Anda di halaman 1dari 33

Contoh satuan acara penyuluhan (SAP) tumbuh kembang anak

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran : Keperawatan Jiwa

Topik : Tumbuh Kembang Anak

Sub Topik : Mengasuh dan Membimbing Anak Toddler

Sasaran : Keluarga dengan anak toddler ( Usia 1 – 3 Tahun)

Tempat : RT 05 / RW 07 Kelurahan Kayu Putih Jakarta Pusat

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Maret 1999

Waktu : Pk. 16.00 – 17.00 WIB ( 1 jam )

A. LATAR BELAKANG

Sebelum dilaksanakan penyuluhan pada masyarakat RT 05 / RW 07 Kelurahan Kayu Putih Jakarta Pusat,
kelompok mengadakan pendekatan kepada pejabat RT terkait (Ketua dan Sekretaris RT). Dari
pendekatan tersebut, sekretaris RT mengungkapkan bahwa masalah yang dominan pada RT 05 tersebut
adalah masalah yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak balita. Survey yang dilakukan keesokan
harinya pada 16 keluarga menemukan bahwa prosentase terbanyak anak balita adalah anak usia 1 – 3
tahun. Jika dikelompokkan dalam tahap perkembangan usia tersebut adalah usia toddler. Dari survey itu
pula ditemukan banyak permasalahan dalam pembinaan tumbuh kembang oleh keluarga dengan anak
toddler. Dengan data tersebut maka kelompok memutuskan untuk memberikan penyuluhan tentang
mengasuh dan membimbing anak usia toddler.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Pada akhir proses penyuluhan keluarga dapat mengenal dan memahami cara mengasuh dan
membimbing anak usia toddler.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :

1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing

2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak

3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak


4. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun)

D. SASARAN

Keluarga dengan anak usia toddler dengan latar pendidikan yang berbeda (15 – 20 orang)

E. MATERI ( Terlampir)

1. Mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing

2. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing anak

3. Hakekat mengasuh dan membimbing anak

4. Mengasuh dan membimbing anak usia toddler 1 – 3 tahun

F. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

G. MEDIA

1. Flip Chart

2. Leaflet

3. Poster

H. METODE EVALUASI

1. Keluarga dapat menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing

2. Keluarga dapat menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing
anak

3. Keluarga dapat menjelaskan tentang hakekat mengasuh dan membimbing anak

4. Keluarga dapat menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia toddler (1 – 3 tahun)

I. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience

1. 10 Menit Pembukaan 1. Memperhatikan

1. Sambutan dari Ketua RT sekaligus 2. Menjawab salam


membuka acara penyuluhan
2. Penyuluh memulai penyuluhan 3. Memperhatikan
dengan mengucapkan salam
4. Memperhatikan
3. Memperkenalkan diri
5. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
6. Menerima dan membaca
5. Menyebutkan materi yang akan
diberikan

6. Membagikan leaflet

2. 35 Menit Pelaksanaan : 1. Memperhatikan

1. Menjelaskan mengapa anak perlu 2. Memperhatikan


diasuh dan dibimbing
3. Memperhatikan
2. Menyebutkan tentang hal yang perlu
diperhatikan dalam mengasuh dan 4. Bertanya dan mendengarkan
membimbing anak jawaban

3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan 5. Memperhatikan


membimbing anak 6. Bertanya dan mendengarkan
4. Memberikan kesempatan pada jawaban
audience untuk bertanya dan
memberikan jawaban atas pertanyaan

5. Menjelaskan tentang mengasuh dan


membimbing anak usia toddler (1 - 3
tahun)

6. Memberikan kesempatan pada


audience untuk bertanya dan
memberikan jawaban atas pertanyaan

3. 10 Menit Evaluasi : 1. Menjelaskan mengapa anak perlu


diasuh dan dibimbing
1. Meminta audience menjelaskan
mengapa anak perlu diasuh dan 2. Menyebutkan tentang hal yang
dibimbing perlu diperhatikan dalam mengasuh
dan membimbing anak
2. Meminta audience menyebutkan
tentang hal yang perlu diperhatikan 3. Menyebutkan tentang hakikat
dalam mengasuh dan membimbing mengasuh dan membimbing anak
anak
4. Menjelaskan tentang mengasuh
3. Meminta audience menyebutkan dan membimbing anak usia toddler
tentang hakikat mengasuh dan (1 – 3 tahun)
membimbing anak

4. Meminta audience menjelaskan


tentang mengasuh dan membimbing
anak usia toddler (1 - 3 tahun)

4. 5 Menit Terminasi 1. Memperhatikan

1. Mengucapkan terimakasih atas 2. Membalas salam


perhatian yang diberikan

2. Mengucapkan salam penutup

J. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Pembawa Acara : Zuraida

Penyuluh : Rasdiana Zega

: Suprayitno

Observer : I Made Eka Santosa

Konsumsi : Tjahjanti Kristyaningsih

: Ecin Hendrayani

Pembantu Umum : Maryono

: Herliawati

K. DAFTAR PUSTAKA

Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 1991

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1995

Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby Company, Missouri, 1995

Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT Pustaka Antara,
Jakarta, 1996

MATERI PENYULUHAN :
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (USIA 1 – 3 TAHUN)

MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING

Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya
kepribadian anak, dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya,
menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.

Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi berbagai aspek kehidupan
manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar
perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa,
terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor bawaan dan faktor
lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak.

1. Faktor bawaan

Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :

- Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, cerdas, bodoh, dll

- Keadaan fisik yang berbeda-beda, ada yang tinggi/pendek, ada yang berkulit hitam/putih, hidung
mancung/pesek, dll

Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan pengaruh faktor lingkungan.
Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis sama. Dalam mengasuh dan
membimbing anak, kita tidak boleh membandingkan perkembangan anak yang satu dengan yang
lainnya, tanpa memperhatikan sifat mereka masing-masing.

2. Faktor lingkungan

Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak. Faktor lingkungan
meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan anak,
seperti sarana dan prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau televisi.

Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari anak, sehingga mempercepat
perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga dapat mmeperlambat atau mengganggu
kelangsungan perkembangan anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung
perkembangan anak ke arah yang positif.

3. Faktor status nutrisi


Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh
sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa. Kekurangan makanann yang bergizi akan
menyebabkan retardasi pertumbuhan anak. Makan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat
menyebabkan kegemukan. Kedua keadaan ini dapat meningkatkan resiko anak terserang penyakit.

ASI juga memegang peranan dalam mencegah anak terserang penyakit. Itu disebabkan karena ASI
disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga mengandung berbagai macam zat anti yang melindungi
anak dari berbagai infeksi. Pemberian makanan empat sehat lima sempurna pada anak toddler sangat
dianjurkan karena anak pada usia ini sangat membutuhkan energi untuk aktivitasnya.

HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

- Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak. Pendidikan di lingkungan
keluarga merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak

- Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak dapat berkembang
dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.

- Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak, baik aspek jasmani,
intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.

- Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa aman, sekaligus
disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan
bahagia

- Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam keluarga, juga merupakan
pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

- Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan


kesabaran orangtua

MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (1 – 3 TAHUN)

Dengan bertambah matangnya perkembangan fisik, anak usia toddler sudah bisa berjalan. Ia mulai
menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri, dikuasai, dan digunakannya untuk suatu
maksud. Tahap ini merupakan tahap pembentukan rasa otonomi diri.

Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, maka anak akan dikuasai rasa malu, ragu-
ragu, dan pengekangan diri yang berlebihan.

1. Ciri dan tuntutan perkembangan

Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemauannya sendiri, sehingga ia seolah-olah
ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya. Tak henti-hentinya ia berjalan kian kemari dengan
perasaan senang dan puas, tangannya pun akan meraih segala sesuatu yang terjangkau olehnya.
Anak pun dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia kehendaki. Akan tertanam
perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini
menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari

2. Sikap orangtua

- Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu
ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk
melindungi dari bahaya, karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh kemampuan untuk
melaksanakannya secara wajar dan rasional

- Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian ia akan belajar bagaimana
mengikuti aturan permainan. Namun jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan
orang lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain
sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri

- Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah dimengerti

- Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan doronglah agar ia mau menceritakan
kepada anda apa yang ia lihat atau dengar

- Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat lainnya

- Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain, membantu kegiatan rumah tangga
yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung
jawab.

- Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya,
namun jangan terlalu ketat

- Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia makan bersama keluarga

- Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau bermain balok-balok atau
menggambar

- Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun jangan terbiasa menuruti segala
permintaan anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan
mengajaknya berbicara.

Gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai oleh rasa malu dan
keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan. Sebaliknya, dapat juga terjadi sikap melawan
dan memberontak.

3. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

- Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan


- Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)

- Tingkah laku kejam

- Tingkah laku menentang dan keras kepala

- Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap menyerang

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi tubuh perokok maupun
orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang menjadi masalah kesehatan dimasyarakat
sampai saat ini.dengan persepsi oleh perokok yang bermacam-macam padahal telah jelas akibat bagi
organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal dan mata.

Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan
merokok pada masyarakat yang cukup tinggi.

