Anda di halaman 1dari 4

BLUD RSUD H.

ABDUL MANAP CODE BLUE TEAM


KOTA JAMBI

No. Revisi Halaman


No Dokumen
00 1/4

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR
H. Abdul Manap Kota Jambi
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
(SPO)
dr. Rudi Maruli H. Pardede
Nip. 19770819 2010 1 009
suatu tim yang terdiri dari dokter dan paramedis yang dibentuk sebagai
tim terlatih yang akan merespon secara cepat ke pasien untuk
melakukan tindakan penyelamatan. Tim ini dilengkapi dengan peralatan
PENGERTIAN
dan obat-obatan emergency seperti defibrilator, peralatan intubasi,
suction, oksigen, ambubag, obat-obatan resusitasi (adrenalin, atropin,
lignocaine) dan IV set untuk menstabilkan pasien.
Memberikan resusitasi dan stabilisasi yang cepat bagi korban yang mengalami

TUJUAN kondisi darurat cardio-respiratory arrest yang berada dalam kawasan rumah
sakit

KEBIJAKAN
1. Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam
kondisi cardiac respiratory arrest maka perawat ruangan (I)
atau first responder berperan dalam tahap pertolongan, yaitu:
2. Segera melakukan penilaian dini kesadaran korban.
3. Pastikan lingkungan penderita aman untuk dilakukan pertolongan.
PROSEDUR
4. Lakukan cek respon penderita dengan memanggil nama atau
menepuk bahu.
5. Meminta bantuan pertolongan perawat lain (II) atau petugas yang
ditemui di lokasi untuk mengaktifkan code blue.
BLUD RSUD H.
ABDUL MANAP CODE BLUE TEAM
KOTA JAMBI

No Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/4

6. Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai dengan tim code


blue
7. Perawat ruangan yang lain (II) atau penolong kedua, segera
menghubungi operator telepon “104/156” untuk
mengaktifkan code blue, dengan prosedur sebagai berikut:
8. Perkenalkan diri.
9. Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code blue.
10. Sebutkan nama lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest dengan
lengkap dan jelas, yaitu: area ….. (area satu/dua/tiga/empat), nama
lokasi atau ruangan.
11. Jika lokasi kejadian di ruangan rawat inap maka informasikan : “
nama ruangan ….. nomor …. “.
12. Waktu respon operator menerima telepon “104/156” adalah harus
PROSEDUR
secepatnya diterima, kurang dari 3 kali deringan telepon.
13. Jika lokasi kejadian berada di area ruang rawat inap ataupun rawat
jalan, setelah menghubungi operator, perawat ruangan II segera
membawa troli emergensi (emergency trolley) ke lokasi dan
membantu perawat ruangan I melakukan resusitasi sampai dengan
tim Code Blue datang. Operator menggunakan alat
telekomunikasi Handy Talky (HT) atau pengeras suara mengatakan
code blue dengan prosedur sebagai berikut:
 “Code Blue, Code Blue, Code Blue, di area
…..(satu/dua/tiga/empat), nama lokasi atau ruangan…..”.
 Jika lokasi kejadian diruangan rawat inap maka informasikan:
“Code Blue, Code Blue, Code Blue, nama ruangan ….. nomor
kamar …..”
BLUD RSUD H.
ABDUL MANAP CODE BLUE TEAM
KOTA JAMBI
Halaman
No. Revisi
No Dokumen
00 3/4

14. Setelah tim code blue menerima informasi tentang aktivasi code
blue, mereka segera menghentikan tugasnya masing-masing,
mengambil resusitasi kit dan menuju lokasi
terjadinya cardiac respiratory arrest. Waktu respon dari
aktivasi code blue sampai dengan kedatangan tim code blue di
lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest adalah 5 menit.
15. Sekitar 5 menit kemudian, operator menghubungi tim code
blue untuk memastikan bahwa tim code blue sudah menuju lokasi
terjadinya cardiac respiratory arrest
16. Jika lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest adalah lokasi yang
padat manusia (public area) maka petugas
keamanan (security) segera menuju lokasi terjadinya untuk
mengamankan lokasi tersebut sehingga tim code blue dapat
PROSEDUR
melaksanakan tugasnya dengan aman dan sesuai prosedur.
17. Tim code blue melakukan tugasnya sampai dengan diputuskannya
bahwa resusitasi dihentikan oleh ketua tim code blue.
18. Untuk pelaksanaan code blue di area empat, Tim code
blue memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien kemudian
segera ditransfer ke Instalasi Gawat Darurat.
19. Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca resusitasi,
yaitu:
a. Jika resusitasi berhasil dan pasien stabil maka dipindahkan
secepatnya ke Instalasi Perawatan Intensif untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut jika keluarga pasien setuju.
BLUD RSUD H.
ABDUL MANAP CODE BLUE TEAM
KOTA JAMBI

No Dokumen No. revisi Halaman


00 4/4

b. Jika keluarga pasien tidak setuju atau jika Instalasi Perawatan


Intensif penuh maka pasien di rujuk ke rumah sakit yang
mempunyai fasilitas
c. Jika keluarga pasien menolak dirujuk dan meminta dirawat di
ruang perawatan biasa, maka keluarga pasien
menandatangani surat penolakan.
d. Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien meninggal, maka
PROSEDUR perawatan selanjutnya diserahkan kepada perawat ruangan.
20. Ketua tim code blue melakukan koordinasi dengan DPJP.
21. Ketua tim code blue memberikan informasi dan edukasi kepada
keluarga pasien.
22. Tim code blue bersama Perawat ruangan mendokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan pada lembar catatan terintegrasi
dan menandatanganinya .

Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai