1
A. Latar belakang
Semua orang pasti memiliki potensi dan keahlian terpendam
dalam dirinya, meski mungkin jumlah potensu ini berbeda antara satu
dengan yang lainya. Berbagai macam potensi diri inilah yang
kemudian akan membantu kita untuk memiliki bekal yang lebih baik
dalam berbagai hal, termasuk cara mengatasi dan kendala yang
maksimal di dalam hidup ini, agar semua dapat teratur berjalan lebih
mudah dan menyenangkan bagi diri kita sendiri yang umumnya
ataupun bagi orang lain. Pada dasarnya, orang-orang banyak sekali
yang tidak bias menemukan potensi atau bakat berpendam dalam
dirinya sendiri, bahkan tentang hal yang sesimple mungkin tentang
dirinya sendiri saja kurang mengerti . hal ini tentu lah momok yang
sangat merugikan, mengingat potensi diri akan sangat membantu
seseorang untuk bias mengembangkan dirinya dengan maksimal dan
mencapai banyak capaian dalam hidupnya.
Ketika seseorang tidak mampu menemukan potensi dirinya,
maka besar kemungkinan orang tersebut hanya akan berputar-putar
pada apa yang dia tau atau hanya itu itu saja sepanjang hidupnya .
orang yang seperti ini lah yang tidak bias berkembang dengan
maksimal dan mencapai prestasi terbaik di dalam apapun itu
Hal ini mendasari alasan mengapa sangatlah penting untuk
mengenali dan mengembangkan potensi tersebut dengan semaksimal
mungkin, agar bias ikut berkembang dan sukses dalam berbagai hal.
Entah sudah mengetahui atau belum tapi tidak ada salahnya untuk
mengenali kembali potensi yang ada didalam diri. Keperibadian
berarti memahami aku, diri, self atau memahami tentang keperibadian
manusia seutuhnya.
2
B. Alat ukur test keperibadian
1. Personality Holland test
Teori original Holland mengalami
modifikasi sebagai hasil dari penelitian ulang,
hal ini terbatas pada lingkungan kerja pada
masyarakat Amerika (Osipow, 1983 : 83).
Pada kata pengantar dalam karya tulisnya yang
terakhir yaitu “Making Vocational Choices : A
Theory of Vocational Personalities and Work
Environments” (1985), John Holland
mengatakan bahwa buku itu merupakan
perumusan teorinya yang kelima sejak karya tulisnya yang
pertama pada tahun 1959 (Winkel & Hastuti, 2005 : 634). Teori
Holland mengemukakan enam lingkungan okupasional dan enam
tipe kepribadian. Pada tahun 1966, Holland berpendapat bahwa
ling¬kungan-lingkungan okupasional itu adalah : Realistik,
Intelektual, Artistik , Sosial, Pengusaha, dan Konvensional,
demikian juga tipe kepribadian diberi nama yang sama (Manrihu,
1992 : 71).
Tingkatan orientasi kepribadian individu menentukan
lingkungan yang dipilihnya, semakin jelas tingkatannya, maka
makin efektif pencarian lingkungan yang sesuai (Manrihu, 1992 :
71). Pengetahuan individu tentang diri dan lingkungannya
diperlukan untuk menetapkan pilihan yang sesuai. Teori Holland
direvisi pada tahun 1973, tipe-tipe kepribadian dan lingkungan
okupasional tersebut adalah; Realistik, Investigatif, Artistik,
Sosial, Pengusaha, dan Konvensional (Manrihu, 1992 : 71).
Holland mengakui bahwa pandangannya berakar dalam
psikologi diferensial, terutama penelitian dan pengukuran terhadap
minat, dan dalam tradisi psikologi kepribadian yang mempelajari
tipe-tipe kepribadian (Winkel & Hastuti, 2005 : 634). Dua sumber
pengaruh ini mendorong Holland untuk mengasumsikan bahwa
orang yang memiliki minat yang berbeda-beda dan bekerja dalam
lingkungan yang berlain-lainan, sebenarnya adalah orang yang
berkepribadian lain-lain dan mempunyai sejarah hidup yang
berbeda-beda pula (Winkel & Hastuti, 2005 : 634).
Konsep Dasar Kepribadian seseorang menurut John Holland
merupakan hasil dari keturunan dan pengaruh lingkungan
(Osipow, 1983 : 84). Winkel & Hastuti (2005 ; 634-635)
3
menjelaskan bahwa pandangan Holland mencakup tiga ide dasar,
yaitu :
4
dapat digunakan berbagai metode seperti testing psikologis
dan analisis sejarah hidup sehubungan dengan aspirasi
okupasi.
2. Berbagai lingkungan yang di dalamnya orang hidup dan
bekerja, dapat digolongkan menurut patokan sampai berapa
jauh suatu lingkungan tertentu mendekati salah satu model
lingkungan (a model environment), yaitu : Lingkungan
Realistik (The Realistic Environment), Lingkungan
Penelitian/Pengusutan (The Investigative Environment),
Lingkungan Kesenian (The Artistic Environment),
Lingkungan Pengusaha (The Enterprising Environment),
Lingkungan Pelayanan Sosial (The Social Environment),
Lingkungan Bersuasana Kegiatan Rutin (The Conventional
Environment). Semakin mirip lingkungan tertentu dengan
salah satu di antara enam model lingkungan, makin tampaklah
di dalamnya corak dan suasana kehidupan yang khas untuk
lingkungan bersangkutan. Masing-masing model lingkungan
hidup, termasuk lingkungan okupasi, didominasi oleh : orang
yang bertipe kepribadian tertentu. Sebagai sebuah contoh :
lingkungan kesenian didominasi oleh orang yang bertipe orang
seniman, dalam arti kebanyakan orang yang hidup dan bekerja
di lingkungan itu termasuk tipe kepribadian ini. Masing-
masing model lingkungan hidup memberikan kesempatan
tertentu dan menimbulkan tantangan tertentu pula. Mengingat
keenam tipe kepribadian menunjukkan pola minat dan
kompetensi tertentu, maka bilamana banyak orang dari tipe
kepribadian tertentu berkumpul untuk hidup dan bekerja sama,
mereka menciptakan suasana yang mencerminkan tipe
kepribadian mereka dan menarik orang lain vang bertipe sama
untuk menggabungkan diri dengan mereka. Salah satu metode
yang digunakan untuk meneliti lingkungan tertentu ialah
menghitung jumlah orang dari berbagai tipe kepribadian yang
hidup dan bekerja di situ. Hasil hitungan ini ditransformasi
menjadi presentase. Presentase tinggi dari tipe kepribadian
tertentu menciptakan suasana yang khas
3. Perpaduan antara tipe kepribadian tertentu dan model
lingkungan yang sesuai menghasilkan keselarasan dan
kecocokan okupasional (occupational homogeneity), sehingga
seseorang dapat mengembangkan diri dalam lingkungan
5
okupasi tertentu dan merasa puas. Perpaduan dan pencocokan
antara tiap tipe kepribadian dan suatu model lingkungan
memungkinkan meramalkan pilihan okupasi, keberhasilan,
stabilitas seseorang dalam okupasi yang dipangku. Sebagai
sebuah contoh : seseorang diketahui paling mendekati tipe
sosial, akan lebih cenderung memasuki okupasi dalam
lingkungan pelayanan sosial karena okupasi itu diketahui
paling sesuai dengan kepribadiannya sendiri dan paling
memuaskan baginya, sedangkan orang lain yang diketahui
paling mendekati tipe orang rutin, akan lebih cenderung
memangku okupasi dalam lingkungan yang bersuasana
kegiatan rutin, seperti pegawai di kantor, resepsionis, akuntan,
dan pegawai perpustakaan. Sebaliknyalah, orang yang
memasuki lingkungan okupasi yang jauh dari tipe kepribadian
yang paling khas baginya akan mengalami konflik dan tidak
akan merasa puas, sehingga cenderung untuk meninggalkan
lingkungan okupasi itu dan mencari lingkungan lain yang lebih
cocok baginya.
6
Holland berpegang pada
keyakinan, bahwa suatu minat yang
menyangkut pekerjaan dan okupasi
adalah hasil perpaduan dari sejarah
hidup seseorang dan keseluruhan
kepribadiannya, sehingga minat
tertentu akhirnya menjadi suatu ciri
kepribadian yang berupa ekspresi diri
dalam bidang pekerjaan, bidang studi
akademik, hobi inti, berbagai kegiatan rekreatif dan banyak
kesukaan yang lain (Winkel & Hastuti, 2005 : 636-637).
7
dalam model) maka makin jauh kedua tipe itu dalam makna
psikologisnya (Winkel & Hastuti, 2005:637).
Menurut Holland suatu tipe memiliki korelasi dengan tipe-tipe
lainnya, misalnya tipe realistik dekat dengan tipe investigatif di satu
sisi dan dengan tipe konvensional di sisi lainnya (korelasinya 0,46
dan 0,36), sedangkan dengan tipe sosial korelasinya 0,21 (Osipow,
1983 : 83). Tipe artistik dekat hubungannya dengan tipe investigatif
dan sosial (korelasinya 0,34 dan 0,42), tetapi jauh sekali dari tipe
konvensional sehingga korelasinya 0,11 (Osipow, 1983 : 83).
Keadaan tersebut tidak dapat disesuaikan secara tepat pada hexagon
jika dimasukkan dalam ukuran skala, hal ini lebih merupakan
sekedar suatu percobaan dari Holland untuk mempertalikan antara
yang satu dengan yang lain (Osipow, 1983 : 90). Perkembangan
tipe-tipe kepribadian adalah hasil dari interaksi-¬interaksi faktor-
faktor bawaan dan lingkungan dan interaksi-interaksi ini membawa
kepada preferensi-preferensi untuk jenis-jenis aktivitas-aktivitas
khusus, yang pada gilirannya mengarahkan individu kepada tipe-
tipe perilaku-perilaku tertentu yang rangkumannya adalah sebagai
berikut (Manrihu, 1992: 71-73) :
1. Tipe Realistik
yang preferensinya pada aktivitas-
aktivitas yang memerlukan manipulasi
eksplisit, teratur, atau sistematik
terhadap obyek-obyek, alat-alat, mesin-
mesin, dan binatang-binatang. Tidak
menyukai aktivitas-aktivitas pemberian
bantuan atau pendidikan. Preferensi-
preferensi membawa kepada pengembangan kompe¬tensi-
kompetensi dalam bekerja dengan benda-benda, binatang¬-
binatang, alat-alat dan perlengkapan teknik, dan mengabaikan
kompetensi-kompetensi sosial dan pendidikan. Menganggap diri
baik dalam kemampuan mekanikal dan atletik dan tidak cakap
dalam keterampilan-keterampilan sosial hubungan-hubungan
insani. Menilai tinggi benda-benda nyata, seperti : uang dan
kekuasa¬an. Ciri-ciri khususnya adalah praktikalitas, stabilitas,
konformitas. Mungkin lebih menyukai keterampilan-keterampilan
dan okupasi¬-okupasi teknik.
8
2. Tipe Investigatif
memiliki preferensi untuk aktivitas-aktivitas yang
memerlukan penyelidikan observasional, simbolik, sistema¬tik, dan
kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat
memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan tidak menyukai
aktivitas-aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. Contoh-contoh dari
okupasi-okupasi yang memenuhi kebutuhan-¬kebutuhan tipe-tipe
investigatif adalah ahli kimia dan ahli fisika.
3. Tipe Artistik
lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang ambi¬guous, bebas,
dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk¬-produk
artistik, seperti lukisan, drama, karangan. Tidak menyukai aktivitas-
aktivitas yang sistematik, teratur, dan rutin. Kompetensi-
¬kompetensi dalam upaya-upaya artistik dikembangkan dan
keterampilan-keterampilan yang rutin, sistematik, klerikal
diabaikan. Memandang diri sebagai ekspresif, murni, independen,
dan memiliki kemampuan-kemampuan artistik. Beberapa ciri
khu¬susnya adalah emosional, imaginatif, impulsif, dan murni.
Okupasi¬-okupasi artistik biasanya adalah lukisan, karangan,
akting, dan seni pahat
4. Tipe Sosial
lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibat¬kan orang-
orang lain dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau
menyediakan bantuan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas rutin dan
sistematik yang melibatkan obyek-obyek dan materi-¬materi.
Kompetensi-kompetensi sosial cenderung dikembangkan, dan hal-
hal yang bersifat manual & teknik diabaikan. Mengang¬gap diri
kompeten dalam mcmbantu dan mengajar orang lain serta menilai
tinggi aktivitas-attivitas hubungan-hubungan sosial. Beberapa ciri
khususnya adalah kerja sama, bersahabat, persuasif, dan bijaksana.
Okupasi-okupasi sosial mencakup pekerjaan¬-pekerjaan seperti
mengajar, konseling, dan pekerjaan kesejahte¬raan sosial.
5. Tipe Enterprising
lebih menyukai aktivitas-¬aktivitas yang melibatkan
manipulasi terhadap orang-orang lain untuk perolehan ekonomik
atau tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas
yang sistematik, abstrak, dan ilmiah. Kompetensi-kompetensi
kepemimpinan, persuasif dan yang bersifat supervisi dikembangkan,
dan yang ilmiah diabaikan. Me¬mandang diri sebagai agresif,
9
populer, percaya diri, dan memiliki kemampuan memimpin.
Keberhasilan politik dan ekonomik dinilai tinggi. Ciri-ciri khasnya
adalah ambisi, dominasi, optimisme, dan sosiabilitas.
6. Tipe Konvensional
lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang memerlukan
manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan sistema-tik guna
memberikan kontribusi kepada tujuan-tujuan organisasi. Tidak
menyukai aktivitas-aktivitas yang tidak pasti, bebas dan tidak
sistematik. Kompetensi-kompetensi dikembangkan dalam bidang-
bidang klerikal, komputasional, dan sistem usaha. Akti¬vitas-
aktivitas artistik dan semacamnya diabaikan. Memandang diri
sebagai teratur, mudah menyesuaikan diri, dan memiliki
keterampilan-keterampilan klerikal dan numerikal. Beberapa ciri
khasnya adalah efisiensi, keteraturan, praktikalitas, dan kontrol diri.
Okupasi-okupasi yang sesuai adalah bankir, penaksir harga, ahli
pajak, dan pemegang buku.
Holland (Manrihu, 1992 : 77-78) juga menambah tiga asumsi
tentang orang-orang dan lingkungan-lingkungan, asumsi-asumsi ini
adalah:
10
kurang terdefinisikan. Taraf di mana seseorang atau suatu
lingkungan terdefinisikan dengan baik adalah taraf diferensiasinya.
11
inteligensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu,
namun dipertanyakan apakah masih ada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi dalam hal ini, seperti taraf aspirasi seseorang (Winkel
& Hastuti, 2005: 639).
Aplikasi Teori Holland di Sekolah Pandangan Holland sangat
relevan bagi bimbingan karier dan konseling karier di institusi
pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah dan masa awal
pendidikan tinggi (Winkel & Hastuti, 2005: 639). Tekanan yang
diberikan pada pemahaman diri sehubungan dengan beberapa kualitas
vokasional yang dimiliki seseorang dan pada informasi yang akurat
mengenai berbagai lingkungan okupasi, menyadarkan lembaga
bim¬bingan akan tugasnya untuk membantu orang muda mengenal
diri sendiri dan mengenal ciri-ciri lingkungan, kedua hal ini sangat
diperlukan sebagai masukan dalam memikirkan pilihan okupasi
secara matang (Winkel & Hastuti, 2005: 639).
Alat-alat yang dikembangkan oleh Holland, yaitu The
Occupations Finder dan The Self-directed Search, yang menanyakan
kegiatan/aktivitas yang disukai, berbagai kompetensi yang dimiliki,
bidang-bidang pekerjaan yang diminati, dan evaluasi diri dalam
beberapa keterampilan, harus dicocokkan dengan sistem klasifikasi
okupasi yang berlandaskan pada teori yang sama, dengan demikian.
orang muda dapat menemukan sejumlah alternatif pilihan okupasi
untuk dipertimbangkan lebih lanjut (Winkel & Hastuti, 2005: 639).
Cara bekerja ini pada dasarnya menerapkan suatu pendekatan yang
mirip dengan pendekatan Trait and Factor, namun maju lebih jauh dari
pada teori Trait and Factor tradisional (Winkel & Hastuti, 2005: 639).
Penutup Pada prinsipnya kebenaran suatu ilmu buatan
manusia berada pada tataran relatif. Kebenaran ilmu buatan manusia
tidaklah diarahkan pada benar yang sebenar-benarnya, tetapi lebih
diarahkan sebagai benar yang bermanfaat. Semakin bermanfaat suatu
ilmu bagi kepentingan umat manusia, maka semakin tinggilah nilai
kebenarannya.
Inventaris karier Kode Holland ini mengukur tingkat minat
Anda dalam enam bidang pekerjaan untuk membantu Anda
memahami pekerjaan mana yang akan sesuai dengan minat, bakat,
dan bakat Anda. Hal ini didasarkan pada model pilihan karir RIASEC
dari psikolog John Holland.
12
Untuk mengikuti penilaian karier Kode Holland, tandai minat
Anda pada setiap aktivitas yang ditampilkan. Jangan khawatir apakah
Anda memiliki keterampilan atau pelatihan untuk melakukan suatu
13
Kepribadian Model Lima Besar atau Big Five Personality Traits
Model tersebut terdiri dari 5 dimensi kunci yaitu Openness,
Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness dan Neuroticism.
Untuk mempermudah mengingatnya, kita dapat menggunakan huruf
pertama dari masing-masing dimensi menjadi singkatan “OCEAN”.
14
Sebaliknya, Individu yang Introversion (Kebalikan dari Extraversion)
adalah mereka yang pemalu, suka menyendiri, penakut dan pendiam.
4. Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)
Individu yang berdimensi Agreableness ini cenderung lebih
patuh dengan individu lainnya dan memiliki kepribadian yang ingin
menghindari konfilk. Karakteristik Positif-nya adalah kooperatif
(dapat bekerjasama), penuh kepercayaan, bersifat baik, hangat dan
berhati lembut serta suka membantu.
Karakteristik kebalikan dari sifat “Agreeableness” adalah
mereka yang tidak mudah bersepakat dengan individu lain karena
suka menentang, bersifat dingin dan tidak ramah.
5. Neuroticism (Neurotisme)
Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai
seseorang dalam menahan tekanan atau stress. Karakteristik Positif
dari Neuroticism disebut dengan Emotional Stability (Stabilitas
Emosional), Individu dengan Emosional yang stabil cenderang
Tenang saat menghadapi masalah, percaya diri, memiliki pendirian
yang teguh.
Sedangkan karakteristik kepribadian Neuroticism
(karakteristik Negatif) adalah mudah gugup, depresi, tidak percaya
diri dan mudah berubah pikiran.
Oleh karena itu, Dimensi Kepribadian Neuroticism atau ang
pada dasarnya merupakan sisi negatif ini sering disebut juga dengan
dimensi Emotional Stability (Stabilitas Emosional) sebagai sisi
positifnya, ada juga yang menyebut Dimensi ini sebagai Natural
Reactions (Reaksi Alami).
3. KECERDASAN MAJEMUK
Hal terpenting bagi kita adalah menyadari
dan mengembangkan semua ragam
Kecerdasan manusia dan kombinasi-
kombinasinya. Kita berbeda karena
memiliki kombinasi. Kecerdasan yang
berlainan. Apabila menyadari hal ini,
setidaknya kita lebih punya Peluang
menangani berbagai masalah yang kita hadapi
didunia ini dengan ini dengan baik.
--Horward Gardner (1987)—
15
Delapan Kecerdasan Dasar
Apabila perspektif yang lebih luas dan lebih pragmatis ini
diterima, konsep kecerdasan tidak lagi menjadi sekedar mitos, tetapi
menjadi konsep fungsional yang dapat ditemui dalam kehidupan
sehari-hari dengan beragam cara. Gardner memetakan lingkup
kemampuan manusia yang luas menjadi delapan kategori yang
komprehensif atau delapan “kecerdasan dasar”.
16
4. SELF CONTROL
1. DEFINISI SELF CONTROL
Self-control di
definisikan sebagai
kemampuan individu
untuk menahan
diriatau mengarahkan
diri ke arah yang lebih
baik ketika di
hadapkan dengan
godaangodaa (keadaan
dimana remaja mampu
berkata iya tetapi ia
menahan diri sehingga
mengatakan tidak) (Baumeister, Forster, & Vohs, 2012). Self-control
mempengaruh banyak aspek kehidupan, diantaranya adalah kesehatan
dan penggunaan teknologi, Dari segi kesehatan, Baumeister dan
Exline (2000) mengatakan bahwa individu akangagal melakukan diet
ketika self-control mereka rendah. Mereka cenderungmengkonsumsi
makanan ringan ketika mereka sedang melakukan browsing.
Dietmemerlukan komitmen. Ketika individu tidak menyampingkan
keinginan impulsiveny (memberikan respon kepada stimulus tanpa
pemikiran yang matang) untukmakan makanan yang menggemukkan
maka mereka gagal mengendalikan selfcontrol-nya.Individu dapat
mengendalikan keinginan impulsive-nya dengan menolakgodaan dan
menahan diri dari tindakan yang tidak diinginankan seperti dorongan
untuk makan dan minum yang berlebihan, dan menggunakan narkoba
(Baumeisterdan Exline, 2000).Untuk tujuan jangka panjang, self-
control memberikan kontribusi yang lebi baik kepada kesehatan
dengan melakukan pola hidup sehat tanpa merokok.Sebaliknya, self-
control yang rendah hanya akan memberikan kesenangan
sesaat(Fujita, 2006) dan efek negatif terhadap kesehatan untuk jangka
panjang (Hollander,2012).Di lihat dari penggunaan teknologi, self-
control juga mempunyai peran yangcukup penting seperti mampu
menahan diri untuk tidak membuka youtube ketikasedang mencari
bahan untuk menyelesaikan pendidikan di internet,
17
bersosialisisasimelalui media sosial dan banyak hal. Walaupun
banyak sisi positifnya, ada juga sisinegatif yang ditimbulkan
penggunaan teknologi yang berlebihan seperti studi yangdilakukan
Young, Pismer, dan O'Mara (2000) dimana salah satu individu
yangberlebihan dalam menjalin hubungan di media sosial dapat
menimbulkan masalahdalam perkawinan.
18
efektif dalam mengantisipasi
menjalankan problem
aktivitas karena
emosi yang tidak
terkontrol
Anda tidak tahan Anda sudah bisa Anda sudah bisa
terhadap berbagai mengelola tekanan menenangkan
tekanan atau secara efektif, tidak diri anda dan
himpitan mempengaruhi orang lain atau
hasil pekerjaan atau sanggup
tidak memainkan
mempengaruhi peranan sebagai
proses pekerjaan leader
Anda sudah bisa
mengontrol
emosi tetapi
belum bisa
menggunakannya
secara konstruktif
19
mempunyai karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi pola
reaksi yang akan dilakukan oleh seseorang.
3. Etnis. Etnis atau budaya mempengaruhi kontrol diri dalam bentuk
keyakinan atau pemikiran, dimana setiap kebudayaan tertentu
memiliki keyakinan atau nilai yang membentuk cara seseorang
berhubungan atau bereaksi dengan lingkungan. Budaya telah
mengajarkan nilai-nilai yang akan menjadi salah satu penentu
terbentuknya perilaku seseorang, sehingga seseorang yang hidup
dalam budaya yang berbeda akan menampilkan reaksi yang
berbeda dalam menghadapi situasi yang menekan, begitu pula
strategi yang digunakan.
4. Pengalaman. Pengalaman akan membentuk proses pembelajaran
pada diri seseorang. Pengalaman yang diperoleh dari proses
pembelajaran lingkungan keluarga juga memegang peran penting
dalan kontrol diri seseorang, khususnya pada masa anak-anak.
Pada masa selanjutnya seseorang bereaksi dengan menggunakan
pola fikir yang lebih kompleks dan pengalaman terhadap situasi
sebelumnya untuk melakukan tindakan, sehingga pengalaman
yang positif akan mendorong seseorang untuk bertindak yang
sama, sedangkan pengalaman negatif akan dapat merubah pola
reaksi terhadap situasi tersebut.
5. Usia. Bertambahnya usia pada dasarnya akan diikuti dengan
bertambahnya kematangan dalam berpikir dan bertindak. Hal ini
dikarenakan pengalaman hidup yang telah dilalui lebih banyak dan
bervariasi, sehingga akan sangat membantu dalam memberikan
reaksi terhadap situasi yang dihadapi. Orang yang lebih tua
cenderung memiliki control diri yang lebih baik dibanding orang
yang lebih muda.
20
konflik diri antara ya atau tidak, mau melakukan atau tidak, kita
dapat mengacu pada prinsip moral di atas.
2. Prinsip kesadaran. Prinsip ini mengajarkan kepada kita agar
senantiasa sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang
negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap
pikiran atau perasaan yang muncul, sehingga mereka banyak
dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya seseorang
menghina atau menyinggung kita, maka kita marah. Nah, kalau kita
tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul,
dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini.
Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi
marah ini muncul, menguasai diri kita dan kemungkinan akan
melakukan tindakan yang akan merugikan diri kita dan orang lain.
Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung
menghentikan pengaruhnya. Jika masih belum bisa atau dirasa
berat sekali untuk mengendalikan diri, maka kita dapat melarikan
pikiran kita pada prinsip moral.
3. Prinsipperenungan. Ketika kita sudah benar-benar tidak tahan
untuk meledakkan emosi karena amarah dan perasaan tertekan,
maka kita bisa melakukan sebuah perenungan. Kita bisa
menanyakan pada diri sendiri tentang berbagai hal, misalnya apa
untungnya saya marah, apakah benar reaksi saya seperti ini,
mengapa saya marah atau apakah alasan saya marah ini sudah
benar. Dengan melakukan perenungan, maka kita akan cenderung
mampu mengendalikan diri. Secara sederhana dapat digambarkan
bahwa saat emosi aktif maka logika kita tidak jalan, sehingga saat
kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka
kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan cenderung
menurun.
4. Prinsip kesabaran. Pada dasarnya emosi kita naik – turun dan
timbul, tenggelam. Emosi yang bergejolak merupakan situasi yang
sementara saja, sehingga kita perlu menyadarinya bahwa kondisi
ini akan segera berlalu seiring bergulirnya waktu. Namun hal ini
tidaklah mudah karena perlu adanya kesadaran akan kondisi emosi
yang kita miliki saat itu dan tidak terlalu larut dalam emosi. Salah
satu cara yang perlu kita gunakan adalah kesabaran, menunggu
sampai emosi negatif tersebut surut kemudian baru berpikir untuk
menentukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab (reaksi
yang tepat).
21
5. Prinsip pengalihan perhatian. Situasi dan kondisi yang
memberikan tekanan psikologis sering menghabiskan waktu,
tenaga dan pikiran yang cukup banyak bagi seseorang untuk
menghadapinya. Apabila berbagai cara (4 prinsip sebelumnya)
sudah dilakukan untuk berusaha menghadapi namun masih sulit
untuk mengendalikan diri, maka kita bisa menggunakan prinsip ini
dengan menyibukkan diri dengan pikiran dan aktifitas yang positif.
Ketika diri kita disibukkan dengan pikiran positif yang lain, maka
situasi yang menekan tersebut akan terabaikan. Begitu pula
manakala kita menyibukkan diri dengan aktifitas lain yang positif,
maka emosi yang ingin meledak akibat peristiwa yang tidak kita
sukai tersebut akan menurun bahkan hilang. Saat kita berhasil
memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka emosi
kita akan ikut berubah kearah yang positif juga.
5. PERSONALITY PLUS
Ada 4 jenis cairan
yang mengalir dalam
tubuh. Setiap orang
memiliki proporsi jenis
cairan tubuh yang berbeda
dari yang lain. Cairan
tubuh yang dominan pada
diri seseorang menentukan
tipe kepribadian dan
psikologis dirinya. Berikut
ini 4 jenis kepribadian dan
humor (cairan tubuh) yang
dominan pada kepribadian
tersebut).
22
dalam tabel yang ada di bagian paling bawah artikel ini. Ada ciri-ciri
untuk kepribadian murni dan juga ciri- ciri untuk kepribadian
campuran. Hysen membuatnya dari pengamatan terhadap orang-orang
Barat. Untuk orang Indonesia yang memiliki ciri-ciri fisik berbeda
tentu perlu penelitian tersendiri. Kedokteran modern menolak
pembagian tipe kepribadian ini. Namun banyak teori kepribadian yang
baru dikembangkan dari konsep kuno ini, hanya saja menggunakan
istilah yang berbeda. Misalnya saja tipe kepribadian yang
dikembangkan oleh Dr. Helen Fisher. Ia membagi kepribadian
menjadi Penjelajah (Explorer), Negosiator (Negotiator ), Pengarah
(Director), dan Pembangun (Builder ).
Pembagian ini menyerupai Sanguin, Plegmatis, Koleris, dan
Melankolis secara berurutan. Walau mirip, bukan berarti penelitian
Dr. Fisher ini jadi sia-sia. Dunia psikologi modern juga tidak jauh
berbeda dengan kedokteran modern. Konsep 4 kepribadian ini secara
umum ditolak oleh banyak kalangan ilmiah. Walau begitu,
penggunaan 4 istilah ini (sanguin, plegmatis, koleris, dan melankolis)
tetap sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini 4
penjelasan pembagian 4 jenis kepribadian tertua di dunia psikolog
23
Marketing
Traveling
Fashion
Memasak
Atau olahraga
24
Engineering
Pemrograman
Bisnis
SANGUIN
Kekuatan :
25
Suka bicara.
Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif.
Antusias dan ekspresif.
Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
Hidup di masa sekarang.
Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
Umumnya hebat di permukaan.
Mudah berteman dan menyukai orang lain.
Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang
membosankan.
Menyukai hal-hal yang spontan.
Kelemahan :
Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).
Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.
Susah untuk diam.
Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain
(suka ikutan Gank).
Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.
RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya
saja antusias).
Mudah berubah-ubah.
Susah datang tepat waktu jam kantor.
Prioritas kegiatan kacau.
Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan
dengan tuntas.
Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah
masalahnya.
Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.
Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save
money".
26
KOLERIS
Kekuatan :
Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif.
Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan.
Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target.
Bebas dan mandiri.
Berani menghadapi tantangan dan masalah.
"Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik
dari hari ini".
Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada
produktivitas.
Membuat dan menentukan tujuan.
Terdorong oleh tantangan dan tantangan.
Tidak begitu perlu teman.
Mau memimpin dan mengorganisasi.
Biasanya benar dan punya visi ke depan.
Unggul dalam keadaan darurat.
Kelemahan :
Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis).
Senang memerintah.
Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
Menyukai kontroversi dan pertengkaran.
Terlalu kaku dan kuat/ keras.
Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik.
Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci.
Sering membuat keputusan tergesa-gesa.
Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat
orang lain.
Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan.
Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan).
Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf.
Mungkin selalu benar tetapi tidak populer.
MELANKOLIS
Kekuatan :
Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.
Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal.
27
Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis).
Sensitif.
Mau mengorbankan diri dan idealis.
Standar tinggi dan perfeksionis.
Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi).
Hemat.
Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering
terlalu kreatif).
Kalau sudah mulai, dituntaskan.
Berteman dengan hati-hati.
Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
Sangat memperhatikan orang lain.
Kelemahan :
Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan).
Mengingat yang negatif & pendendam.
Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah.
Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan.
Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah.
Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan.
Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan.
Hidup berdasarkan definisi.
Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).
Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya.
Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang).
Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).
Memerlukan persetujuan.
PLEGMATIS
Kekuatan :
Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.
Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).
Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya
terorganisasi.
Penengah masalah yg baik.
Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
28
Baik di bawah tekanan.
Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan.
Rasa humor yg tajam.
Senang melihat dan mengawasi.
Berbelaskasihan dan peduli.
Mudah diajak rukun dan damai.
Kelemahan :
Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru.
Takut dan khawatir.
Menghindari konflik dan tanggung jawab.
Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar).
Terlalu pemalu dan pendiam.
Humor kering dan mengejek (Sarkatis).
Kurang berorientasi pada tujuan.
Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri.
Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat.
Tidak senang didesak-desak.
Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
29
6. IQ, EQ, SQ, AQ dan ESQ
1. IQ (Intelligence Quotients)
2. EQ (Emotional Quotients)
30
Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri
sendiri,semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi
diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk
mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress
tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan
terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan
dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik,
serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya
3. SQ (Spiritual Quotients)
4. AQ ( Addversity Quotient )
31
Orang yang memiliki tingkay Campers memiliki AQ sedang. Ia
merasa cukup dan puas dengan apa yang dicapainya dan ia tidak ingin
lebih maju.
32
2. Proses diri : merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan
tingkah laku yang konstan.
3. Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi
saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu
kesatuan yang utuh.
4. Konsep diri : adalah gambaran mental atau keseluruhan
pandangan seseorang tentang dirinya.
::: Potensi diri fisik
Potensi diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang
dapat dikembangkan dan dditingkatkan apabila dilatih dengan
baik.Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan,
keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu.Potensi diri fisik akan
semakin berkembang bila secata intens dilatih dan dipelihara.
::: Potensi diri psikis
Potensi diri psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan
yang dimiliki seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan
dikembangkan apabila dipelajari daan dilatih dengan baik. Bentuk
potensi diri psikis yang dimiliki setiap orang adalah:
Intelegent Quotient ( IQ )
Kecerdasan intelektual adalah bentuk kemampuan individu untuk
berfikir,mengolah dan berrusaha untuk menguasai untuk
lingkungannya secara maksimal secara terarah.Menurut Laurel
Schmidt dalam bukunya Jalan pintas menjadi 7 kali lebih cerdas (
Dalam Habsari 2004 : 3) membagi kecerdasan dalam tujuh macam,
antara laian adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) : profesi
yang cocok untuk tipe keceerdasan ini antra lain arsitak,
seniman, designer mobil, insinyaur,designer graffis,
komp[uterr, kartunis,perancang intrior dan ahli fotografi.
2. Kecerdasan veerbal / linguistik ( kecerdasan Berbicara):
Profesi yang cocok baagi mereka yang memiliki kecerdasan
ini antara lain: pengarang atu menulis,guru.penyiar
radio,peeemandu acara ,presenter, pengacara,
penterjemah,pelawak.
3. Kecerdasan musik: Profesi yang cocok bagi yang memiliki ini
adalah peenggubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey,
guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio
mixier( pemandu suara dan bunyi).
33
4. Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka); Profesi
yang cocol bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah
ahli metematika ,ahli astronomi,ahli pikir, ahli forensik, ahli
tata kota , penaksir kerugian asuransi,pialang saham, analis
sistem komputer,ahli gempa.
5. Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ).Profesi yang cocok
bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah
ulama,pendeta,guru,pedagang , resepsionis ,pekerja
sosial,pekerja panti asuhan, perantara dagang,pengacara,
manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya manusia.
6. Kecerdasan intrapersonal ( ceeerdas bergaul ): profesi yang
cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah
peeliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli purbakala,
ahli etika kedokteran.
34
kolaboradi dan kooperasi serta kemampuan tim
35
melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi
tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan
dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses
berpikir rasional itu. sedangkan IQ atau singkatan dari Intelligence
Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan.
Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai
taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan
seseorang secara keseluruhan.
Intelligence Quotient atau yang biasa disebut dengan IQ
merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia yang
pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari
Perancis pada awal abad ke-20. Kemudian Lewis Ternman dari
Universitas Stanford berusaha membakukan test IQ yang
dikembangkan oleh Binet dengan mengembangkan norma populasi,
sehingga selanjutnya test IQ tersebut dikenal sebagai test Stanford-
Binet. Pada masanya kecerdasan intelektual (IQ) merupakan
kecerdasan tunggal dari setiap individu yang pada dasarnya hanya
bertautan dengan aspek kognitif dari setiap masing-masing individu
tersebut. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur
kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Inti kecerdasan intelektual ialah aktifitas otak.Otak adalah
organ luar biasa dalam diri kita. Beratnya hanya sekitar 1,5 Kg atau
kurang lebih 5 % dari total berat badan kita. Namun demikian, benda
kecil ini mengkonsumsi lebih dari 30 persen seluruh cadangan kalori
yang tersimpan di dalam tubuh.Otak memiliki 10 sampai 15 triliun sel
saraf dan masing-masing sel saraf mempunyai ribuan
sambungan.Otak satu-satunya organ yang terus berkembang
sepanjang itu terus diaktifkan.Kapasitas memori otak yang sebanyak
itu hanya digunakan sekitar 4-5 % dan untuk orang jenius memakainya
5-6 %.Sampai sekarang para ilmuan belum memahami penggunaan
sisa memori sekitar 94 %.
Tingkat kecerdasan seorang anak yang ditentukan secara
metodik oleh IQ (Intellegentia Quotient) memegang peranan penting
untuk suksesnya anak dalam belajar.Menurut penyelidikan, IQ atau
daya tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur 3
tahun.Daya tangkap sangat dipengaruhi oleh garis keturunan (genetic)
yang dibawanya dari keluarga ayah dan ibu di samping faktor gizi
makanan yang cukup.
36
IQ atau daya tangkap ini dianggap takkan berubah sampai
seseorang dewasa, kecuali bila ada sebab kemunduran fungsi otak
seperti penuaan dan kecelakaan.IQ yang tinggi memudahkan seorang
murid belajar dan memahami berbagai ilmu.Daya tangkap yang
kurang merupakan penyebab kesulitan belajar pada seorang murid,
disamping faktor lain, seperti gangguan fisik (demam, lemah, sakit-
sakitan) dan gangguan emosional. Awal untuk melihat IQ seorang
anak adalah pada saat ia mulai berkata-kata. Ada hubungan langsung
antara kemampuan bahasa si anak dengan IQ-nya. Apabila seorang
anak dengan IQ tinggi masuk sekolah, penguasaan bahasanya akan
cepat dan banyak.
Rumus kecerdasan umum, atau IQ yang ditetapkan oleh para
ilmuwan adalah :
Usia Mental Anak
x 100 = IQ
Usia Sesungguhnya
Contoh : Misalnya anak pada usia 3 tahun telah punya kecerdasan
anak-anak yang rata-rata baru bisa berbicara seperti itu pada usia 4
tahun. Inilah yang disebut dengan Usia Mental. Berarti IQ si anak
adalah 4/3 x 100 = 133.
37
rasional digerakkan oleh kemampuan intelektual atau “Intelligence
Quotient” (IQ), sedangkan pikiran emosional digerakkan oleh emosi.
Daniel Golemen, dalam bukunya Emotional Intelligence (1994)
menyatakan bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya
sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-
faktor yang disebut Kecerdasan Emosional. Dari nama teknis itu ada
yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat fungsi pikiran, EQ
mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan
berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya; bisa
mengusahakan kebahagian dari dalam dirinya sendiri dan bisa
mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan
bermanfaat.
Kecerdasan emosional dapat diartikan dengan kemampuan
untuk “menjinakkan” emosi dan mengarahkannya ke pada hal-hal
yang lebih positif.Seorang yang mampu mensinergikan potensi
intelektual dan potensi emosionalnya berpeluang menjadi manusia-
manusia utama dilihat dari berbagai segi.
Hubungan antara otak dan emosi mempunyai kaitan yang
sangat erat secara fungsional.Antara satu dengan lainnya saling
menentukan.Otak berfikir harus tumbuh dari wilayah otak
emosional.Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa kecerdasan
emosional hanya bisa aktif di dalam diri yang memiliki kecerdasan
intelektual.
Beberapa pengertian EQ yang lain, yaitu :
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu
untuk mengenal emosi diri sendiri, emosi orang lain, memotivasi diri
sendiri, dan mengelola dengan baik emosi pada diri sendiri dalam
berhubungan dengan orang lain (Golleman, 1999). Emosi adalah
perasaan yang dialami individu sebagai reaksi terhadap rangsang yang
berasal dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Emosi tersebut
beragam, namun dapat dikelompokkan kedalam kategori emosi
seperti; marah, takut, sedih, gembira, kasih sayang dan takjub
(Santrock, 1994).
Ø Kemampuan mengenal emosi diri adalah kemampuan
menyadari perasaan sendiri pada saat perasaan itu muncul dari saat-
kesaat sehingga mampu memahami dirinya, dan mengendalikan
dirinya, dan mampu membuat keputusan yang bijaksana sehingga
tidak ‘diperbudak’ oleh emosinya.
38
Ø Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan
menyelaraskan perasaan (emosi) dengan lingkungannnya sehingga
dapat memelihara harmoni kehidupan individunya dengan
lingkungannya/orang lain.
Ø Kemampuan mengenal emosi orang lain yaitu kemampuan
memahami emosi orang lain (empaty) serta mampu
mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain yang
dimaksud.
Ø Kemampuan memotivasi diri merupakan kemampuan
mendorong dan mengarahkan segala daya upaya dirinya bagi
pencapaian tujuan, keinginan dan cita-citanya. Peran memotivasi diri
yang terdiri atas antusiasme dan keyakinan pada diri seseorang akan
sangat produktif dan efektif dalam segala aktifitasnya
Ø Kemampuan mengembangkan hubungan adalah
kemampuan mengelola emosi orang lain atau emosi diri yang timbul
akibat rangsang dari luar dirinya. Kemampuan ini akan membantu
individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara
memuaskan dan mampu berfikir secara rasional (IQ) serta mampu
keluar dari tekanan (stress).
