linak dan berwarna hitam
mengeras.
Ket :
Daun bawang
mengalami luka
yang berwarna
bening atau menipis
Gambar 10. Gejala Serangan Ulat Daun Bawang(Spodoptera exigua) Pada Daun
bawang(Allium Cepa).
Ket :
1. Caput
2. Toraks
3. Abdomen
4. Elytra
Ket :
1. Pelepah kelapa
berlubang
2. Terdapat bintik
sobekan pada
daun kelapa
Ket :
1. Caput
2. Toraks
3. Abdomen
4. Sayap
Gambar 15. Gejala Serangan kutu daun (Alcurodicus destructor Mask) pada Daun
Cabai (Aphium graveolens)
4.2.2 Pembahasan
mengeluarkan bau yang tidak sedap.Serangan ini terdapat pada tanaman budidaya
tubuh utama yaitu caput, thoraks, dan abdomen. Kepik hijau tergolong dalam
serangga yang memeiliki sayap setengah atau perisai, dengan memakan dengan
tanaman yang terserang menjadi hampa dan batang tanaman menjadi layu
hitam sebesar biji durian, cembung pada bagian punggung dan bersisi lurus.Pada
bagian kepala terdapat satu tanduk dan cekungan dangkal pada permukaan
rentangan sayap ngengat panjangnya antara 25–30 mm. Sayap depan berwarna
coklat tua dengan garis-garis yang kurang tegas dan terdapat pula bintik-bintik
Gejala serangan pada Ulat daun bawang merah (Spodoptera axigua) pada
tanaman bawang merah (Allium ascolonicum) pada bagian daun tanaman, baik
daun pada tanaman yang masih muda ataupun yang sudah tua.Setelah menetas
dari telur, ulat muda segera melubangi bagian ujung daun lalu masuk ke dalam
2009).
Berdasarkan hasil pengamatan, larva penggerek buah kakao, memiliki ciri
ditimbulkannya yaitu pada biji buah nampak berwarna hitam, rusak dan plasenta
yaitu terdiri dari kami memperoleh morfolgi kutuh putih pada daun mangga yang
terdiri atas tungkai, torax, abdomen, sayap, caput, mata dan mulut.
(Mangifera indica) yaitu berbentuk oval, datar, tertutup lapisan tebal seperti lilin,
sering hinggap di daun dan menghisap cairan sel daun (Prabowo, 2006).
kecoklatan.Kutu mengisap cairan daun, sehingga makin lama caiaran daun habis
4.3.1 Hasil
Ket :
Goresan pada bagian
samping beras, lama
kelamaan akan hancur.
Ket :
1 Caput
2 Thorax
3 Abdomen
4. Kaki
5. Sayap
Ket:
1. Caput
2. Thorax
3. Abdomen
4. Kaki
5. Sayap
Ket :
Bulir jagung tampak
berlubang dan mudah pecah.
Ket :
Biji mengeluarkan
butiran dan berlubang
bahkan termakan hingga
tinggal sebagian.
Ket:
1. Caput
2. Thorax
3. Abdomen
4. Kaki
5. Sayap
Gambar 24. Gejala Serangan Kumbang Kopra ( Necrobia rafipes ) pada biji kopra
4.3.2 Pembahasan
kumbang beras (Sitophilus oryzae) terdiri dari kepala (caput), mata, sepasang
mata, antena, thoraks, tanduk, kaki, kepala, sayap, abdomen dan ofipositor. Dan
dalam padi-padian dan biji lainnya tempat ia menjadi kepompong Tidak berkaki
seperti yang telah dilakukan, tampak bulir beras (Oryza sativa) berlubang-lubang
oryzae) adalah pada butir-butir beras yang terserang akan terdapat goresan pada
bagian-bagian samping beras. Dan apabila tahap serangannya sudah lama maka
memiliki sayap, mata, 3 pasang tungkai, alat mulut, thorax dan abdomen.
