Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah selesai dilaksanakan kurang lebih tiga minggu, Pelaksanaan dimulai pada
hari Senin tanggal 24 September 2018 s/d hari Jumat tanggal 12 Oktober
2018, dan laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh instruktur yang
bersangkutan.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang tak pernah henti sehingga penyusunan Laporan
Bengkel Praktek Instalasi Penerangan dan Tenaga Industri untuk semester III
dapat diselesaikan.
Laporan ini berisikan mengenai apa yang telah dikerjakan selama kegiatan dan
proses praktek bengkel yang telah dilaksanakan selama 3 pekan. Adapun
penyusunan laporan ini juga berasal dari beberapa referensi dan dari pembimbing.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen-
dosen pembimbing yang telah membimbing dan mendampingi kami, memberi
motivasi dan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk penulis. Terima kasih pula kepada
staff teknisi yang telah membantu memperlancar pekerjaan praktikan serta teman-
teman sekalian yang telah membantu praktikan dalam proses praktek bengkel.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan bengkel ini masih jauh dari
sempurna, namun atas kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak maka laporan
ini dapat dirampungkan, Adapun kekurangan maka penulis mengharapkan segala
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini memberi manfaat, tidak hanya
bagi pribadi penulis, namun bagi seluruh mahasiswa yang lain dan juga
masyarakat umum dan semua pihak yang membutuhkan informasi yang
bersangkutan dengan laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
SINGKATAN ......................................................................................................... x
1.2 Tujuan....................................................................................................2
2.2.3 Sekering………………………………………………………... 6
2.3 Saklar.....................................................................................................7
iv
2.6 Impuls ..................................................................................................11
2.7 Lampu..................................................................................................12
2.15 J-Box....................................................................................................18
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 35
4.1 Kesimpulan..........................................................................................35
v
LAMPIRAN .......................................................................................................... 37
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4 (a) Thermal Overload Relay dan (b) Simbol Thermal Overload
Relay ............................................................................................................ 5
Gambar 7 (a) Push Button dan (b) Simbol Push Button ............................. 8
Gambar 8 (a) Saklar Tukar (b) Simbol Saklar Tukar (c) Simbol
Pengawatan .................................................................................................. 8
Gambar 10 (a) Timer On Delay dan (b) Diagram Kerja Timer On Delay 11
Gambar 13 (a) Line Up Terminal dan (b) Simbol Line Up Terminal ....... 12
Gambar 14 (a) Limit Switch dan (b) Simbol Limit Switch ........................ 13
vii
Gambar 21 (a) Kotak Kontak dan (b) Simbol Stop Kontak ...................... 17
Gambar 22 (a) Motor Listrik dan (b) simbol Motor Listrik ...................... 17
viii
DAFTAR TABEL
ix
SINGKATAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Di dunia kerja saat ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan
profesional. Menciptakan tenaga kerja yang terampil dan profesional bukanlah
perkara yang mudah. Peranan lembaga pendidikan diharapkan mampu mengatasi
masalah ini sehingga betul-betul tercipta tenaga kerja yang handal dan
professional.
Politeknik Negeri Ujung Pandang adalah salah satu lembaga pendidikan yang
mengerti masalah ini. Dalam rangka menyeimbangkan kemampuan skill maupun
akademis, maka dibuatlah suatu program perkuliahan dengan nama Praktek
Bengkel yang dilaksanakan tiap semester.
Praktek bengkel ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mempraktekkan langsung skillnya dalam dunia kelistrikan khususnya bagi
mahasiswa teknik listrik. Praktek ini bermanfaat mengasah mental mahasiswa
sebelum terjun di dunia kerja yang menuntut para tenaga kerja mempunyai
keterampilan yang bisa diandalkan dan professional.
Adapun praktek bengkel yang dikerjakan pada semester 3 ini yaitu “Praktek
Instalasi Penerangan dan Tenaga Industri”. Dalam praktek ini secara umum
mahasiswa diajarkan bagaimana cara memasang instalasi penerangan dan juga
diajarkan bagaimana memasang dan menggunakan motor-motor listrik.