Manusia dengan EQ yang baik, mampu menyelesaikan dan
bertanggung jawab penuh pada pekerjaan, mudah bersosialisasi,
mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang pada
komitmen.Makanya, orang yang EQ-nya bagus mampu mengerjakan
segala sesuatunya dengan lebih baik.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan,
memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi
sebagai sumber energi, informasi koneksi dan pengaruh yang
manusiawi.Dapat dikatakan bahwa EQ adalah kemampuan
mendengar suara hati sebagai sumber informasi. Untuk pemilik EQ
yang baik, baginya infomasi tidak hanya didapat lewat panca indra
semata, tetapi ada sumber yang lain, dari dalam dirinya sendiri yakni
suara hati. Malahan sumber infomasi yang disebut terakhir akan
menyaring dan memilah informasi yang didapat dari panca indra.
Substansi dari kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan
dan memahami untuk kemudian disikapi secara manusiawi.Orang
yang EQ-nya baik, dapat memahami perasaan orang lain, dapat
membaca yang tersurat dan yang tersirat, dapat menangkap bahasa
verbal dan non verbal. Semua pemahaman tersebut akan menuntunnya
agar bersikap sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungannya
39
Dapat dimengerti kenapa orang yang EQ-nya baik, sekaligus
kehidupan sosialnya juga baik. Tidak lain karena orang tersebut dapat
merespon tuntutan lingkungannya dengan tepat .
Di samping itu, kecerdasan emosional mengajarkan tentang
integritas kejujuran komitmen, visi, kreatifitas, ketahanan mental
kebijaksanaan dan penguasaan diri. Oleh karena itu EQ mengajarkan
bagaimana manusia bersikap terhadap dirinya (intra personal) seperti
self awamess (percaya diri), self motivation (memotivasi diri), self
regulation (mengatur diri), dan terhadap orang lain (interpersonal)
seperti empathy, kemampuan memahami orang lain dan social skill
yang memungkinkan setiap orang dapat mengelola konflik dengan
orang lain secara baik .
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang
mengendalikan emosinya saat menghadapi situasi yang
menyenangkan maupun menyakitkan.Mantan Presiden Soeharto dan
Akbar Tandjung adalah contoh orang yang memiliki kecerdasan
emosional tinggi, mampu mengendalikan emosinya dalam
berkomunikasi.
Dalam bahasa agama , EQ adalah kepiawaian menjalin
“hablun min al-naas”. Pusat dari EQ adalah “qalbu” .Hati
mengaktifkan nilai-nilai yang paling dalam, mengubah sesuatu yang
dipikirkan menjadi sesuatu yang dijalani.Hati dapat mengetahui hal-
hal yang tidak dapat diketahui oleh otak. Hati adalah sumber
keberanian dan semangat , integritas dan komitmen. Hati merupakan
sumber energi dan perasaan terdalam yang memberi dorongan untuk
belajar, menciptakan kerja sama, memimpin dan melayani.
40
itu.Intelejensia spiritual membawa seseorang untuk dapat
menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga, dan tentu saja dengan Sang
Maha Pencipta.
Denah Zohar dan Ian Marshall juga mendefinisikan
kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan
makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan
untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Spiritual Quotient (SQ) adalah kecerdasan yang berperan
sebagai landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ
secara efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi dalam diri
kita.Dari pernyataan tersebut, jelas SQ saja tidak dapat menyelesaikan
permasalahan, karena diperlukan keseimbangan pula dari kecerdasan
emosi dan intelektualnya.Jadi seharusnya IQ, EQ dan SQ pada diri
setiap orang mampu secara proporsional bersinergi, menghasilkan
kekuatan jiwa-raga yang penuh keseimbangan.Dari pernyataan
tersebut, dapat dilihat sebuah model ESQ yang merupakan sebuah
keseimbangan Body (Fisik), Mind (Psikis) and Soul (Spiritual).
Selain itu menurut Danah Zohar & Ian Marshall: SQ the ultimate
intelligence: 2001, IQ bekerja untuk melihat ke luar (mata pikiran),
dan EQ bekerja mengolah yang di dalam (telinga perasaan), maka SQ
(spiritual quotient) menunjuk pada kondisi ‘pusat-diri’
Kecerdasan spiritual ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi
jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan
kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa
adanya ini. Kecerdasan ini bukan kecerdasan agama dalam versi yang
dibatasi oleh kepentingan-pengertian manusia dan sudah menjadi
terkapling-kapling sedemikian rupa.Kecerdasan spiritual lebih
berurusan dengan pencerahan jiwa.Orang yang ber-SQ tinggi mampu
memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada
setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya.
Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan
jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif.
Mengenalkan SQ Pengetahuan dasar yang perlu dipahami adalah SQ
tidak mesti berhubungan dengan agama.Kecerdasan spiritual (SQ)
adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun
dirinya secara utuh.SQ tidak bergantung pada budaya atau nilai.Tidak
41
mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan
untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri.
Dalam kehidupan ini kita sering menjumpai ada orang yang
berhasil, dan ada pula yang gagal. Ada yang lancar dan lurus-lurus saja
dalam menjalankan roda kehidupan, ada pula yang terseok-seok.
Keberhasilan dan kegagalan merupakan kejadian biasa dan selalu ada
dalam masyarakat mana saja. Selama bertahun-tahun, orang
beranggapan bahwa keberhasilan seseorang ditentukan oleh
kecerdasan intelektual (intelligence Quotient), sering disebut IQ.
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah
secara logis dan akademis. Para ahli meyakini IQ sebagai ukuran
terbaik atas kecerdasan dan potensial seseorang dalam meraih sukses.
Menurut teori ini, semakin tinggi IQ seseorang, semakin tinggi pula
kecerdasannya. Sebaliknya, orang yang gagal dalam hidupnya
dianggap memiliki IQ yang kurang baik (baca: rendah), sehingga tidak
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. Pada
pertengahan 1990-an, para ahli menemukan bentuk kecerdasan lain
yang menentukan keberhasilan seseorang, yaitu EQ(Emotional
Quotient), yakni suatu kemampuan berempati, bela rasa, dan
memahami diri dan perasaan orang lain, dan motivasi untuk maju. EQ
merupakan persyaratan dasar untuk menggunakan IQ secara efektif.
Dengan demikian, IQ bukan satu-satunya kecerdasan yang
menentukan keberhasilan seseorang, sebagaimana selama ini diyakini
banyak orang. Temuan itu tentu saja menghebohkan banyak orang.
Karena itu, seminar dan diskusi akademik yang membahas temuan
baru para ahli itu semarak dilaksanakan di berbagai belahan dunia,
tidak terkecuali di Indonesia. Bagaimana pandangan kita atas hal
tersebut? Untuk menjawabnya, kita menggunakan perspektif historis.
Ada contoh menarik. Kita semua mengenal Jepang adalah salah satu
negara maju di dunia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan hidup masyarakatnya yang sangat tinggi. Dengan
stabilitas ekonomi yang demikian mapan, Jepang menjadi salah satu
penentu perekonomian global. Produk teknologinya tersebar ke
seluruh dunia. Yang lebih menarik lagi, kendati 80% wilayahnya
pegunungan, pertanian Jepang juga sangat maju sehingga produk
pertaniannya menjadi salah satu andalan ekspor.
Mengapa bisa demikian? Para ahli membuat analisis menarik.
Ketika terlibat dalam Perang Dunia II (PD II) hingga puncaknya
Nagasaki dan Hirosima dibom atom oleh tentara sekutu tahun 1945,
42
Jepang hancur berantakan sampai titik nol. Hebatnya dalam waktu
yang tidak lama Jepang bangkit dan menjadi salah satu kekuatan
dunia. Pertanyaannya apakah bangsa Jepang memiliki IQ yang lebih
tinggi daripada bangsa lain? Para ahli sepakat penyebabnya bukan itu.
Sebab, ada banyak bangsa yang lebih dulu berperadaban maju, seperti
India dan Mesir, tetapi sampai saat ini tidak tergolong sebagai bangsa
maju. Sebab, mereka tidak bekerja keras dan suka bernostalgia bahwa
dulu mereka pernah maju dengan bukti peninggalan sejarah nenek
moyangnya. Kalau begitu apa penyebabnya? Setelah dibom atom
hingga hancur lebur, bangsa Jepang memendam luka sejarah yang
sangat mendalam. Tetapi luka yang mendalam itu tidak diratapi terus
menerus, melainkan justru dijadikan kekuatan untuk bangkit sehingga
bisa mengalahkan bangsa yang menghancurkan mereka.
Kemampuan untuk segera lepas dari kehancuran dengan tidak
meratapi peristiwa yang sudah terjadi serta keinginan kuat untuk
menjadi yang terbesar bukan kecerdasan intelektual (IQ), melainkan
kecerdasan emosional atau Emotional Quotient(EQ). Andai saja tidak
dibom atom, mungkin Jepang tidak bangkit dan sekuat sekarang ini.
Bom atom itu memang mengakibatkan kehancuran luar biasa bagi
bangsa Jepang, tetapi di sisi yang lain ternyata membawa hikmah,
yakni tumbuhnya kecerdasan emosional. Impian Jepang kini telah
terbukti. Barat yang dimotori Amerika yang selama ini menjadi
penentu ekonomi dunia dibuat tunduk oleh Jepang karena memiliki
kekuatan ekonomi raksasa. Berbeda dengan negara-negara
berkembang yang ekonominya rentan goyah akibat perubahan politik,
Jepang tidak demikian. Ekonomi Jepang tidak terpengaruh kendati
terjadi pergantian pimpinan negara (Perdana Menteri), karena
memiliki fondasi ekonomi yang sangat kuat.
Melalui EQ yang dimiliki, masyarakat Jepang bisa dengan
cepat dan tepat menentukan pilihan strategi pembangunan, yakni
bertumpu pada pengembangan ilmu pengetahuan untuk selanjutnya
menghasilkan teknologi. Jepang tahu persis bahwa masyarakat masa
depan akan banyak menggantungkan diri pada produk teknologi, yang
saat ini dikenal sebagai knowledge-based society. Sekarang menjadi
kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Jepang sangat
canggih, dan produk teknologinya membanjiri pasar dunia. Kita telah
menjadi konsumen teknologi Jepang yang setia. Kemampuan Jepang
untuk mampu membaca alam, dengan melihat kebutuhan manusia
modern yang akan tergantung pada teknologi, dan kemampuan
43
berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain di dunia juga bentuk lain dari
kecerdasan emosi (EQ) yang dimiliki.
Selain Jepang, Singapura juga bisa dijadikan contoh sebagai
sebuah negara yang bangkit setelah lepas dari Malaysia dan menjadi
salah satu negara maju di Asia. Keinginan untuk maju dan sanggup
bekerja keras merupakan salah satu wujud EQ yang kuat. Sebelumnya,
Singapura adalah negara pulau yang tidak memiliki apa-apa, apalagi
sumber alam. Sadar posisinya di antara dua negara besar, Indonesia
dan Malaysia, pemimpin Singapura Lie Kuan Yew saat itu segera
mengambil langkah bagaimana membawa Singapura sebagai negara
maju di tengah-tengah himpitan negara-negara besar. Lie Kuan Yew
mengawalinya dengan meyakinkan warganya betapa pentingya
memiliki rasa percaya diri dan semangat atau etos kerja yang tinggi
dengan bertumpu pada sektor jasa, karena tidak memiliki sumber daya
alam.
Awalnya tidak mudah bagi Lie Kuan Yew meyakinkan
masyarakatnya. Tetapi dia tidak henti-hentinya menyampaikan
keyakinannya bahwa lewat kerja keras Singapura yang secara fisik
kecil akan menjadi bangsa besar. Apa yang terjadi? Lewat kerja tanpa
kenal lelah dan putus asa kurang lebih selama 25 tahun, kini gagasan
tersebut menjadi kenyataan. Singapura tampil sebagai salah bangsa
maju tidak saja di Asia, tetapi juga di dunia. Tingkat kesejahteraan
masyarakat tinggi dengan angka korupsinya salah satu terendah di
dunia. Rasa percaya diri, semangat kerja keras dan tidak korup yang
ditunjukkan Singapura merupakan perwujudan dari kecerdasan
emosional (EQ).
Bagaimana dengan kita? Saya sangat setuju dengan pendapat
para pakar di atas bahwa IQ bukan satu-satunya penentu keberhasilan
seseorang. Kita sering melihat tidak sedikit orang yang secara
akademik tergolong pandai dan cerdas dengan indeks prestasi puncak
sehingga diduga memiliki IQ tinggi, tetapi gagal dalam menentukan
pilihan dan jalan hidupnya. Apa penyebab utama kegagalan tersebut?
Tampaknya, kegagalan itu lebih karena faktor kecerdasan emosional
(EQ)yang lemah daripada faktor IQ. Misalnya, mereka sulit
berinteraksi dengan orang lain, suka berbohong, jika berkata
menyakitkan, tidak jujur, tidak amanah, tidak punya komitmen, tidak
konsisten dalam bersikap, tidak menghormati orang lain, sulit
beradaptasi dengan lingkungan, dan sebagainya. Karena itu, kita
sering mendengar ungkapan “Orang ini pintar, tapi sayang
44
komunikasinya sulit, dan tidak jujur sehingga tidak banyak orang yang
memberi kepercayaan”.
Bayangkan apa yang terjadi jika kita berada dalam lingkungan
yang orang-orangnya seperti itu: sulit berinteraksi, jika janji tidak
ditepati, jika bicara menyakitkan, suka bohong, jika diberi tugas tidak
amanah, dan tidak hormat kepada orang lain. Pandai bergaul, amanah,
menghormati dan menghargai orang lain, dan jujur merupakan nilai-
nilai yang terkandung dalam kecerdasan emosional (EQ). Coba
perhatikan banyak orang berhasil karena menyandang nilai-nilai
emosional seperti itu. Betapa enaknya jika kita bekerja dalam
lingkungan yang orang-orangnya pandai, luwes bergaul, jujur,
komitmen tinggi dan saling menghormati. Suasana kerja tentu akan
hidup dan sangat menyenangkan sehingga meningkatkan
produktivitas. Di dalam lingkungan yang sehat akan tercipta suasana
batin yang baik. Suasana batin yang sehat akan melahirkan
produktivitas kerja yang tinggi. Begitu urutan-urutan kausalitasnya.
Pada akhir abad ke-20, para ahli menemukan lagi bentuk kecerdasan
yang lain, yakni kecerdasan spiritual, disingkat SQ, yaitu potensi
untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks yang lebih
luas dan kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan dan jalan hidup
seseorang menjadi lebih bermakna. Sebab, pada dasarnya manusia
adalah makhluk spiritual, yakni makhluk yang selalu bertanya tentang
hal-hal yang mendasar. Misalnya, mengapa manusia dilahirkan, apa
makna kehidupan, apakah ada kehidupan lain setelah kehidupan dunia
ini? dan sebagainya. Untuk menjawabnya diperlukan kecerdasan
spiritual.
Selain itu, menurut saya SQ juga sangat terkait dengan
kesadaran seseorang sebagai makhluk hamba Allah, berikut tugas dan
kewajiban yang harus diemban. Sebagai hamba Allah, manusia
merasa terikat dengan Allah untuk senantiasa menjalankan perintah
dan menjauhi larangan-Nya. Wujud kecerdasan spiritual adalah
dorongan untuk beramal sholeh, berpikiran positif terhadap Allah, dan
mencari hikmah di balik setiap keputusan Allah.
Ketika membahas materi ini secara kebetulan di perkuliahan,
saya ditanya mahasiswa mana yang paling mendasar di antara ketiga
jenis kecerdasan tersebut. Menurut saya SQ merupakan jenis
kecerdasan yang paling penting, karena merupakan landasan untuk
membangun kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional
45
(EQ). Dengan demikian, SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita.
Sebab, hanya manusia yang memiliki jenis kecerdasan ini.
46
7. PRIMBON
Primbon adalah
semacam perhitungan atau
ramalan bagi Suku Jawa.
Primbon biasanya
membicarakan tentang
watak manusia dan hewan
berdasarkan ciri fisik,
perhitungan mengenai
tempat tinggal (Mirip
Seperi ilmu feng sui),
baik-buruknya waktu
kegiatan seperti upacara
perkawinan, pindah
rumah, acara adat, dan
lainnya. Selain itu, dalam
primbon tidak terbatas
menentukan ramalan yang
berkaitan dengan nasib atau jodoh. Pendek kata, primbon
dapat menjawab segala sesuatu tentang kehidupan manusia.
Primbon atau paririmbon berasal dari kata dalam Bahasa
Jawa. Primbon secara harfiah berasal dari kata "rimbu" yang
berarti simpanan dari bermacam-macam catatan oleh orang
jawa di jaman dahulu yang kemudian diturunkan atau
disebarluaskan kepada generasi berikutnya.
Catatan-catatan yang memuat pengetahuan penting itu
lalu di kumpulkan mejadi sebuah buku primbon yang
menjadi sumber rujukan orang-orang dari Suku Jawa sejak
zaman dahulu. Primbon digunakan sebagai pedoman atau
arahan dalam rangka mencapai keselamatan dan
kesejahteraan lahir-batin
47
8. Zodiak
48
Angka Keberuntungan: 1, 12, 19, 25, 37, 46
Aroma Keberuntungan: Madu-Maduan, Tulip
Bunga Keberuntungan: Lumut, Tumbuhan Ivy
49
Dari segi keuangan, Capricorn pada umumnya memperoleh harta
dan mampu membelanjakan harta itu di jalan yang wajar.
Capricorn misalnya tidak gemar bersikap boros atau menghabiskan
uangnya untuk tujuan perjudian atau investasi yang belum pasti
untung ruginya.
50
kekreatifan dan berlandaskan metode serta teknik yang tersusun.
Aquarius cepat menguasai karir dan berupaya memberikan
kontribusi ide bagi peningkatan diri dan organisasi, dan gemar
membantu teman sekerja. Walau bagaimana pun, untuk berhasil ke
tujuan karir yang tertinggi, Aquarius perlu mengembangkan
kepekaan emosi, perasaan mendalam dan kesabaran yang tinggi.
Dari segi perolehan uang, kelahiran Aquarius cenderung bersikap
idealis dan kemanusiaan. Aquarius biasanya pemurah dan suka
menyumbang untuk sosial dan politik tetapi tanpa mengharap
balasan atau sanjungan. Aquarius membutuhkan uang untuk
kebutuhan yang bermanfaat bagi diri, keluarga atau orang lain.
Tapi bukan untuk status diri sendiri semata – mata.
51
Dengan kategori variabel ini, Pisces adalah kreatif meskipun tidak
selalu praktis. Lambang-lambang yang termasuk dalam kategori
fleksibel selain Pisces adalah Gemini, Virgo dan Sagitarius.
52
dalam kategori kardinal selain Aries adalah Capricorn, Cancer dan
Libra.
Karir dan Keuangan Aries
Kelahiran berlambang Aries ini selalu bercita – cita merintis
karir sendiri dari hanya bekerja dengan majikan. Walau bagaimana
pun, Aries jarang menyelesaikan proyek sampai ke penghasilan
yang memuaskan! Namun, pada jangka pendek, tidak ada yang
mampu mengatasi daya rintis Aries. Lantaran itu, Aries mampu
berhasil ke puncak karir. Orang Aries perlu memperbaiki kualitas
manajemen dan administrasi pada jangka panjang. Pada umumnya,
Aries mementingkan tindakan, dan pemantauan daripada mencari
dan mengumpulkan uang semata – mata. Orang yang kelahiran
Aries biasanya pekerja yang kuat dan rajin dan Aries mampu
memperoleh banyak uang karena kekuatan tenaga dan pemikiran.
53
variabel, yaitu mudah mengalami daya perubahan, daya adaptasi
dan daya keseimbangan. Dengan kategori variabel ini, Gemini
adalah kreatif meskipun tidak selalu praktis. Lambang-lambang
yang termasuk dalam kategori bervariasi selain Gemini adalah
Pisces, Virgo dan Sagitarius.
54
Nomor Keberuntungan: 5, 7, 16, 23, 28, 41
Aroma Keberuntungan: Bunga Melati, Lemon, Mawar, Lily,
Kismis
Bunga Keberuntungan: Bunga Lily, Mawar Putih.
Sifat Baik dan Buruk Zodiak Cancer
Orang yang lahir pada tanggal antara 21 Juni sampai 20 Juli
dikatakan bernaung di bawah zodiak Cancer, yang berlambang
Kepiting. Dengan demikian, Cancer menyukai rumah tangga,
keluarga, kesehatan, makanan, ada rasa simpati, memberi
perlindungan, agak sensitif, punya kesabaran, kejujuran, dan
kecerdasan. Namun, ada kalanya Cancer bersikap kekanak-
kanakan, berbolak-balik, berpura-pura, tidak aman, terlalu
bertahan dan takut pada perpisahan. Cancer termasuk dalam
kategori kardinal, yaitu aktif. Dengan kualitas ini Cancer dianggap
baik untuk memulai setiap proyek baru. Lambang-lambang yang
termasuk dalam kategori kardinal selain Cancer adalah Aries,
Capricorn dan Libra.
Karir dan Keuangan Cancer
Dari segi karir, orang Cancer memang membutuhkan waktu
yang agak lama sebelum mampu memulai bisnis (bisnis) secara
sendirian. Dengan demikian, Cancer memang patuh pada
pemimpinnya atau majikannya di tempat kerja. Cancer gemar
bekerja dengan anak – anak, sehingga Cancer menjadi pendidik
atau guru yang dedikasi. Dari segi keuangan, Cancer kerap
memperoleh harta melalui bisnis keluarga. Contoh sumber
keuangan yang mudah diperoleh Cancer adalah dalam bisnis yang
berbentuk hotel, restoran, klub malam atau urusan jual beli tanah.
Untuk memantapkan pegangan keuangan, Cancer harus
memperbaiki diri, misalnya mengurangi rasa murung, dan
meningkatkan stabilitas dan kemantapan.
55
Sifat Karakter Zodiak Leo (21
Juli – 21 Agustus)
Lambang: Singa
Elemen: Api
Planet: Matahari
Batu: Ruby
Mineral: Emas
Warna: Oranye, Emas
Nomor Keberuntungan: 6, 14, 19, 26,
39, 42
Aroma Keberuntungan: Jahe, Jeruk Nipis, Jeruk, Rempah-
Rempah
Bunga Keberuntungan: Bunga Matahari, Mawar Merah, Bunga
Apiun
56
yang tidak suka diarahkan untuk ‘buat itu dan ini’. Dari segi
perolehan keuangan, Leo memang seorang kepala yang hebat
tetapi ini bukan berarti Leo manajer yang baik. Namun, Leo
memiliki wawasan dan jika bekerja sebagai eksekutif, daya
manajemennya lebih berhasil. Leo memang seorang yang
pemurah. Leo siap menggunakan kekayaannya untuk membantu
orang lain.
Sifat Karakter Zodiak Virgo (22
Agustus – 22 September)
Lambang: Putri Cantik
Elemen: Tanah
Planet: Merkurius
Batu: Safir
Mineral: Air Raksa
Warna: Biru
Nomor Keberuntungan: 4, 7, 16, 25,
31, 43
Aroma Keberuntungan: Kayu Oak, Lemon, Madu, Pohon Saru,
Adas
Bunga Keberuntungan: Bunga Lavender, Bunga Azalea
57
Virgo mencapai saat mantap dalam karir ketika dia dapat
memperlihatkan ilmu dan keahliannya yang dapat dimengerti oleh
orang lain. Ini berarti, kelahiran Virgo perlu mengembangkan
bakat bicara ketika berkomunikasi dengan orang lain. Karir dan
pekerjaan yang sesuai adalah guru atau wartawan. Virgo begitu
aktif dalam menjalankan tugas harian. Virgo suka belajar setiap
jenis pekerjaan asalkan ada imbalan dalam bentuk uang. Karena
Virgo seorang yang tekun, efisien dan selalu produktif; sebagai
imbalan atas sikap itu, Virgo selalu berada dalam kecukupan
finansial. Virgo mudah dapat uang tetapi Virgo bukan seorang
pemboros. Kalau terlibat dalam investasi sekalipun, Virgo selalu
berhati – hati sehingga risikonya tidak tinggi.
58
Lambang-lambang yang termasuk dalam kategori kardinal selain
Libra adalah Aries, Cancer dan Capricorn.
59
ada keinginan yang kuat, punya stamina, daya seksual yang tinggi
dan ada bakat menyembuhkan. Walau bagaimana pun, ada kalanya
Scorpio mudah menaruh rasa cemburu, suka menuntut bela, suka
‘membinasakan diri’, ekstrim, fanatik, tamak dan berdaya untuk
menyerang. Scorpio termasuk dalam kategori tetap, yaitu termasuk
stabilitas, ketabahan, ketahanan, dan kesempurnaan. Dengan
kualitas ini Scorpio akan baik untuk memastikan sesuatu berjalan
lancar atau berhasil. Lambang-lambang yang termasuk dalam
kategori tetap selain Scorpio adalah Taurus, Leo dan Aquarius.
60
Sifat Baik dan Buruk Zodiak Sagitarius
Orang yang lahir pada tanggal antara 23 November sampai 20
61
9. KEPERIBADIAN MEMALUI GARIS
TANGAN
Ada banyak cara untuk membaca kepribadian seseorang, salah
satunya dengan membaca garis yang terlihat pada telapak tangan
kita. Bagaimana caranya?
62
Garis Kepala
63
Garis Hati
Garis Kehidupan
64
Garis patah-patah: Setiap garis yang patah
merepresentasikan pengalaman traumatis yang akhirnya memberi
dampak pada setiap pilihan hidupmu.
STRENGTHS (KEKUATAN)
1. Saya memiliki prestasi di bidang teknologi.
2. Saya mampu membangun relasi atau hubungan dengan baik.
3. Saya bisa menjadi orang terpercaya bagi orang lain.
4. Saya selalu berusaha dan pantang menyerah.
5. Saya mampu mengendalikan emosi saya.
6. Mampu cepat memahami pelajaran praktik.
7. Ceria dan murah senyum.
8. Dapat menghibur orang lain.
9. Sabar dan tidak mendendam.
10. Selalu ada Allah yang menjadi kekuatan saya.
WEAKNESS (KELEMAHAN)
65
1. Terkadang mempunyai rasa pesimis dengan apa yang saya kerjakan.
2. Saya adalah pribadi yang pelupa.
3. Kurang dalam kegiatan organisasi.
4. Belum maksimal dalam mengatur waktu dengan baik.
5. Kurang disiplin.
6. Sedikit pemalu kepada seseorang yang baru saya kenal.
7. Sering dihampiri rasa malas.
OPPORTUNITIES (PELUANG)
1. Menuju gelar S-1.
2. Menyelesaikan kuliah dengan baik.
3. Mendapatkan ilmu tentang mekatronika di perkuliahan.
4. Mampu mengembangkan apa yang saya pelajari saat ini.
5. Kepercayaan diri yang baik sehingga rasa malu bisa hilang.
6. Membanggakan kedua orang tua saya.
7. Bekerja keras terhadap sesuatu yang ingin dicapai.
8. Mendapatkan pekerjaan yang saya harapkan untuk masadepan saya.
THREATS (ANCAMAN)
1. Dengan sarjana pendidikan saya, mungkin saya akan sangat berusaha
untuk mendapatkan apa yang saya harapkan.
2. Masih ada sifat malas yang susah saya atur.
3. Sering menyepelekan sesuatu yang kecil, yang berakibat pada masalah
yang besar.
4. Dengan sifat pesimis saya, itu dapat menghancurkan harapan saya.
66
11. PROCRASTINATION
1. KEKUATAN (STRENGTHS)
67
Ketika Anda merasa berkewajiban atau dipaksa untuk
melakukan tugas, Anda memilih untuk memberontak
daripada menunda-nunda
Anda tidak selalu tetap terorganisir, yang dapat
menyebabkan keterlambatan ketika menyelesaikan
tugas-tugas
Bila Anda tidak yakin tentang kemampuan Anda
untuk menyelesaikan tugas, Anda dapat memilih
untuk menundanya
Anda akan berjuang ketika berurusan dengan
frustrasi, yang mungkin membuat Anda ingin
memilih tugas yang lebih menyenangkan dan
menunda yang kurang menyenangkan
68
12. MATURITY
69
Perencanaan Karir untuk Fresh Graduate Bagian Keempat
(Tamat).
situasi,
budaya,
dan ekspektasi.
waktu,
tempat,
situasi,
budaya,
tuntutan peran
dan kondisi permasalahan di mana ia tengah berada.
70
Tanda-tanda Seseorang Memiliki Maturity secara Psikologis
71
Pencipta. Dan dia mempunyai bakat dan kemampuan yang
diberikan kepadanya.
72
Yang tidak kalah penting dan tidak dapat dipisahkan dari
komponen framework yang lainnya.
73
Fungsi Maturity atau Kematangan Individu bagi
kehidupan kita
74
kita merasa bahagia dan fulfilled, Maturity-lah yang
membuat kita bertanya,”Where did I go wrong?”
75
BAB 2
ALAT UKUR
76
A. HOLLAND PERSONALITY
Investigatif
(…) Saya seorang “pemikir”.
(…) Saya senang mengobservasi, mempelajari sesuatu hal, dan
mengevaluasi.
(…) Saya Menyukai tantangan untuk memikirkan jalan keluar suatu
masalah.
(…) Saya senang bekerja secara individu.
(…) Saya selalu menggunakan pemikiran rasional, ilmu-ilmu alam
dan matematis dalam penyelesaian masalah.
(…) Saya mendeskripsikan diri saya memiliki daya cipta dan
orisinal.
Artistik
(…) Saya seorang pencipta, krator, seniman.
(…) Saya sangat menyukai bagian-bagian dari seni, meliputi drama,
music, sastra dan puisi.
(…) Saya senang menggunakan imajinasi dan kretivitas saya untuk
mnciptakan suatu karya seni sperti syair, lagu, puisi.
(…) Saya lebih senang bekerja secara perseorangan maupun
kelompok.
(…) Saya sangat butuh dan sering mengungkapkan ekspresi dan
emosi yang ada didalam pikiran saya melalui music, tarian dan
kata-kata.
(…) Saya merupakan orang yang ekspresif dan emosianal.
Sosial
(…) Saya adalah seorang penolong.
(…) Saya menikmati menolong orang dalam berbagai cara.
(…) Saya prihatin tentang kesejahteraan orang lain.
(…) Saya senang bekerja dalam kelompok.
(…) Keterampilan verbal dan komuniksi dating secara alami kepada
saya.
77
(…) Saya bias menggambarkan diri saya debagai ramah atau empati.
Enterprising
(…) Saya adalah “pembujuk”.
(…) Saya menikmati memimpin atau mengelola orang lain.
(…) Saya sering merespon dengan baik untuk kompetisi, dan saya
menikmati memimpin sebuah tim menuju kemenangan.
(…) Saya bersedia untuk mengambil resiko untuk setiap perbuatan
dan pekerjaan yang .elah saya lakukan
(…) Status saya, kekuasaan, uang dan harta. Benda merupakan hal
paing penting dalam kehidupan saya.
(…) Saya bisa menggambarkan diri saya sebagai ambisius atau
energik.
Konvensional
(…) Saya adalah “organizer”.
(…) Saya menyukai bekerja secara sistematis, pekerjaan langkah
demi langkah.
(…) Saya ingin menjaga hal-hal selalu rapi dan teratur.
(…) Saya lebih suka bekerja di lingkungan yang stabil dengan
rutinitas yang sudah pasti.
(…) Saya berorientasi pada detai dan gigih.
(…) Saya bias menggambarkan diri saya sebgai oran yang efisien
atau dapat diandalkan.
Realistis
(…) Saya adalah seorang aktivis.
(…) Saya menikmati kegiatan yang menggunakan kekuatan tubuh
seperti membangun, mengidentifikasi peralatan, dan
memperbaiki peralatan yang rusak.
(…) Saya menyukai permasalahan yang konkret atau bukan abstrak.
(…) Pandai mengoprasikan suatu peralatan dan mesin tampaknya
dating secara alami kepada saya.
(…) Saya sering menikmati bekerja di luar ruangan.
(…) Saya bisa menggambarkan diri saya yang atletis.
78
B. BIG FIVE
79
32. Saya meluangkan waktu untuk orang lain
33. Saya melalaikan tugas saya
34. Saya sering mengalami perubahan susana hati
35. Saya sering menggunakan kata-kata yang sulit
36. Saya tidak keberatan menjadi pusat perhatian
37. Saya merasakan emosi orang lain
38. Saya patuh terhadap jadwal
39. Saya mudah kesal
40. Saya menghabiskan waktu merefleksikan berbagai hal
41. Saya diam disekitar orang asing
42. Saya membuat orang lain merasa nyaman
43. Saya menuntut dalam pekerjaan saya
44. Saya sering merasa sedih
45. Saya penuh dengan ide
80
C. KECERDASAN MAJEMUK
Kecerdasan Linguistik
(…) Saya senang menghibur diri sendiri maupun orang lain dengan
perkataan yang sukar diucapkan dan permainan kata.
(…) Sayadapatbelajarlebih banyak dengan mendengarkan radio atau
rekaman tertentu dibandikan melihan video, film atau
menonton televisi.
(…) Saya senang dengan permainan yang melibatkan banyak kata-
kata.
(…) Saya senang mendengar suara-suara di benak saya sebelum saya
membaca, berbicara atau menulis.
(…) Belum lama ini saya membuat karangan yang membanggakan
saya atau yang membnuat saya mendapat penghargaan dari
orang lain.
(…) Menurut saya belajar bahasa asing atau membacanya relative
mudah.
(…) Saya sering merujuk kepada kata-kata yang pernah saya baca
atau dengar ketika saya sedang berbicara.
(…) Kadang kala orang memaksa saya untuk berhenti berbicara dan
meminta untuk menjelaskan makna dari kata-kata yang saya
ucapkan ketika saya sedang berbicara.
(…) Saya rasa mata pelajaran Bahasa Inggris, Sejarah dan Imlu
Sosial lebih mudah dipahami daripada Ilmu Alam dan
Matematika.
81
(…) Saya cenderung merasa tenang apabila sesuatu telah diukur,
dikategorikan, dan dianaisis atau dihitung jumlahnya dengan
cara tertentu.
(…) Matematika dan/atau ilmu pasti adalah mata pelajaran favorit
saya di sekolah.
(…) Saya senang membuat experimen sederhana seperti apa yang
akan terjadi seandainya saya melipatgandakan jumlah air yang
disiramkan pada bunga mawar dalam sau minggu.
(…) Saya tertarik pada pengembangan-pengembangan baru dibidang
sains.
Kecerdasan Spasial
(…) Saya lebih senang dengan bacaan yang memiliki banya ilustrasi.
(…) Bagi saya, pelajaran geomeri lebih mudah dibanding aljabar.
(…) Saya tidak mudah tersesat di daerah yang belu saya kenal benar.
(…) Saya senang mengerjakan teka-teki menyusun gambar, labirin,
dan teka-teki visual lain.
(…) Saya peka terhadap warna.
(…) Saya sering melihat bayangan visual yang jelas ketika
memejamkan mata.
(…) Saya senang menggunakan kamera foro atau video untuk
merekam kejadian apapun di sekitar saya.
(…) Saya mengalami mimpiyang nyata pada waktu malam.
(…) Saya suka menggambar dan mencorat coret.
(…) Saya dapat dengan mudah membayangkan bagaimana
penampakan suatu benda jika dilihat dari atas, dengan sudut
pandang burung.
82
(…) Saya harus mempraktikkan sesuatu keterampilan yang baru,
tidak sekedar membaca atau melihat video yang
menggambarkan keterampilan tersebut.
(…) Gagasan-gagasan terbaik biasanya muncul ketika saya jalan-
jalan atau terlibat dalam kegiatan fisik.
(…) Saya suka pekerjaan yang melibatkan keterampilan tangan yang
konkret, seperti menjahit, merajut, dan lain lain.
(…) Saya tidak betah duduk diam dalam waktu yang lama.
(…) Saya ikut sekurang-kurangnya satu kegiatan olahraga atau
kegiatan fisik secara teratur.
Kecerdasan Intrapersonal
(…) Saya memioliki tujuan-tujuan penting dalam hidup yang telah
saya pikirkan secara teratur.
(…) Saya memiliki hobi dan minat khusus yang saya simpan untuk
diri saya sendiri.
(…) Saya dapat menghadapi kemunduran dengan tabah.
(…) Saya pernah menghadiri acara konseling atau seminar
perkembangan kepribadian untuk lebih memahami diri.
(…) Saya secara teratur meluangkan waktu sendirian untuk
bermeditasi, merenung, atau memikirkan masalah kehidupan
yang penting.
(…) Saya memiliki pandangan yang realistis mengenai kelemahan
dan kekuatan saya .
(…) Saya lebih memilioh menghabiskan akhir pecan sendirian di
sebuah pondok di hutan daripada di tempat peristirahatan
mewah yang ramai orang.
(…) Saya menghadapi diri saya sebagai orang yang berkeinginan
kuat dan berpikiran mandiri.
(…) Saya memiliki buku harian tau catatan pribadi yang menuliskan
kehidupan pribadi saya.
(…) Saya seorang wiraswatawan atau setidaknya amat ingin
memulai usaha sendiri.
Kecerdasan Musikal
(…) Hidup saya terasa sengsara tanpa music.
(…) Kadangkala saya berjalan sambil melantunkan lagu.
(…) Saya dapat memainkan alat musik.
83
(…) Saya dapat mengikuti irama music dengan mudah
menggunakan alat perkusi sederhana.
(…) Saya sering mendengarkan musik.
(…) Saya mengenal nada-nada berbagai macam lagu atau karya
music.
(…) Saya bisa tau kalau ada nada musik yang sumbang.
(…) Apabila saya mendengarkan suat karya musik satu atau dua
kali biasanya saya dapat menyanyikan kembali dengan baik.
(…) Saya memiliki suara yang merdu.
(…) Saya sering mengetuk-ngetukkan jari berirama atau bernyanyi-
nyanyi kecil saat bekerja, belajar, atau mempelajari sesuatu
yang baru.
Kecerdasan Interpersonal
(…) Saya suka tantangan untuk mengajar orang atau kelompok
tentang hal-hal yang saya kuasai.
(…) Orang lain menganggap saya sebagai pemimpin atau pantas
untuk jadi pemimpin.
(…) Saya senang berada di tengah-tengah keramaian .
(…) Saya senang terlibat kegiatan social yang berkaitan dengan
pekerjaan, tempat ibadah atau lingkunagn tempat tinggal.
(…) Saya lebih memilih mengisi waktu dengan pesta daripada
tinggal sendirian di rumah.
(…) Saya sering didatangi orang untuk dimintai nasehat.
(…) Saya lebih melilih olahraga kelompok daripada olahraga
perseorangan.
(…) Ketika sedang ada masalah, saya cenderung meminta bantuan
kepada orang lain daripada berusaha menyelesaikan masalah itu
sendirian.
(…) Saya memiliki sekurang-kurangnya 3 teman dekat.
(…) Saya lebih suka permainan bersama untuk mengisi waktu
daripada hiburan yang bersifat individual.
Kemampuan naturalis
(…) Saya memiliki kebun dan senag berkebun.
(…) Saya suka pergi berlibur ke tempat untuk mempelajari alam.
(…) Saya lebih memilioh berlibur ke alam terbuka daripada ke hotel,
tempat peristirahatan atau kota dan situs situs kebudayaan.
84
(…) Saya senang memca buku atau majalah atau menonton acara
televisi atau film yang menggambarkan alam.
(…) Saya cukup fasih menjelaskan perbedaan jenis pohon atau jenis
flora dan fauna.
(…) Saya mengikuti kursus atau kuliah seputar alam di pusat-pusat
kegiatan masyarakat atau sekolah tinggi.
(…) Saya ,elakukan hobi yang berkaitan dengan alam.
(…) Saya dibesarkan di keluarga yang mempunyai binatang
peliharaan.
(…) Saya ikut organisasi sukarela yang berkaitan dengan
lingkungan, dan ingin membantu menyelamatkan lingkungan
dengan perusakan yang lebih jauh.
(…) Saya suka berkelana atau sekedar jalan jalan di alam terbuka.
85
D. SELF CONTROL
Berikut ini merupakan beberapa alat ukur mengenai tes Self
Control, selengkapnya mengenai tes ini dapat diakses secara gratis di
laman
http://testyourself.psychtests.com/bin/transfer?req=MnwyODE4fDU
5Njk5Nzd8MXwxfA==&refempt
dengan menanggapi beberapa pernyataan yang telah tersedia dan jika
tes telah berakhir silakan klik submit.
2. Bahkan jika itu tidak akan sesederhana yang say inginkan, saya
akan menghilangkan beberapa rincian dari sebuah cerita yang
bagus jika saya tahu sesaorang mungkin peka terhadapnya.
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
86
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
10. Saya merasa baghwa reaksi orang lain datang dari nol – mereka
benar-benar tak terduga.
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
11. Jika seseorang yang saya ajak bicara tampaknya tidak nyaman atau
terintimidasi, saya akan berusaha membua mereka leih nyaman
(misalnya saya akan mengasumsikan postur atau nada suara yang
berbeda).
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
13. Saya perhatikan ketika seseorang merasa tidak nyaan dalam situasi
sosial
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
15. Ketika seseorang terkunci pada saya atau agresif, saya membalas.
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
87
18. Rekan kerja telah mengatakan kepada saya bahwa saya telah
menangani diri saya dengan tidak tepat di tempat kerja (misalnya
dengan mereka, klien, manajer saya, pada sebuah pertemuan, dll).
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
25. Orang telah mengatakan kepada saya telah membuat mereka (atau
mereka memperhatikan bahwa saya telah membuat orang lain)
sangat tidak nyaman.
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
27. Orang yang sangat berbeda dari saya mengatakan bahwa saya
mudah bergaul.
88
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
28. Saya telah diberitahu bahwa saya bisa sangat tidak sensitif.
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
32. Orang telah mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki kontrol
diri yang besar.
Sangat sering 1 2 3 4 5 Hampir tidak pernah
89
34. Jika situasiya memanggilnya, saya dapat tampil bersenang-senang
bahkan jika saya tidak menikmati diri sendiri (misalnya pesta
pernikahan / kejutan untuk kehormatan saya / fungsi kerja, dll)
Mudah
Cukup mudah
Dengan susah payah
Dengan susah payah
36. Jika situasi memanggil saya bisa bersikap ramah bahkan ketika
saya benar-benar tidak menyukai seseorang
Mudah
Cukup mudah
Dengan susah payah
Dengan susah payah
90
Dengan susah payah
Dengan susah payah
40. Bila pendapat seseorang sangat berbeda dari saya dan saya
memiliki keraguang serius tentang validitas argumennya, saya
biasanya
Tidak bisa memaksaan diriku untuk mendengarkannya
Sikat dia
Dengarkan tapi lepaskan segera bahwa pendapatnya patut
dipertanyakan
Dengarkan dia tapi sesekali interrupt mempertanyakan
argumennya.
Dengarkan dia sebelum aku mengatakannya
41. Anda mendengar rekan kerja Anda mengatakan sesuatu yang tidak
pantas tentang Anda yag seharusnya tidak Anda dengar. Anda
marah dan ingin menghadapinya. Namun, Ada enyadari bahwa ini
akan menyebabkan banyak gesekan yang tidak perlu. Apakah
Anda bersedia melepaskannya?
Pastinya
Mungkin
Mungkin
Mungkin tidak
Tentu saja tidak
91
Agak sulit
Sedikit sulit
Sama sekali tidak sulit
44. Terlepas dari semua informasi yang Anda berikan pada klien Anda,
dia memiliki pemikiran mengenai rencana/produk/strategi yang
biasa-biasa saja. Dia senang dengan akhirnya membuat keputusan,
ine=gen menyelesaikan, dan membuat ittik untuk tidak
melarangnya berbicara dengannya. Anda pikir dia membuat
kesalahan tapi bahkan manajer Anda mengatakan bahwa Anda
harus melepaskannya. Bagaimana Anda menghadapi situasi ini?
Kukatakan padanya bahwa dia membuat kesalahan
Saya mencoba meyakinkannya untuk mengubah keputusannya
Saya katakan kepadanya bahwa saya tidak akan mencoba untuk
membujuknya untuk melakukannya, tapi berkeras agar setidaknya
butuh satu hari untuk memikirkannya
Saya bertanya apakah dia yakin dia tidak ingin memikirkannya
untuk yang terakhir kalinya.
Aku menahan godaan untuk mencoba mengubah pikirannya
92
tidak tersedia, dll. Hal berikutnya yang Anda tahu, nyonya rumah
adalah tempat duduk pesta keras 10 di meja di samping Anda. Saat
pelayan Anda datang, doronga pertama Anda adalah menjerit dan
berteriak, tapi Anda juga ingin dai bersikap kooperatif dalam
menemukan meja Anda meja yang berbeda. Bagaimana mungkin
Anda berperilaku?
Aku akan bersikap agresif dengannya
Aku akan sangat marah kepadanya
Aku akan sedikit marah kepadanya
Saya tidak akan bisa menolak mengeluh kepadanya tentang segala
hal, tapi akan mengatakan kepadaya bahwa saya sadar bahwa ini
bukan salahnya
Aku menahan keinginan untuk mengeluh padanya dan bertanya
apakah mungkin menemukan meja lain.
93
47. Anda berada di tengah perdebatan sengit dengan rekan kerja Anda.
Meskipun Anda biasanya menyukai orang ini, Anda sangat marah
sehingga akan mengatakan sesuatu yang sangat buruk; sesuatu
yang Anda tahu akan menyakitinya. Bagaimana Anda enghadapi
situasi seperti ini?
Saya akan mengatakan bahwa saya terlalu marah untuk berbicara
sekarang dan memberi diri saya waktu untuk tenang.
Saya harus segera pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun
Saya akan meninggalkan ruangan tapi mungkin mengeluarkan
keluhan di jalan keluar
Saya akan mengatakan apapun yang ada di dalam pikiran saya
E. PERSONALITY PLUS
KELEMAHAN
1)
A. Suka pamer, memperlihatkan apa yang gemerlap dan kuat,
terlalu bersuara.
B. Suka meerintah, mendominasi, kadang kadang mengesalkan
antar hubungan orang dewasa.
C. Menghindari perhatian akiba rasa malu.
D. Memperlihatkan sedikit emosi/mimik.
2)
A. Kurang teraturnya mempengaruhi semua bidang kehidupan.
B. Merasa sulit mengenali masalah dan perasaan orang lain.
C. Sulit memaafkan dan melupakan rasa sakit hai yang pernah
dilakukan, biasa mendendam.
D. Cenderung tidak bergairah, sering merasa bahwa bagaimana
sesuatu tidak akan berhasil.
3)
A. Suka menceitakan kembali suatu kisah tanpa menyadari
bahwa cerita tersebut pernah diceritakan sebelumnya, selalu
perlu untuk dikatakan.
B. Bejuang, melawan untuk menerima cara lain yang tidak sesuai
dengan cara yang diinginkan.
C. Sering memendam rasa tidak senang akibat merasa tersingung
oleh sesuatu.
94
D. Tidak bersedia ikut terlibat terutama bila rumit.
4)
A. Punya ikatan kurang kuat, biasanya berkaitan dengan kurang
disiplin dan tidak mau repot-repot mencatat hal-hal yang tidak
menyenangkan
B. Langsung, blak-blakan, tidak sungkan mengatakan apa yang
dipirkan.
C. Bersikeras tentang persoalan sepele, minta perhatin besar pada
persoalan yang tidak penting.
D. Sering merasa sangat khawatir, sedih, dan gelisah.
5)
A. Lebih banyak bicara darpada mendengarkan, bila sudah bicara
sulit berhenti.
B. Suit bertahan untuk menghadpai kesalahan.
C. Kurang percaya diri.
D. Sulit dalam membuat keputusan.
6)
A. Bisa bergairah sesaat dan sedih pada saat berikutya. Bersedia
membantu kemudian menghilang. Berjanji akan datang tapi
kemudian lupa untuk muncul.
B. Merasa sulit memperlihatkan kasih sayang dengan terbuka.
C. Tuntutannya akan kesempurnaan terlalu tingii dan dapat
membuat orang lain menjauhinya.
D. Tidak tertarik pada perkumpulan atau kelompok.
7)
A. Tidak punya cara yang konsisten untuk melakukan banyak
hal.
B. Bersikeras memaksakan caranya sendiri.
C. Standar yang ditetapkan begitu tinggi sehingga orang lain sulit
memuaskannya.
D. Lambat dalam bergerak dan sulit untuk terlibat.
8)
95
A. Memperbolehkan orang lain, termasuk anak-anak untuk
melakukan apa saja sesukanya untuk menghindari diri kita
tidak disukai
B. Punya harga diri tinggi dan menganggap diri selalu benar dan
yang terbaik dalam pekerjaan.
C. Dalam mengharapkan yang terbaik, biasanya melihat sisi
buruk sesuatu terlebih dahulu.
D. Memiliki kepribadian yang biasa saja dan tidak suka
memperlihatkan banyak emosi.
9)
A. Memiliki perangai seperti anak-anak yang mengutarakan diri
dengan ngambek dan berbuat berlebihan tetapi kemudian
melupakannya seketika.
B. Mengobarkan perdebatan karena biasanya selalu benar dan
terkadang tidak peduli bagaimana situasi saat itu.
C. Mudah merasa terasing dari orang lain dikarenakan rasa tidak
aman atau takut jangan-jangan orang lain tidak merasa senang
bersamanya.
D. Bukan orang yang suka menetapkan tujuan dan tidak berharap
menjadi orang yang seperti itu.
10)
A. Memiliki perspektif yang sederhana dan kekanak-kanakan,
kurang pengertian terhadap tingkat kehidupan yang lebih
mendalam.
B. Penuh keyakinan, semangat, dan keberanian (sering dalam
pengertian negatif).
C. Sikapnya jarang positif dan sering hanya melihat sisi buruk
dari setiap situasi.
D. Mudah bergaul, tidak peduli, dan masa bodoh.
11)
A. Merasa senang mendapat penghargaan dari orang lain. Sebagai
penghibur menyukai tepuk tangan, tawa, dan penerimaan
penonton
B. Menetapkan tujuan secara agresif serta harus terus produktif,
merasa bersalah bila beristirahat, bukan terdorong oleh
keinginan untuk sempurna melainkan imbalan.
96
C. Suka menarik diri dan memerlukan banyak waktu untuk
sendirian atau mengasingkan diri
D. Secara konsisten merasa terganggu atau resah.
12)
A. Suka berbicara dan sulit mendengarkan.
B. Kadang-kadang menyatakan diri dengan cara yang agak
menyinggung perasaan dan kurang pertimbangan.
C. Terlalu introspektif dan mudah tersinggung kalau
disalahpahami.
D. Lebih suka mundur dari situasi sulit.
13)
A. Kurang memiliki kemampuan dalam membuat kehidupan
menjadi teratur.
B. Dengan paksa mengambil kontrol atas situasi atau orang lain,
biasanya dengan mengatakan apa yang harus dilakukan.
C. Hampir sepanjang waktu merasa tertekan.
D. Mempunyai ciri khas selalu tidak tetap dan kurang keyakinan
bahwa suatu hal akan berhasil.
14)
A.Tidak menentu, serba berlawanan dengan tindakan dan emosi
yang tidak berdasarkan logika.
B. Tampaknya tidak bisa menerima sikap, pandangan, dan cara
orang lain.
C. Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam, hidup di dalam
diri sendiri.
D.Merasa bahwa kebanyakan hal tidak penting dalam suatu cara
atau cara yang lain.
15)
A.Hidup dalam keadaan tidak teratur, tidak dapat menemukan
banyak benda.
B. Mempengaruhi dengan cerdik dan penuh tipu untuk
kepentingan sendiri; dengan suatu cara dapat memaksakan
kehendak.
C. Tidak punya emosi yang tinggi, tetapi biasanya semangatnya
merosot sekali, apalagi bila merasa tidak dihargai.
97
D.Bicara pelan kalau didesak, tidak mau repot-repot bicara dengan
jelas.
16)
A.Perlu menjadi pusat perhatian, ingin dilihat.
B. Bertekad memaksakan kehendaknya, tidak mudah dibujuk,
keras kepala.
C. Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik suatu
perkataan.
D.Tidak sering bertindak atau berpikir cepat, sangat mengganggu.
17)
A.Tawa dan suaranya dapat didengar di atas suara lainnya di di
dalam ruangan.
B. Tidak ragu-ragu mengatakan benar dan dapat memegang
kendali.
C. Memerlukan banyak waktu pribadi dan cenderung menghindari
orang lain.
D.Menilai pekerjaan dan kegiatan dengan ukuran berapa banyak
tenaga yang dibutuhkan.
18)
A. Tidak punya kekuatan untuk berkonsentrasi atau menaruh
perhatian pada sesuatu.
B. Punya kemarahan yang menuntut berdasarkan ketidaksabaran.
Kemarahan yang dinyatakan saat orang lain tak bergerak cukup
cepat atau tidak menyelesaikan apa yang diperintahkan.
C. Cenderung mencurigai atau tidak mempercayai gagasan orang
lain.
D. Lambat untuk memulai, perlu dorongan yang kuat untuk
termotivasi.
19)
A. Menyukai kegiatan baru terus-menerus karena tidak merasa
senang melakukan hal yang sama sepanjang waktu.
B. Bisa bertindak tergesa-gesa tanpa memikirkan dengan tuntas
terlebih dahulu, biasanya karena ketidaksabaran.
98
C. Secara sadar maupun tidak mendendam, menghukum orang
yang melanggar, diam-diam menahan persahabatan/kasih
sayang.
D. Tidak bersedia untuk ikut terlibat dalam suatu hal.
20)
A. Rentang perhatian kekanak-kanakan dan pendek, butuh banyak
perubahan dan variasi supaya tak merasa bosan.
B. Cerdik, orang yang selalu bisa menemukan cara untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
C. Selalu mengevaluasi dan membuat penilaian, sering
memikirkan dan menyatakan reaksi negatif.
D. Sering mengendurkan pendiriannya, bahkan ketika merasa
benar untuk menghindari terjadinya konflik.
KEKUATAN
21)
A. Penuh kehidupan, sering menggunakan isyarat tangan, lengan,
dan wajah secara hidup.
B. Orang yang mau melakukan sesuatu hal yang baru dan berani
bertekad untuk menguasainya.
C. Suka menyelidiki bagian-bagian yang logis.
D. Mudah menyesuaikan diri dan senang dalam setiap situasi.
22)
A. Penuh kesenangan dan selera humor yang baik.
B. Meyakinkan seseorang dengan logika dan fakta, bukan dengan
pesona atau kekuasaan.
C. Melakukan sesuatu sampai selesai sebelum memulai yang lain.
D. Tampak tidak terganggu dan tenang serta menghindari setiap
bentuk kekacauan.
23)
A. Orang yang memandang bersama orang lain sebagai
kesempatan untuk bersikap manis dan menghibur, bukannya
sebagai tantangan atau kesempatan bisnis.
B. Orang yang yakin dengan caranya sendiri.
99
C. Bersedia mengorbankan dirinya untuk memenuhi kebutuhan
orang lain.
D. Dengan mudah menerima pandangan atau keinginan orang lain
tanpa perlu banyak mengungkapkan pendapat sendiri.
24)
A. Bisa merebut hati orang lain melalui pesona kepribadian.
B. Mengubah setiap situasi, kejadian atau permainan sebagai
sebuah kontes dan selalu bermain untuk menang.
C. Menghargai keperluan dan perasaan orang lain.
D. Mempunyai perasaan emosional tapi jarang memperlihatkanny
25)
A. Memperbaharui dan membantu membuat orang lain merasa
senang.
B. Bisa bertindak cepat dan efektif dalam semua situasi.
C. Memperlakukan orang lain dengan segan sebagai
penghormatan dan penghargaan.
D. Menahan diri dalam menunjukkan emosi atau antusiasme.
26)
A. Penuh gairah dalam kehidupan.
B. Orang mandiri yang bisa sepenuhnya mengandalkan
kemampuan dan sumber dayanya sendiri.
C. Secara intensif memperhatikan orang lain maupun hal apapun
yang terjadi di sekitar.
D. Orang yang mudah menerima keadaan atau situasi apa saja.
27)
A. Dapat mendorong atau memaksa orang lain mengikuti dan
bergabung melalui pesona kepribadiannya.
B. Mengetahui segalanya akan beres bila kita yang memimpin.
C. Memilih mempersiapkan aturan yang terinci sebelumnya dalam
menyelesaikan suatu proyek dan lebih menyukai keterlibatan
dalam tahap-tahap perencanaan dan produk jadi, bukan dalam
melaksanakan tugas.
D. Tidak terpengaruh oleh penundaan. Tetap tenang dan toleran.
100
28)
A. Memilih agar semua kehidupan adalah kegiatan yang impulsif,
tidak dipikirkan terlebih dahulu dan tidak terhambat oleh
rencana.
B. Yakin, tidak ragu-ragu.
C. Membuat dan menghayati hidup menurut rencana sehari-hari.
Tidak menyukai bila rencananya terganggu.
D. Pendiam, tidak mudah terseret dalam percakapan.
29)
A. Orang yang periang dan dapat meyakinkan diri sendiri dan
orang lain bahwa semuanya akan beres.
B. Bicara terang-terangan dan terkadang tidak menahan diri.
C. Orang yang mengatur segala-galanya secara sistematis dan
metodis.
D. Bisa menerima apa saja, cepat melakukan sesuatu bahkan
dengan cara orang lain.
30)
A. Punya rasa humor yang cemerlang dan bisa membuat cerita apa
saja menjadi peristiwa yang menyenangkan.
B. Pribadi yang mendominasi dan mampu menyebabkan orang
lain ragu-ragu untuk melawannya.
C. Secara konsisten dapat diandalkan, teguh, setia, dan mengabdi,
bahkan terkadang tanpa alasan.
D. Orang yang menanggapi. Bukan orang yang punya inisiatif
untuk memulai percakapan.
31)
A. Orang yang menyenangkan sebagai teman.
B. Bersedia mengambil resiko tanpa kenal takut.
C. Melakukan segala sesuatu secara berurutan dengan ingatan
yang jernih akan segala hal yang terjadi.
D. Berurusan dengan orang lain secara penuh siasat, perasa, dan
sabar.
32)
A. Secara konsisten memiliki semangat yang tinggi dan suka
membagikan kebahagiaan kepada orang lain.
101
B. Percaya diri dan yakin akan kemampuan dan kesuksesannya
sendiri.
C. Orang yang perhatiannya melibatkan sesuatu yang
berhubungan dengan intelektual dan artistik.
D. Tetap memiliki keseimbangan secara emosional, menanggapi
sebagaimana yang diharapkan orang lain.
33)
A. Mendorong orang lain untuk bekerja dan terlibat serta membuat
seluruhnya menyenangkan.
B. Memenuhi diri sendiri, mandiri, penuh percaya diri dan nampak
tidak begitu memerlukan bantuan.
C. Memvisualisasikan hal-hal dalam bentuk yang sempurna dan
perlu memenuhi standar itu sendiri.
D. Tidak pernah mengatakan atau menyebabkan apapun yang tidak
menyenangkan atau menimbulkan rasa keberatan.
34)
A. Terang-terangan menyatakan emosi terutama rasa sayang dan
tidak ragu menyentuh ketika berbicara dengan orang lain.
B. Orang yang mempunyai kemampuan membuat penilaian yang
cepat dan tuntas.
C. Intensif dan introspektif tanpa rasa senang pada percakapan
dan pengajaran yang pulasan.
D. Memperlihatkan 'kepandaian bicara yang mengigit'. Biasanya
kalimat satu baris yang sifatnya sarkastik.
35)
A. Menyukai pesta dan tidak bisa menunggu untuk bertemu setiap
orang dalam ruangan, tidak pernah menganggap orang lain
asing.
B. Terdorong oleh keperluan untuk produktif, pemimpin yang
dituruti orang lain.
C. Punya apresiasi mendalam untuk musik, punya komitmen
kepada musik sebagai bentuk seni, bukan hanya kesenangan
pertunjukan.
D. Secara konsisten mencari peranan merukunkan pertikaian
supaya bisa menghindari konflik.
102
36)
A. Terus-menerus berbicara, biasanya menceritakan kisah lucu
yang dapat menghibur setiap orang di sekitarnya, merasa perlu
mengisi kesunyian agar orang lain merasa senang.
B. Memegang teguh dengan keras kepala dan tidak mau
melepaskan hingga tujuan tercapai.
C. Orang yang tanggap dan mengingat setiap kesempatan
istimewa, cepat memberi isyarat yang baik.
D. Mudah menerima pemikiran dan cara orang lain tanpa perlu
tidak menyetujuinya.
37)
A. Penuh kehidupan, kuat, dan penuh semangat.
B. Pemberi pengarahan karena pembawaan yang terdorong untuk
memimpin dan sering merasa sulit mempercayai bahwa orang
lain bisa melakukan pekerjaan dengan sama baiknya.
C. Setia pada seseorang, gagasan, dan pekerjaan, terkadang dapat
melampaui alasan.
D. Selalu bersedia mendengarkan apa yang orang lain katakan.
38)
A. Tak ternilai harganya, dicintai, pusat perhatian.
B. Memegang kepemimpinan dan mengharapkan orang lain
mengikuti.
C. Mengatur kehidupan, tugas, dan pemecahan masalah dengan
membuat daftar.
D. Mudah puas dengan apa yang dimiliki, jarang iri hati.
39)
A. Orang yang suka menghidupkan pesta sebagai diinginkan orang
sebagai tamu pesta.
B. Harus terus-menerus bekerja atau mencapai sesuatu, sering
merasa sulit beristirahat.
C. Menempatkan standar tinggi pada dirinya maupun orang lain.
Menginginkan segala-galanya pada urutan semestinya
sepanjang waktu.
D. Mudah bergaul, bersifat terbuka, mudah diajak bicara.
40)
103
A. Kepribadian yang hidup, berlebihan, penuh tenaga.
B. Tidak kenal takut, berani, terus terang, tidak takut akan resiko.
F. EMOTIONAL QUOTIENT
Berikut ini merupakan beberapa alat ukur mengenai tes EQ,
selengkapnya mengenai tes ini dapat diakses secara gratis di laman
https://a.iqelite.com/id/iq/info/ dengan menanggapi beberapa
pernyataan yang telah tersedia dan jika tes telah berakhir silakan
klik submit.
104
Setuju 1 2 3 4 5 Tidak setuju
105
13. Terkadang saya kehilangan focus ketika seseorang menyela
saya.
Setuju 1 2 3 4 5 Tidak setuju
106
G. SPIRITUAL QUOTIENT
Berikut ini merupakan beberapa alat ukur mengenai Spiritual
Quotient. Tata cara penilaian silakan dilihat keterangan di bawah
alat ukur.
5. Ketika hal-hal idak berjalan sesuai yang saya inginkan, saya akan
....
a) Coba untuk memaksa sekitar
b) Ungkapkan pikiran saya dan mengeluh
c) Berpura-pura itu tidak terjadi
d) Menangani situasi yang dihadapi
107
b) Beranggapan bahwa itu hanylah perasaanku saja
c) Panik dan khawatir
d) Beerdiri untuk menjadi bahagia
108
10. a=3 b=2 c=1 d=4
109
H. ADVERSITY QUOTIEN
Bayangkan peristiwa berikut seolah-olah terjadi saat ini. Kemudian
beri nilai dari setiap pernyataan dengan skala 1-5, semakin semakin
tinggi nilai yang diberikan maka semakin Anda dapat mengatasi
masalah tersebut.
Scoring
Tanggapan AQ Anda terdiri dari empat dimensi CORE.
Memahami mereka adalah langkah pertama menuju meningkatkan
respons Anda terhadap kesulitan, mempertuas kapasitas Anda, dan pada
akhirnya meningkatkan eseluruhan AQ Anda.
110
Masukkan masing-masing dari 20 angka yang Anda berikan pada
kuosioner diatas sesuai dengan format dibawah ini. Tambahkan 4 total
dan kemudian kalikan jumlahnya dengan dua untuk akhir skor Anda.
C O R E
1___ 2___ 3___ 4___
7___ 6___ 5___ 8___
13___ 11___ 9___ 10___
15___ 16___ 12___ 14___
17___ 18___ 20___ 19___
111
I. INTELLEGENCE QUOTIENT
112
113
114
J. MATURITY
Pertanyaan 2: Pilih item alas kaki yang Anda sukai dari daftar di
bawah ini.
A. Sepatu gemerlapan hitam
B. Kaus kaki Snoopy
C. Sepatu atletik yang nyaman
D. Sandal
E. Sepatu bot setinggi lutut yang modis
115
Pertanyaan 6: Dari warna-warna ini, apa favoritmu?
A. Biru
B. Kuning
C. Merah
D. hijau
E. Hitam
Pertanyaan 11: Jika Anda dapat memiliki hewan dari daftar di bawah
ini, mana yang akan Anda pilih?
116
A. Kucing
B. Penyu
C. Anjing
D. Gerbil
E. Care Bear
117
C. Saya benar-benar tidak bisa diganggu
D. Saya menggunakan pikiran saya yang tajam dan sedikit
teknik
E. Orang lain melakukannya untuk saya
Pertanyaan 18: Siapa yang paling Anda kagumi dari daftar di bawah
ini?
2. Mozart
3. Cliff Richard
4. Madonna
5. Andy Peters
6. Kylie Minogue
118
A. Pagi, karena aku sigap
B. Malam
C. Saya tidak melacak waktu
D. Waktu makan
E. Sore
Pertanyaan 22: Genre film apa yang paling Anda sukai dari daftar di
bawah ini?
A. Animasi
B. Kengerian
C. Percintaan
D. Tindakan
E. Perang
Pertanyaan 24: Jika Anda tiba-tiba merasa sedikit pusing, apa yang
akan segera Anda pikirkan bahwa sensasi itu disebabkan oleh?
A. Malaikat maut
B. Terlalu banyak susu
C. Kafein
D. Hanya satu dari banyak hal itu
E. Narkoba
Pertanyaan 25: Acara TV mana yang paling Anda suka dari pilihan
di bawah ini?
A. Teletubbies
B. Disimpan oleh Bell
C. Buka semua Jam
D. Casualty
E. Tetangga
119
Dari jumlah ini, bagaimana Anda menggambarkan diri Anda secara
paling akurat?
A. Sepenuhnya Senang
B. Lengkap
C. Lengkap
D. Benar-benar tidak berdaya
E. Sangat keren
F.
Pertanyaan 27: Taman bermain apa yang Anda pilih dari opsi di
bawah ini?
A. Roller coaster
B. Saya belum pernah menunggang kuda selama bertahun-
tahun
C. Walzers
D. kincir ria
E. Kereta Choo-choo
Pertanyaan 30: Akhirnya, jika Anda bisa menjadi sebuah rasa, mana
yang akan Anda pilih dari daftar di bawah ini?
A. Frambos
B. Tanaman permen
C. Berbuat curang
D. Vanila
E. Cokelat Bar
120
BAB 3
121
1. HOLLAND
Holland
Holland
Building
100
80
Organizing 60 Thinking
40
20
0
Persuading Creating
Helping
122
Minat Karir saya
Bagian ini menunjukkan bidang minat karir utama saya. Ada
6 area minat total, masing-masing memiliki tugas, peran, dan nilai
pekerjaan khas tersendiri. Beberapa area minat ini akan menarik minat
saya, sementara yang lain akan kurang menarik. Memilih karir yang
sesuai untuk profil minat saya memastikan saya menikmati pekerjaan
sehari-hari dan mendapatkan kepuasan dari prestasi saya.
Enam Kawasan Minat
Masing-masing dari enam bidang minat tersebut
menggambarkan sekelompok tugas dan aktivitas kerja terkait. Orang-
orang yang tertarik pada masing-masing bidang minat ini cenderung
memiliki karakteristik, preferensi, dan sifat kepribadian tertentu.
a. Bangunan
Membangun pekerjaan melibatkan penggunaan alat, mesin,
atau keterampilan fisik. Pembangun seperti bekerja dengan
tangan dan tubuh mereka, bekerja dengan tanaman dan
hewan, dan bekerja di luar rumah.
b. Berpikir
Pekerjaan berpikir melibatkan teori, penelitian, dan
penyelidikan intelektual. Pemikir suka bekerja dengan ide dan
konsep, dan menikmati sains, teknologi, dan akademisi.
c. Menciptakan
Menciptakan lapangan kerja meliputi seni, desain, bahasa, dan
ekspresi diri. Pencipta suka bekerja di lingkungan yang tidak
terstruktur dan menghasilkan sesuatu yang unik.
d. Membantu
Membantu pekerjaan melibatkan membantu, mengajar,
melatih, dan melayani orang lain. Pembantu suka bekerja di
lingkungan koperasi untuk memperbaiki kehidupan orang
lain.
e. Membujuk
Membujuk pekerjaan melibatkan pemimpin, memotivasi, dan
mempengaruhi orang lain. Persuader suka bekerja di posisi
berkuasa untuk membuat keputusan dan melaksanakan
proyek.
f. Pengorganisasian
Mengorganisir pekerjaan melibatkan pengelolaan data,
informasi, dan proses. Penyelenggara suka bekerja di
123
lingkungan yang terstruktur untuk menyelesaikan tugas
dengan presisi dan akurasi.
Jenis Karir saya
Area minat utama saya juga disebut tipe karir saya. Jenis karir
saya menggambarkan jenis tugas dan aktivitas pekerjaan yang saya
sukai, serta apa yang memotivasi dan memuaskan saya di tempat
kerja. Ciri dan karakteristik kepribadian tertentu dikaitkan dengan
setiap jenis karir.
124
dan tegas untuk menetapkan kursus, dan menggunakan karisma saya
untuk mempengaruhi orang lain.
Menjelajahi Karir
Pada bagian ini, kami akan menunjukkan beberapa karir
teratas yang sesuai dengan profil minat saya.
a. Manager Penjualan
Penghasilan rata-rata: $ 97.260
Proyeksi Pertumbuhan: 15%
Manajer penjualan mengarahkan tim penjualan organisasi.
Mereka menetapkan tujuan penjualan, menganalisis data, dan
mengembangkan program pelatihan untuk perwakilan penjualan
organisasi.
b. Eksekutif puncak
Penghasilan rata-rata: $ 91.570
Proyeksi Pertumbuhan: 0%
Para eksekutif puncak merancang strategi dan kebijakan
untuk memastikan bahwa sebuah organisasi memenuhi tujuannya.
Mereka merencanakan, mengarahkan, dan mengkoordinasikan
kegiatan operasional perusahaan dan organisasi.
c. Manajer Hubungan Masyarakat
Penghasilan rata-rata: $ 89.430
Proyeksi Pertumbuhan: 13%
Manajer hubungan masyarakat merencanakan dan
mengarahkan penciptaan materi yang akan mempertahankan atau
meningkatkan citra publik dari atasan atau klien mereka. Manajer
penggalangan dana mengkoordinasikan kampanye yang
menghasilkan sumbangan untuk organisasi mereka
d. Manajer Periklanan dan Promosi
Penghasilan Rata-rata: $ 80,222
Proyeksi Pertumbuhan: -2%
Periklanan, promosi, dan manajer pemasaran merencanakan
program untuk menghasilkan minat pada produk atau layanan. Mereka
bekerja dengan direktur seni, agen penjualan, dan anggota staf
keuangan.
e. Produser atau Direktur
Penghasilan Rata-rata: $ 64.430
Proyeksi Pertumbuhan: 10%
125
Produser dan sutradara membuat film, acara televisi, teater
live, dan pertunjukan seni pertunjukan lainnya. Mereka menafsirkan
naskah penulis untuk menghibur atau memberi tahu audiens
f. Line Installer atau Repairer
Penghasilan Rata-rata: $ 58.210
Proyeksi Pertumbuhan: 7%
Line installer dan repairer (juga dikenal sebagai line worker)
memasang atau memperbaiki sistem tenaga listrik dan kabel
telekomunikasi, termasuk serat optik.
Penesuaian pribadi :
Saya tidak menyukai aktivitas-aktivitas pemberian bantuan
atau pendidikan, Mungkin lebih menyukai keterampilan-
keterampilan dan okupasi-okupasi teknik.
Saya lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang ambiguous,
bebas, dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk-
produk artistic
lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-
orang lain dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau
menyediakan bantuan
lebih menyukai kegiatan periklaan penjualan sesuatu yang
hasil nya langsung dan bisa dirasakan
lebih menyukai manajemen yang telah terstruktur seperti yang
telah saya rasakan diorganisasi saya
menyukai kepemimpinan yang mempunyai gagasan yang
matang dan tegas
126
2. THE BIG FIVE PERSONALITY TEST
Openness
100
80
60
Neuroticis 40 Conscientiousness
20
0
Agreeableness Extraversion
Keterbukaan
Keterbukaan menggambarkan kecenderungan seseorang
untuk berpikir secara abstrak dan kompleks. Pencetak gol tinggi
cenderung kreatif, petualang, dan intelektual. Mereka senang bermain
dengan ide dan menemukan pengalaman baru. Pencetak gol rendah
cenderung praktis, konvensional, dan fokus pada beton. Mereka
cenderung menghindari hal yang tidak diketahui dan mengikuti cara
tradisional.
Keterbukaan sangat terkait dengan ketertarikan seseorang
terhadap seni dan budaya. Orang yang tinggi dalam keterbukaan
cenderung menikmati kesenian dan mencari bentuk ekspresi diri yang
127
tidak biasa dan kompleks. Orang-orang yang rendah dalam
keterbukaan seringkali mencurigai seni dan lebih memilih untuk
berfokus pada pencarian yang lebih praktis.
Skor saya untuk keterbukaan tinggi, yaitu 92%.
Karena saya tinggi dalam Keterbukaan, saya mungkin
menganggap diri saya sebagai orang yang kreatif dan imajinatif. Saya
tertarik pada perkembangan intelektual dan ekspresi artistik. saya
bertualang dan tidak konvensional.
Penampil Keterbukaan Tinggi lebih cenderung liberal secara
politis dan berpartisipasi dalam kegiatan seni dan budaya di waktu
senggang mereka. Mereka cenderung tertarik pada karir artistik dan
ilmiah. Pencetak gol dengan keterbukaan tinggi juga cenderung
memiliki IQ tinggi.
Kesadaran
Kesadaran menggambarkan kemampuan seseorang untuk
menjalankan disiplin dan kontrol diri agar bisa mencapai tujuan
mereka. Pencetak skor tinggi diatur dan ditentukan, dan mampu
melepaskan kepuasan langsung demi pencapaian jangka panjang.
Pencetak gol rendah bersifat impulsif dan mudah teralihkan.
Konsep Conscientiousness berfokus pada dilema yang kita
hadapi: apakah saya akan melakukan yang merasa baik sekarang, atau
melakukan apa yang kurang menyenangkan tapi akan terbayar di masa
depan? Beberapa orang lebih cenderung memilih bersenang-senang
saat ini, dan karenanya rendah dalam Hati-hati. Yang lain lebih
cenderung bekerja dengan gigih menuju tujuan mereka, dan karenanya
tinggi dalam sifat ini.
Skor saya untuk conscientiousness adalah 65%, yang berada
dalam kisaran moderat.
Skor saya untuk Conscientious ada dalam kisaran moderat,
menunjukkan bahwa saya cukup rata-rata dalam kecenderungan
menanggapi respons impuls. saya mungkin memiliki beberapa tujuan
jangka panjang dan cukup berhasil dalam mengejar mereka, namun
kadang-kadang dapat teralihkan saat pengalihan yang sangat menarik
hadir dengan sendirinya.
Extraversion
Extraversion menggambarkan kecenderungan seseorang
untuk mencari stimulasi dari dunia luar, terutama dalam bentuk
perhatian dari orang lain. Extraverts terlibat aktif dengan orang lain
untuk mendapatkan pertemanan, kekaguman, kekuatan, status,
128
kegembiraan, dan asmara. Introvert, di sisi lain, menghemat energi
mereka, dan tidak bekerja sekeras untuk mendapatkan penghargaan
sosial ini.
Extraversion tampaknya terkait dengan hasil emosional yang
didapat seseorang dari pencapaian tujuan. Sementara semua orang
mengalami kemenangan dalam hidup, tampaknya ekstrovert sangat
senang dengan kemenangan ini, terutama saat mereka mendapat
perhatian orang lain. Mendapatkan promosi, menemukan roman baru,
atau memenangkan sebuah penghargaan sepertinya akan membawa
kegembiraan yang luar biasa.
Sebaliknya, introvert tidak mengalami banyak prestasi
"tinggi" dari prestasi sosial. Dengan demikian, mereka tidak
melakukan banyak usaha untuk mencarinya. Orang introvert
cenderung lebih puas dengan kehidupan yang sederhana dan tenang,
dan jarang mencari perhatian dari orang lain.
Skor saya untuk Extraversion adalah moderat, yaitu 42%.
129
Skor moderat saya dalam Agreeableness menunjukkan bahwa
saya cukup khas dalam tingkat di mana saya menyeimbangkan
kepentingan saya sendiri dengan kepentingan orang lain. saya
mungkin bersedia mengorbankan diri saya untuk orang lain beberapa
waktu, tapi saya juga sangat memperhatikan diri saya sendiri.
Neurotisme
Neurotisme menggambarkan kecenderungan seseorang untuk
mengalami emosi negatif, termasuk rasa takut, sedih, cemas, bersalah,
dan malu. Sementara setiap orang mengalami emosi ini dari waktu ke
waktu, beberapa orang lebih rentan terhadapnya daripada orang lain.
Sifat ini bisa dianggap sebagai sistem alarm. Orang
mengalami emosi negatif sebagai tanda bahwa ada sesuatu yang salah
di dunia ini. Anda mungkin dalam bahaya, jadi Anda merasa takut.
Atau Anda mungkin telah melakukan kesalahan secara moral, jadi
Anda merasa bersalah. Namun, tidak semua orang memiliki reaksi
yang sama terhadap situasi tertentu. Pencetak skor Neurotisme Tinggi
lebih cenderung bereaksi terhadap situasi dengan ketakutan,
kemarahan, kesedihan, dan sejenisnya. Pencetak skor Neurotisme
Rendah cenderung menyingkirkan kemalangan dan terus berlanjut.
Skor Anda untuk Neurotisme adalah moderat, yaitu 65%.
130
menunjukkan seberapa baik pola itu menggambarkan Anda. Area
yang lebih besar menunjukkan kecocokan yang lebih baik untuk pola
itu.
Beberapa grafik sirkumplex akan menunjukkan preferensi
yang jelas untuk satu pola. Orang lain akan menunjukkan penyebaran
yang lebih merata ke dua atau bahkan tiga pola. Di mana saya
memiliki skor yang hampir sama untuk dua atau lebih pola, saya dapat
menduga bahwa kedua pola tersebut mungkin menggambarkan saya
sama baiknya.
Pola Inti
Circumplex ini menggambarkan peran penting yang saya
hadapi dalam mendekati dunia. Peran ini merupakan refleksi dari nilai
dan motivasi inti saya, serta cara saya memikirkan sesuatu.
Idealis Empathic
Menggunakan wawasan dan kreativitas untuk membantu
orang lain. Berpikir tentang bagaimana dunia bisa menjadi tempat
yang lebih baik dan lebih indah.
Perawat Praktis
Membantu orang lain secara praktis dan setiap hari.
Menggunakan institusi yang mapan untuk menjaga stabilitas dan
keamanan.
Pemikir analitis
Mengatasi masalah logis dengan analisis rasional dan
kompleks. Berpikir tentang cara inovatif untuk memperbaiki sistem.
Mekanika Logis
Memastikan akurasi dan efisiensi dalam sistem logis.
Menggunakan metode yang telah terbukti untuk mencapai tujuan
dunia nyata.
Penilaian :
Dari hasil tes yang saya jalani saya termasuk individu yg memiliki skor
tinggi di Conscientiousness (Sifat Berhati-hati) dan memiliki skor
rendah di Openess to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)
131
sebuah keputusan, mereka juga memiliki disiplin diri yang tinggi dan
dapat dipercaya. Karakteristik Positif pada dimensi adalah dapat
diandalkan, bertanggung jawab, tekun dan berorientasi pada
pencapain.
132
3. KECERDASAN MAJEMUK (multiple intelligences)
Multiple Intelligences
hasil test
Linguistik
100
Naturalis 80 Matematika logika
60
40
20
Kinestetik-jasmani 0 Visual-Spasial
Musikal Intrapersonal
Interpersonal
133
mengugubah (misalnya, sebagai komposer), dan mengeksoresikan
(misalnya, sebagai penyanyi).
Kercerdasan Interpersonal. Kemampuan memersepsikan
dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi serta perasaan orang
lain.
Kecerdasan Intrapersonal. Kemampuan memahami diri
sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Kecerdasan Naturalis. Keahlian mengenali dan
mengategorikan spesies-flora dan fauna-di lingkungan sekitar.
Penilaian pribadi :
Menurut saya buku adalah benda yang penting
Saya dapat mendengar suara di benak saya sebelum membaca,
berbicara atau menulis
Saya senang menghibur diri saya sendiri atau oranglain
dengan serangkaian kata/kalimat yang sukar diucapkan
Saya sering merujuk pada hal-hal yang pernah saya dengar
atau baca saat bercakap-cakap
Saya tertarik pada perkembangan-perkembangan baru
dibidang sains
Saya sering melihat bayangan visual yang jelas ketika
memejamkan mata
Saya suka menggambar atau mencoret-coret
Saya lebih menyukai bahan bacaan yang memiliki banyak
ilustrasi
Saya suka pekerjaan yang melibatkan keterampilan tangan
yang konkret
Saya sering menggunakan gerak tangan atau bahasa tubuh lain
ketika bercakap-cakap dengan dengan orang lain
134
Saya sering mendengarkan music dari radio, piringan, kaset,
atau CD
Saya sering didatangi orang untuk dimintai nasihat atau saran
Saya lebih memilih olahraga kelompok
Saya memiliki sekurang-kurangnya 3 teman dekat
Saya suka tantangan untuk mengajar orang lain
Saya dapat menghadapi kemunduran dengan tabah
Saya memiliki minat khusus yang saya simpan untuk diri saya
sendiri
Saya menganggap diri saya sebagai orang yang berkeinginan
kuat dan berpikiran maju
Saya suka membaca buku dan majalah, atau menonton acara
televise atau film yang menggambarkan alam
135
4. SELF CONTROL
PENILAIAN DIRI :
136
5. PERSONALITY PLUS
PERSONALITY PLUS
Tes kepribadian sanguin koleris
SANGUINIS
40
30
20
10
PLEGMATIS 0 KOLERIS
MELANKOLIS
Hasil test yang telah saya jalani dari total 40 soal didapatkan hasil
A = 9 atau sikitar 22,5%
B = 16 atau sikitar 40%
C = 11 atau sikitar 27%
D = 4 atau sikitar 10%
137
terhadap bidang pekerjaan.
Diagram DISC
138
Orang yang memiliki perpaduan Melankolis dan Koleris
(atau sebaliknya), biasanya punya semangat kerja dan
produktivitas yang sangat tinggi.
1. Sanguin
Kekuatan
Secara fisik memegang pendengar, emosional dan
demonstratif.
Antusias dan ekspresif.
Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
139
Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan
bicara).
Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau
keadaan yang membosankan.
