Anda di halaman 1dari 1

Etiopatogenesis

Malassezia furfur dapat dibiakan dari kulit yang terkena dan normal dianggap sebagai
bagian dari flora normal, terutama didaerah yang kaya akan sebum. Inokulasi eskperimental
malassezia di bawah oklusi telah menyebabkan infeksi. Hasilnya meningkatkan kelembaban,
suhu, dan regangan CO2 tampak menjadi faktor penting yang berkontribusi terhadap infeksi.
Malassezia furfur adalah organisme lipofilik dismorfik yang tumbuh in vitro hanya
dengan penambahan asam lemak C12-C14: minyak zaitun dan lanolin. Dalam kondisi yang
tepat, ia akan berubah dan ragi saprofit (saprofit yeast) akan berubah menjadi miselium yang
sebagian besar parasit (menyebabkan kelainan klinis). Faktor-faktor yang mempengaruhi
seperti,
lingkungan yang hangat dan lembab, hiperhidrosis, penggunaan kortikosteroid sistemik,
penyakit cushing, imunosupresi, keadaan kurang gizi, Maysei Dkk, menbahas senyawa spesifik
yang disintesis oleh malassezia disebut pityriacitrin yang menyerap sinar UV.
Secara spesifik, melalui lipase, malassezia memetabolisme berbagai asam lemak seperti
asam arakidonat atau asam vaccenic sehingga melepaskan asam azelaic sebagai salah satu
metabolisme. Asam azlaic (asam dikarboksilic) menghambat aksi tirosinase dalam jalur
produksi melanin yang menyebabkan hipopigmentasi pada kulit yang terkena selama berbulan-
bulan, bahkan bertahun-tahun.

Tatalaksana
a. Topikal
Prinsip pengobatan topikal untuk lesi yang tidak luas atau infeksi ringan. Obat yang diberikan
berupa sampo selenium sulfida 1-2% dioleskan diseluruh tubuh 15-30 menit sebelum mandi
sekali/hari atau 2-3 kali setiap minggu. Khusus untuk daerah wajah dan genital digunakan
golongan azol topikal sebagai alternatif shampo ketokonazol 2%, sampo zinc pyrityone.

b. Sistemik
prinsip pengobatan sistemik untuk lesi yang luas, berulang, dan pada penyembuhan topikal
tidak ditemukan perbaikan. Untuk lesi yang luas atau sulit disembuhkan dapat digunakan
ketokonazol oral 200 mg sehari selama 10 hari. Alternatif seperti itraconazol oral 200-
400mg/hari selama 7 hari dan flukonazol 400mg single dose. Obat dihentikan bila pemeriksaan
klinis, lampu wood, danmikologis langsung berturut-turur selama seminggu telah negatif. Pada
kasus yang berulang terapi dengan topikal tiap 1-2minggu atau sistemik ketokonazol
2x200mg/hari sekali sebulan.

Anda mungkin juga menyukai