Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS

TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT MODIFIKASI GOING


CONCERN
(Studi pada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Disusun oleh :
SALWA NAFISAH KHAIRIYYAH
1402150346

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


Bursa Efek Indonesia atau disingkat BEI merupakan pasar yang
berhubungan dengan aktivitas penjualan dan pembelian efek perusahaan
yang sudah listing pada BEI. Batubara merupakan salah satu sektor
dalam Industri pertambangan yang memiliki beberapa sub sektor yaitu;
1. Batubara
2. Minyak & Gas Bumi
3. Batu-batuan dan Logam
4. Mineral Lainnya. (sahamok.com).
Dari keempat sub industri tersebut, inndustri batubara merupakan
salah satu industri yang menjanjikan, dikarenakan perkembangannya
yang pesat. Industri batubara adalah sebuah aktivitas ekonomi yang
mengubah barang mentah yaitu batuan sedimen menjadi barang yang
bernilai lebih yaitu batubara. Industri batubara berkembang sangat pesat
di Indonesia ditandai oleh melejitnya nilai ekspor Indonesia sehingga
melampaui Australia pada tahun 2005, hal ini mengakibatkan Indonesia
menjadi salah satu produsen dan pengekspor batubara terbesar ke-9 di
dunia. Porsi batubara thermal yang diekspor terdiri dari kualitas
menengah dan kualitas rendah. (Indonesia-investments.com)
Selama tahun 2000-an industri pertambangan batubara sangat
menguntungkan karena nilai batubara saat itu sangatlah tinggi, beberapa
hal-hal yang mendorong peningkatan produksi dan ekspor batubara
selama era tersebut;
1. Batubara merupakan sumber dominan pembangkit listrik. Jumlah
batubara yang pada saat itu relatif berlimpah dan proses ekstraksi
yang relatif mudah sering menjadi pilihan para customer.
2. Indonesia memiliki cadangan batubara yang berlimpah, sehingga
dapat dijual dengan harga yang lebih murah.
3. Indonesia memiliki lokasi geografis untuk pasar raksasa negara
berkembang. (sahamok.com).
Namun walaupun industri batubara merupakan industri yang
menjanjikan batubara sendiri diperkirakan akan habis dalam 83 tahun
mendatang, hal ini akan berpengaruh pada kondisi kesehatan laporan
keuangan.

1.2 Latar Belakang Penelitian


Opini going concern merupakan opini yang diberikan auditor untuk
mengevaluasi apakah ada keraguan dalam hal kelangsungan usaha suatu
entitas yang diaudit. (SA seksi 341)
Opini going concern merupakan hal penting untuk dipertimbangkan
oleh auditor karena akan menjadi hal yang sangat fatal bagi investor
maupun auditor sendiri apabila tidak mempertimbangkan opini going
concern terhadap suatu entitas. Opini audit yang diberikan oleh auditor
akan menjadi informasi yang mencerminkan keadaan sebenarnya akan
suatu entitas dan opini tersebut merupakan salah satu faktor yang akan
dipakai dalam keputusan investasi.
Pada awal tahun 2008 terjadi krisis finansial global yaitu disebut
Subprime Mortgage Loan yang ditandai dengan ketidak sanggupan BNP
Paribas Prancis mencairkan sekuritasnya, meskipun krisis ini awalnya
hanya terjadi di Amerika, namun lambat laun krisis ini telah menyeret
dampak ke semua negara, termasuk Indonesia, meskipun negara-negara
yang terkena dampak memiliki skala yang berbeda-beda.
(finance.detik.com).

1.3 Perumusan Masalah


Terjadinya krisis global tahun 2008, walaupun hanya sekitar satu
tahun namun masih meninggalkan dampak ekonomi yang signifikan pada
negara-negara asia tak terkecuali Indonesia, dan hal ini masih
meimbulkan dampak pada kesehatan keuangan perusahaan secara
signifikan, sehingga opini going concern benar-benar harus diperhatikan.
Kualitas audit adalah “Probabilitas seorang auditor dalam
menemukan dan melaporkan penyelewengan dalam sistem kliennya”.
(Alim, 2007). Seorang auditor harus bekerja secara profesional sehingga
fraud akan lebih mudah dideteksi, sedangkan hasil penelitian dari buku
ini bahwa KAP yang besar lebih mudah dalam mendeteksi fraud dan
akan menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan
KAP yang kecil.
Financial Distress menurut Emery, Finnery, Stowe, 2004 dalam
Suroso 2006) didefinisikan sebagai kondisi di mana hasil operasi
perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan
(Insolvency). Insolvency dapat dibedakan dalam 2 kategori;
1. Technical Insolvency
Bersifat sementara dan munculnya karena perusahaan kekurangan
kas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek.
2. Bankruptcy Insolvency
Bersifat lebih serius dan munculnya ketika total nilai hutang
melebihi nilai total aset perusahaan atau nilai ekuitas perusahaan
negatif.

Kedua hal tersebut berpengaruh pada opini modifikasi going


concern, dimana kualitas audit sebuah cenderung menentukan pemberian
opini going concern terhadap suatu perusahaan yang dinilai perlu,
sedangkan financial distress menentukan kondisi kesehatan perusahaan
yang sebenarnya sehingga pemberian opini audit going concern dapat
diyakinkan dengan data yang ada.
1.4 Pertanyaan Penelitian
Beberapa pelitian menjelaskan bahwa opini going concern
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sehingga pertanyaan penelitian,
sebagai berikut;
1. Bagaimana variable kualitas audit dan financial distress serta
variabel dependen opini modifikasi going concern pada
perusahaan batubara di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016;
2. Apakah kualitas audit suatu KAP berpengaruh terhadap
pemberian opini going concern pada perusahaan batubara yang
terdaftar di BEI periode 2012-2016
3. Apakah financial distress berpengaruh secara simultan terhadap
pemberian opini going concern pada perusahaan batubara di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016;

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian
ini yaitu;
1. Untuk mengetahui keputusan pemberian opini modifikasi going
concern dengan variabel independen kualitas audit dan financial
distress pada perusahaan batubara di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap pemberian
opini modifikasi going concern pada perusahaan batubara di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh financial distress terhadap
pemberian opini modifikasi going concern pada perusahaan
batubara di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Aspek Teoritis
1. Penelitian ini menganalisis beberapa variabel yang
mempengaruhi pemberian opini modifikasi going concern pada
industri batubara. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan
penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengetahui sejauh
mana variable-variabel tersebut saling mempengaruhi.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah
variabel-variabel yang mempengaruhi pemberian opini
modifikasi going concern pada industri batubara.

1.6.2 Aspek Praktis


Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pertimbangan para
investor terkait pengambilan keputusan investasi sehingga lebih
efektif dan efisien.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian


Untuk mempermudah dalam penulisan laporan penelitian ini
maka agar lebih terarah ruang lingkup penelitian merupakan hal yang
sangat penting untuk memberikan gambaran batas hasil informasi dari
penelitian dan dalam ruang lingkup mana penelitian dapat diaplikasikan.

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian


Lokasi dari penelitian ini bertempat pada website resmi
Bursa Efek Indonesia yaitu (www.idx.co.id) . Adapun objek dari
penelitian ini adalah perusahaan batubara yang data penelitiannya
diperoleh dari laporan tahunan dan laporan audit pada website resmi
Bursa Efek Indonesia.

1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian


Waktu dari penelitian ini dimulai pada Januari 2018,
sedangkan periode penelitian dari perusahaan batubara yaitu 5 tahun,
yang dimulai pada 2012 – 2016.

1.7.3 Variabel Penelitian


Peneliti membahas opini audit modifikasi going concern
sebagai variabel dependen dan kualitas audit serta Financial Distress
sebagai variabel independen.
1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Pembahasan dalam tugas akhir ini akan dibagi kedalam 5 bab yang
terdiri dari beberapa sub-sub bab, yaitu:
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas gambaran umum, latar belakang, variabel
dan fenomena yang menjadi hal penting dan menarik untuk diteliti
dan disertai dengan beberapa argumentasi, tujuan penelitian,
manfaat penelitian yang didasari oleh latar belakang penelitian
serta aspek aspek teoritis yang mendasari.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas dengan singkat, padat dan jelas mengenai
landasan teori tentang opini modifikasi going concern dan variabel
penelitian yaitu kualitas audit dan Finaancial Dsitress. Bab ini juga
menjabarkan penelitian terdahulu sebagai acuan dari penelitian ini.
Kerangka pemikiran yang membahas rangkaian penalaran yang
berasal dari teori atau gabongan beberapa teori sebelumnya untuk
menjadi dasar dari pembentukan hipotesis penelitian.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, pendekatan
penelitian, identifikasi variabel, tahapan penelitian, jenis dan
sumber populasi serta teknik analisis data.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan dat-data dari penelitian ketika sudah
dilakukan. Data-data tersebut merupakan hasil analisis data dan
hasil perhitungan statistik serta pembahasan. Dalam bab ini juga
dijelaskan deskripsi hasil penelitian yang sudah diidentifikasi,
analisis model dan hipotesis, dan pembahasan mengenai pengaruh
dari kedua variabel independen.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini dibahas garis besar dari hasil penelitian dan
pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian serta saran
yang diberikan secara kongkrit terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh pada opini modifikasi going concern untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan pengembangan penelitian selanjutnya.
Daftar Pustaka
https://www.sahamok.com/emiten/sektor-pertambangan/
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/batu-
bara/item236?
https://finance.detik.com/moneter/1115753/kronologi-dan-latar-belakang-
krisis-finansial-global

Alim dkk. 2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas


Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. SNA X. Makasar.
Suroso, 2006. Investasi Pada Saham Perusahaan Yang Menghadapi Financial
Distress, Usahawan. No.2. Tahun XXXV.

Anda mungkin juga menyukai