Menyukai hal-hal yang spontan
Kelemahan
Suara dan tertawa yang keras.
Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang
sepele.
RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan
kewajiban (awalnya saja antusias).
Mudah berubah-ubah.
Prioritas kegiatan kacau.
Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi
seolah-olah masalahnya.
Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
2. Koleris
Kekuatan
140
Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi
kesalahan.
Bebas dan mandiri.
Berani menghadapi tantangan dan masalah.
"Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok
harus lebih baik dari hari ini".
Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus
pada produktivitas.
Membuat dan menentukan tujuan.
Terdorong oleh tantangan dan tantangan.
Biasanya benar dan punya visi ke depan.
Unggul dalam keadaan darurat.
Kelemahan
Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
Tidak suka yang sepele dan bertele-tele/ terlalu rinci.
Sering membuat keputusan tergesa-gesa
3. Melankolis
Kekuatan
Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.
Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal.
Sensitif.
Mau mengorbankan diri dan idealis.
141
Hemat.
Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan
kreatif (sering terlalu kreatif).
Kalau sudah mulai, dituntaskan.
Berteman dengan hati-hati.
Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
Sangat memperhatikan orang lain.
Kelemahan
Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung
dan tertekan).
Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri
rendah.
Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya
tujuan.
Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-
ubah.
Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan
merencanakan.
Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).
Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan
kasih sayang).
Memerlukan persetujuan.
4. Plegmatis
142
Kekuatan
Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.
Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan
emosi).
Penengah masalah yg baik.
Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
Baik di bawah tekanan.
Menyenangkan dan tidak suka menyinggung
perasaan.
Rasa humor yg tajam.
Senang melihat dan mengawasi.
Berbelaskasihan dan peduli.
Mudah diajak rukun dan damai.
Kelemahan
Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/
kegiatan baru.
Takut dan khawatir.
Tidak senang didesak-desak.
Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
143
6. Emotional Quotients
EQ Kesadaran Diri:
Tingkat kesadaran diri anda adalah: 96
Penilaian diri :
144
mencatat setiap kelebihan dan kekurangan. Kesadaran saya akan
meningkat begitu juga penerapannya dalam pengambilan
keputusan dan tindakan saya.
EQ Manajemen Diri:
Tingkat Manajemen Diri anda adalah: 110
Penilaian diri :
145
EQ Auto Motivasi:
Tingkat Auto Motivasi anda adalah: 108
Penilaian diri :
146
EQ Kesadaran Sosial:
Tingkat kesadaran sosial anda adalah: 113
147
EQ Manajemen Hubungan:
Tingkat Manajemen Relasi anda adalah: 94
148
7. Intelligence Quotients
Hasil IQ Verbal
Hasil di bawah ini menunjukkan bahwa saya telah
menjawab 5 dari total 5 pertanyaan verbal dengan benar
Meskipun sebagian orang menganggap kecerdasan verbal dan
kecerdasan logis termasuk kategori berbeda, kami
menggabungkan mereka pada test IQ MV2G
Definisi Kecerdasan:
Pertanyaan dalam kategori ini berkaitan dengan kata-
kata, baik lisan maupun tulisan. Orang-orang dengan
kecerdasan verbal-linguistik yang tinggi menunjukkan
kecakapan dalam berbahasa. Mereka cenderung pandai
membaca, menulis, bercerita dan mengingat kata-kata dan
tanggal. Mereka belajar dengan cepat melalui membaca,
menulis, mendengarkan mata pelajaran, berdiskusi dan
berdebat. Mereka juga terlatih dalam menjelaskan,
menerangkan pelajaran dan mempengaruhi seseorang.
Mereka juga mudah dalam mempelajari bahasa luar negeri
karena mereka bisa mengingat kata-kata dengan cepat, dan
mampu memahami, dan memainkan struktur dan syntax
dengan baik. Pekerjaan yang cocok bagi mereka adalah
penulis, pengacara, filsuf, wartawan, politisi, penyair dan
guru.
Kecerdasan Logis
Pertanyaan pada kategori ini berkaitan dengan logika,
abstraksi dan pemikiran. Orang-orang yang memiliki
kecerdasan logika yang tinggi memiliki kemampuan untuk
berfikir dengan tepat dan logis sekaligus pandai dalam
membuat strategi. Mereka pandai dalam memahami rumus
abstrak, ilmiah, dan investigasi. Kecerdasan ini sangat terkait
dengan berbagai macam bidang kecerdasan. Karir yang cocok
buat mereka adalah ilmuwan, insinyur dan dokter.
Hasil IQ Visual
Hasil berikut ini menunjukkan bahwa saya telah
menjawab 6 dari 10 pertanyaan visual dengan tepat.
149
Area ini berkaitan dengan visi dan dan penilaian visual. Individu
dengan kecerdasan visual-grafis yang tinggi pada umumnya
pandai dalam membayangkan dan me-manipulasi objek.
Sedangkan individu yang memiliki kecerdasan grafis yang
tinggi sering kali pandai dalam menyelesaikan puzzle. Mereka
yang memiliki ingatan visual yang kuat juga cenderung
artistik. Orang-orang dengan kecerdasan ini umumnya juga
memiliki kemampuan tinggi dibidang petunjuk arah dan
memiliki koordinasi tangan dan mata yang baik.
Hasil IQ Matematis
Hasil berikut ini menunjukkan bahwa saya telah menjawab 3
dari 4 pertanyaan Matematika dengan tepat.
Area ini berkaitan dengan matematika dan angka-angka.
Sering terdapat anggapan bahwa mereka dengan kecerdasan ini
secara alami unggul dalam bidang matematika, memprogram
komputer dan aktifitas yang berhubungan dengan angka lainnya.
Kecerdasan matematika mempunyai korelasi positif yang kuat
dengan kecerdasan lainnya. Karenanya orang-orang dengan
kecerdasan matematika-angka yang tinggi juga sering kali baik
dalam area lainnya. Mereka biasanya sangat baik dalam
mengenali pola-pola, sangat terencana, seksama dan sering kali
menyukai komputer.
150
8. MATURITY
memiliki usia mental yang sangat muda antara umur 10-15 tahun itu
terbukti saat saya masi melihat tontonan kartun dan lain sebagianya
yang menurut saya itu hiburan semata, akan teteapi hiburan itu bisa
Kondisi ini sedang saya tangani dan sedang saya lalui. dalam
suatu tempat saya sulit berbicara di depan khalayak akan tetapi saya
saya tidak mau terus menerus dalam kondisi ini . satu persatu
151
Bab 4
PENUTUP
152
A. RESUME INSIDE OUT
153
Di kehidupan nyata, kita dapat menjumpai setiap harinya
berbagai sifat yang pasti salah 1 nya terdapat di film tersebut. Saya
rasa teman yang saya miliki pun juga memiliki sifat yang ada di
film tersebut. Ada yang pemarah,penakut,pemalu dll.
Cuman ada sedikit kendala yang membuat saya pro dan kontra
didalam tersebut dimana dibagian awal disaat Riley lahir yg
pertama didalam otak Riley pada saat itu adalah joy (riang).
Padahal yg pertama hadir itu sebenarnya adalah
sadness(kesedihan) ini juga terjadi didunia pisikologis dan ilmu
kedokteran bayi yang baru selalu menangis. Cuman itu bagian
kecil dari kontra saya kebanyakan yg diaplikasikan di diri saya
sendiri itu menyukai alias pro dengan film inside out ini .
Pesan yang tedapat pada film tersebut sering kali kita jumpai
dalam kehidupan bermasyarakan adalah implementasi tentang diri
kita sendiri. Dimana sifat itu ada karena kita ada. Artinya jika kita
tidak bisa menyeimbangkan semua itu kita akan mengalami
kesulitan seperti yang dialami Riley saat semua sifat itu saling
tidak mendukung. Jika semua sifat itu bekerjasama sama mereka
akan seimbang dan akan mudah melewati masa masa sulit dalam
diri kita. Mudah memang mengatakan tapi akan sulit dilalui untuk
menyeimbangkan mereka semua seperti yang terjadi dikehidupan
Riley maupun kita nantinya.
154
B. PROYEKSI MASA DEPAN
Berdasarkan hasil dari tes kepribadian yang telah saya
jalani saya lebih cocok bekerja di luar ruangan atau di lapangan.
Dikarenakan saya mahasiswa keteknikan maka saya lebih cocok
dan tertarik menjadi engineer. Berdasarkan hasil yang telah
dijalani, saya mempunyai keahlian di bidang teknik maka jika
saya bekerja di bidang keteknikan saya akan bisa menjalani hal
tersebut dengan baik.
Proyeksi saya dimasa depan saya akan berusaha menjadi ahli di
bidang keteknikan khususnya dibidang teknik elektro, saya akan
bekerja di industri untuk menjadi engineer yang mempunyai
keahlian yang baik dan sesuai apa yang dibutuhkan, saya akan
berusaha supaya bisa mewujudkan hal tersebut supaya dimasa
depan kehidupan saya menjadi lebih baik.
Saya juga mempunyai proyeksi masa depan untuk
mengajar ilmu yang telah saya dapatkan, saya akan menjadi
instruktur ataupun guru di bidang teknik elektro didunia usaha
maupun industri , karena menurut saya ilmu yang telah saya
dapatkan tidak akan berguna jika tidak saya bagikan kepada
orang lain, maka dari itu saya mempunyai niatan dimasa depan
untuk membagi ilmu saya kepada orang lain supaya berguna
bagi mereka.
Salah satu proyeksi saya dimasa depan adalah
membahagiakan kedua orangtua saya yang selalu mendukung
155
saya apapun yang terjadi kepada saya, saya akan membuat
mereka selalu tersenyum ketika melihat saya, dan saya akan
membuat mereka bangga dengan apa yang saya lakukan dimasa
depan. Dan mengangkat derajat orang tua saya. dimasa depan
saya akan menikahi wanita yang saya cintai dan mencintai saya,
saya akan berjuang untuk menikahi wanita yang selalu berjuang
bersama saya, dan saya tidak akan menyia-nyiakan apa yang dia
lakukan kepada saya.
156
Itu adalah salah satu cita cita yang akan saya gapai
dimasa depanaya. Tapi yang paling penting adalah bagaimana
proses berjalanan yang telah saya proyeksi berikut akan saya
jabarkan ya tentunya semua ini akan berusaha semampu
mungkin wujudkan. Berikut :
157
menjadi masalah utama disetiap masalah perkuliahan. Banyak
mahasiswa aktif salah yang selalu mengikuti organisasi dan
perkuliahan memanglah menyita bnyak waktu tapi disini
bagaimana cara kita untuk membuat waktu itu tak terbuang sia
sia karena akan hal tersebut. Untuk test yang saya hasilkan untuk
mengorganir waktu saya cukup baik. Saya mapu mengatur
jadwal saat perkuliahan dan mana waktu untuk keluarga dan
mana waktu untuk organisasi agar semuanya seimbang. Tentu
hal ini tidak mudah pada awal saya masuk perkuliahan dan
cukup membuat saya pening muter watu agar semuanya
seimbang. Kuncinya satu yaitu libatkanlah Allah dalam semua
urusan kita jadi semua bisa terkoordinir sama seperti sholat
setiap saat. Ada saatnya masuk waktu sholat kita ikut sholat. Jadi
waktu itu kita atur ulang dan memperkirakan sebab akibat yang
akan terjadi bila meninggalakan semuanya.
Who? Siapa. Siapa yang menjadi subjek saat ini?
Tentunya yang paling utama ialah diri sendiri. Dari diri sendiri
itu mereka bisa pecah menjadi hubungan yang kita jalani sehari-
hari. Keluarga salah satunya keluarga menjadi salah satu
penyokong paling utama dalam kehidupan keluarga kita.
Memotivasi kita disaat kita sedang gagal dalam urusan apapun.
Walaupun sejauh – jauh mungkin yang akan memberi dukungan
adalah keluarga itu sendiri. Karena semuanya berasal dari
rumah.
158
Yang kedua adalah Siapa Tuhanmu. Yang paling penting adalah
“awaludin maqrifatullah” (Panggal agama mengenal Allah).
Dalam konteks ini agama salaing berkaitan tentang subjek diri.
Karena semuanya berasal dari agama yang menjadi pedoman
hidup kita supaya hidup kita menjadi terarah dan teratur sesuai
syareat agama yang kita jalani
Yang ketiga adalah teman atau sahabat sebenarnya inilah yang
paling mudah untuk dijalani dan dilakukan karena sahabat itu
tidak bisa dicari tapi ditemukan berbeda dengan konteks tentang
siapa Tuhanmu diatas dalam konteks tersebut Tuhanlah yang
harus dicari. Tapi kalo sahabat atau temen ini sebenarnya gak
perlu dicari juga dapet dengan sendirinya tergantung sikap kita
kepada sahabat tersebut yang memilih kita pantas untuk jadi
sahabat atau tidak. Ini lah yang sangat membantu disaat kita
mempunyai banyak teman semunya yang terasa dihimpit bumi
jadi bisa luas karena sahabat (latif:2018) karena meraka sangat
bisa membantu kita dikala ada kesusahan dimasalah kuliah.
Where? Dimana. Dimana kita bisa mampu meraih
kesuksesan dalam perkuliahan. Sebenernya ada banyak tempat
yang paling familiar seperti ruang kelas ruang praktik
perpustakaan dan lain sebagainya. Tetapi beda orang beda
tempat dia bisa mendapatkan informasi. Bagaimana bisa saya
mengatakan begitu karena saya mudah mendapatkan atau bisa
menyalurkan ide-ide degan melihat kondisi ruang sekitar
159
nyaman atau tidak dipakai buat belajar salah satunya faktor
tempat duduk atau sesorang guru yang tengah menyampaikan
materi itu sebenarnya salah satu hal yang penting untuk mudah
dipahami atau tidak.
Dan lagi bukan tujuan saya bukan lingkup ruang kelas tapi
bagaimana kita bisa berprestasi diluar kelas salah satu contoh
where adalah organisasi. Organisasi yang kita jalani untuk
mengapai cita-cita dan sekaligus menyalurkan minat dan bakat
diri kita. Dengan tersalurnya minat dan bakat diri kita, kita
mampu berprestasi dengan apa yang kita tempuh selama ini.
Why? Mengapa?. Kalo mengenai why saya lebih
menjurus ke evaluasi diri. Mengapa kita ga bisa, mengapa dia
bisa, kenapa dia Mendapat Nilai A kenapa kita tidak. Itu lah
sebenernya faktor utamanya yang menjadi masalah setelah kita
menghadi diri sendiri kadang masalah yang datang seperti air
laut pasang dan surut. Kita menyikapinya jangan menjerumus
pada faktor lingkungan sekitar tapi menjerumuslah pada diri
sendiri. “Yang salah adalah dirikita sendiri”
Bukan orang lain bukan karna faktor A atau faktor B. Tapi
bagimana kita bisa berguna dalam semua kondisi dalam segala
tempat bukan malah menyalakan kondisi sekitar. Tapi
salahkanlah diri sendiri jika kita tidak bisa memanejemen waktu
tidak bisa mengerjakan ini atau itu. Kita bisa
160
How? Bagaimana. Bagaimana kesiapan kita menghadapi
dunia perkuliahan yang kadang mengenakan bagimana tidak
mengenakan. Sebenernya prinsip bagaimana ini bisa ditarik
kemana saja yang bisa dijadikan acuan tapi hal yang datang
harus kita hadapi di dunia perkuliahan yakinlah bahwa
semuanya bisa terselesaikan. Cuman kebanyakan mahasiswa
menganggap dua sisi ada baik dan ada yang buruk, suka dan
tidak suka, hitam dan putih. Padahal semuanya sama baik dan
buruk itu sama salah satunya contoh bagaimana cara menyikapi
dosen yang pelit dengan nilai? Nah masalah ini lah yang harus
diubah atau pola pikir yang diubah. Sebenernya baik dan buruk
atau orang china menyebutnya yin dan yang, itu adalah satu
turun ke manusia dia pecah menjadi dua ada baik dan ada jahat
padahal tujuan kita sama dibalik keburukan pasti ada baikan
begitu juga sebaliknya saling berkaitan. Kalo kita bisa
mengubah pola pikir seperti ini woaw!! Sebenernya ga cuman
masalah perkuliahan yang akan cepat selesai tetapi masalah
lainpun akan selesai. Kembali ke konteks bagaimana, tadi kita
sudah bisa mengubah semuanya menjadi 1 dan tidak ada yang
sulit dalam konteks ini.
Itulah cara agar bisa sukses diperkuliahan menggunakan
rumusan 5W 1H. Perlu kalian ketahui semua itu adalah hal yang
paling dasar kunci meraih kesuksesan. Jika semuanya dapat
diseimbangakan dan diwujudkan semunya akan mudah untuk
161
dijalani berprestasi didalam bangku perkuiahan maupun diluar
bangku perkuliahan tentunya, atau bahkan bisa melampauinya.
162
2. Proyeksi masa 10 tahun mendatang dengan Prinsip “SAY
NO To DRUGS, I AM DRUGS”.
Seperti yang saya katakan tadi pangkal agama adalah
mengenal Allah jadi yang paling penting disini adalah mengenal
Tuha yang Sebenar-benar Tuhan. Ya tentu pertanyaain ini agak
sedikit aneh bagi orang awal seperti saya tapi itulah tujuan
sebenarnya hidup jika kita pilih antara surga dan neraka. Kedua
benda ini sama halnya seperti yang saya katakan tadi yin dan
yang semuanya awalnya 1 tidak ada yang baik dan buruk. Hanya
satu yaitu Tuhan yang maha esa. Jadi yang harus dikejar
bukanlah surga atau neraka tetapi sang pemilik keduanya itulah
yang harus dikejar. Bukan hanya urusan agama tetapi urusan
duniapun akan didapat billa mengejar jalan yang lurus tadi
karena kita telah mengenal siapa itu Tuhan kita. Ini adalah salah
satu proyeksi masa yang akan selalu jadi pegangan supaya
semuanya berjalan sesuai syariat agama.
Yang kedua yaitu lulus banyak sertifikasi. Lulus
sertifikasi ini tidaklah mudah untuk dilalui karena banyak hal-
hal atau test-test yang harus dilewati. Tentunya otak pemikiran
dan skill kitalah yang paling berperan aktif disini. Yang paling
utama yang saya akan kuasai adalah serifikasi K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) walaupun terdengar sangat mudah dilalui
ini sebenernya sangat sulit. Ini menyangkut keseluruhan dan
sangat berguna di Dunia Usaha Dan Industri. Karena
163
keselamatan inilah yang paling utama jika kita ingin terjun
langsung agar semunya sesuai standar tidak menyalahin aturan
keselamatan didapat didalam diri maupun luar diri kita. Tapi
masi banyak hal-hal yang mesti dipelajari tentang salah satu
sertifikasi ini. Sama seperti lainnya semuanya harus bisa dan
terbiasa melalkuan. Tentu latihan dalam diirnya yang harus kuat.
Saya disini menggunakan cara “Dipaksa Terpaksa dan Tebiasa”
konsep belajar ini lah yang seharusnya diterapkan untuk hal-hal
yang sulit untuk dipelajari kali ini menurut saya dan paling
efektif. Dengan melihat skill kita yang telah terbiasa tadilah kita
akan banyak lulus banyak sertifikasi.
Dengan menguasai banyak sertifikasi tentunya kita akan
mudah diterima diperusahaan yang diinginkan. Mendapatkan
gaji yang besar tentu impian setiap orang. Tapi bagaimanakah
kita juga bisa menaikan gaji yang besar setelah kita masuk dunia
usaha dan indusrti ya walaupun saya belum pernah memasuki
itu tapi inilah proyeksi diri saya. “Say No To Drugs. I Am
Drugs” (bayu:2004) peryataan tersebut terdegar aneh bagi yang
tidak tahu akan penjelasanya inilah prisip yang digunakan saat
didalam Dunia kerja sebenarnya yang paling mudah diterapkan.
Katakan tidak pada narkoba pernyataan ini tidak teralu
menyimpan makna tetapi agar mengigatkan kita untuk tidak
menggunakan narkoba. Narkotika bisa menjerumuskan siapa
saja yang jadi penggunanya dan akan bergantungan hidup
164
dengan narkoba. Tapi STOP!! Jangan menggunakan narkoba
bukan hanya karir anda yang rusak tapi juga akanberdampak
pada lingkungan sekitar dan keluaraga. “...I AM Drugs” disini
makna nya sudah beda bagaimana kita bisa memahaminya tentu
otak kita lah yang harus diputar. “Saya adalah narkoba” jangan
berpikiran saya pengguna narkoba Bukan!!!. Tapi kita bisa
meniru dari sifat narkoba itu sendiri jika pencandunya tidak bisa
hidup tanpa narkoba. Jadikanlah diri kita sebagai subjek narkoba
supaya orang akan selalu bergantungan dengan kita di dunia
industri contohnya jika kita menguasai suatu alat diindustri
ketika alat itu rusak hanya kita yang bisa memperbaikinya.
Dalam konteks ini kita telah menjadi narkoa itu sendiri karena
jika tidak ada kita mereka gak akan bisa memperbaikinya.