1
1.2 Tujuan
2
BAB II
TEORI DASAR
Panel hubung bagi (PHB) adalah panel distribusi sekunder yang berisi
peralatan-peralatan listrik sekaligus peralatan kontrol lainnya, misalnya MCB,
fuse, relay, saklar impuls, dan lain-lain. Sesuai dengan namanya panel ini
merupakan pusat pengaturan dari sistem dikontrol.
Berikut gambar dan simbol PHB pada gambar 1 di bawah ini :
(a) (b)
3
Berikut gambar panel daya pada gambar 2 di bawah ini:
b. Panel Penerangan
Digunakan pada lampu penerangan. Sedangkan komponen-komponen yang
terdapat dalam panel adalah sebagai berikut :
1. Pengaman, yaitu MCB dan Fuse,
2. Alat kontrol, yaitu Kontaktor,
3. Terminal, sebagai tempat penyambungan ke beban.
Berikut gambar panel penerangan pada gambar 3 di bawah ini:
4
2.2 Pengaman Listrik
Thermal Overload Relay (TOR) ini dipasang sebelum peralatan, hal ini
dimaksudkan apabila terjadi gangguan arus beban lebih (overload), dengan
cepat memutuskan hubungan rangkaian.
Alat ini terdiri dari tiga buah kontak utama dan kontak bantu yang terdiri
dari NO dan NC. Prinsip kerjanya berdasarkan adanya panas yang
ditimbulkan oleh arus beban lebih, yang mempengaruhi logam bimetal yang
mempunyai kepekaan terhadap suhu atau panas.
Jika arus bekerja melebihi batas arus yang ditentukan pada alat ini, maka
hal ini akan mengakibatkan panas pada bimetalnya, sehingga melengkung
dan melepaskan kontak utamanya, dengan demikian sumber listriknya akan
terputus. Peralatan ini akan berfungsi kembali atau menghubung pada beban
pada posisi dimana kontak-kontaknya kembali ke posisi sebelum terjadi
gangguan.
Berikut gambar dan simbol TOR pada gambar 4 di bawah ini :
(a) (b)
Gambar 4 (a) Thermal Overload Relay dan (b) Simbol Thermal Overload Relay
5
2.2.2 Miniatur Circuit Breaker
Prinsip kerja dari MCB ini adalah jika arus atau tegangan yang melewati
bimetal yaitu campuran dua logam yang berbeda koefisien muainya terlalu
besar, maka MCB pada bimetal tersebut akan menjadi panas yang
selanjutnya akan melengkung memutuskan rangkaian. Jika temperature
dimana bimetal itu belum turun, maka rangkaian akan tetap terputus atau
terbuka, walaupun MCB dinaikkan. Berikut gambar dan simbol MCB pada
gambar 5 di bawah ini :
(a) (b)
2.2.3 Sekering
(a) (b)
2.3 Saklar
(a) (b)
Saklar tukar atau saklar dua arah adalah saklar yang dapat
mengontrol beban dari dua tempat secara terpisah. Sistem
pengaturannya adalah dua arah dimana pengoperasiannya dapat
dilakukan secara terpisah. Sakelar tukar menpunyai tiga buah terminal,
dimana satu buah terminal masukan sumber dan dua buah terminal lagi
dihubungkan dengan sakelar tukar kedua dihubungkan kebeban lampu.
Berikut gambar, simbol Saklar, dan symbol pengawatan saklar Tukar
pada gambar 8 di bawah ini :
A B
Com
Kontaktor adalah suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar
magnet yang dapat menghubungkan antara sumber tegangan dengan beban.
Jenis kontaktor ada dua yaitu kontaktor arus searah dan kontaktor arus
bolak-balik.
9
13,14 : kotak-kontak bantu yang prinsip kerjanya secara normaly open
(NO),
21,22 : kotak-kontak bantu yang prisnisp kerjanya secara normaly close
(NC),
a,b : kumparan magnet (koil).
(a) (b)
Prinsip kerja dari alat ini tidak terlalu rumit, pada saat lilitannya
mendapat supply tegangan listrik maka kontak bantunya yang semula dalam
keadaan membuka menjadi menutup setelah beberapa detik atau sesuai
dengan setting waktu yang telah dipilih. Dan begitu pula sebaliknya kontak
bantu yang semula tertutup menjadi terbuka setelah setting waktu yang
dipilih tercapai.
10
Berikut gambar dan diagram kerja Timer On Delay pada gambar 10 dibawah ini:
Coil
ON
t
Relay
Coil
OFF
t Relay
(a) (b)
Gambar 10 (a) Timer On Delay dan (b) Diagram Kerja Timer On Delay
2.6 Impuls
Saklar impuls adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja
magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls. Lamanya
mengoperasikan dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya.
Saklar ini mempunyai dua posisi kontak, “off” pada impuls kedua dan
kontak “on” pada posisi pertama. Berikut gambar dan simbol impuls pada
gambar 11 di bawah ini :
(a) (b)
11
2.7 Lampu
Lampu dikenal beberapa macam, antara lain lampu pijar, lampu TL,
lampu mercury, lampu halogen dan lain-lain. Cahaya lampu pijar
dibangkitkan dalam suatu kawat listrik dalam hal ini energi listrik diubah
menjadi energi panas dan energi cahaya. Arus listrik dalam kawat pijar
adalah gerakan-gerakan pada inti atom.
Berikut gambar dan simbol lampu pada gambar 12 di bawah ini:
Simbol Lampu TL
Simbol Lampu
(a) (b)
Gambar 12 (a) Lampu dan (b) Simbol Lampu
(a) (b)
Gambar 13 (a) Line Up Terminal dan (b) Simbol Line Up Terminal
12
2.9 Saklar Pembatas
Limit switch atau saklar pembatas adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada suatu rangkaian,
berdasarkan struktur mekanik dari limit switch itu sendiri. Limit
switch memiliki tiga buah terminal, yaitu: central terminal, normally close
(NC) terminal, dan normally open (NO) terminal. Sesuai dengan
namanya, limit switch digunakan untuk membatasi kerja dari suatu alat yang
sedang beroperasi.
Berikut gambar dan symbol dari Limit Switch pada gambar 14 di bawah ini:
(a) (b)
13
hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe
kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel ini, kabel harus dipasang dalam pipa /
conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi
sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak
tersentuh langsung oleh manusia.
Berikut gambar dari kabel NYA pada gambar 15 di bawah ini :
14
2.12.3 Kabel NYY
15
2.11 Wire Duct
Wire duct adalah alat yang mengatur kawat di lemari, sehingga lebih
mudah untuk mengganti atau menambah kabel dan komponen. Dengan
adanya wire duct ini para praktikan jadi dapat dengan mudah menyusun
kawat ke terminal-terminal pengawatan.
Berikut gambar dari Wire duct pada gambar 19 di bawah ini :
2.12 Fitting
16
2.13 Kotak Kontak
Kotak kontak atau stop kontak adalah kotak tempat sumber tegangan
listrik yang siap pakai. Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam
yaitu stop kontak biasa, stop kontak dengan hubungan tanah dan stop kontak
tahan air (tetesan air). Berdasarkan pemasangannya, stop kontak terdiri dari
stop kontak yang dapat ditanam dalam dinding dan stop kontak yang harus
dipasang di permukaan dinding atau kayu. Berikut gambar dan simbol dari
Stop kontak pada gambar 21 di bawah ini :
(a) (b)
(a) (b)
17
2.15 J-Box
18
BAB III
ANALISA
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai diskripsi kerja dari Praktek
Instalasi Penerangan dan Instalasi Tenaga. Hal awal yang akan dikerjakan
yaitu dengan mengerjakan panel distribusi, pada panel distribusi kita
melakukan penyaluran tegangan yang masuk dari MCB 3 phasa ( MCB
utama ). Percabangan dari MCB 3 phasa di masukkan ke terminal line up
terlebih dahulu lalu kemudian masuk menuju ke MCB 3 phasa lainnya yang
nantinya akan dipergunakan untuk masuk ke bagian penerangan sampai
dengan tenaga. Setelah itu kita masuk ke instalasi penerangan.
Instalasi Penerangan
Namun pada praktek ini, kita dituntut untuk memasang instalasi sesuai
dengan gambar dan instruksi dari pembimbing. Dengan tujuan agar lebih
mahir melakukan instalasi dan melatih kita untuk bekerja sesuai dengan apa
yang diharapkan. Berikut ini langkah – langkah yang dilakukan dari proses
instalasi :
19
Untuk alat dan bahan, dilakukan proses pengecekan terlebih dahulu
guna menghindari trouble yang disebabkan alat nantinya.
2. Membaca dan memahami gambar kerja (Diagram lokasi sampai
dengan diagram pengawatan) setelah itu menentukan tata letak
komponen yang akan digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya
masing - masing.
3. Setelah perencanaan kemudian masuk ke pelaksanaannya, dengan
mulai meneruskan sumber tegangan yang dari panel distribusi menuju
ke panel penerangan.
4. Kemudian dilakukan proses penarikan kabel pada dinding, sesuai
dengan perencanaan awal dan fungsi yang diinginkan. Kemudian
dilanjutkan dengan menghubungkannya dengan komponen –
komponen, seperti saklar mulai dari tunggal, tukar sampai dengan
push button, fitting, Kotak Kontak baik yang 3 phasa maupun 1
phasa, dan Lampu, baik itu pijar hingga TL.
5. Jika pada dinding telah selesai , kemudian dilanjutkan dengan
mengerjakan kontrol pada panel penerangan. Kontrol tersebut
dikerjakan sesuai dengan gambar kerja. Komponen yang terdapat pada
panel penerangan seperti Fuse, MCB 3 phasa, MCB 1 phasa,
Kontaktor, Terminal, Busbar dan Impuls. Jika telah selesai, lalu
menghubungkan kabel yang mewakili kerja dari komponen yang
terpasang di dinding ke kontrol.
6. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan kontrol penerangan
dengan sumber tegangan yang berasal dari panel distribusi. Dan
instalasi penerangan telah siap diuji, namun sebelum diuji, dilakukan
pengecekan ulang untuk memastikan rangkaian telah sesuai dengan
perencanaan dan gambar.
7. Apabila telah diuji namun terjadi trouble, maka dilakukan proses
identifikasi untuk mengetahui trouble yang terjadi pada rangkaian.
Jika sumber masalah dari rangkaian telah diketahui kemudian
dilakukan langkah perbaikan.
20
8. Dalam proses instalasi, dilakukan proses penandaan yang jelas pada
rangkaian (Kabel, MCB, dan lain - lain) untuk menghindari kesalahan
pasang dan memudahkan jika dilakukan perbaikan.
9. Selama proses instalasi dilakukan , tetap mengutamakan keselamatan
kerja agar terhindar dari kecelakaan kerja yang tidak diduga serta tetap
mengacu dengan PUIL 2000 agar menciptakan instalasi yang ideal.
Instalasi Tenaga
Pada praktek yang dilakukan, Instalasi Tenaga bertujuan untuk
menghidupkan motor. Ada banyak jenis rangkaian yang dikerjakan untuk
menghidupkan serta mengontrol motor. Rangkaian tersebut seperti bintang
segitiga, DOL ( Direct On Line ) dan Auto Reverse. Berikut langkah –
langkah yang dilakukan pada proses instalasi ini :
1. Hal awal yang dilakukan, kurang lebih sama seperti hal awal yang
dilakukan pada instalasi penerangan. Mempersiapkan alat, bahan,
gambar kerja sampai dengan melakukan perencanaan.
2. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengerjakan rangkaiannya baik itu
dimulai dengan rangkaian DOL ( DOL daalam dan luar ), bintang –
segitiga, atau Auto Reverse.
3. Pada praktek praktikan dituntut untuk bekerja secara berkelompok.
Jadi hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengefisienkan waktu dan
tenaga , maka pada pengerjaan rangkaian praktikan dapat membagi
tugas pada masing – masing anggota.
4. Untuk rangkaian yang memiliki diagram daya , maka diutamakan
untuk mengerjakan diagram dayanya terlebih dahulu lalu masuk ke
kontrol.
5. Pada pengerjaan diagram daya atau kontrolnya, harus menyesuaikan
dengan standar. Baik itu penggunaan kabel yang sesuai sampai dengan
penyambungan kabel yang tepat.
21
6. Pada saat memasangan kabel ke komponen pastikan bahwa terpasang
dengan rapat agar terhindar dari trip. Selain itu, kabel yang
bersilangan diatur, agar memberi kesan rapi.
