Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dari seminar produktivitas yangdihadirinya, Russel Walsh mengetahui
bahwa memberi perhatian yang lebih besar kepada kualitas dapat meningkatkan
profitabilitas. Peningkatan kualitas dapat meningkatkan profitabilitas melalui dua
cara:
1. Dengan meningkatkan permintaan pelanggan, dan
2. Dengan mengurangi biaya
Dalam pasar persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan
penghematan biaya dapat menjadi penentu apakah suatu usaha dapat
berkembang atau sekedar bertahan hidup. Pemerintah Amerika Serikat
menyadari pentingnya aspek kualitas dalam perekonomian saat ini salah satu
indikasinya adalah dengan diciptakannya Malcomn Baldrige National Quality
Award pada tahun 1987. Penghargaan Baldrige diciptakan sebagai pengakuan
terhadap perusahaan-perusahaan Amerika yang unggul dalam manajemen dan
pencapaian kualitas. Kategori-kategori penghargaan ini meliputi bidang
manufaktur, usaha kecil, jasa, pendidikan, dan kesehatan. Karena hanya
disediakan dua penghargaan untuk setiap kategori, maka untuk
mendapatkannya sangatlah sulit
B. Rumusan Masalah
a. mengidentifikasi dan menjelaskan empat biaya kualitas
b. jelaskan kenapainformasi biaya kualitas dibutuhkan dan menunjukkan
bagaimana informasi tersebut digunakan.
c. jelaskan apa yang dimaksud dengan produktivitas

C. Tujuan Penulisan
a. menyelesaikan tugas makalah akuntansi manajemen
b. memberikan pemahaman mengenai biaya kualitas dan produktivitas

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kualitas
Definisi kamus yang umum digunakan untuk kualitas adalah “derajat atau
tingkat kesempuranaan”dalam hal ini, kualitas adalah ukuran relative dari
kebaikan (goodness). Mendefenisikan kualitas sebagai kebaikan merupakan
makna sangat umum yang tidak dimiliki makna operasional. Dengan kata lain,
kualitas adalah kepuasan pelanggan. Akan tetapi, apa yang dimaksud dengan
“harapan pelanggan?” harapan pelanggan dapat digambarkan melalui atribut-
atribut kualitas atau yang sering disebut “dimensi kualitas”Jadi, produk atau jasa
yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan palanggan dalam
delapan dimensi berikut:
1. Kinerja (Performance)
2. Estetika (aesthetics)
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan (Serviceability)
4. Fitur (Features)
5. Keandalan (Reliability)
6. Tahan lama (durability)
7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance)
8. Kecocokan penggunaan (fitness for use)
Empat dimensi pertama merupakan atribut kualitas yang penting, tetapi
sulit untuk diukur.Kinerja mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-
fungsi sebuah produk. Dalam jasa, Prinsip tidak terpisahkan mengandung arti
bahwa jasa dilakukan secara langsung di hadapan pelanggan. Jadi dimensi kinerja
untuk jasa dapat didefinisikan lebih jauh sebagai atribut daya tanggap, kepastian,
dan empati. Daya tanggap (Responsiveness) adalah keinginan untuk membantu
pelanggan dan menyediakan pelayanan yang konsisten dan bersifat segera.
Kepastian (Assurance), mengacu pada pengetahuan dan keramahan karyawan
serta kemampuan mereka membangun kepercayaan dan keyakinan pelanggan.

