Laporan
Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik
Pelapisan yang diampu oleh : Dr
Nama :
2018
Kata Pengantar
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas kita ucapkan
kepada Allah STW, karena bimbingan-Nya maka saya bisa menyelesaikan sebuah
laporan berjudul “Aplikasi Kimia dalam Refrigerasi dan Sistem Pendingin”
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis haturkan kepada dosen dan teman-teman
yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari di dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian.
Harapan penulis mudah-mudahan isi dari laporan ini bisa memberikan manfaat
untuk diri kita sendiri,teman-teman, serta orang lain.
Fadlan Al Sabil
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu sistem pengambilan kalor yang lebih tinggi dari suatu benda atau juga
ruangan, dari temperatur yang lebih tinggi menjadi lebih rendah misalnya dari
temperatur 30oC menjadi 20oC atau yang lebih rendah minus 16oC. Pada
pengaplikasian suhu ruangan atau bisa disebut tata udara, pada tata udara, kalor
yang berasal di ruangan atau udara, maka untuk prosesnya memerlukan sebuah media
atau benda yang suhunya lebih rendah. Suatu mesin refrigerasi terbagi pada beberapa
bagian diantaranya :
Evaburator di dukung juga kipas atau fan sebagai alat untuk mempercepat
prosesnya
Pembatas suhu atau thermostat untuk mengontrol dan mengendalikannya
Kondensor serta peralatan pendukungnya misalnya kompresor kapiler atau
lainnya
Refrigerant ada juga yang menggunakan ammonia atau lainnya
Sistem refrigerasi yang umum dan mudah dijumpai pada apliksai sehari-hari, baik
untuk keperluan rumah tangga, komersial, dan industri, adalah sistem refrigerasi
kompresi uap (vapor compression refrigeration). Pada sistem ini terdapat refrigeran
(refrigerant), yakni suatu senyawa yang dapat berubah fase secara cepat dari uap ke
cair dan sebaliknya. Pada saat terjadi perubahan fase dari cair ke uap, refrigeran akan
mengambil kalor (panas) dari lingkungan. Sebaliknya, saat berubah fase dari uap ke
cair, refrigeran akan membuang kalor (panas) ke lingkungan sekelilingnya.
Komponen utama dari suatu sistem refrigerasi kompresi uap adalah:
1. Evaporator
2. Kompresor
3. Kondensor
4. Alat ekspansi (metering device)
Evaporator
Evaporator adalah komponen yang digunakan untuk mengambil kalor dari
suatu ruangan atau suatu benda yang bersentuhan dengannya. Pada evaporator terjadi
pendidihan (boiling) atau penguapan (evaporation), atau perubahan fasarefrigran dari
cair menjadi uap. Refrigeran pada umumnya memiliki titik didih yang rendah.
Sebagai contoh, refrigeran 22 (R22) memiliki titik didih -41°C. Dengan demikian,
refrigerant mampu menyerap kalor pada temperatur yang sangat rendah.
Evaporator dapat berupa koil telanjang tanpa sirip (bare pipe coil), koil bersirip
(finned coil), pelat (plate evaporator) shell and coil, atau shell and tube evaporator.
Jenis evaporator yang digunakan pada suatu sistem refrigerasi tergantung pada jenis
aplikasinya.
Kompresor
Kompresor dikenal sebagai jantung dari suatu sistem refrigerasi, dan
digunakan untuk menghisap dan menaikkan tekanan uap refrigeran yang berasal dari
evaporator. Bagian pemipaan yang menghubungkan antara evaporator dengaan
kompresor dikenal sebagai saluran hisap (suction line). Penambahan tekanan uap
refrigeran dengan kompresor ini dimaksud agar refrigeran dapat mengembun pada
temperatur yang relatif tinggi. Refrigeran yang keluar dari kompresor masih berfasa
uap dengan tekanan tinggi. Perbandingan antara absolut tekanan buang (discharge
pressure) dan tekanan isap (suction pressure) disebut dengan ratio kompresi
(compression ratio).
Kompresor pada sistem refrigerasi dapat berupa kompresor torak
(reciprocating compresor), rotary, scrol, screw, dan centrifugal. Kompresor yang
paling umum dijumpai dan terdapat dalam berbagai tingkat kapasitas adalah
kompresor torak.
Refrigerant yang masuk kedalam kompresor harus benar-benar berfasa uap.
Adanya cairan yang masuk ke kompresor dapat merusak piston, silinder, piston ring
dan batang torak. Karena itu, beberapa jenis mesin refrigerasi dilengkapi dengan
liquid receiver untuk memastikan refrigeran yang dihisap oleh kompresor benar-benar
telah berfasa uap.
Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengembunkan atau mengkondensasikan
refrigeran bertekanan tinggi dari kompresor. Pemipaan yang menghubungkan antara
kompresor dengan kondensor dikenal dengan saluran buang (discharge line). Dengan
demikian, pada kondensor terjadi perubahan fasa uap ke cair ini selalu disertai dengan
penbuangan kalor ke lingkungan. Pada kondensor berpendingin udara (air cooled
condenser), pembuangan kalor dilakukan ke udara. Pada kondensor berpendingin air
(water cooled condenser), pembuangan kalor dilakukan ke air.
Alat Ekspansi (Metering Device )
Komponen ini berfungsi memberikan satu cairan refrigerant dalam tekanan
rendah ke Evaporator sesuai dengan kebutuhan. Pada alat ekspansi terjadi penurunan
tekanan refrigerant akibat adanya penyempitan aliran. Alat ekspansi dapat berupa pipa
kapiler, katup ekspansi termostatik (TXV, thermostatik expansion valve), katup
ekspansi automatik, maupun katup ekspansi manual.
1. Fungsi akumulator
Akumulator adalah suatau peralatan bantu dalam sistem refrigeras iyang
mempunyai fungsi untuk menampung atau memisahkan antara cairan refrigerant dan
gas refrigerant agar refrigerant yang masuk ke dalam kompresor semuanya berbentuk
gas refrigerant. Akumulator biasanya dipasang setelah evaporator dan sebelum
kompresor atau pada bagian sisi tekanan rendah dari sistem.
2. Fungsi shock absorber
Fungsi shock absorber adalah untuk meradam getaran dari kompresor pada saat
sistem berjalan agar tidak menyebabkan pipa dari bagian suction dan discharge menjadi
patah. Alat ini dipasang pipa bagian suction dan discharge dari kompresor.
3. Fungsi liquid receiver
Alat ini mempunyai fungsi untuk menampung sementara cairan refrigerant yang
keluar dari kondensor, agar refrigerant yang mengalir ke katup ekspansi semuanya
berbentuk cairan. Cairan refrigerant ditampung pada bagian bawah dari alat ini,
sedangkan uap refrigerant berada di bagian atas dari alat ini.
4. Fungsi solenoid valve
Alat ini mempunyai fungsi untuk mengalirkan dan menghentikan refrigerant dalam
sistem refrigerasi dan tata udara. Cara kerja dari alat ini adalah apabila plunyer ( inti
besi ) dialiri arus listrik maka plunyer tersebut akan menjadi medan magnet sehingga
akan menarik plunyer ke atas dan menyebabkan katup menjadi terbuka dan aliran
refrigerant pun akan mengalir, sedangkan apabila arus listrik diputus maka tidak akan
terjadi medan magnet pada plunyer dan dengan karena beratnya plunyer tersebut akan
turun ke bawah dan menutup aliran refrigerant. Beberapa tipe dari solenoid valve yaitu:
a. Solenoid dua jalan, mempunyai dua sambungan pipa. Satu sambungan masuk dan
satu sambungan keluar.
b. Solenoid tiga jalan, mempunyai tiga sambungan pipa. Satu sambungan masuk dan
dua sambungan keluar.
c. Solenoid empat jalan (reversing valve), banyak digunakan untuk heat pump,
mempunyai satu sambungan masuk dan tiga sambungan keluar.
5. Fungsi filter drier
Alat ini mempunyai fungsi untuk menyaring kotoran dari sistem. Pada alat ini di
dalamnya terdapat silica gel. Silica gel inilah yang dapat menyerap kotoran dari sistem.
Alat ini pasang setelah liquid receiver dan sebelum sight glass.
6. Fungsi sight glass
Alat ini mempunyai fungsi untuk melihat keadaan refrigerant di dalam sistem.
Pada alat ini terdapat dua indikator yaitu kuning dan hijau. Kuning mengindikatorkan
bahwa sistem tersebut terdapat uap air dan jika hijau mengindikatorkan bahwa sistem
tersebut tidak ada uap air. Jika di dalam sight glass terdapat buih-buih refrigerant maka
sistem tersebut kurang rerfigerant.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada tahun 1926, Thomas Midgely mengembangkan CFC pertama
(Chlorofluorocarbon), R-12. CFC adalah nonflammable, tidak beracun (bila
dibandingkan dengan Sulfur Dioksida) dan efisien. Produksi komersial dimulai pada
1931 dan dengan cepat dapat di temui di rumah-rumah berpendingin. Willis Carrier
mengembangkan chiller sentrifugal pertama untuk penggunaan komersial dan era
refrigerasi dan pengkondisian udara dimulai.
Kelompok refrigeran ini merupakan refrigeran campuran yang bisa terdiri dari
campuran refrigeran CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigeran yang terbentuk
merupakan campuran tak bereaksi yang masih dapat dipisahkan dengan cara destilasi.