mata, antena, thoraks, tanduk, kaki, kepala, sayap, abdomen dan ofipositor. Dan
memiliki bentuk tubuh kecil dan memanjang. Dewasa panjang 0,5 mm. 4 pasang
kaki. Putih atau coklat pudar. Bergerak lambat. Larva - 6 kaki dan panjangnya 0,5
mm. Berwarna putih. Melewati dua tahap, tahap anak berkaki 8 (Nonadita, 2008).
kumbang tepung (Tribolium sp.) tehadap tepung, yaitu diketahui bahwa tepung
Kumbang tepung juga disebut hama bubuk beras, Tribolium bukan hama
yang khusus menyerang beras atau tepungnya. Pada kenyataannya, dimana pada
komoditas beras ditemukan hama (Sitophilus oryzae), pasti akan ditemukan juga
hama bubuk ini. Hama (Tribolium Sp.) hanya memakan sisa komoditas yang telah
sekunder). Hama ini tidak hanya ditemukan dalam komoditas beras, tetapi juga
terdapat pada gaplek, dedak, beaktul yang ada di toko maupun di rumah
(Nonadita, 2008).
Berdasarkan hasil pengamatan dari kumbang jagung (Sitophilus zeamays)
diketahui memiliki caput, memiliki 3 pasang tungkai, mata, antena, alat mulut,
4,5 mm, berwarna coklat, moncong sempit dan panjang, mempunyai antena,
larvanya putih dan gemuk dan tidak berkaki. Kadang larvanya berkembang dalam
satu butir jagung. Kumbang muda berwarna coklat agak kemerahan, yang tua
bagian depan. Pada sayap kiri dan kanan terdapat dua bercak. Panjang tubuh
kumbang dewasa sekitar 3,5-5 mm, tergantung dari tempat hidup larvanya
(Naynienay, 2008).
zeamays) pada bulir biji jagung (Zea mays), diketahui bahwa pada bulir jagung
diakibatkan lebih besar dari pada gejala serangan pada beras, jagung yang
terserang menjadi mudah pecah dan remuk, sehingga kualitas jagung menurun
sepasang mata, antena, thorax, kaki, kepala, tanduk, sayap, abdomen dan
ofipositor. Dan memiliki tubuh yang agak pendek di banding hama gudang yang
ditimbulkan pada biji kacang hijau adalah pada butir-butir buah yang terserang
juga biji yang terserang termakan hingga tinggal sebagian (Borror, 2009).
diketahui bahwa morfologinya terdiri atas caput, thorax, abdomen, mata, antena, 3
mata, antena, thoraks, tanduk kaki, kepala, tanduk, sayap, abdomen dan ofipositor.
Dan memiliki bentuk tubuh lebih panjang dan lebih besar dari hama gudang
metalik dan mengkilap. Bagian permukaan bawah perut berwarna biru gelap. Kaki
kemerah-merahan dengan ujung berwarna coklat tua atau hitam (Nonadita, 2008).
Dari hasil pengamatan terhadap gejala serangan kumbang kopra (Necrobia
rufipes) yaitu diketahui bahwa pada kopra yang terserang akan tampak lubang-
4.4.1 Hasil
Ket :
Bercak-bercak hitam
pada permukaan cabai.
Ket :
· Daun tomat tampak layu,
dan batang tomat yang
terlihat mengkerut.
Keterangan :
· Tampak bercak merah pada
pinggir batang dan tengah
batang tampak bercak hitam.
bercak berwarna hitam pada permukaan cabai juga terlihat cabai yang terserang
menjadi mengkerut.
Gejala yang serangan yang disebabkan oleh C. capsici pada tanaman cabai
(Capsicum annum), yaitu buah yang seperti kelihatan mengering pada biji dan
kulit luar pada buah cabai. Karena hanya pada bagian buah yang terserang yaitu
berwarna keunguan, jika terlalu parah akan berwarna kehitam hitaman. Hal ini
menjadi layu dan menjadi kekuningan serta batang tomat menjadi mengkerut.
mana awalnya tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun
merunduk dan tanaman menjadi layu. Layu total dapat terjadi antara 2-3 minggu
setelah terinfeksi. Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut tanaman yang
berubah warna menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat bertahan di tanah
untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui
mesin-mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang, maupun air irigasi.
Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini .
(Irzayanti, 2008).
yaitu akan terlihat gejala serangan pada pinggiran pada batang pisang yang
batang pisang dan akan mengakibatkan batang pisang tersebut akan terjadi
pembusukan pada batang pisang dan kemudian tersebut akan terjadi pembusukan
bercak-bercak berwarna ungu pada daun, ujung daun kekuningan dan daun
tampak layu.
Gejala serangan yang ditimbulkan dari jamur A. porri ini yaitu terjadinya
bercak kecil berwarna putih sampai kelabu dan melekuk. Jika membesar bercak
tampak bercincin dan warna agak keunguan. Tepinya agak keunguan dan
dikelilingi oleh zone berwarna kuning, yang meluas agak jauh ke atas dan ke
bawah becak. Ujung daun yang sakit mengering. Bercak banyak terdapat pada
4.5.1 Hasil
Tumbuhan yang di sebabkan oleh Bakteri dan Virus, telah di peroleh hasil dengan
sebagai berikut :
Ket :
· Tampak bercak ungu pada
daun yang lama kelamaan
menjadi kekuningan dan
orange.
Ket:
1. Berair berwarna
merah pada bagian
tengah buah pisang
2. Terdapat belang
berwarna coklat,
berair dan berbau
busuk
Gambar 30. Buah dan Batang Pisang (Musa paradisiacal) yang Terserang
Penyakit Darah BDB (Blood Disease Bacterium).
Ket :
1. Pada bagian pucuk
terlihat layu dan
daunnya
menguning
2. Pada bagian dalam
batang terlihat
lendir berair.
Ket :
Terdapat bercak
berwarna coklat pada
bagian daun yang tidak
beraturan
Gambar 32. Tanaman Kacang Tanah ( Arachi hypogeae L )yang Terserang PMoV
(Peanut motlee Virus).
Ket :
Terdapat bercak
berwarna coklat pada
bagian daun yang
terlihat seperti garis
putus putus.
Gambar 33. Tanaman Kacang Tanah ( Arachis hypogeae L ) yang Terserang PStV
(Peanut Stripe Virus).
Ket :
1. Ujung daun
menguning
terdapat bintik-
binti kitam pada
daun.
2. Tanaman kerdil
dan bulir padi
hampa.
Gambar 34. Tanaman Padi yang Terserang Virus Tungro (Penyakit kerdil Hampa)
4.2 pembahasan
baik pada buah pisang maupun batang pisang yang terserang penyakit darah yang
atau getah kental berwarna coklat kemerahan pada buah pisang yang dibelah, serta
menunjukkan adanya bercak berwarna coklat kemerahan, berair dan berbau busuk
pada buah pisang yaitu perkembangan buah menjadi terlambat, dimana pada saat
buah hampir masak buah berwarna kuning coklat dan busuk sedangakan Gejala
serangan yang ditimbulkan oleh Blood Disease Bacterium (BDB) pada batang
pisang yaitu pada batang pisang terdapat bercak merah dan apabila batang
dipotong akan mengeluarkan cairan yang berwarna coklat kemerahan dan berbau
Pseudomonas solanecearum yaitu pada bagian pucuk terlihat layu dan pada
Gejala serangan penyakit layu bakteri pada tomat, dapat dilihat dari menjadi
layunya beberapa daun terutama pada bagian pucuk tomat dan menguningnya
daun-daun tua (daun-daun sebelah bawah). Dan jika batang, cabang atau tangkai
daun tanaman sakit dibelah, maka akan tampak berkas pembuluh berwarna coklat.
