Anda di halaman 1dari 1

Dasar Hukum :

1. UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN


2. Keppres No. 24 Tahun 2010 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar KORPRI
3. PP. No.70 Tahun 2015 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi
Pegawai ASN
4. Perpres No. 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan Kesehatan

Jenis Uraian
1. Jaminan Kesehatan
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
3. Jaminan Kematian
4. Bantuan Hukum

keterangan/Penjelasan :
1. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan
yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
oleh pemerintah.
Iuran jaminan kesehatan merupakan sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh
Peserta, Pemberi Kerja dan/atau Pemerintah
untuk program jaminan kesehatan

2. Jaminan Kecelakaan Kerja adalah perlindungan atas resiko kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja
berupa perawatan, santunan, dan tunjangan cacat. Kecelakaan kerja yang terjadi
karena
a.dalam menjalankan tugas kewajiban
b. dalam keadaan lain ada yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga kecelakaan
itu disamakan dengan kecelakaan yang terjadi
dalam menjalankan tugas kewajibannya
c. karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai akibat
tindakan terhadap anasir itu dalam melaksanakan tugas
d. dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya
e. yang menyebabkan Penyakit Akibat Kerja

3. Jaminan Kematian adalah perlindungan atas resiko kematian bukan akibat


kecelakaan kerja berupa santunan kematian.
santunan kematian diberikan kepada ahli waris dari peserta yang Wafat, berupa:
a. santunan sekaligus
b. uang duka wafat
c. biaya pemakaman
d. bantuan beasiswa

4. Bantuan Hukum adalah berupa bantuan dalam perkara yang dihadapi di pengadilan
terkait pelaksanaan tugas, tapi
tidak terlibat dalam masalah hukum atau tindak pidana khusus seperti korupsi,
narkoba dan terorisme.
ASN tidak berhak mendapatkan bantuan hukum jika ASN tersebut sudah mendapatkan
surat keputusan yang menjelaskan bahwa yang bersangkutan
telah terbukti melakukan kesalahan dari PPK(Pejabat Pembina Kepegawaian) dengan
jenis hukuman disiplin berat berupa
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.

Anda mungkin juga menyukai