Anda di halaman 1dari 13

INSPEKSI TTU

TEMPAT- TEMPAT UMUM


No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

UPT PUSKESMAS
MARIA, SKM
MARIKE NIP. 19630814 198603 2 005

1. Pengertian Inspeksi sanitasi tempat tempat umum adalah kegiatan pemeriksaan


setempat sanitasi di tempat tempat umum.
2. Tujuan Sebagai Pedoman petugas dalam pemeriksaan sanitasi di tempat tempat
umum
3. Kebijakan SK kepala UPTD Puskesmas Marike tentang jenis - jenis
pelayanan,penanggung jawab dan pelaksana pelayanan.
4. Referensi Permenkes No 13 Tahun 2015 tentang pelayanan kesehatan lingkungan
di puskesmas.
5. Alat dan bahan -ATK
-Kamera
6. Prosedur/ 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat
Langkah-langkah tugas/sppd.
2. Petugas menentukan lokasi TTU yang akan di inspeksi.
3. Petugas mendatangi tempat tempat umum dan meminta izin kepada
pemilik/pengelola.
4. Petugas melakukan wawancara pada pemilik /pengelola.
5. Petugas melaksanakan pemeriksaan sanitasi sesuai dengan prm IKL
TTU.
6. Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik/pengelola.
7. Dokumentasi.
8. Petugas melaporkan hasil kegiatan ke kepala puskesmas .

7. Bagan Alir
Mulai Mempersiapkan
pormat IKL
Mengunjungi
TTU yang akan di
insfeksi

Menyampaikan hasil
insfeksi jika ada yang
Melakukan
tidak memenuhi syarat
pemeriksaan/IKL TTU
di sampaikan kepada
pemilik untuk
memperbaikiny

selesai
8. Hal-hal yang -Lokasi bangunan terhindar dari banjir
harus -Bangunan kuat,tidak menimbulkan gangguan ke rumah penduduk
diperhatikan. -Penyediaan air bersih
9. Unit terkait Pokja II Upaya kesehatan masyarakat.
10. Dokumen terkait -Buku pedoman Tempat-tempat umum
-Pormat IKL TTU
11. Rekaman Medis
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

UPT PUSKESMAS
MARIA, SKM
MARIKE NIP. 19630814 198603 2 005

1. Pengertian Kegiatan pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan,agar


memenuhi persyaratan kesehatan baik dari segi lokasi,konstruksi,cara
pengolahan,penyiapan,pengemasan,pengedaranya,serta prilaku hygiene
penjamahanya. Yang termasuk tempat pengelolaan makanan adalah
Rumah makan,warung makan,jasa boga/catering.
2. Tujuan Sebagai Pedoman Petugas dalam melaksanakan inspeksi sanitasi
Tempat Pengolahan Makanan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tahun 2017,tentang inspeksi sanitasi Tempat
Pengolahan Makanan.
4. Referensi 1. eraturan Mentri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015 tentang pelayanan
Kesehatan Lingkungan di puskesmas.
2. Keputusan mentri kesehatan republic Indonesia nomor
1098/menkes/sk/VII/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah
makan dan Restoran.
5. Alat dan bahan 1. ATK
2. Formulir IKL TPM
3. Kamera
6. Prosedur/ 1. Petugas melakukan pengumpulan data Tpm.
Langkah- 2. Petugas menentukan lokasi yang akan di lakukan inspeksi sanitasi.
langkah 3. Petugas melakukan pengawasan terhadap TPM,meminta ft copi ktp
pemilik tpm.
4. Petugas mencatat hasil inspeksi pada form IkLmeminta ft copy izin
bangunan
5. Petugas menyampaikan hasil ikL kepada pengelola TPM.
6. Petugas melakukan pembinaan terhadap pengelola TPM Yang di
periksa.
7. Petugas meminta pengelola/penanggung jawab sarana TPM untuk
menandatangani form IKL,melakukan Dokumentasi depot.
8. Petugas mencatat dan melaporkan hasil kegiatan IkL TPM kepada
Kepala Puskesmas dan menginput data TPM
7. Bagan Alir

MULAI Mempersiapkan Mengunjungi TPM


formulir sanitasi TPM yg akan di isnfeksi

Menyampaikan hasil insfeksi,jika Melakukan pemeriksaan


ada yg tdk memenuhi syarat,di insfeksi sanitasi TPM
sampaikan kepada pemilik untuk
memperbaikinya

SELESAI

8. Hal-hal yang 1. Tempat pengolahan makanan.


harus 2. Tenaga pengolah makanan/penjamah makanan.
diperhatikan. 3. Cara pengolahan makanan.
9. Unit terkait 1. Lintas sektor.
2. promkes.
10. Dokumen terkait 1. Surat tugas.
2. Sppd.
3. Format IKL.
11. Rekaman Medis
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN DEPOT
AIR MINUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS
MARIA, SKM
MARIKE NIP. 19630814 198603 2
005

1. Pengertian Kegiatan pemeriksaan inspeksi hygiene dan sanitasi setempat di tempat


isi ulang air minum.

