Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN BETON

PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN PENGUKURAN

Langkah pertama dalam pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan, lokasinya harus sudah

diperiksa kondisi tanahnya dan pengukuran di lapangan untuk pembuatan gambar rencana (shop

drawing) yang disetujui oleh Direksi lapangan. setelah di ukur kemudian dipasang patok tanda per 50

m untuk jalan lurus. Pada setiap titik pengukuran yang sudah ditandai dengan patok di lakukan

pengukuran melintang jalan untuk mengetahui lebar jalan yang akan dikerjakan sesuai dengan

petunjuk rencana kerja.Data-data hasil pengukuran di sket sepanjang trace jalan yang akan

dilaksanakan berikut potongan melintangnya untuk kemudiandisesuaikan dengan gambar rencana

kerja serta volume pekerjaan yang tertuang dalam rencana kerja dan syarat-syarat.

SEWA LOST KERJA DAN PERALATAN

Untuk selanjutnya kemudian kami menyusun jadwal mobilisasi tenaga kerja yang dibutuhkan serta

sesuai dengan struktur organisasi perusahaan, mobilisasi bahan yang diperlukan pada saat pelaksanaan

pekerjaan. Setelah tersusun rencana mobilisasi tenaga kerja kemudian kami menyewa los

kerja/rumah dengan memperhitungkan lokasi yang terdekat dengan lokasi kegiatan. Selain untuk

tempat tinggal pekerja tentu saja los kerja juga diperuntukan untuk menyimpan material/bahan-

bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Los kerja tersebut kami lengkapi juga dengan

peralatan kantor dan alat tulis kerja (ATK) yang diperlukan.

DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan setiap tahapannya kami buatkan dokumentasi dan pelaporan,

dokumentasi kami lakukan mulai tahap persiapan 0%, tahap pelaksanaan 25 %, 50 %, 75 % sampai tahap

akhir pelaksanaan 100 %. Untuk pelaporan kami buat setiap hari mulai dari pengadaan material,

penyediaan tenaga kerja sampai volume pekerjaan yang nantinya kami tuangkan juga kedalam laporan

mingguan dan bulanan sehingga progres pekerjaan kami sesuai dengen jadwal pekerjaan yang telah

kami rencanakan.

PAPAN NAMA KEGIATAN

Papan nama kegiatan kami buat dari bahan bener yang dilapisi dengan triplek, kemudian kami pasang

dengan kayu penyangga di lokasi pekerjaan, pada papan nama proyek kami informasikan nama
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN BETON

kegiatan, nilai kontrak, waktu pelaksanaan pekerjaan serta informasi perusahan kami sebagai

pelaksana kegiatan.

Alat Perlengkapan Kerja (K3)

Untuk pelaksanaan proyek harus dilengkapi dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Setiap

pekerjaan proyek harus dilengkapi atau diproteksi dengan alat-alat K3 sesuai dengan pekerjaannya

seperti helm, sarung tangan, sepatu dll. Selain Pengaman/proteksi dengan peralatan tersebut diatas

kami juga akan memasang rambu rambu keselamatan.

PEKERJAAN BERBUTIR

LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

Langkah selanjutnya setelah pekerjaan sebelumnya kemudian kami datangkan material agregat A

(batu pecah mesin agregat 5-10 mm dan batu pecah 10-20 mm dengan binder pasir urug). Agregat A

dihampar oleh pekerja dengan alat manual secara merata kemudian disiramdengan air dan selanjutnya

dilakukan pemadatan dengan menggunakan mesin gilas. Ketebalan Pemadatan agregat A disesuaikan

dengan gambar dan volume rencana kerja yang terdapat dalam rencana kerja dan syarat-syarat.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN BETON

PEKERJAAN B0
- Pekerjaan beton B0 kami laksanakan setelah pekerjaan pemadatan agregat benar-benar rata
dan padat, sebelum menggelar beton B0 kami persiapkan terlebih dahulu bekisting dengan
menggunakan kaso tebal 5 cm.
- Setelah begisting terpasang kemudian kami lakukan penghamparan B0 sesuai dengan
rencana anggaran biaya (RAB) setebal 5 cm.
- Pekerjaan B0 kami kerjakan sampai benar-benar rata dengan menggunakan alat bantu
(roskam).