II. PENGANTAR

Bidang Studi : Penyuluhan Komunitas

Topik : Merokok

Subtopik : Bahaya Merokok bagi kesehatan dan Lingkungan

Sasaran : Sdr.”W”

Jam : 15.30-15.50 WIB

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 desember 2010

Waktu : 20 menit

Tempat : Rumah Sdr.”W”


III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Sdr.“W” dapat mengerti tentang
bahaya kebiasaan merokok.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Sdr.“W” akan dapat menjelaskan
tentang:

1. Pengertian merokok

2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok

3. Bahaya merokok

4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok

5. Alasan menghindari merokok

6. Cara mencegah merokok

7. Kiat-kiat berhenti merokok

8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan

V. MATERI

Terlampir

VI. MEDIA

1. Materi SAP

2. Leaflet

VII. METODE

1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan :

1. Memberi salam Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan


memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan

2. 11 menit Pelaksanaan : Menyimak dan


memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.

Materi :

1. Pengertian merokok

2. Zat-zat yang terkandung dalam


rokok

3. Bahaya merokok

4. Cara mengurangi efek jelek dari


rokok

5. Alasan menghindarii merokok

6. Cara mencegah merokok

7. Kiat-kiat berhenti merokok

8. pengaruh rokok terhadap


lingkungan
3. 5 menit Evaluasi Menyimak dan
mendengarkan
-Menyimpulkan inti penyuluhan

-Menyampaikan secara singkat materi


penyuluhan

-membiri kesempastan kepada


responden untuk bertanya

-memberi kesempatan kepada responden


untuk menjawab pertantanyaan yang
dilontarkan

4. 2 menit Penutup Menjawab salam

-menyimpulkan materi yang telah


disampaikan

-menyampaikan terima kasih atas


perhatian dan waktu yanga telah
dibarikan kepada peserta

-Mengucapkan salam
IX. PENGESAHAN

Yogyakarta, Januari 2008

Sasaran Pemberi Materi Penyuluhan

( Sdr. “W”) (Lutfie Rachmandhito)

X. EVALUASI

Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab

Jenis Pertanyaan : Lisan

Jumlah Soal : 2 soal

XI. LAMPIRAN MATERI

a. Pengertian Merokok

Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh.

b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok

1.Nikotin

Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone adrenalin dan horman non
adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan
menaikkan kebutuhan energi.
c. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok

1. Rambut rontok

Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit yang
menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.

2. Katarak

Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi
masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat
menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia
dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan
degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak tersembuhkan yang
disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk
memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai
mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara detail.

3. Kulit keriput

Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk
menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering
dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.

4. Hilangnya pendengaran

Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga
menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran
lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi
telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah
kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar
dari pada orang yang tidak merokok.

5. Kanker kulit

Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan
kematian ) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit
tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderitaCustaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker
yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
6. Caries

Roko mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan, membuat
gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.

7. Enfisema

Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara
pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada
kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn
untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus
Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan
kesulitan bernafas.

8. Kerusakan paru

Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung
udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini
belanjut akan terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan
bernafas.

9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung

Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah
salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung
lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali
lebih besar dariyang tidak merokok.

10. Osteoporosis

Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil,dan asap
rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat
oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih
mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan
terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang
punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami
nyeri punggung setelah terjadi trauma.

11. Penyakit jantung

Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian tembakau
adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit
membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut
pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko
terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.

12. Tukak lambung

Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung juga
meminimalisasi kemampuan lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa
asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat
dan disembuhkan.

13. Diskolori jari-jari

Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna coklat
kekuningan.

14. Kanker uterus

Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan timbulnya masalah
kezsuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok
selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan masalah kesehatan
sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang
sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta
yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok.
Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian
tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya
menopause dini.

15. Kerusakan sperma

Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNAnya sehiungga
mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko
menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas
banyak terjadi pada perokok.

16. Penyakit Buerger

Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang mengakibatkan terhambatnya
aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh)
sehingga pasien perlu diamputasi.

d. Cara mengurangi efek jelek dari rokok

1. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya


2. Jangan menghisap asap dalam-dalam

3. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap sampai habis)

4. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan

5. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.

e. Alasan harus menghindari rokok

1. Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah

2. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar

3. Akan menghemat uang

4. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan

5. Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan lingkungan dengan udara bersih.

f. Cara mencegah merokok

1. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam

2. setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini agar dilakukan
setiap merokok dalam satu hari.

3. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari

4. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana kita menikmati

5. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh, istirahat, minum
dengan teman, dan sesudah makan?

6. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi tersebut diatas untuk
merubah kebiasaan merokok pada saat itu

7. Apabila jenuh, tanganipekerjaan yang sudah lama tertunda

8. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel

9. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan mendiskusikan masalah
menarik yang sedang terjadi

10. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.

g. Kiat-kiat berhenti merokok


1. Tidak membeli rokok

2. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat atau merokok

3. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan agar tidak merokok setiap
kali kita akan mulai merokok

4. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas dalam-dalam atau genggam
kepalan tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan merokok akan hilang.

h. Pengaruh rokok terhadap lingkungan

Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit yang
berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap merokok adalah
urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya erokok bukan merupakan urusan pribadi.

Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori udara sekitar. Orang-
orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang yang merokok terpaksa harus bersedia
bernafas dan menghisap udara yang penuh dikotori oleh asap rokoknya para perokok.

Disamping perokok dikenal juga orany yang bukan perokok, tetapi yang menghirup udara yang tercemar
asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan
lain-lain. Seorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut k\mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang
terkandung di dalamnya disebut perokok pasif.

Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar, mengandung zat kimia
yang lebih tinggi daripada asap yang dihirup oleh perokok sendiri.

Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakniperokok pasif terutama bayi dan anak-anak.
Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang dengan kadar Hb rendah dan orang yang
sedang menderita penyakit kardiovaskuler.
XII. DAFTAR PUSTAKA

SAP ASMA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit ASMA


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Penyakit Asma Anak

Sasaran : Pengunjung / Keluarga klien

Target : Pengunjung / Keluarga klien

Waktu : 30 menit

Hari / Tanggal : Rabu , 5 Januari 2010

Tempat : Ruang 6

Penyuluh : Mahasiswa Klompok 7 Sgd

 Nama : I Putu Agus Indra Saputra

 STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

 Nim : 1002055

 Kls : 1A

LATAR BELAKANG

Berdasarkan data WHO tahun 2006, sebanyak 300 juta orang menderita asma dan 225 ribu penderita
meninggal karena asma di seluruh dunia. Angka kejadian asma 80 % terjadi di negara berkembang
akibat kemiskinan, kurangnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan fasilitas pengobatan. Angka
kematian yang disebabkan oleh penyakit asma di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat 20 persen
untuk sepuluh tahun mendatang, jika tidak terkontrol dengan baik. Hasil penelitian International study
on asthma and alergies in childhood pada tahun 2006, menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi
gejala penyakit asma meningkat dari 4,2% menjadi 5,4%. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan,
namun dalam penggunaan obat-obat yang ada saat ini hanya berfungsi untuk menghilangkan gejala saja.

Selama asma menyerang, saluran napas akan mengalami penyempitan dan mengisinya dengan cairan
lengket yang diproduksi oleh dinding bagian dalam yang menyebabkan jalan udara menyempit dan
mengurangi aliran keluar masuknya udara ke paru-paru. Pada asma kambuhan sering menyebabkan
gangguan seperti sulit tidur, kelelahan, dan mengurangi tingkat aktivitas sehari-hari.

Walaupun asma merupakan penyakit yang dikenal luas oleh masyarakat, namun penyakit ini kurang
begitu dipahami, sehingga timbul anggapan dari sebagian perawat dan masyarakat bahwa asma
merupakan penyakit yang sederhana serta mudah diobati dan pengelolaan utamanya dengan obat-
obatan asma khususnya bronkodilator.

 Berbagai faktor menjadi sebab dari keadaan ini yaitu adanya kekurangan dalam hal
pengetahuan tentang asma, kelaziman melakukan diagnosis yang lengkap atau evaluasi sebelum
terapi, sistematika dan pelaksanaan pengelolaan, upaya pencegahan dan penyuluhan, serta
pengelolaan asma. Untuk meningkatkanpengelolaan asma yang baik, hal-hal tersebut di atas
harus dipahami dan dicarikan pemecahannya.

Kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi timbulnya serangan asma, sehingga diperlukan
penatalaksanaan lingkungan. Pengaturan rumah sehat yaitu keadaan rumah sebaiknya tidak lembab,
cukup ventilasi dan cahaya matahari, saluran pembuangan air harus lancar, kamar tidur sebaiknya

sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah (Husada, 2008).

Banyak penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah sehingga pengetahuan tentang cara hidup
sehat, menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi belum diketahui
dengan baik. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman
sehingga hal tersebut dapat memunculkan sikap terhadap nilai-nilai yang benar maupun salah, termasuk
nilai kesehatan (Kusnoputranto, 2003).

Dengan pengetahuan yang benar, didukung perilaku dan sikap untuk melaksanakan hidup sehat, serta
didukung oleh pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat diharapkan dapat menurunkan kejadian
diare di masyarakat khususnya pada balita.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan penyakit Asma pada anak,
peserta penyuluhan diharapkan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui
pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian karena penyakit
Asma dapat dicegah.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :

1. Menjelaskan pengertian Asma

2. Menjelaskan Penyebab Asma

3. Menjelaskan pencegahan penyakit Asma

4. Menjelaskan Prinsip tatalaksana penderita Asma

5. Menjelaskan Tatalaksana penderita Asma di rumah

6. Mendemonstrasikan cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami

METODE

Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab


MEDIA

Brousur

KISI-KISI MATERI

1. Pengertian Penyakit Asma

2. Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma

3. Pencegahan penyakit Asma

4. Prinsip tatalaksana penderita Asma

5. Tatalaksana penderita Asma di rumah

6. Cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami

PENGORGANISASIAN

No KEGIATAN RESPON KELUARGA WAKTU

1. Pendahuluan

- Menyampaikan salam

- Menjelaskan tujuan

- Apersepsi

- Membalas salam

- Memperhatikan

- Memberikan respon

3 menit

2.