Empulur sering juga berwarna kecoklatan. Pada stadium penyakit yang lanjut, bila
batang dipotong, dari berkas pembuluh akan keluar massa bakteri seperti lendir
berwarna putih susu. Adanya massa lendir ini dapat dipakai untuk membedakan
penyakit layu bakteri dengan layu fusarium. Oleh karena itu penyakit layu bakteri
oleh Peanut Mottle VirusPMoV yaitu terdapat bercak-bercak coklat yabg terdapat
Pada Tanaman kacang tanah, Gejala serangan PMoV (Peanut Mottle Virus)
dapat dilihat dari belang-belang pada daun yang tidak teratur, berwarna hijau tua
dan hijau muda, tulang-tulang daun agak melekuk, dan tepi daun agak
menggulung keatas. Infeksi yang terjadi pada waktu tanaman masih muda sering
putus-putus (diskontinu), dan pada daun terjadi gejala mosaik yang berat, serta
terdapat corak tertentu yang bilurnya meluas, sehingga mirip sekali dengan gejala
virus Tungro yaitu menunjukkan ciri morfologi adanya bercak berwarna coklat
kehitaman pada batang, daun dan bulir padi serta ukuran tanaman yang kerdil.
Daun padi yang terserang virus tungro mula-mula berwarna kuning oranye
dan tampak bintik-bintik karat berwarna hitam. Bila keadaan ini dibiarkan jumlah
anakan padi akan mengalami pengurangan, tanaman menjadi kerdil, malai yang
terbentuk lebih pendek dari malai normal selain itu banyak malai yang tidak berisi
4.6.1 Hasil
Keterangan :
1. Terlihat daun
mengkerut dan
terdapat bercak-bercak
kecoklatan
2. Terlihat tangkai daun
menjadi layu
3. Terlihat bintil-bintil
pada akar.
Ket :
1. Mulut
2. Faring
3. Usus
4. Ovarium
5. kutikula
6. Anus
Gambar 36. Morfologi Nematoda Jantan Meloidogyne spp. pada Perbesaran 10x
di bawah mikroskop.
Ket:
1. Mulut
2. Faring
3 Usus
4 Ovarium
5 kutikula
6 Anus
Gambar 37. Morfologi Nematoda Betina Meloidogyne spp. pada Perbesaran 10x
di bawah mokroskop.
4.6.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan tanaman seledri (Apium graviolens L.) yang terserang
nematoda Meloidogyne spp. terlihat pada daunnya menjadi layu dan menguning,
tanaman tumbuh tidak normal, dan nampak pada akarnya berbintil-bintil, dan
sehingga berakibat pada sistem transportasi air dan unsur hara terganggu,
menjadi terhambat, daun menguning, dan dalam waktu yang rentan akan
dan didalam pori-pori tersebut terdapat cukup udara. Tanah tersebut juga
jantan dan betina terletak pada bagian tubuh dan ukuran tubuhnya. Nematoda
jantan mempunyai bagian tubuh yang terdiri atas kepala, mata, perut, stylet, dan
ekor. Ukuran nematoda jantan juga lebih panjang dari nematoda betina dan dapat
nematoda jantan terdiri atas kepala, mata, perut, stylet, dan ekor. Ukuran tubuh
dua kali panjang stylet betina, ekornya pendek dan membulat (Hidayat, 2009).