2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melakukan pemeriksaan sanitasi di


tempat isi ulang air minum.

3. Kebijakan 1. Permenkes No 43 Tahun 2014


2. Permenkes No 492 Tahun 2011
3. Permenkes No 736 Tahun 2010

4. Referensi Sk kepala puskesmas tentang insfeksi kesehatan lingkungan depot air


minum isi ulang.

5. Alat dan bahan 1. Alat pemeriksaan sanitasi(Termometer,luxmeter,ph meter,sound


levelmeter,senter).
2. ATK.
3. Kamera.
6. Prosedur/ 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan.
Langkah-langkah 2. Petugas mendatangi depot air minum dan meminta izin kepada
pemilik depot.
3. Petugas melaksanakan pemeriksaan sanitasi sesuai form IKL.
4. Petugas meminta ft copy hasi lab 1 tahun terakhir,dan ft copy ktp
pemilik depot.
5. Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik depot.
6. Petugas memberikan pembinaan ttg sanitasi depot.
7. Petugas melaporkan hasil IKL ke kapus dan menginput data depot
ke Emonev TPM .
8. Pelaksanaan di lakukan minimal setahun sekali.
9. Petugas melakukan dokumentasi Depot.
10. Pengamatan depot dan mengisi pormat ikl depot.
11. Menginput data emonev pkam.
12. Evaluasi,akan di kunjungi kembali.
7. Bagan Alir
Mulai Mempersiapkan Mengunjungi depot
pormat IKL depot yang akan di
insfeksi

Menyampaikan hasil Melakukan


insfeksi,jika ada yang tidak pemeriksaan/insf
memenuhi syarat eksi depot
disampaikan kepada pemilik
utk memperbaikinya

selesai

8. Hal-hal yang 1. Titik kritis yang menyebab kan keracunan.


harus 2. Pembuangan limbah yang memenuhi syarat kesehatan.
diperhatikan.
9. Unit terkait 1. Kepala desa.
2. Kader kesling.
3. Pemilik depot.
10. Dokumen terkait 1. Surta tugas.
2. Format IKL.
3. Emonev PKAM.
11. Rekaman Medis
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

UPT PUSKESMAS
MARIA, SKM
MARIKE NIP. 19630814 198603 2 005

1. Pengertian Limbah medis adalah limbah yang terdiri darilimbah infeksius,limbah


patologi,limbah benda tajam,limbah parmasi,limbah kimiawi,limbah
radioaktif,dan limbah dengan kandungan logam yang berat.
Limbah medis di puskesmas berasal dari kegiatan pengobatan dan
perawatan di puskesmas,limbah yang di hasilkan antara lain limbah
infeksius,limbah farmasi,limbah yang berasal dari laboratorium dan
limbah benda tajam.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melakukan kegiatan pengolahan
limbah medis.

3. Kebijakan Limbah medis UPT Puskesmas Marike di masukan ke dalam wadah


kotak lalu di bakar di tempat penampungan sampah yg tertutup.

4. Referensi Peraturan mentri kesehatan nomor 1204 tahun 2004.

5. Alat dan bahan 1. Safety box


2. Kantong Plastik
3. Konteiner limbah medis

6. Prosedur/ 1. Petugas ruangan memasukan sampah medis dari ruangan ke dalam


Langkah-langkah kantong plastik/safety box.
2. Setelah 24 jam ataw sesudah kantong plastik/safety bok terisi sampah
medis maksimal 2/3 bagian.
3. Petugas kebersihan memilah sampah kering dan basah.
4. Petugas mengikay kembali atau menutup kembali safety box.
5. Kemudian di angkut ke tempat pembakaran.
6. Sampah medik kemudian di bakar di tempat pembakaran sampah
tertutup.
7. Bagan Alir

Limbah padat Jarum suntik Insfeksius


puskesmas Non-infeksius
Non-tajam
Basah/kering
Pemilahan Safety box

Kantong
plastik
pengangkuta
n
Dibawa ke
Incinerator/pe incinerator
Incinerator
mbakaran lain
kecil/mini

Incinerator
Pembuangan besar/sentral
akhir

Pit setempat/tempat lain

8. Hal-hal yang 1. Jangan sampai sampah medis tercecer


harus 2. Jangan sampai di mamfaat kan oleh orang –orang yang tidak
diperhatikan. bertanggung jawab
9. Unit terkait Petugas kebersihan puskesmas dan staf ruang pengobatan.
10. Dokumen terkait Buku pedoman tentang penanganan limbah medis.
11. Rekaman Medis
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PEMICUAN STBM
(SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

UPT PUSKESMAS
MARIA, SKM
MARIKE NIP. 19630814 198603 2 005

1. Pengertian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM )adalah pendekatan untuk


merubah prilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan.

2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan pemicuan.

3. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas tentang pemicuan sanitasi total


berbasis masyarakat.

