400
200
0
-200 0 500 1000 1500 2000
-400 y = 0.0903x
-600 R² = 0.0353
-800
t (s)
1
Gambar 1. Kurva hubungan 𝐶𝐴 terhadap waktu pada suhu 20°C
Dari grafik antara 1/CA vs t pada suhu 20°C akan diperoleh nilai konstanta
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
laju reaksi (k) dari perhitungan 𝑘 = . Pada variabel suhu 20°C diperoleh nilai
𝐶𝐴0
slope yaitu 0,0903 sehingga diperoleh nilai k yaitu 2.55807.
500
1/Ca (L/mol)
0
0 500 1000 1500 2000
-500
y = 0.0977x
-1000 R² = 0.0742
-1500
t (s)
1
Gambar 2. Kurva hubungan 𝐶𝐴 terhadap waktu pada suhu 30°C
Dari grafik antara 1/CA vs t pada suhu 30°C akan diperoleh nilai konstanta
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
laju reaksi (k) dari perhitungan 𝑘 = . Pada variabel suhu 30°C diperoleh nilai
𝐶𝐴0
slope yaitu 0,0977 sehingga diperoleh nilai k yaitu 1.316712.
Kurva hubungan 1/Ca terhadap waktu
500
0
-500 0 200 400 600 800 1000 1200 1400
1/Ca (L/mol)
-1000
-1500 y = 0.0284x
R² = -0.01
-2000
-2500
-3000
-3500
-4000
t (s)
1
Gambar 3. Kurva hubungan terhadap waktu pada suhu 40°C
𝐶𝐴
Dari grafik antara 1/CA vs t pada suhu 40°C akan diperoleh nilai konstanta
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
laju reaksi (k) dari perhitungan 𝑘 = . Pada variabel suhu 40°C diperoleh nilai
𝐶𝐴0
slope yang sama yaitu 0,0284 sehingga diperoleh nilai k yaitu -2.84.
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu
energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakin
banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.Sesuai dengan
Hukum Arrhenius yang menyatakan bahwa konstanta laju reaksi akan meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu (Rosalina, 2012). Hal tersebut kurang sesuai
dengan hasil percobaan karena nilai konstanta laju reaksi (k) hasil perhitungan
mengalami fluktuatif. Disebabkan karena human eror pada saat pergantian
variabel suhu sensor konduktivitas tidak terlalu bersih sehingga nilai konsentrasi
yang diperoleh kurang sesuai.
Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai energi aktivasi, energi aktivasi (E)
adalah Suatu reaksi terjadi bila energi tumbukan antara molekul-molekul reaktan
melampaui energi pengaktifan dan orientasi molekul-molekul harus sesuai untuk
terjadinya reaksi. Dapat diperoleh dengan metode plot grafik ln k dengan 1/T.
Nilai energi aktivasi (e) dapat dihitung dari slope, nilai e diperoleh dari persamaan
−𝑒
𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 = 𝑅𝑇.
Kurva ln k vs 1/T perhitungan
1
0.8
y = 125.62x
0.6 R² = 0.054
ln k
0.4
0.2
0
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034 0.00345
1/T
Dari gambar 4 diperoleh nilai slope yaitu 125.62 sehingga diperoleh nilai
energi aktivasi sebesar -29,1915 J/mol. Jadi energi minimum yang harus dimiliki
oleh suatu reaktan untuk dapat bereaksi adalah sebesar -29,1915 J/mol.
Kemudian berikut adalah garfik antara ln K dengan 1/T perhitungan
menggunakan software :
1 y = -20.453x
R² = 0.0013
ln k
0
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034 0.00345
-1
-2
1/T