Penyampaian materi

a. Menjelaskan dan menguraikan materi ttg:

-Pengertian Assma

-Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma


-Pencegahan penyakit Asma

-Prinsip tatalaksana penderita Asma

-Tatalaksana penderita Asma di rumah

b.Mendemonstrasikan cara melakukan pencegahan awal

c.Memberikan kesempatan pada peserta penyuluhan untuk bertanya

d.Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas

- Memperhatikan penjelasan dan demonstrasi dengan cermat

- Menanyakan hal yang belum jelas

- Memperhatikan jawaban penyuluh

20 menit

3.

Penutup

- Tanya jawab (Evaluasi)

- Menyimpulkan hasil materi

- kontrak waktu selanjutnya

- Mengakhiri kegiatan (Salam)- Menanyakan hasil yang belum jelas dan menjawab pertanyaan

- Menjawab salam penutup7 menit

SETTING TEMPAT

Letter I dengan penyaji di depan audience penyuluhan.

SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN

1. Pendahuluan

2. Penyampaian Materi
3. Penutup

METODE EVALUASI

Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :

1. Pengertian Penyakit Asma

2. Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma

3. Pencegahan penyakit Asma

4. Prinsip tatalaksana penderita Asma

5. Tatalaksana penderita Asma di rumah

6. Cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami

REFERENSI

http://www.askep-askeb.cz.cc/2009/08/askep-asthma-bronkhiale.html

http://www.sabili.co.id/tibbun-nabawi/mengurangi-kekambuhan-asma

http://www.scribd.com/doc/37547761/15272284-Final-Paper-Asma

http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/154/asma

http://manglufti.wordpress.com/2007/10/09/tips-untuk-penderita-asma/

http://rumahartikel.blogspot.com/2010/12/ramuan-tradisional-untuk-penderita-asma.html

www.infoibu.com

http://www.bayisehat.com/immunization-mainmenu-36/173-penyakit-asma.html
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Penyakit Asma

Asma berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”Asthma” yang berarti terengah-engah (Eng? ”panting”).
Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik
(wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-beda. Pada saat serangan, yang terjadi
adalah menyempitnya jalan napas kita akibat dari pengerutan bronkus yang menyebabkan udara sulit
keluar masuk paru.
Penyebab dari asma belum sepenuhnya dimengerti. Namun faktor risiko yang dapat mencetuskan
timbulnya asma adalah, allergen (zat yang menyebakan alergi), merokok, dan iritasi zat kimia. Asma
tidak dapat disembuhkan, namun dapat di control dengan tata laksana yang tepat.

Gejala dan Tanda

Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik
atau mengidimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena
pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.

Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir
dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-
ngik pada saat bernafas.

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan
tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai
respon untuk mengeluarkan dahak tersebut.

Pada asma, terjadi 3 (tiga) jenis proses yang bersamaan, yaitu :

 Peradangan (inflamasi) pada saluran nafas

 Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)

 Pengeluaran cairan mukus/lendir pekat secara berlebihan

Akibat dari tiga proses pada asma, maka pasien asma dapat mengalami kesukaran bernafas atau sesak
yang disertai batuk dan mengi. Bentuk serangan akut asma mulai dari batuk yang terus-menerus,
kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas sehingga perasaan dada seperti tertekan, serta nafas
yang berbunyi. Umumnya serangan asma terjadi pada malam menjelang pagi hari.

Ciri-ciri Asma Pada Anak

- Batuk atau meninggi pada malam hari atau bisa juga terjadi pada musiman
- Ada riwayat alergi baik pada pasien atau keluarga

- Asma bisa juga karena adanya kelainan pada saluran pernafasan seperti halnya otot saluran
nafas mengkerut, saluran lendir menebal atau bengkak dan lendir lebih banyak yang kental dan lengket.

- Anak yang terkena asma biasanya sesak nafas dan nafasnya cepat. Sakit di bagian dada dan biru
disekitar mulut serta susah berkata-kata.

2. Penyebab Asma

Etiologi

Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma.

a. Faktor predisposisi

• Genetik

Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara
penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga
menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit
asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus.

2. Faktor presipitasi

1. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.


Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.

2. Ingestan, yang masuk melalui mulut.


Seperti : makanan dan obat-obatan.