Refrigeran ini diberi nomor dimulai dengan 4 sedangkan digit selanjutnya dibuat
sesuai perjanjian. Yang termasuk refrigeran ini adalah
Kelompok refrigeran ini diberi nomor dimulai dengan angka lima, sedangkan
digit berikutnya dibuat sesuai perjanjian, sebagai contoh:
Kelompok refrigeran ini sebenarnya terdiri dari unsur C, H dan lainnya. Namun
demikian cara penulisan nomornya tidak dapat mengikuti cara penomoran refrigeran
halokarbon karena jumlah atom H nya jika ditambah dengan 1 lebih dari 10 sehingga
angka kedua pada nomor refrigeran menjadi dua digit. Sebagai contoh butana (C4H10),
jika dipaksakan dituliskan sesuai dengan cara penomoran refrigeran halokarbon, maka
refrigeran ini akan bernomor R-3110, sehingga akan menimbulkan kerancuan.
Nomor kelompok refrigeran ini dimulai dengan angka 6 dan digit lainnya dipilih
sebarang berdasarkan kesepakatan. Contoh refrigeran dari kelompok ini adalah:
Kelompok refrigeran ini diberi nomor yang dimulai dengan angka 7 dan digit
selanjutnya menyatakan berat molekul dari senyawanya. Contoh dari refrigeran ini
adalah:
R-702 : hidrogen
R-704 : helium
R-717 : amonia
R-718 : air
R-720 : Neon (Ne)
R-729 : Udara
R-732 : O2
R-740 : Argon
R-744 : CO2
R-744A : N20
R-764 : SO2
7. Kelompok refrigeran senyawa organik tak jenuh
Refrigerant Hydrocarbon :
R- 50................Metana .......CH4
R-170...............Ethana....... CH3CH3
R-290.............. .Propana......CH3CH2CH3
R-600................Butana........CH3CH2CH2CH3
R-600a.........,,,..Isobutana.....CH(CH3)3
R-1150b.............Ethylena.......CH2=CH2
R-1270b..............Propil..........CH3CH=CH2
Berdasarkan tingkat mampu nayala dan racun maka refrigeran dapat diklasifikasikan
sebagai
Refrigeran kelas A1: tidak beracun tidak mudah terbakar. Semua refrigeran
halokarbon masuk kedalam kelas refrigeran ini.
Refrigeran kelas A2: tidak beracun, tetapi tingkat nayala masuk kelas 2.
Refrigeran campuran zeotropik antara kelas A1 dan A3 bisa masuk kelas
refrigeran ini. R-32, R-141b, dan R-152a juga masuk dalam kelas refrigeran ini.
Refrigeran kelas A3: tidak beracun, tetapi mudah terbakar. Refrigeran
hidrokarbon, masuk ke dalam kelas ini.
Refrigeran kelas B1: beracun tetapi tidak mudah terbakar. Tidak ada refrigeran
masuk kelas ini.
Refrigeran kelas B2: beracun dan bisa terbakar. Amoniak termasuk kelas
refrigeran ini.
Refrigeran kelas B3: beracun dan mudah terbakar. Kelas refrigeran ini tidak
pernah digunakan.
Pada dasarnya Gas CFC pada porsi yang cukup, memiliki banyak kegunaan.
Berikut ini diantaranya :
Dry clean
3. Kekurangan
CFC pada pengharum ruangan, pendingin pada ac kulkas dll. Ancaman yang
diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang
mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. Satu buah molekul CFC memiliki masa
hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu
kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50
km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan
atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan
LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV
memasuki bumi.
Tidak beracun
Efek pendinginan lebih baik. Mengapa effek pendinginan lebih baik? Kalor laten
penguapan pada NBP (normal boiling point) dari refrigerant Duracool lebih besar
dari refrigerant freon, sehingga pengambilan panas pada saat penguapan lebih
cepat.
Suara mesin kompresor menjadi lebih halus Kompatibel dengan semua merek AC
Karena kerja compressor yang ringan maka secara teori usia pakai compressor
akan lebih panjang.
2. Kelebihan
Produk dalam negeri (Pertamina), bahan baku banyak, Supply terjamin, serta
Backup teknis tersedia
Memenuhi aturan yang telah ditetapkan (Musicool)
British Standard/BS 4434 : 1995 safety and environmental aspect in the design,
construction and installation of refrigerating system and appliances.
AS/NZS-1677 : refrigeration and air Conditioning safety for the use of all refrigerant,
including hidrocarbons.