2
Empati berarti peduli dan memberikan perhatian individual terhadap pelanggan.
Estetika sehubungan dengan penampilanwujud produk (misalnya, gaya dan
keindahan) serta penampilan fasilitas, peralatan, pegawai, dan materi
komunikasi yang berkaitan dengan jasa. Kemudahan perawatan dan perbaikan
berkaitan dengan tingkat kemudahanmerawat dan memperbaiki produk. Fitur
(kualitas desain) adalah karakteristik produk yang berbeda dari produk produk
sejenis yang fungsinya sama. Misalnya,fungsi mobil adalah sebagai alat
transportasi. Namun, sebuah mobil dilengkapi dengansebuah mesin empat
silinder, transmisi manual, tempat duduk dari vinyl,tempat duduk untuk empat
penumpang, dan rem pada roda depan, sementara mobil lainnya mungkin
dilengkapi dngan mesin enam silinder, transmisi otomatis, tempat duduk kulit,
tempat duduk untuk enam penumpang, dan rem cakram antikejut. Demikian
juga, penerbangan kelasutama dan kelas ekonomi mencerminkan perbedaan
kualitas desain. Penerbangan kelas utama, misalnya, menawarkan tempat kaki
yang lebih lapang, makanan yang lebih baik dan tempat duduk yang lebih
mewah.Tentu saja dalam kedua contoh diatas menggambarkan perbedaan
dalam fitur-fitur penduduk. Kualitas desain yang lebih baik biasanya tercermin
pada biaya produksi yang lebih tinggi. Kualitas desain membantu erusahaan
menetukan asarnya. Terdapat pasar baik untuk mobil empat silinder serta
penerbagan serta penerbanngan kelas utama dan kelas ekonomi.
Keandalan adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti
yang dimaksudkan dalam jangka waktu tertentu tahanlama didefinisikan sebagai
jangka waktu produk dapat berfungsi. Kualitas kesesuaian adalah ukuran
mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau tidak
sebagai contok spesifikasi dari sebuah mein adalah memiliki lubang berdiameter
3 inci dengan tingkat kesalahan lebih kurang 1/8 inci. Bagian yang berada dalam
batasan-batasan ini disebut bagian yang memenuhi tigkat kesesuaiannya.
Kecocokan penggunaan adalah kecocokan dari sebuah produk menjalani fingsi-
fungsi sebagai mana yang di iklankan. Jika sebuah produk mengandung cacat

3
desain yang parah, maka produk tersebut dianggap gagal, meskipun tingkat
kesesuaiannya sesuai dengan spesifikasinya. Produk yang ditarik
kembali seringkali disebabkan oleh adanya masalah dalam dimensi kecocokan
penggunaan.
Dengan demikian, perbaikan kualitas berarti perbaikan pada satu atau
lebih dari delapan dimensi tersebut di atas. Sambil tetap mempertahankan
kinerja dimensi lainnya. Menyediakan produk yang lebih baik kualitasnya
daripada pesaing berarti mengungguli produk pesaing dalam setidaknya satu
dimensi sementara kinerja dimensi lainnya tetap setara. Meskipun kedelapan
dimensi tersebut penting dan mampu mempengaruhi kepuasan pelanggan,
namun atribut kualitas yang dapat diukur cenderung lebih mendapat
perhatian teingkat kesesuaian, terutama adalah dimensi yangmendapat
perhatian paling besar, Bahkan banyak pakar kualitas percaya bahwa “kualitas
adalah kesesuaian” (Quality is compermance) merupakan definisi operasional
yang terbaik, Sikap ini didasarkan pada beberapa logika.Spesifikasi produk harus
secara eksplisit mempertimbangakan beberapa hal seperti kandalan, durabilitas,
kecocokan penggunaan, dan kinerja. Secara inflisit, produk yang dapat
memenuhi tingkat kesesuaiannya adalahproduk yang andal, tahan lama,
bernanfaat, dan berkinerja baik. Produk tersebut harus dibuat menurut
spesifikasi desainnya.Kesesuaian adalah dasar untuk mendefinisikan apa yang
disebut produk yang tidak sesuai (noncompormance) atau produk cacat
(detective).
Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Cacat
0 (Zero defect) berarti semua produk yang diproduksi sesuai dengan
spesifikasinya. Tetapi, apa yang dimaksud dengan produk yang “produk yang
sesuai dengan spesifikasinya’? pandangan tradisioanal mengenai kesesuaian
mengasumsikan bahwa terdapat rentang nilai yang dapat diterima bagi setiap
karakteristik spesifikasi atau kualitas. Nilai target ditetapkan dan batas atas serta
batas bawah ditentukan agar diperoleh penyimpangan produk yang bisa diterima