4. Referensi Peraturan mentri kesehatan RI Nomor 3 tahun 2014 tentang sanitasi total
berbasis masyarakat, Kementrian kesehatan tahun 2015

5. Alat dan bahan 1. ATK.


2. Peta sanitasi,kertas bewarna,kertas klipcard,spidol,tepung kanji,tepung
roti,ember air,gunting,slasiban,permen.
3. Kamera.
6. Prosedur/ 1. Persiapan
Langkah-langkah 2. Perkenalan
3. Pencairan suasana
4. Pemicuan
5. Pemetaan
6. Penyusunan rencana tindak lanjut oleh masyarakat
7. Dokumentasi,foto bersama dengan mayarakat,
8. kesepakatan mau berubah
9. Input data smart STBM
10. Monitoring
7. Bagan Alir
Pencairan
pemetaan Memainkan alur
suasana
kontaminasi

Minta izin
bahwa kita Melakukan simulasi
boleh belajar kontaminasi

Kesepakatan mau
Menyampaikan berubah
maksud dan
tujuan
Penutup/ Merumuskan tindak
dokumentasi lanjut pemicuan

perkenalan

8. Hal-hal yang Lokasi pemicuan/Tempat pemicuan


harus
diperhatikan.
9. Unit terkait Lintas sektoral,sanitarian
10. Dokumen terkait 1. Emonev STBM.
2. SMART SANITARIAN.
3. SMS GATE WAY
11. Rekaman Medis
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PELAYANAN KONSELING KESEHATAN
LINGKUNGAN UPT PUSKESMAS MARIKE
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

UPT PUSKESMAS
MARIA, SKM
MARIKE NIP. 19630814 198603 2 005

1. Pengertian Pelayanan kesehatan lingkungan merupakan suatu bentuk


bimbingan,penyuluhan dan bantuan teknis dari sanitarian kepada
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan dalam usaha
membrantas penyakit berhubungan dengan kesehatan lingkungan.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam menerapkan pelayanan konseling.
3. Kebijakan Sk kepala puskesmas.
4. Referensi 1. Kementrian kesehatan RI Direktorat jendral pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan
klinik sanitasi.
2. Peraturan mentri kesehatan RI nomor 13 tahun 2015 tentang
penyelenggaraan pelayana kesehatan lingkungan.
5. Alat dan bahan 1. ATK.
2. Kamera.
6. Prosedur/ 1. Pelayanan kesehatan lingkungan didalam gedung.
Langkah-langkah a. Sanitarian menerima kartu rujukan status dari petugas pliklinik
b. Sanitarian mencatat identitas pasien ke dalam buku konsultasi
kesehatan lingkungan.
c. Sanitarian melakukan wawancara dengan pasien atau dengan
keluarga yang mendampingi tentang penyakit yang di derita serta
gambaran lingkungan dan prilaku
d. Sanitarian menyimpulkan masalah kesling
e. Sanitarian memberikan alternative pemecahan masalah.
f. Sanitarian membuat kesepakatan kunjungan rumah apabila di
perlukan
g. Sanitarian menyimpulkan masalah kesling
h. Sanitarian memberikan alternative pemecahan masalah
i. Sanitarian membuat kesepakatan kunjungan rumah apabila di
perlukan
2. Pelayanan kesehatan lingkungan di luar gedung
a. Sanitarian melakukan kunjungan rumah
b. Sanitarian mencatat hasil pengamatan lingkungan
c. Sanitarian menarik kesimpulan permasalahan lingkungan
d. Sanitarian memberikan alternative pemecahan masalah kesehatan
lingk
7. Bagan Alir 1. Di dalam Gedung.

L
PENDERITA APOTIK
PULANG
0
KLIEN/MASYARAKA K POLIKLINIK
T UMUM E
KLINIK
T
SANITASI

LOK MINI

KORDINASI MASYARAKAT KORDINASI LINTAS PROGRAM KORDINASI LINTAS SEKTOR


-TOGA -PUSTU -DEPAG
-TOMA -POLINDES -CIPTA KARYA
-LKMD -BIDES -PARIWISATA
-GURU -PERTANIAN

KUNJUNGAN RUMAH
TTU,TK

IMPLEMENTASI

2. Di luar Gedung

L
PENDERITA APOTIK
PULANG
0
KLIEN/MASYARAKA K POLIKLINIK
T UMUM E
KLINIK
T
SANITASI

LOK MINI
KLIEN/MASYARAKAT
UMUM
KORDINASI MASYARAKAT KORDINASI LINTAS PROGRAM KORDINASI LINTAS SEKTOR
-TOGA -PUSTU -DEPAG
-TOMA -POLINDES -CIPTA KARYA
-LKMD -BIDES -PARIWISATA
-GURU -PERTANIAN

KUNJUNGAN RUMAH
TTU,TK

IMPLEMENTASI
PEMANTAUAN/
PENILAIAN
8. Hal-hal yang harus Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang mudah di
diperhatikan. mengerti,bahasa indonesia/bahasa masyarakat setempat.
9. Unit terkait 1. Promkes
2. Rekam medik
3. Poly umum
10. Dokumen terkait 1. Media cetak seperti poster
2. Format daptar pertanyaan konseling
11. Rekaman Medis
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai