1445 3735 1 PB PDF
1445 3735 1 PB PDF
Staf Pengajar Bagian THT Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi: Jl Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
Abstrak
Abses peritonsil adalah abses yang paling sering ditemukan di antara abses leher dalam. Sekalipun
tonsilitis akut merupakan penyakit yang benigna, abses peritonsil merupakan komplikasi tonsilitis
akut, yang dapat mengancam jiwa jika tidak diobati dengan adekuat dan cepat. Abses peritonsil
disebut juga Quinsy, abses terjadi di antara tonsil dan kapsulnya, infeksi dapat meluas menyebabkan
obstruksi saluran napas, abses dapat pecah, terjadi asfiksi pus dan nekrosis menghasilkan sepsis atau
perdarahan. Pengobatan abses peritonsil masih kontroversial. Apakah tonsilektomi harus dilakukan
pada saat terjadi abses atau dilakukan setelah infeksi tenang, masih belum terpecahan
Anatomi
karakteristik abses peritonsil berubah, juga dapat terbentuk di bagian inferior, namun
dikatakan penyakit ini lebih lama dan lebih jarang. Pada stadium permulaan (stadium
buruk, dan faktor merokok mungkin infiltrat), selain pembengkakan tampak juga
merupakan faktor predisposisi.6 permukaan yang hiperemis. Bila proses
Abses peritonsil adalah kumpulan pus tersebut berlanjut, terjadi supurasi sehingga
di dalam ruangan antara tonsil dan otot m. daerah tersebut lebih lunak dan berwarna
konstriktor superior. Abses peritonsil dapat kekuning-kuningan. Pembengkakan peritonsil
terjadi pada umur 10-60 tahun, namun paling akan mendorong tonsil ke tengah, depan,
sering terjadi pada umur 20-40 tahun. Pada bawah, dan uvula bengkak terdorong ke sisi
anak-anak jarang terjadi kecuali pada mereka kontra lateral.3 Bila proses terus berlanjut,
yang menurun sistem immunnya, tetapi infeksi peradangan jaringan di sekitarnya akan
bisa menyebabkan obstruksi jalan napas yang menyebabkan iritasi pada m. pterigoid interna,
signifikan pada anak-anak. Bukti sehingga timbul trismus.8 Kelenjar Weber
menunjukkan bahwa tonsilitis kronik atau adalah kelenjar mucus yang terletak di atas
percobaan penggunaan antibiotik oral untuk kapsul tonsil, kelenjar ini mengeluarkan air
tonsilitis akut merupakan predisposisi untuk liur ke permukaan kripta tonsil. Kelenjar ini
berkembangnya abses peritonsil. bisa tertinggal pada saat tonsilektomi,
sehingga dapat menjadi sumber infeksi setelah
Etiologi tonsilektomi.8 Dilaporkan bahwa penyakit
gigi dapat memegang peranan dalam etiologi
Abses peritonsil disebabkan oleh abses peritonisl. Fried dan Forest menemukan
organisme yang bersifat aerob maupun yang 27% adanya riwayat infeksi gigi. Abses
anaerob. Organisme aerob yang paling sering peritonsil mengalami peningkatan pada
menyebabkan abses peritonsil adalah penyakit periodontal dibandingkan tonsilitis
Streptococcus pyogene (Group A beta- rekuren.3
hemolitic streptococcus) sedangkan organisme
anaerob yang berperan adalah fusobacterium. Gejala Klinik
Untuk kebanyakan abses peritonsil diduga
disebabkan karena kombinasi antara Nyeri tenggorok yang sangat
organisme aerob dan anaerob. Kuman aerob: (Odinofagi) dapat merupakan gejala menonjol,
Grup A beta-hemolitik streptococci (GABHS) dan pasien mungkin mendapatkan kesulitan
Group B, C, G streptococcus, Hemophilus untuk makan bahkan menelan ludah. Akibat
influenza (type b and nontypeable) tidak dapat mengatasi sekresi ludah sehingga
Staphylococcus aureus, Haemophilus terjadi hipersalivasi dan ludah seringkali
parainfluenzae, Neisseria species. menetes keluar. Keluhan lainnya berupa
Mycobacteria sp mulut berbau (foetor ex ore), muntah
Kuman Anaerob: Fusobacterium (regurgitasi), sampai nyeri alih ke telinga
Peptostreptococcuse, Streptococcus sp. (otalgi). Trismus akan muncul bila infeksi
Bacteroides. Virus : Eipsten-Barr Adenovirus meluas mengenai otot-otot pterigoid.
Influenza A dan B, Herpes simplex, Pemeriksaan fisik kadang-kadang sukar
Parainfluenza7 . dilakukan, karena adanya trismus. Gejala
yang klasik adalah trismus, suara bergumam,
Patofisologi disebut hot potato voice, dan uvula terdorong
ke arah yang sehat. Demam hanya ditemukan
Abses peritonsil biasanya terjadi sebanyak 25% kasus yang dilakukan oleh
sebagai akibat komplikasi tonsillitis akut, Sowerby, dan kawan kawan.9 Palatum mole
walaupun dapat terjadi tanpa infeksi tonsil tampak membengkak dan menonjol kedepan,
sebelumnya. Infeksi memasuki kapsul tonsil dapat teraba fluktuasi. Uvula bengkak dan
sehingga terjadi peritonsilitis dan kemudian terdorong ke sisi kontralateral. Tonsil
terjadi pembentukan nanah. Daerah superior bengkak, hiperemis, mungkin banyak detritus
dan lateral fosa tonsilaris merupakan jaringan dan terdorong ke arah tengah, depan, dan
ikat longgar, oleh karena itu infiltrasi supurasi bawah. Palpasi (jika mungkin) dapat
ke ruang potensial peritonsil tersering membedakan abses dari selulitis.
menempati daerah ini, sehingga tampak
palatum mole membengkak. Abses peritonsil