4
untuk suatu karakteristik kualitas yang ditentukan. Setiap produk yang berada
didalam batas-batas yang telah ditentukan dianggap sebagai produk tanpa cacat
(nondevective), sebagai contoh, kemampuan menghasilkan putaran waktu yang
tepat dalam satu bulan tanpa terlambat atau lebih cepat satu menitpun mungkin
adalah nilai target untuk sebuah jam, dan setiap jam yang menghasilkan putaran
dalam tentang selalu lambatatau terlalu cepat dua menit dalam satu bulan
dianggap dapat diterima. Di lain pihak, penganut pandangan kualitas kokoh
mengenai kesesuaian lebih menekankan pada kecocokan penggunaan.
Kekokohan berarti selalu memenuhi nilai target. Dalam pandangan ini tidak
dikenal rentang variasi yang bisa diterima. Jam tanpa cacat menurut pandangan
ini adalah jam yang tidak mengalami keterlambatan atau kecepatan waktu
bahkan satu menitpundalam satu bulan. Oleh karena telah terbukti bahwa variasi
produk dapat menjadi beban bagi perusahaan, maka definisi kualitas kokoh
mengungguli definisi tradisional.
B. Definisi Biaya Kualitas
Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang
dilakukankarena mungkin atau telah terdapat kualitas yang buruk. Biaya-biaya
untuk melakukankegiatan-kegiatan tersebut disebut biaya kualitas. Jadi,biaya
kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau talah terdapat
produk yangburuk kualitasnya. Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya
kualitas berhubungan dengan dua subkategori dari kegiatan-kegiatan yang
terkait dengan kualitas : Kegiantan pengendalian dan kegiatan karena kegagalan.
Kegiatan pengandalian dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah
atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin
terjadi). Jadi, kegiatan penendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan
dan penilaian.
Biaya pengendalian adalah biaya-biaya yng dikeluarkan untuk menjalankan
kegiatan pengendalian. Kegiatan karena kegagalan dilakukan oleh perusahaan
atau oleh pelanggannya untuk merespon kualitas yang buruk (kualitas buruk

5
memang telah terjadi). Jika respons terhadap kualitas yang buruk dilakukan
sebelum produk cacat ( tidak memiliki kesesuaian, tidak bisa di andalkan, tidak
tahan lama,dan seterusnya sampai ke pelanggan, maka kegiatannya
diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal.Sebaliknya, jika respons
muncul setelah produk sampai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan
sebagai kegagalan eksternal. Biaya kegagalan (failure cost) adalah biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan karena telah terjadi kegiatan karena
kegagalan.
Empat kategori biaya kualitas adalah sebagai berikut:
a. Biaya pencegahan
Terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang
dihasilkan. sejalan dengan peningkatan biaya pencegahan, kita mengharapkan
biaya kegagalannya turun. Contoh dari biaya pencegahan adalah biaya rekayasa
kualitas, program pelatihan kualitas, perencanaan kualitas, pelaporan kualitas,
pemilihan dan evaluasi pemasok, audit kualitas, siklus kualitas, uji lapangan, dan
peninjauan desain.
b. Biaya penilaian
Terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan
persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Contoh biaya ini termasuk biaya
pemeriksaan dan pengujian bahan baku, pemeriksaan kemasan, pengawasan
kegiatan penilaian, penerimaaan produk, penerimaan proses, peralatan
pengukuran (pemeriksaan dan pengujian) dan pengesahan dari pihak luar. Dua
dari istilah istilah tersebut membbutuhkan penjelasan lebih lanjut.
1. Penerimaan produk (product acceptance) meliputi pengambilan sampel dari
batch barang jadi untuk menentukan apakah telahmemenuhi standar kualitasnya
bisa memenuhi, produk diterima
2. Penerimaan proses (process acceptance) meliputi penarikan sampel barang
dalam proses untuk mengetaahui apakah prosesnya berada dalam kendali dan

6
memproduksi barang tanpa cacat; bila tidak, proses akan dihentikan dan
menunggu sampai tindakan perbaikan dilakukan.
Tujuan utama dari fungssi penilaian adalah untuk mencegah disampaikannya
barang cacat kepada pelanggan.
c. Biaya kegagalan internal
Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan
spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ketidak sesuaian ini dideteksi sebelum
dikirim kepihak luar. Ini adalah kegagalan yang dideteksi oleh kegiatan penilaian.
Contoh dari biaya kegagalan internal adalah sisa bahan, pengerjaan ulang,
penghentian mesin ( karena adanya produ buruk yang dihasilkan oleh mesin
tersebut), pemeriksaan ulang, penngujian ulang, dan perubahan desain, biaya
biaya diatas tidak akan terjadi apabila tidak ada produk cacat.
d. Biaya kegagalan eksternal
Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhui
persyaratan atau tidak memuaskan kebutuha pelanggan setelah produk
disampaikan kepada pelanggan. Dari semua biaya-biaya kualitas, kategori biaya
ini dapat menjadi yang paling merugikan. Biaya penarikan produk dari pasar,
misalnya bisa mencapai ratusan juta dolar. Contoh lainnya termasuk biaya
kehilangan penjualan karena kinerja produk yang buruk serta retur dan potongan
penjualan karena kualitas yang buruk, biaya garansi, perbaikan, tanggung jawab
hukum yang timbul, ketidakpuasan pelanggan, hilangnya pangsa pasar, dan biaya
untuk mengatasi keluhan pelanggan. Biaya kegagalan eksternal, seperti juga
biaya kegagalan internal, hilang jika tidak ada produk yang cacat.