3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.


seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.

2. Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak
dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan
dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga.

3. Stress.
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat
serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma
yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya.
Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.

4. Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan,
industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.

5. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.


Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau aloh raga
yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.

Secara umum pencetusnya adalah:

 Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan tersebut
dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan inflamasi/peradangan.

 Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat. Gejala
yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-batuk.

 Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.

o Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang
disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.

o Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.

tungau, serpih atau bulu binatang, spora jamur,

 Cuaca(panas / dingin ).

 Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat,
SO2, dan polutan udara lain).

 Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya buah sering
membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.

 Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).

 Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik, dapat
memudahkan terjadinya asma.

3 . Klasifikasi ASMA sbb :

Derajat Gejala Gejala malamFaal paru


Intermiten Gejala kurang dari 1x/minggu

AsimtomatikKurang dari 2 kali dalam sebulanAPE > 80%Mild persistan-Gejala lebih dari 1x/minggu tapi
kurang dari 1x/hari

-Serangan dapat menganggu Aktivitas dan tidurLebih dari 2 kali dalam sebulanAPE >80%Moderate
persistan-Setiap hari,

-serangan 2 kali/seminggu, bisa berahari-

hari.

-menggunakan obat setiap hari

-Aktivitas & tidur tergangguLebih 1 kali dalam semingguAPE 60-80%Severe persistan- gejala Kontinyu

-Aktivitas terbatas

-sering seranganSeringAPE <60%

Serangan Asma dikatakan mengancam jiwa jika kesadaran penderita sudah menurun. Napasnya juga
pendek-pendek, dan bibir serta kuku penderita tampak kebiruan. Gejala lainnya adalah APE sudah tidak
dapat diperiksa lagi. APE dihitung dengan alat bernama Peak Flow Meter untuk melihat fungsi paru
penderita. Saat itu, dalam darah penderita juga terlihat kadar O2 yang menurun, sementara CO2
meningkat.

4. AKIBAT DAN TATALAKSANA ASMA

Tata Laksana

Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari faktor-faktor pencetus
asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan
asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan obat pelega saluran pernafasan seperti
inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma

Tindakan:

- Pembekaman: pembekaman didahului dengan pijat refleksi secara umum, titik pembekaman yang
dipilih adalah titik paru berhubungan dengan faktor sesak napasnya, titik jantung berhubungan
kekuatan pembuluh darah dan titik hati berhubungan dengan alerginya. Pembekaman dilakukan 2
minggu sekali selama 3 bulan dilanjutkan sebulan sekali selama 6 bulan lalu 3 bulan sekali seterusnya..

- Fisioterapi untuk otot-otot bantu pernapasannya agar tercapai relaksasi yang optimal, dilakukan
sekali sebulan.
- Lakukan olah raga ringan teratur dengan porsi 3 X seminggu 30 menit. Sekarang sedang dipopulerkan
klub senam asthma. Senam asma bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan pasien dan
membantu menjarangkan kekambuhan.

- Hindari asap rokok, terutama di ruangan tertutup. Hindari polusi udara dengan cara berangkatlah ke
kantor pagi-pagi sehingga lalu lintas belum padat dan polusi udara masih ringan. Bekerjalah lebih awal
dan mintalah kompensasi dari pimpinan untuk pulang lebih cepat agar terhindar dari kemacetan dan
polusi yang berat di sore hari.

- Bersihkanlah sumber-sumber debu yang biasanya ada di kipas angin, AC, kawat nyamuk, dan karpet
dan jangan memelihara binatang piaraan.

Dengan tatalaksana yang tepat , penyakit asma dapat dikendalikan sehingga penderita dapat hidup

secara normal, penata laksanaan terdiri dari 6 bagian:

1.Edukasi penderita

2.Menilai dan memonitor beratnya penyakit secara efektif dengan mengukur fungsi paru 3.Menghindari
dan mengendalikan pencetus asma

4.Merencanakan pengobatan jangka panjang untuk pencegahan

5.Merencanakan pengobatan untuk serangan akut

6.Penanganan lanjut secara teratur

5. Pencegahan penyakit Asma

Asma memang tak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan. Untuk bisa mengendalikannya, kita
harus memahami hal-halsebagai berikut:

1.Pahami Seluk Beluk Penyakit Asma

Asma bisa terjadi pada semua golongan dan lapisan usia. Sayangnya, gangguan ini tak dapat
dihilangkan sama sekali. Namun demikian, asma dapat dikendalikan. Seseorang disebut penderita asma
kalau ia sedang terserang asma atau kondisi asmanya tidak stabil sehingga memerlukan obat-obatan.
Beda halnya dengan penyandang asma yang berarti sudah jarang terkena serangan (asma stabil) dan
tidak lagi mengonsumsi obat-obatan. Tentu saja seorang penyandang bisa menjadi penderita kembali
bila ia mengalami serangan akibat daya tahan tubuh yang menurun atau karena adanya faktor pencetus.
fokus utama pengobatan asma bukan pada keluhan batuk atau sesak napasnya, tapi lebih pada
peradangan atau inflamasinya. Dengan mengatasi inflamasi saluran napas maka derajat hiperreaktivitas
saluran napas dapat terkontrol. Tak heran, bila pengobatan asma selalu dilakukan dalam jangka panjang,
minimal 6 bulan, hingga yang bersangkutan dinyatakan stabil.

2. Kenali Berat Ringan Penyakit


Kita harus mengetahui klasifikasi atau derajat asma, sebelum melakukan tindakan yang lebih jauh.
Derajat asma dapat dibagi berdasarkan frekuensi dan berat ringan gejala yang terjadi. Pengobatan tidak
hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi juga saat tidak dalam
serangan.Penderita asma dengan tipe intermiten (sangat ringan) yang kekambuhannya dalam 1 minggu
kurang dari 1 atau 2 kali, tidak memerlukan pengobatan pencegahan. Namun, penderita asma dengan
tipe persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat, harus mendapatkan terapi pencegahan
secara bertahap disesuaikan dengan klasifikasinya.

3. Hindari Faktor Pencetus

Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya).

Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau
stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-
obatan.

Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan penyempitan
saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor
pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat
kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor
pencetus tersebut.

4.Gunakan Obat Yang Tepat

sulit membuat kesimpulan progres pengobatan. Sebaliknya, pemeriksaan teratur akan memudahkan
dokter melakukan evaluasi. Jika terdapat kemajuan, maka dosis obat pengontrol akan diturunkan hingga
akhirnya tidak diperlukan lagi. Pemeriksaan berhenti saat kondisi penderita asma dinyatakan stabil. Yang
dimaksud keadaan stabil adalah bila tidak ada lagi serangan, tidak ada lagi batuk malam hari, tidak ada
lagi produksi lendir, dan aktivitas anak seperti berlari-lari tidak menimbulkan sesak.

5.Mengatasi Serangan Akut

Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma pada anaknya.

Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:

* Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum.

* Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.

* Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.

Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti status daya tahan
tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya. Perlu diketahui, penyakit infeksi yang
disebabkan virus sering tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran
napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan untuk selalu membawa obat (oral
atau alat terapi inhalasi) ke mana-mana.

6.Tingkatkan Kebugaran Fisik

Olahraga paling baik bagi anak penderita asma adalah berenang. Disamping melatih otot bantu napas,
renang juga memberikan kelembapan udara ke dalam bronkus. Namun perlu diketahui, sebagian
penderita asma bisa mendapat serangan setelah berolahraga. Akan tetapi olahraga tetap dibutuhkan
untuk meningkatkan efisiensi kerja otot pernapasan dan memperbaiki fungsi pertukaran oksigen dan
alveolus ke pembuluh kapiler. Oleh karenanya, olahraga bagi penderita asma perlu disesuaikan dengan
derajat berat ringan penyakitnya. Sebelum mengajak si kecil berolahraga, konsultasikan dengan dokter
pulmonologi anak Anda.

7.Alat Terapi Inhalasi Anak

Nebuliser jenis ultrasonik merupakan alat terapi inhalasi yang cocok bagi si kecil. Efektivitasnya, 20-30%
obat akan masuk di saluran napas dan alveoli sedangkan 2-5% akan mengendap di mulut dan
tenggorokan. Berkaitan dengan ini, terapi inhalasi bisa memiliki efek samping berupa iritasi mulut dan
tenggorokan serta infeksi jamur di tenggorokan. Untuk mencegahnya, mintalah anak untuk berkumur
setelah menggunakan obat. Alat terapi inhalasi lain yang dapat digunakan pada asma anak adalah:
babyhaler dan volumatic. Pada anak yang lebih besar dapat digunakan MDI (metered dose inhaler) atau
turbohaler.

6. Prinsip tatalaksana penderita Asma

Pengobatan pada penyakit asma perlu dibedakan antara pengobatan jangka panjang untuk pencegahan
asma dan pengobatan untuk serangan asma akut.

1. Pengobatan Jangka Panjang Umumnya penderita baru datang ke dokter pada saat ada serangan
asma.

Tujuan dilakukannya pengobatan asma jangka panjang, yaitu:

1.mengendalikan gejala asma, termasuk serangan pada malam hari (nocturnal),

2.mencegah eksaserbasi (serangan) asma dan kunjungan ke bagian awat darurat,

3.memelihara fungsi paru agar sedekat mungkin dengan nilai normal,

4.menjaga agar akivitas tetap normal, termasuk bermain dan berolah raga,

5.mengurangi ketidakhadiran di sekolah,

6.mencegah timbulnya efek samping pengobatan asma,

7.meminimalkan penggunaan agonis beta-2 (obat antiasma), dan


8.mencegah kematian karena asma.