3. Kekurangan
4. Contoh
Duracool
Musicool
Drycool
Hycool
REFRIGERASI DOMESTIK
Refrigerasi domestik biasanya memiliki bentuk yang kecil, yang dayanya berkisar
antara 35 W sampai 375 W, seperti lemari es yang biasa dipakai dirumah tangga
REFRIGERASI INDUSTRI/KOMERSIAL
Refrigerasi industri atau komersial sebenarnya kedua bidang ini berbeda, namun
bisa disebut dalam satu kategori, maka dari itu untuk membedakannya biasaya
refrigerasi industri lebih besar kapasitasnya dibandingkan refrigerasi komersial, dan
untuk refrigerasi industri memerlukan staf yang ahli dalam pengoprasiannya.
Contoh industri yang menerapkan refrigerasi diantaranya pabrik susu, pabrik anggur
dan bir, minyak, industri makanan, industri kimia, industri semen, pabrik karet,
industri penyulingan, industri bahan konstruksi bangunan, tekstil, kertas, industri
logam, dan industri yang lainnya.
REFRIGERASI TRANSPORTASI
Aplikasi sistem refrigerasi yang dalam bidang transportasi sangat diperlukan
seperti pendingin pada kereta api, pesawat terbang, truk pembawa sayuran, baik untuk
jarak yang jauh maupun pengiriman jenis lainnya.
TATA UDARA
Pengkondisian udara ruangan yang melibatkan pengendalian temperatur ruangan,
kelembaban, pergerakan aliran udara, dan kebersihan udara. Diantaranya : Tata Udara
Industri
TATA UDARA INDUSTRI
Tata udara yang fungsi utamanya untuk keperluan industri, misalnya :
• Pengendalian variasi ukuran dari produk
Ukuran bergantung pada pemuaian dan pengerutan akibat naik atau turunnya
temperatur
• Pengendalian kadar uap air suatu bahan
• Pengendalian laju reaksi kimia dan biokimia
• Menciptakan udara yang bersih dan steril pada proses produksi yaitu dengan cara
menyaring udara masuk ke ruangan
BAB IV
HASIL DISKUSI
3.1 Pertanyaan-
BAB V
KESIMPULAN
Suatu sistem pengambilan kalor yang lebih tinggi dari suatu benda atau juga
ruangan, dari temperatur yang lebih tinggi menjadi lebih rendah. Sistem refrigerasi
yang umum dan mudah dijumpai pada apliksai sehari-hari, baik untuk keperluan
rumah tangga, komersial, dan industri, adalah sistem refrigerasi kompresi uap (vapor
compression refrigeration). Pada sistem ini terdapat refrigeran (refrigerant).
Refrigerant terdapat banyak macamnya ada yang mencampur Cl ada juga yang tidak.
Media yang menggunakan unsur Cl dapat menyebabkan penipisan ozon yang
akhirnya akan membuat lubang di ozon tersebut. Refrigerant yang tidak mencampur
unsur Cl biasanya lebih aman (tidak beracun), dapat menghemat penggunaan listrik,
tidak merusak mesin, tidak perlu penggantian komponen mesin. Dalam perencanaan
sebuah sistem refrigerasi, dibutuhkan peralatan utama yang membentuk suatu sistem
refrigerasi yang ideal. Beberapa peralatan yang merupakan peralatan utama adalah :
kompresor, kondensor, evaporator, dan katup expansi atau pipa kapiler.
Daftar Pustaka
https://serviceac.web.id/pengertian-dan-pemahaman-tentang-sistem-refrigerasi-pendin
ginan/
https://serviceaccengkareng.wordpress.com/2011/04/03/fungsi-freon-refrigerator/
https://cvastro.com/cara-kerja-sistem-ac-ruangan.htm
http://oyteswimbo.blogspot.co.id/2011/11/tugas-iad.html
http://rizqiyahakbarmauliddah.blogspot.co.id/2013/01/mekanisme-penipisan-lapisan-o
zon-oleh.html
http://klinikac.com/index.php/tips/93-refrigerant
http://en.wikipedia.org/wiki/Chlorofluorocarbon
http://inventors.about.com/library/inventors/blfreon.htm
http://oehha.ca.gov/public_info/pdf/TSD%20Freon
http://www.encyclopedia.com/topic/Freon.aspx
http://celakar.blogspot.co.id/2010/01/hdrocarbon-refrigerant-tugas-kimia.html
http://www.globalindoprima.com/hydrocarbon/menggunakan-musicool-refrigerant-ya
ng-ramah-linkungan-dan-hemat-listrik-pada-mesin-ac
https://indonesiasejahtera.wordpress.com/2007/11/01/karakteristik-bahan-dan-aspek-li
ngkungan-refrigeran-hidrokarbon-2/
http://jhonmesinunib.blogspot.co.id/2011/02/sistem-refrigerasi-2.html