C. Mengukur Biaya Kualitas


Biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamaati
atau tersembunyi.
a. Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya-biaya yang tersedia atau
dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan.

7
b. Biaya kualitas yang tersembunyi adalah biaya kesempatan atau oportunitas
yang terjadi karena kualitas yang buruk.( biaya oportunitas biasanya tidak
disajikan dalam catatan akuntansi).

Tiga metode untuk mengestimasi biaya kualitas


a. Metode pengali
Metode pengali merumuskan bahwa total biaya kegagalan adalah hasil
pengalian dari baiya-biaya kegagalan yang terukur.
Total biaya kegagalan eksternal = k biaya kegagalan ksternal yang terukur)
Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan pengalaman.
b. Metode penelitian pasar
Metode penilaian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas
yang buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar. Survei pelanggan dan
wawancara dengan anggota tim penjualan perusahaan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik terhadap besarnya biaya tersembunyi perusahaan.
Hasil penelitian pasr dapat digunakan untuk memproyeksikan hilangnya laba
dimasa depan akibat kualitas yang buruk.
c. Fungsi kerugian kualitas Taguchi
Definisi tanpa cacat tradisional mengasumsikan bahwa biaya kualitas yang
tersembunyi hanya terjadi atas unit unit yang menyipang dai batas spisifikasi atas
dan bawah. Fungsi kerugian Taguchi mengasumsikan bahwa setiap
penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan
baiya kualitas tersembunyi. Selanjutnya biaya kualitas tersembunyi meningkat
secara kuadrat pada saat ini aktual menyimpaang dari nilai target.
Fungsi kerugian kualitas taguchi, adalah

L(y) = k(y-T)2
Dimana

8
K = konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya
kegagalan eksternal perusahaan
y = nilai aktual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L = kerugian kualita

Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi. Nilai


k dihitung dengan membagi estimasi biaya pada salah satu batas spesifikasi
tertentu dengan kuadrat deviasi dari batas niali target.
k = c/d2
dimana
c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = jarak batas dari nilai target

Ini bearti bahwa kita harus mengestimasi kerugian akibat deviasi dari nilai
target. Salah satu dari dua metode pertama, metode pengali atau metode
penelitian pasr, dapat digunakn untuk membatu estimasi ini (penilaian pada satu
titik waktu diperlukan). Jika k diketahui, maka biaya kualitas tersembunyi bila
diestimmasi untuk setiap tingkat penyimpangan dari nilai target.

D. Pelaporan Informasi Biaya Kualitas


Sebuah sistem pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi
perusahaan yang menaruh perhatian serius terhadap perbaikan dan
pengendalian biaya kualitas.
a. Laporan biaya kualitas
Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuangan perusahaan dapat lebih
mudah dimulai dengan menampilkan biaya-biaya kualitas sebagai presentasi dari
penjualan aktual.

9
b. Fungsi biaya kualitas: pandangan kualitas yang dapat diterima
Pandangan kualitas yang dapat diterima mengasumsikan bahwa terdapat
perbandingan berbalik antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Ketika
biaya pengendalian meningkat, biaya kegagalan seharusnya turun. Selama
penurunan biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya
pengendalian,perusahaan harus terus meningkatkan usahanya untuk mencegah
atau mendeteksi unit-unit yang tidak sesuai.
c. Fungsi biaya Kualitas: Pandangan Cacat Nol
Model cacat nol menekankan pada biaya kualitas dan potensi
penghematan dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas.
strategi pengurangan biaya kualitas yang direkomendasikan oleh amerika
Society for Quality Control:
Srategi untuk menekan biaya kualitas adalah cukup sederhana: (1) lakukan
serangan langsung terhadap biaya kegagalan untuk memaksanya menuju titik
nol; (2)lakukan inventasi pada kegiatan pencegahan yang “tepat” untuk
menghasilkan perbaikan; (3) kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang
dicapai; dan (4) melakukan efaluasi secara berkelanjutan dan arahkan kembali
upaya pencegahan untuk mendapatkan perbaikan lebih lanjut. Strategi ini
didasarkan pada premis bahwa:
 Dalam setiap kegagalan selalu ada akar penyebabnya.
 Penyebab dapat dicegah.
 Pencegahan selalu lebih murah
Kemampuan untuk menekan total biaya kualitas secara dramatis pada
seluruh kategori ini di peroleh melalui berbagai pengalaman nyata. Sebagai
contoh, perusahaanTennant, selama periode delapan tahun, mengurangi biaya
kualitasnya dari 17 persen dari penjualan menjadi 2,5 persen dari penjualan, dan
pada saat yang sama, mengubah secara nyata distribusi relative kategori biaya
kualitasnya. Pada awalnya, biaya kegagalan adalah 50 persen dari total biaya
kualitas( 8,5 persen dari penjualan) dan biaya pengendalian juga 50 persen dari

10
total biaya kualitas (8,5 persen dari penjualan). Ketika tingkat 2,5 persen
tercapai, biaya kegagalan turun menjadi 15 persen dari total biaya kualitas (
0,375 persen dari penjualan) dan biaya pengendalian meningakat menjadi 85
persen dari total biaya ( 2,125 persen dari penjualan). Tennant berhasil
meningkatkan kualitas dan menekan biaya kualitas di setiap kategori, serta
secara keseluruhan memindahkan distribusi biaya kualitas ke kategori
pengendalian dengan lebih menekankan pada pencegahan. Hasil ini membantah
model biaya kualitas tradisional yang digambarkan dalam tampilan 11-5.
Menurut model tradisional, total biaya kualitas hanya bisa di tekan melalui
pertukaran(Trade-off)antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan
(menambah yang satu ketika mengurangi yang lain). Dukungan lebih lanjut
terhadap model pengendalian kualitas total disediakan olehWestinghouse
Electric. Sama seperti tennant ,Westinghouse Electric menentukan bahwa laba
perusahaan terus mengalami peningkatan hingga biaya pengendalian mencapai
70 hingga 80 persen dari total biaya kualitas. “ Berdasarkan pengalaman kedua
perusahaan tersebut, diketahui bahwa mengurangi total biaya kualitas--dalam
semua kategori—secara signifikan adalah memungkinkan, bahwa prosesnya akan
mengubah secara radikal distribusi relatifkategori biaya kualitas.

d. Manajemen Berbasis Kegiatan Dan Biaya Kualitas Optimal


Manajeman berbasis kegiatan (actifity-besed management-- ABM)
mengklasifikasikan berbagai kegiatan sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai
tambah serta hanya mempertahankan kegiatan-kegiatan yang memberikan nilai
tambah. Prisip ini dapat diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan kualitas. Kegiatan-kegiatan kegagalan dan penilaian serta biaya-biaya
yang terkait tidak menghasilkan nilai tambahdn harus di hilangkan. Kegiatan
pencegahan yang dilakukan secara efesien dapat diklasifikasikan sebagai
kegiatan bernilai tambah dan perlu di pertahankan. Meskipun demikian, pada
awalnya kegiatan pencegahan mungkin tidak dilakukan secara efesien, dan

11
pengurangan kegiatan pencegahan mungkin tidak dilakukan secara efesien, dan
pengurangan kegiatan serta pemilihan kegiatan ( atau mungkin bahkan
pembagian kegiatan) dapat digunakan untuk mencapai sasaran nilai tambah
yang diinginkan. Grede Found ries Inc. Di Milwaukee, perusahaan peleburan besi
terbesar di dunia, telah menelusuri ke 4 kategori biaya kualitas selama lebih dari
15 tahun. Akan tetapi, perusahaan kersebut tidak melaporkan biaya pencegahan
sebagai bagian dari angka biaya kualitas akhirnya karena perusahan tidak ingin
para manejer mengurangi biaya kualitas dengan memotong kegiatan
pencegahan. Perusahaan yakin bahwa perusahaan uang untuk kegiatan
pencegahan akan diberi hasil yang baik. Sebagai contoh perusahaan menemukan
bahwa pengurangan 1% dari sisa bahan baku dapat mengurangi kegagalan
eksternal hingga sekitar 5% .
Setelah berbagai kegiatan untuk masing-masing kategori didentifikasi,
pendorong timbulnya penggunaan sumber daya ( Resource drivers) dapat
digunakan untuk memperbaiki pembagian biaya kepada masing –masing
kegiatan.pendorong (biaya) akar juga dapat diidentifikasi, kususnya untuk
kegiatan-kegiatan yang gagal, dan berguna untuk membantu para menejer
memahami hal-hal yang menyebabkan biaya kegiatan.informasi ini selanjutnya
dapat digunakan untuk memilih cara mengurangi biaya kualitas sampai ke tingkat
tertentu . Hasilnya, manajemen berbasis kegiatan (ABN) mendukung pandangan
cacat nol robust mengenai biaya kualitas. Tidak ada perbandingan terbalik
optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan; biaya kegagalan adalah
biaya yang tidak menghasilkan nilai tambah dan karena itu harus dikurangi
sampai nol. Beberapa kegiatan pengendalian tiadak menawarkan nilai tambah
dan karena itu harus dihilangkan. Kegiatan pengendalian lainnya mengasilkan
nilai tambah tetapi mungkin dijalankan dengan tidak efesien, dan biaya yang
disebabkan oleh kegiatan yang tidak efesien adalah tidak bernilai tambah. Jadi,
biaya untuk kategori –kategori tersebut juga dapat dikurangi ketingkat yang lebih
rendah.

12
e. Analisi Tren
Laporan biaya kualitas menunjukkan jumlah dan distribusi biaya kualitas
diantara ke 4 kategori, sehingga menunjukkan peluang untuk perbaikan kualitas.
Setelah ukuran-ukuran peningkatan kualitas ditentukan, adalah hal yang penting
bagi perusahaan untuk menentukan apakah biaya kualitas telah berkurang
sebagai mana yang direncanakan. Laporan biaya kualitas tidak akan
memperlihatkan apakah perbaikan telah menjadi atau tidak. Akan berguna bagi
perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana keberhasilan
program perbaikan kualitas sejak diterapkan. Apakahtren multi periode-
perubahan keseluruhan dalam biaya kualitas—bergerak kearah yang tepat?
Apakah peningkatan kualitas yang dihasilkan dari waktu kewaktu cukup
signifikan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diketahui
dengan menggunakan bagan atau grafik tren yang menggambarkan perubahan
biaya kualitas dari waktu kewaktu. Grafik demikian disebut laporan tren kualitas
multi periode(Multiple-Period Kuality Trend Resport). Dengan menggambarkan
biaya kualitas sebagai persentase dari penjualan, makan keseluruhan tren
program kualitas dapat dinilai. Tahun pertama yang digambarkan adalah tahun
sebelum implementasi program perbaikan kualitas.
E. penggunaaan informasi biaya kualitas
Tujuan utama dari pelaporan biaya kualitas adalah untuk memperbaikai
dan mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengabilan keputusan
manajerial. Sebagai contoh dalam memutuskan pengimplementasian program
seleksi pemasok guna memperbaiki kualitas bahan baku, seorang manajer
memerlukan penilaian terhadap biaya kualitas saat ini menurut bagian dan
kategori, penilaian biaya tamahan yang dibutuhkan berkaitan deng program
tersebut, dan penilaian terhadap proyeksi penghematan menurut jenis dan
kategori. Selain itu, perlu juga dibuat proyeksi kapan biaya dan penghematan
ttersebut akan terjadi. Setelah dampak-dampak tunai diproyeksikan, maka

13
analisis penggaran modal dapat dilakukan untuk menilai manfaat program yang
diusulkkan. Jika hasilnya menguntungkan dan program mulai dijalankan, maka
menjadi penting untuk memantau program dengan menggunakan pelaporan
kinerja sstandar.
Pengguanaan informasi biaya kualitas untuk keputusan keputusan
implementasi program kualitas dan untuk mengevaluasi efektivitas program
tersebut, setelah diimplementasikan, hanya merupakan salah satu potensi
penggunaan dari sistem biaya kualitas.

F. produktivitas : pengukuran dan pengendalian


Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien dan
secara spesifik, mengacu pada hubungan antara output dan input yang
digunakan untuk memproduksi output. Efisiensi produktif total adalah Suatu
titik dimana dua kondisi terpenuhi: (1) pada setiap bauraan input untuk
memproduksi output tertentu, tidak satu input pun yang digunakan lebih dari
yang diperlukan untuk menghasilkan output dan (2) atas bauran bauran yang
memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah.
a. Pengukuran produktivitas parsial
1. pengukuran produktivitas
pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas peerubahan
produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi
produktif telah meningkat atau menurun. Pengukuran produktivitas dapat
berupa aktual atau prospektif. Pengukuran produktivitas aktual memungkinkan
manajer untuk menilai, memanatau dan mengendalikan perubahan. Pengukuran
prospektif melihat kemasa depan dan berguna sebagai input bagi pengambilan
keputusan strategis.
2. Definisi pengukuran produktivitas parsial

14
Pengukuran produktivitas parsial disebut juga dengan pengukuran
produktivitas untuk satu input pada suatau waktu. Produktivitas dari satu input
tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio output terhadap input:
Rasio produktivitas = output/input
3. Keunggulan ukuran parsial
Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk memfokuskan perhatiannya
pada penggunaan tertentu. Penggunaan pengukuranparsial memiliki keunggulan,
yaitu mudah diinterpretasikan oleh semua pihak didalam perusahaan, sehingga
ukuran tersebut mudah digunakan untuk menialai kenerja produktivitas dari
karyawan operasional.
4.Kelemahan ukuran parsial
 Adanya kemungkinan terjadinya trade off, menyebabkan perlu adanya
ukuran produktivitas total untuk menilai kelebihanberbagai keputusan
produktivitas.
 Adanya kemungkinan terjadiya trade off, maka ukuran produktivitas total
harus mempertimbangkan konsekuensi keuangan agregat dan oleh karena
ituharuslah dalam bentuk sebuah ukuran keuangan.
b. Pengukuran produktivitas total
Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran
produktivitas total. Pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan sebgai
pemokusan perhatian pada beberapa input yang secara total, menujukkan
keberhasilan perusahaan.
Pengukuran profil produktivitas
Pengukuran profil menyediakan serangakain atau sebuah vektor ukuran
operasionla parsial yang berbeda dan terpisah. Profil dapat dibandingkan dari
waktu ke waktu untuk memberikan informasi mengenai perubahan
produktivitas.

15
G. kualitas dan produktivitas
Meningkatkan kualitas akan meningkatkan produktivitas, begitu pula
sebaliknya. Karena sebagian besar peningkatan kualitas mengurangi jumlah
sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi dan menjual output
perusahaan, makaproduktivitas akan meningkat. Peningkatan kualitas biasanya
akan tercermin dalamukuran produktivitas. Namun, dimungkinkan suatu kondisi
perusahaan menghasilkanproduk yang hanya memiliki sedikit kerusakan
atau tidak ada cacat sama sekali tetapi
memiliki proses yang tidak efisien. Untuk meningkatkan efisiensi, proses
manufakturhendaknya didesain ulang. Dengan proses yang efisien, akan
dihasilkan lebih banyakoutput dengan input yang lebih sedikit.
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, saat ini banyak
perusahaanyang menawarkan gain sharing, yaitu insentif berupa kas yang
diberikan kepada paramanajer dan karyawan jika target kualitas dan
produktivitas terpenuhi.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biaya kualitas dibagi menjadi empat kategori yaitu
1. Biaya pencegahan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menncegah
dihasilkannya kualitas yang yang buruk
2. Biaya penilaian adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendeteksi
adanya kualitas yang buruk.
3. Biaya kegagalan internal dalah biaya-biaya yang dikeluarkan karena produk
gagal memenuhi persyaratannya dan kegagalan ini diketahui sebelum
dilakukan penjualan ke pihak luar.
4. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya terjadi karena produk dan jasa yang
dihasilkan gagal memenuhui persyaratan atau tidak memuaskan kebutuha
pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan.

Informasi biaya kualitas diperlukan untuk membantu manajer dalam


mengendalikan informasi biaya kuaitas dan berfungsi sebagai input dalam
pengambilan keputusan.informasi biaya kualitas dapat digunakan untuk
mengevaluasi kinerja program peningkatan kualitas secara menyeluruh dan
untuk membantu memperbaiki berbagai keputusan manajerial.
B. Saran
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, saat ini banyak
perusahaanyang menawarkan gain sharing, yaitu insentif berupa kas yang
diberikan kepada paramanajer dan karyawan jika target kualitas dan
produktivitasterpenuhi

17
DAFTAR PUSTAKA
Hanser, don R. Maryanne M. Mowen.2005.Management accounting. Jakarta
: Salemba Empat.
http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-7-
biaya.html

18

Anda mungkin juga menyukai