A. Pengertian gaya
Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Pada olah
raga bulu tangkis, sebuah gaya diberikan atlet pada bola sehingga menyebabkan bola
berubah arah gerak. Ketika sebuah mesin mengangkat lift, atau martil memukul paku,
atau angin meniup daun-daun pada sebuah pohon, berarti sebuah gaya sedang
diberikan. Kita katakan bahwa sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. Jadi, gaya
dapat menyebabkan perubahan pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat gerak
benda, kecepatan, dan arah gerak benda. Di sisi lain, gaya tidak selalu menyebabkan
gerak. Sebagai contoh, jika kalian mendorong tembok dengan sekuat tenaga, tetapi
tembok tetap tidak bergerak. Sebuah gaya memiliki nilai dan arah, sehingga
merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan vektor. (Sumarsono,
Joko 2008 :74)
B. Hukum I Newton
Sebuah benda akan tetap diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya.
Demikian pula sebuah benda akan tetap bergerak lurus beraturan (kecepatan benda
tetap) jika gaya atau resultan gaya pada benda adalah nol. Pernyataan ini dirumuskan
menjadi hukum I Newton yang berbunyi sebagai berikut.
Pada gambar 2.1 benda dalam keadaan diam karena gaya dorong, gaya gesek,
gaya berat, gaya normal pada benda setimbang. Dengan kata lain, benda tersebut
diam karena resultan gaya pada benda = 0.
gaya normal
gaya gesekan
gaya dorong
gaya berat
Gambar 1 Arah gaya dorong, gaya gesekan, dan gaya normal yang seimbang
menyebab kan benda tetap diam
Sebagai contoh, sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya
sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya. Misalnya ada gaya tektonis/gempa
atau gaya mesin dari buldoser. Demikian pula, bongkahan batu meteor di ruang
angkasa akan terus bergerak selamanya dengan kecepatan tetap sampai ada gaya yang
mengubah kecepatannya. Misalnya batu meteor itu bertumbukan dengan meteor lain.
Jadi, jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan
nol (∑F = 0) maka percepatan benda juga sama dengan nol (a = 0). Dengan
demikian:
a. jika benda dalam keadaan diam maka benda akan tetap diam, atau
b. jika benda dalam keadaan bergerak lurus beraturan maka benda akan tetap
bergerak lurus beraturan.
Keterangan:
∑F = resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
Saat kendaraan yang kita naiki direm secara mendadak, maka kita akan terdorong
ke depan dan saat kendaraan yang kita naiki tiba-tiba bergerak, maka kita akan
terdorong ke belakang.
Koin yang diletakan di atas kertayang berada di meja akan tetap disana (diatas
meja) ketika kertas ditarik secara cepat.
Dan bola yang tadinya diam saat ditendang maka ia akan bergerak. Bola tersebut
bergerak karena adanya gaya dorong yang diakibatkan dari tendangan tersebut
maka ia akan bergerak.
Peristiwa saat memainkan gasing.
C. Hukum II Newton
Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja pada
sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang bergerak, akan
bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan). Selanjutnya, apa yang terjadi jika
sebuah gaya total diberikan pada benda tersebut?
∑
∑
= 2,5 m/s2
Faksi = - Freaksi
Atau
Dengan: F1 = gaya aksi
F1 = - F2
F2 = gaya reaksi
Tanda negatif menunjukan kedua gaya berlawanan
w = m. g
2. Gaya Normal
Ketika sebuah benda diletakkan di atas meja, maka meja akan memberikan
gaya pada benda yang disebut gaya kontak. Jika gaya kontak ini tegak lurus
permukaan meja, maka disebut gaya normal (N). Besar gaya normal benda
bergantung pada besar gaya lain yang bekerja pada benda tersebut.
Perhatikan gaya-gaya yang bekerja di bawah ini:
a. Pada permukaan datar
N
(karena benda diam)
N–W=0
N=W
W
W sin α
W cos α
N – W cos α = 0
N = W cos α
Catatan:
Catatan:
fk
W sin α
a
W cos α
W
Gaya tegangan tali merupakan gaya yang bekerja pada tali, kawat, maupun
kabel. Gaya tegangan tali dilambangkan dengan huruf T.
a. Katrol
Jika m1 > m2 benda m1 bergerak ke bawah.
Untuk mencari percepatan (a)
( )
( )
( ) T T
a
( )
W1 W2
W1
Catatan:
a. Gaya yang searah gerak diberi tanda positif dan gaya yang arahnya
berlawanan diberi tanda negatif.
b. Jika benda diam/bergerak dengan v = tetap
Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat sentuhan langsung antara dua
permukaan benda. Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda.
Besar gaya gesek bergantung pada permukaan yang bergesekan, yaitu bergantung
pada koefisien gesekan yang dimiliki oleh dua permukaan yang bersentuhan.
f=µN
Keterangan:
f = gaya gesek (N)
µ = koefisien gesekan
N = gaya normal (N)
Gaya gesek dibagi menjadi dua macam, yaitu gaya gesek statis dan kinetis.
Gaya gesek yang terjadi pada saat benda masih diam disebut gaya gesek statis (fs),
sedangkan gaya gesek kinetis (fk) terjadi pada benda yang sudah bergerak.
Pada gambar di atas, jika sebuah balok diletakkan pada lantai yang kasar, dan ditarik
dengan gaya F, maka balok akan bergerak pada arah horizontal. Sedangkan benda
tidak bergerak pada arah vertikal sehingga berlaku hukum I Newton.
N=w
Untuk balok yang diletakkan pada bidang miring, ditunjukkan pada gambar di bawah
ini:
f N
Wx = w sin
Wy = w cos
W
Jika diasumsikan bahwa bidang miring sebagai arah horizontal dan bidang normal
adalah arah vertikal, maka komponen gaya beratnya adalah wx dan wy.
Karena balok tidak bergerak pada arah vertikal, maka berlaku Hukum I Newton ƩF = 0.
Pada arah horizontal gaya yang bekerja adalah gaya berat wx dan gaya gesek f, dan
berlaku hukum I Newton ƩF = 0.