berbeda dengan yang jantan. Nematoda betina mempunyai bagian tubuh yang
terdiri atas kepala, mata, perut, dan stylet. Namun tidak mempunyai ekor seperti
betina mempunyai bentuk yang mirip botol dan mempunyai bagian tubuh yang
terdiri atas kepala, mata, perut, stylet, dan tidak mempunyai ekor. Nematoda
pangkal knot yang jelas. Dari segi ukuran, nematoda betina mempunyai diameter
menyediakan talang, keranjang, dan kain kasa, lalu keranjang ditutupi dengan kain
kasa dan tissue. Memotong tanaman yang terserang dengan panjang 1 cm lalu
dalam talang, kemudian didiamkan selama 1x24 jam. Setelah didiamkan 1x24
menyemprotkan air pada saringan agar nematoda pada saringan jatuh pada cawan
Nematoda bisa diekstrasi dari dalam jaringan tumbuhan dan dari dalam
tanah. Untuk mengekstrasi nematoda yang berasal dari dalam jaringan tumbuhan
menembus lubang saringan dan dapat dikumpulkan dari air yang berada dibawah
yang berasal dari tanah. Alat-alat yang disediakan yaitu talang, keranjang, dan
kain kasa, cara kerjanya keranjang ditutupi dengan kain kasa dan tissue. Tanah
didiamkan 1x24 jam, kemudian menyaring air rendaman tanah dalam wadah.
Kemudian menyemprotkan air pada saringan agar nematoda pada saringan jatuh
pada cawan petri, lalu diteliti dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali.
cara metode baskom. Masukkan 100 gr contoh tanah ke dalam baskom Adan
pada baskom A tuangi kembali dengan air dan tuangi lagi suspense tersebut ke
dalam baskom B. Sisa partikel tanah kasar pada baskom A dibuang. Aduk
125 mesh. Kemudian saringan diletakkan ke dalam cawan petri, dan tuangkan
5.1 Kesimpulan
grayak (Spodoptera litura), lalat buah pada cabe (Dacus sp), kumbang
secara umum yaitu kepala (caput), thoraks, abdomen, mata, mulut, tungkai
dan antena.
ordo lepidoptera, kutu daun (Aphis sp.) merupakan ordo homoptera, lalat
buah pada cabe ( Dacus sp.) merupakan ordo diptera dan capung
secara umum memiliki mata, antena, thoraks, tanduk, kaki, kepala, sayap,
pada bulir biji jagung (Zea mays), diketahui bahwa pada bulir jagung
4. Daun bawang yang terserang Alterina porri pada daun bawang ini terdapat
bercak-bercak berwarna putih atau kelabu dan juga tampak berupa seperti
cincin dengan warna agak keunguan dengan tepi agak kemerahan atau
tampak pada permukaan daun terdapat bercak-bercak gelap, ada juga yang
kekuningan pada pinggiran daun, dan pada bulir padi terlihat berisi namun
akar terlihat rapuh, dan bila batang dipotong akan mengeluarkan lendir
Saran saya pada praktikum Dasar-dasar Perlindingan Tanaman ini yaitu agar
kiranya alat-alat yang ada didalam Laboratorium Ilmu Tanah disimpan tempat
yang aman misalkan didalam lemari, agar saat dilaksanakan praktek tidak ada
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau alat yang didalam Laboratorium Ilmu
Andi Serwanto, 2010. Daur hidup kumbang tepung. BKPTN Indonesia Bagian
Timur. Makassar
Rioardi, 2009. Menghilangka Daun Mangga Yang Terserang Kutu Putih. Bumi
Aksara: Jakarta.
Hansamunahito, 2006.Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara:
Jakarta.
Kanisius: Yogyakarta.
Nur, 2013. Bakteriologi Penyakit Pada Tanaman yang Disebabkan Oleh Bakteri.
Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Rahmawati. 2012. Hama dan penyakit tanaman . Pustaka baru press: Yogyakarta.
____, 2009. Menghilangka Daun Mangga Yang Terserang Kutu Putih. Bumi
Aksara: Jakarta.
Silvia, 2005. Efektifitas Trichoderma sp. Dari Empat Lokasi Wilayah Banjar baru
.Jakarta: Bumi Aksara
Subagia, 2008. Hama dan Penyakit Tanaman Edisi Revisi. Penebar Swadaya:
Jakarta.
Sulawesi Tengah.
pada tahun 2004 dan tamat tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan di SMP Negeri 3 Dondo dan lulus pada tahun 2013. Setelah itu
SMK Negeri 1 Tolitoli dan tamat pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2016