P EKERJAAN BETON K.350NFA+PEMBESIAN+WIREMESH

Pekerjaan perkerasan Kaku K.350 merupakan kerjaan utama dalam kegiatan ini, sebelum pelaksanaan

beton K. 350 langkah pertama yang kami lakukan adalah pemasangan bekisting, bekisting kami

buat/rakit di los kerja sehingga dilokasi pekerjaan hanya tinggal memasang. Bekisting kami buat

dengan multiplek tabal 18 mm, setelah rakitan bekisting selesai kami persiapkan, kemudian kami

bawa ke lokasi pekerjaan untuk dalkukan pemasangan. Pemasangan dilakukan dan disangga dengan

kayu-kayu perancah, bekisting dipasang dengan rata, lurus serta disesuaikan dengan lebar jalan dan

alur jalan. Bekisting dipasanga rapat dan kedap air, terutama pada sambungan- sambungan. Pada

saat pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir keluar karena bocor.

Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi exposed), permukaan dalam bekisting/

multiplex dilapisi bahan sejenis minyak yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas untuk memudahkan

pembongkaran bekisting itu kelak. Selanjutnya setelah bekisting terpasang kemudian memasangalas

plastik beton sesuai dengan yang dengan yang dipersyaratkan. Plastik di pasang sampai menutupi

semua lapisan yang akan di hampar beton K.350. Setelah bekisting dan plastik terpasang sempurna,

kemudian kami merakit pembesian, perakitan kami lakukan di los kerja. Perakitan pembesian kami

sesuaikan dengan gambar kerja dan spesifikasi yang terdapat dalam rencana kerja. Setelah perakitan

pembesian selesai kemudian kami bawa ke lokasi pekerjaan, penempatan pembesian kami sesuaikan

dengan gambar dan rencana kerja.

Langkah selanjutnya setelah pekerjaan bekisting, plastik beton dan pembesian, kemudian kami

datangkan beton K.350 yang telah kami pesan sebelumnya. Sebelum penghamparan terlebih dahulu

kita pasang wiremesh M8, posisi wiremesh tepat diatas dowel dan tie bar. Penghamparan beton K.

350 dilakukan dengan alat manual, pemadatan K.350 dengan menggunakan alat penggetar (concret
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN BETON

vibrator) agar diperoleh beton yang padat dan homogen serta tidak terjadi sarang - sarang kerikil.

Setelah beton terhampar rata dan padat, beton yang masih plastis diberi tekstur permukaan dengan

mendirikan burlap, penyikatan dengan kawat dan pembuatan alur. Menyikat melintang, cocok untuk

lalulintas sedang atau tinggi, dikerjakan secara manual atau mekanis, penyikatan dilakukan secara

melintang dan kedalaman tekstur ± 1,5 mm. Perawatan Selama Proses Pengerasan Beton yang telah

dicor harus dijaga tetap basah sekurang - kurangnya selama 14 (empat belas) hari setelah dicor,

dengan cara disirami air dan ditutup karung goni yang dibasahi.

PEKERJAAN BETON OPRIT

Pekerjan beton oprit dikerjakan pada bagian jalan yang akan berkelanjutan pelaksaannya. Material

beton oprit menggunakan beton setara K.200, dilakukan dengan campuran secara manual.

Pelaksanaan beton oprit seiring pekerjaannya dengan pekerjaan beton utama K.350. Tahapan

selanjutnya, bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan normal bekisting pelat

hanya boleh dibongkar setelah beton berumur 28 hari.

PEMELIHARAAN BETON

setelah beton di cor pada malam hari kemudian waktu pagi hari dan siang hari beton disiram dengan

air memakai karung goni, penyiraman ini dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan mutu beton

sesuai dengan mutu beton yang dipersyaratkan dalam kontrak sehingga tidak adanya pecah/retak

disetiap segmen beton ini. proses penyiraman dilakukan selama 14 hari.

Anda mungkin juga menyukai