2. Pengobatan untuk serangan asma

Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran
pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam
dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda

Mencegah terjadinya asma dapat dilakukan mulai dari rumah dengan menjauhkan anak dari Alergen.
seperti debu,serpih atau bulu binatang, spora jamur. Cuaca (panas / d ingin ). zat kimia (obat nyamuk,
pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, perhiasan, logam dan jam tangan

Hal-hal yang perlu dicermati oleh penderita asma atau keluarganya sebagai berikut:

1.Kenali gejala-gejala makin memberatnya serangan asma,

2.Pada penderita asma persisten sedang sampai berat atau pernah mengalami serangan asma akut

yang berat, perlu memantau penyakitnya melalui peak flow meter (PFM).

3.Pada penderita asma perlu memiliki rencana pengobatan secara tertulis yang harus diikuti

sewaktu mendapat serangan berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma persisten sedang

sampai berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma berat.

4.Segera mencari pertolongan jika terjadi hal-hal berikut ini:

a.Mendapat serangan asma berat,

b.Pengobatan tidak cepat memberikan respons atau perbaikan hanya bertahan sebentar,

c.Kondisi asma terus memburuk.

5.Menyimpan obat untuk mengatasi serangan asma akut, seperti tablet kortikosteroid, agonis beta-

aerosol, serta alat penunjang lainnya, seperti spacer dan nebulizer.

6. Bila terjadi gejala tak perlu panik, (terutama pada anak),

*minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum.

* Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
* Jika tidak ada perbaikan, segera bawa penderita ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat

Hal-hal yang dapat dilakukan di rumah jika terjadi serangan asma, sebagai berikut:

1.Dampingi penderita. Tenangkan dan berikan petunjuk posisi duduk atau posisi lain yang

membuatnya nyaman.

2.Buka atau longgarkan pakaian yang mengganggu pernapasan.

3.Jika ada, berikan oksigen 1-2 ltr per menit.

4.Usahakan agar ruangan cukup mengandung oksigen, dengan membuka jendela atau ventilasi

udara (tetapi penderita jangan sampai terkena angin langsung).

5.Berikan obat sesuai dengan petunjuk dokter.

6.Dalam keadaan darurat (tidak ada obat), penderita dapat dipandu untuk menghirup uap air panas

yang diberi garam dapur.

7.Berikan minum air hangat yang banyak agar lendir yang kental dapat cair dan mudah

dikeluarkan.

8.Jika serangan sudah reda, gantilah pakaian yang basah oleh keringat.

v Mengobati masalah lain

Apabila diketemukan penderita asma disertai dengan penyakit lain, maka diberikan pengobatan sesuai
indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk
menghentikan asma.

7. Cara pengobatan :

Sambil melanjutkan obat yang sekarang sudah biasa Anda minum, setidaknya untuk sementara, maka di
anjurkan mencoba hal-hal di bawah ini.

1) Pelajarilah makanan-makanan yang memicu kambuhnya asma Anda dan hindarilah. Apabila
banyak zat gizi yang memicunya maka perlu dilakukan desensitisasi dimana tubuh Anda dilatih makan
sedikit-sedikit, tapi kontinyu bahan yang menyebabkan alergi tersebut sehingga lama-kelamaan tubuh
akan terbiasa. Hal ini untuk menjaga agar Anda tidak terlalu banyak pantang makanan sehingga menjadi
kekurangan zat gizi yang akan melemahkan

daya tahan tubuh . Tapi untuk melakukan ini mintalah pertimbangan dokter Anda.

2) Obat yang biasa diberikan adalah:


- Obat luar: gosok dada dengan minyak badam manis atau yang sejenis, yaitu minyak pala atau
minyak kayu putih, usahakan ini setiap malam baik dikala kambuh maupun tidak. Oleskan pula di
cekungan antara jakun dengan tulang dada.

- Obat minum: 1 sendok teh bubuk jahe dituang dalam secangkir minuman teh hijau ditambah 1
sendok teh madu sebagai pemanis. Diminum hangat-hangat kuku sebelum tidur malam.

- Pengalaman baru bagi saya, yaitu bisa diberikan Propolis kaps 2 X sehari @ 1 kap. Propolis yang
menurut pengalaman saya bisa menjarangkan kekambuhan. Makin jarang kambuh Anda makin jarang
minum obat asthma yang tentu akan meminimalkan efek samping dan mengurangi biaya.

- Juga berikan anti oksidan kuat karena dalam berbagai penelitian juga terbukti bahwa sebagian
penyakit asthma adalah karena pengaruh intervensi radikal bebas.

Anda mungkin juga menyukai