7. Memasang komponen dengan baik dan kuat, seperti TOR, Kontaktor,
DOL, Time Relay ( On Delay ) dan lain – lain. Dan memperhatikan
komponen dari hal – hal yang dapat mengganggu fungsi alat tersebut.
8. Pada saat mengerjakan rangkaian tetap harus teliti dan menyesuaikan
dengan gambar kerja. Serta tetap berkomunikasi dengan pembimbing
jika terdapat suatu masalah.
9. Jika seluruh rangkaian telah selesai dikerjakan , maka rangkaian
tersebut diberi tegangan yang berasal dari panel distribusi. Dan
dilakukan kembali pengecekan ulang sebelum diuji.
10. Pada pengujian instalasi tenaga, dilakukan secara bertahap. Mula –
mula dicek dengan menggunakan lampu simulasi dan jika telah pasti
instalasi sukses maka dapat dilanjutkan dengan menggunakan motor.
11. Dalam proses instalasi, dilakukan proses penandaan yang jelas pada
rangkaian ( kabel , kontaktor, dan lain – lain ) untuk menghindari
kesalahan pemasangan dan memudahkan jika dilakukan perbaikan.
12. Apabila telah diuji namun terjadi trouble, maka dilakukan proses
identifikasi untuk mengetahui trouble yang terjadi pada rangkaian.
Jika sumber masalah dari rangkaian telah diketahui kemudian
dilakukan langkah perbaikan.
13. Selama proses Instalasi dilakukan , tetap mengutamakan keselamatan
kerja agar terhindar dari kecelakaan kerja yang tidak diduga serta tetap
mengacu dengan PUIL 2000 agar menciptakan instalasi yang ideal.
22
3.2 Prinsip Kerja
a. Instalasi Penerangan
1. Group I
Pada group ini terdapat sebuah sekering (F2) sebagai pengaman yang
berfungsi melayani sebuah kotak kontak 3 phasa untuk Cooker. Jadi
MCB 3 phasa untuk penerangan pada panel utama melayani fuse
yang terdapat pada panel penerangan dan setelah masuk dari fuse
kemudian berlanjut menuju cooker. Pada bagian ini memang
ditujukan untuk Cooker.
2. Group II
3. Group III
b. Instalasi Tenaga
24
2. Pengendalian Motor dengan Auto Reverse
Pada rangkaian ini ada 2 jenis DOL yang dipergunakan yaitu DOL
jenis Mechanical / Manual Operated dan Electromagnetic Operated.
Sesuai dengan namanya DOL merupakan starter yang memberikan
suplai tegangan secara langsung menuju ke motor.
25
b. Bahan Instalasi Penerangan
NAMA
NO JUMLAH SATUAN
PERALATAN SPESIFIKASI
1 Fuse Philips 4,6.10 A 3 Buah
2 MCB 3 Phasa, 380 V 25 A 1 Buah
3 MCB 1 Phasa, 220 V 10 A 1 Buah
4 Busbar 2 Buah
5 Saklar Impuls, Impor 1 Buah
6 Saklar Tukar, Impor 2 Buah
7 Saklar Tunggal, Impor 1 Buah
8 Push Button Impor 2 Buah
9 Kontaktor 3 Phasa, 220 V, 10 A 1 Buah
10 Kotak kontak 3 Phasa, Impor 1 Buah
11 Kotak kontak 1 Phasa, 6A 2 Buah
12 Fitting lampu Philips 3 Buah
13 Lampu Pijar, 40 watt 3 Buah
14 Lampu Armatur, TL 3 Buah
15 Lampu TL, 20 watt 3 Buah
16 Ballast 20 watt Sinar 20 V 3 Buah
17 Stater Philips 3 Buah
18 Terminal ring 2 Buah
19 Penutup terminal Impor 2 Buah
20 Pipa Union, 5 / 8” 12 Meter
21 Pipa besi End tube, 5/ 8” 8 Buah
22 Kabel NYA 5x1,5 mm2 20 Meter
23 Panel control Merlin Gerin 1 Set
27
28
29
30
31
32
33
3.5 Analisa Traubleshooting
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
35
DAFTAR PUSTAKA
36
LAMPIRAN