Otomatis perusahan akan selalu bergantungan hidup dengan kita
dengan itu gaji kita akan naik. Ingat!! Bukan kita penggunakan
narkoba tapi jadikanlah diri kita Narkoba.
Semuanya akan berkaitan disini disaat itu bos atau
pimpinan kita akan melihat kita sebagai orang yang kompeten
dan akan memperhatankan kita diperusahan tersebut otomatis
dalam hal ini pimpinan atau bos kita tidak ingin membuang kita
secara sia sia. Dengan cara inilah kita bisa naik jabatan dengan
menjadi kepala makanik atau yang lain sebagainya karena skill
kita yang luarbiasa.
165
Mau yang lebih tinggi? Tentu mau, naik jabatan yang
paling tinggi. Seperti yang saya bilang tadi bahwa semuanya
berkaitan. Ketika suatu perusahan tadi sudah melirik ke arah kita
mereka pasti akan menaikan jabatan atau gaji pokok yang kita
dapatkan. Tetapi bukan hanya diri kita yang menginginkan lebih
tapi juga perusahan mengharapkan skill yang lebih yang bisa
dibangkitkan dari diri kita. Perusahaan akan membiayai diri kita
untuk melajutkan sekolah untuk mengambil program study yang
lebih bagus supaya kita bisa megusai lebih dari satu skill dengan
harapanya kita mampu membawa perubahan besar diperusahaan
yang dia inginkan lebi tadi. Ini adalah proyeksi diri saya supaya
bisa kuliah di mendpatkan beasiswa sambil kerja dan setelah
lulus kuliah kita juga bisa naik jabatan diperkuliahan tersebut.
Siapa yang tidak mau?
166
3. Sukses masa 20-30 tahun mendatang dan cara
mengapainya
Kebahagiaan tidak bisa diukur dengan uang tetapi uang
bisa memproleh kebagaiaan. Dengan uang yang telah dikta
hasilkan sendiri tentunya banyak yang ingin kita bahagiakan
salah satu contohnya adalah orang tua sendiri. Ini sebenarnya
saham terbesar pendukung kesusksesan diri kita kalo dari
saham ini sudah hancur (durhaka) tentu masa depan atau
kebahagiaan bukan milik kita. Hal yang paling pertama
kalian ingin bahagiakan adalah orang tua. Tujuan ini sudah
jelas jangan diganggu gugat. Tetapi pada kenyataannya
banyak orang-orang yang mempunyai prinsip yang sama tapi
pada prakteknya dia malah membahagiakan orang lain pacar
ataupun teman. Ini lah yang harusnya salah. Mau
membahagiakan orang tua dari yang paling mudah? Caranya
jika kau mendapatkan uang atau gaji pertamamu kasi lah
kepada orang tua makanan atau masakan kesukaan orang tua
yang paling sepesial menggunakan uang hasil gaji pertama
anda. Niscaya orang tua anda akan menangis terharu
memakannya ini telah saya buktikan ketika kala itu.
Bahagiakanlah orang tua anda makmurkan hidupnya angkat
derajatnya yang telah jatuh karena keringat yang tak kenal
malu untuk sekolah mu dulu. Niscaya kamu akan selamat
dunia akhirat karena surga dibawah telapak kaki ibumu. Ini
167
salah satu proyeksi diri saya pada masa 20 tahun yang akan
mendatang. Bisa membahagiakan orang tua dengan hasil
keringat kita merupakan hal yang sangat luarbiasa.
Menabung untuk memberangkatkan orangtua ketanah suci.
Jangan lupa soal menikah juga penting untuk yang awal
karena tiada yang mengurus diri kita nantinya dan yang akan
membahagiakan kita juga nantinya selain anak dan istri
tentunya. Memang membicarakan tentang hal ini agak sedikit
sensitif tapi ini adalah keinginan setiap orang atau individu
yang normal. Tentu jika uang akan banyak cewek tinggal
memilih siapa yang pantas untuk menjadi calon istri yang
baik tentunya mencari yang soleha. Tapi semuanya juga
kembali kediri masing-masing karena pria yang baik untuk
perempua yang baik dan pria yang jahat untuk perempuan
yang jahat. Ini semua sudah diatur oleh Allah SWT. Dan
jodoh pasti akan datang.
Mempunyai anak supaya ada yang meneruskan dan akan
ada yang mendoakan merawat dan pusat kebahgiaan
nantinya. Bayangka jika tidak melalu fase ini. Kita hanya
menua tiada arti. Tapi inilah yang sangat sulit pertanyaanya
adalah bagaimana cara mendidik anak kita suapaya sejalan
atau sejalur dengan kita. Takperlu jauh-jauh kita mau
sekolahkan mahal mahal atau yang lainsebagainya anak-anak
hanyak membutuhkan perhatian orang tuanya. Perilaku atau
168
apapun itu semuanya bersal dari rumah tergantung
bagaimana cara kita mendidik anak kita supaya siap
menghadapi yang ada diluar rumah. Hubungan yang baik
antara anak dan orang tua adalah faktor yang sangat
mendukung. Keberhasilan anak disekolah
Tanggung jawab juga hal yang paling utama didalam
semuanya kita harus tanggung jawab kepada orang tua waktu
dan lain-lain. Faktor suksesnya proyeksi masa yang akan
datang adalah memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Kalo laki-laki haruslah lebih memiliki rasa tanggung jawab
yang besar karena itu sangat berguna diduia karir maupun
lainnya. Tapi yang susah adalah melatih rasa tanggung jawab
tersebut. Proyeksi saya melatih diri saya mulai dari dini agar
20 tahun mendatang bahkan lebih rasa tanggung jawab saya
tetap melekat karena ini bukan hanya sekedar buaian belaka.
Kedengarannya mudah tapi susah untuk dijalani
169
4. Muda Kaya Raya, Tua Bahagia, Mati masuk surga,
bagaimana caranya?
tetapi kita akan memasuki dan menerima rasa itu tadi kita hanya
170
tergantung kita harus bisa meyesuaikan kapan harus digunakan
171
C. CARA MEMPAUI PROYEKSI MASA DEPAN
172
mencobanya. Dulu saya pernah bernah berperinsip “saya butuh
bukti, kalo blom dicoba mana bisa tahu”. Tidak mendengarkan
pasaran juga bisa jadi faktor penghambat. Karena hasil yg kita
kerjakan tidak sesuai standar yang ada.
Menemukan inovasi baru yang blom ada yang bisa
berguna dan dipakai kedepannya. Kebanyakan orang Indonesia
sebagai pengguna bukan pencipta. Akan tetapi kita bisa
mengubah itu semua. Contohnya adalah sosialmedia yang
berkembang seperti watsapp twitter instagram, orang luar
indonesi dinegara maju salah satu contohnya mereka berinovasi
membuat yg lebih baru dari sosial media tersebut. Mereka selalu
berpikir setelah sosial media ini media sosial apa yang menarik
minat orang banyak . nah cara berpikir kritis itulah yang harus
kita contoh untuk melampaui proyeksi diri
173
D. ANALISIS SWOT DALAM DIRI
STRENGTHS (KEKUATAN)
1. Saya memiliki prestasi di bidang teknologi.
2. Saya mampu membangun relasi atau hubungan dengan baik.
3. Saya bisa menjadi orang terpercaya bagi orang lain.
4. Saya selalu berusaha dan pantang menyerah.
5. Saya mampu mengendalikan emosi saya.
6. Mampu cepat memahami pelajaran praktik.
7. Ceria dan murah senyum.
8. Dapat menghibur orang lain.
9. Sabar dan tidak mendendam.
10. Selalu ada Allah yang menjadi kekuatan saya.
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1. Terkadang mempunyai rasa pesimis dengan apa yang saya
kerjakan.
2. Saya adalah pribadi yang pelupa.
3. Kurang dalam kegiatan organisasi.
174
4. Belum maksimal dalam mengatur waktu dengan baik.
5. Kurang disiplin.
6. Sedikit pemalu kepada seseorang yang baru saya kenal.
7. Sering dihampiri rasa malas.
OPPORTUNITIES (PELUANG)
1. Menuju gelar S-1.
2. Menyelesaikan kuliah dengan baik.
3. Mendapatkan ilmu tentang mekatronika di perkuliahan.
4. Mampu mengembangkan apa yang saya pelajari saat ini.
5. Kepercayaan diri yang baik sehingga rasa malu bisa hilang.
6. Membanggakan kedua orang tua saya.
7. Bekerja keras terhadap sesuatu yang ingin dicapai.
8. Mendapatkan pekerjaan yang saya harapkan untuk masadepan
saya.
THREATS (ANCAMAN)
1. Dengan sarjana pendidikan saya, mungkin saya akan sangat
berusaha untuk mendapatkan apa yang saya harapkan.
2. Masih ada sifat malas yang susah saya atur.
3. Sering menyepelekan sesuatu yang kecil, yang berakibat pada
masalah yang besar.
4. Dengan sifat pesimis saya, itu dapat menghancurkan harapan
saya.
175
E. CARA PEMBELAJARAN DALAM DIRI
Teori-Teori Klasik
1. Behavioristik
Teori Behavioristik merupakan teori dengan pandangan
tetang belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai
akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Atau dengan kata
lain belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru
sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. (Hamzah Uno,
7: 2006). Para ahli yang banyak berkarya dalam aliran ini adalah
Thorndike, Watson, Hull, Edwin Guthrie dan Skinner. Teori
belajar Skinner akan dijelaskan pada bagian yang khusus yaitu
teori belajar proses.
a. Thorndike
Menurut Thorndike (Hamzah Uno, 7:2006) belajar adalah
proses interaksi antara stimulu dan respon. Menurut Thorndike
perubahan tingkah laku bisa berwujud sesuatu yang dapat diamati
atau yang tidak dapat diamati
b. Watson
Menurut Watson (Hamzah Uno,7:2006) belajar adalah
proses interaksi antara stimulus dan respon . Stimulus dan respon
tersebut berbentuk tingkah laku yang bisa diamati. dengan kata
lain Watson mengabaikan berbagai perubahan mental yang
mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor
176
yang tidak perlu diketahui karena faktor-faktor tersebut tidak bisa
menjelaskan apakah proses belajar telah terjadi atau belum.
c. Clark Hull
Hull berpendapat bahwa tingkah laku seseorang berfungsi
untuk menjaga kelangsungan hidup. Oleh karena itu kebutuhan
biologis dan pemuasan kebutuhan biologis menempati posisi
sentral. Menurut Hull kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan,
stimulus hampir selalu dikaitan dengan kebutuhan biologis.
d. Edwin Guthrie
Guthrie mengemukakan bahwa belajar merupakan kaitan
asosiatif antara stimulus dan respon tertentu. Stimulus dan respon
merupakan faktor kritis dalam belajar. Oleh karena itu diperlukan
pemberian stimulus yang sering agar hubungan lebih langgeng.
Suatu respon akan lebih kuat (dan bahkan menjadi kebiasaan)
apabila respon tersebut berhubungan dengan berbagai stimulus.
Guthrie mengemukakan bahwa hukuman memegang peranan
penting dalam proses belajar. Menurutnya suatu hukuman yang
diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasaan
seseorang. Contoh seorang anak perempuan yang setiap kali
pulang sekolah selalu mencampakkan baju dan topinya dilantai.
Ibunya menyuruh agar baju dan topi dipakai kembali oleh
anaknya. Lalu kembali keluar, dan masuk rumah kembali sambil
mengantungkan baju dan topinya di tempat gantungannya.
Setelah beberapa kali melakukan hal itu, respon menggantung topi
dan baju menjadi terasosiasi dengan stimulus memasuki rumah.
177
2. Pengkondisian klasik
Teori-teori klasik dipelapori oleh seorang ahli sosiologi Rusia
bernama Ivan Pavlo pada awal tahun 1900 an. Untuk
menghasilkan teori ini Ivan Pavlov melakukan suatu eksperimen
secara sistimatis dan saintifik, dengan tujuan mengkaji bagaimana
pembelajaran berlaku pada suatu organisme.
Pavlov melakukan suatu eksperimen terhadap anjing. Dia
meletakkan secara rutin bubur daging di depan mulut anjing .
Anjing mengeluarkan air liur . air liur yang dikeluarkan oleh
anjing merupakan suatu stimulus yang diasosiasikan dengan
makanan. Pavlov juga menggunakan lonceng sebelum makanan
diberikan.
Berdasarkan hasil eksperimen pavlo diperoleh suatu
kesimpulan bahwa asosiasi terhadap penglihatan dan suara dengan
makanan ini merupakan tipe pembelajaran yang penting, yang
kemudian dikenal dengan Teori Pengkondisian Klasik.
Pengkondisian klasik adalah tipe pembelajaran dimana suatu
organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan
stimulus. (Santrock, 2010). Dalam pengkondisian klasik
stimulus netral (seperti melihat seseorang) diasosiasikan dengan
stimulus yang bermakna (seperti makanan) dan menimbulkan
kapasitas untuk menghasilkan respon yang sama.
Dalam teori pengkondisian klasik ada 2 tipe stimulus dan 2
tipe respon,yang harus dipahami yaitu Unconditioned Stimulus
(US), Unconditoned respon (ER), Conditioned Stimulus (CS),
dan Conditioned Respon (CR).
178
Unconditioned Stimulus (US) adalah sebuah stimulus yang
secara otomatis menghasilkan respon tanpa ada pembelajaran
terlebih dahulu. Dalam eksperimen Pavlov makanan adalah US.
Unconditioned Respon adalah respon yang tidak dipelajari yang
secara otomatis dihasilkan oleh US, dalam eksperimen Pavlov air
liur anjing yang merespon makanan adalah UR.
Conditioned Stimulus adalah stimulus yang sebelumnya netral
yang akhirnya menghasilkan conditioned respon setelah diasosiasi
dengan US. Dalam espemen Pavlov beberapa penglihatan dan
suara yang terjadi sebelum anjing menyantap makanan.
Conditioned Respon adalah respon yang dipelajari yang muncul
setelah terjadi pasangan US – CS. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada skema exsperimen Palvov berikut :
Sebelum Pengkondisian
US (makanan) >>>>>>>>>>>> UR (Keluar air liur)
CS (lonceng) >>>>> tak ada CR (air liur tidak keluar)
Selama Pengkondisian
CS(lonceng) + US (makanan)>>>>> UR (keluar air liur)
Setelah Pengkondisian
CS (lonceng) >>>>>>> CR (keluar air liur)
(M. Asrori, 2008)
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan Pavlov diperoleh
kesimpulan berkenan dengan beberapa cara perubahan tingkah
laku yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran (M.
Asrori, 8:2008 dan Santrock, 270 : 2010) , yaitu :
a. Generalization (generalisasi)
179
Generalization adalah pengaruh dari stimulus yang baru
untuk menghasilkan respon yang sama. Misalnya murid dimarahi
karena ujian biologinya buruk. Saat murid untuk ujian kimia dia
juga akan menjadi gugup karena kedua pelajaran tersebut saling
berkaitan. Jadi murid menggeneralisasikan satu ujian mata
pelajaran dengan mata pelajaran yang lain.
b. Discrimination (diskriminasi)
Descrimination dalam pengkondisian klasik terjadi ketika
organisme merespon stimulus tertentu tetapi tidak merespon
stimulus lainnya. Dalam kasus murid yang mengikuti ujian di
kelas, dia begitu gugup saat menempuh ujian pelajaran bahasa
Indonesia atau sejarah karena kedua mata pelajaran tersebut jauh
berbeda dengan mata pelajaran kimia dan biologi
c. Extinction (pelenyapan)
Suatu stimulus yang dikondisikan tidak diikuti dengan
stimulus tidak dikondisikan, lama kelamaan organisme tidak akan
merespon. Ini berarti bahwa respon secara bertahap terhapus.
Murid yang gugup mengikuti ujian akan mulai menempuh tes
dengan lebih baik,dan kecemasannya mereda.
Teori pengembangan klasik ini sangat membantu untuk
mamahami beberapa aspek pembelajaran dengan lebih baik dan
juga membantu memahami kecemasan dan ketakutan pada murid
dalam proses belajar dan pembelajaran .
3. Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses
persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi
180
yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi
kesatuan.
Akhmad Sudrajat (Tersedia pada :
http://belajarpsikologi.com/teori-belajar-gestalt/, 16 Maret
2011) menguraikan beberapa Aplikasi teori Gestalt dalam
proses pembelajaran antara lain :
a. Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang
peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses
pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan
tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam
suatu obyek atau peristiwa.
b. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning);
kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang
pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas
makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang
dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan
masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan
pengembangan alternatif pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari
peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis
dengan proses kehidupannya.
c. Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku
terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan
stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan
yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika
peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena
itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas
181
pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami
tujuannya.
d. Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu
memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh
karena itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan
dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
e. Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola
perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain.
Menurut pandangan Gestalt, transfer belajar terjadi dengan jalan
melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi dalam situasi
tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi
lain dalam tata-susunan yang tepat. Jadi menekankan pentingnya
penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam pembelajaran
dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum
(generalisasi). Transfer belajar akan terjadi apabila peserta
didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan
dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam
memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru
hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai
prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.
C. Teori – Teori Belajar Proses
1. Teori Skinner
Teori Skinner disebut juga dengan teori pengkondisian
operan. Pelopor teori ini adalah B.F. Skinner. Inti dari teori ini
adalah dimana konsekunsi prilaku akan menyebabkan perubahan
dalam probabilitas prilaku itu akan terjadi (Santrock, 272:2010).
182
Konsekuensi – imbalan atau hukuman bersifat sementara pada
prilaku organisme. Contoh seorang siswa akan mengemas
bukunya secara rapi jika dia tahu bahwa dia akan diberikan hadiah
oleh gurunya.
Menurut Skinner, pengkondisian Operan terdiri dari 2
konsep utama, yaitu : penguatan (reinforcement), yang terbagi
kedalam penguatan positif dan penguatan negative, dan
hukuman (punishment). (M. Asrori, 9 : 2008)
Penguatan positiv (positeve reinforcement) adalah apa saja
stimulus yang dapat meningkatkan sesuatu tingkah laku. Contoh
seorang siswa yang mencapai prestasi tinggi diberikan hadiah
maka dia akan mengulangi prestasi itu dengan harapan dapat
hadiah lagi. Penguatan bisa berupa benda, penguatan sosial
(pujian, sanjungan) atau token (seperti nilai ujian).
Penguatan negativ (negative reinforcement) apa saja stimulus
yang menyakitkan atau yang menimbulkan keadaan tidak
menyenangkan atau tidak mengenakan perasaan sehingga dapat
mengurangi terjadinya sesuatu tingkah laku. Contoh seorang
siswa akan meninggalkan kebiasaan terlambat mengumpulkan
tugas/PR karena tidak tahan selalu dicemooh oleh gurunya.
Hukuman (punishment) adalah apa saja stimulus yang
menyebabkan sesuatu respon atau tingkah laku menjadi berkurang
atau bahkan langsung dihapuskan atau ditinggalkan. Contoh
seorang siswa yang tidak mengerjakan PR tidak dibolehkan
bermain bersama teman-temannya saat jam istirahat.
183
Ada sejumlah teknik-teknik dalam pengkondisian operan
yang dapat digunakan untuk pembentukan tingkah laku dalam
pembelajaran (M.Asrori, 10:2008), yaitu :
a. Pembentukan respon (Shaping Behaviour)
Teknik pembentukan respon ini dilakukan dengan cara
menguatkan organisme pada saat setiap kali ia bertindak kearah
yang diinginkan sehingga ia menguasai atau belajar merespon
sampai suatu saat tidak lagi menguatkan respon tersebut.
Prosedur pembentukan respon bisa digunakan untuk melatih
tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran agar secara
bertahap mampu merespon stimulus dengan baik . Contoh :
apabila seorang guru memberikan ceramah, reaksi siswa sebagai
pendengar dapat mempengaruhi bagaimana guru itu bertindak.
Jika sekelompok siswa mengangguk – angguk kepala mereka, ini
dapat menguatkan guru tersebut untuk berceramah lebih semangat
lagi.
b. Generalisasi,Diskriminasi dan Penghapusan
Generalisasi adalah penguatan yang hampir sama dengan
penguatan sebelumnya akan dapat menghasilkan respon yang
sama. Contoh : Seorang siswa akan mengerjakan PR dengan tepat
waktu karena pada minggu lalu mendapat pujian di depan kelas
oleh gurunya ketia menyelesaikan PR tepat waktu.
Diskriminasi adalah respon organisme terhadap sesuatu
penguatan, tetapi tidak terhadap penguatan yang lain. Contoh :
seorang siswa mengerjakan PR dengan tepat waktu Karena
mendapat ujian dari gurunya pada mata pelajaran IPA, tetapi tidak
184
begitu halnya ketika mendapat pujian dari guru IPS. Respon ini
bias berbeda karena cara memberikan pujiannya sudah berbeda
Penghapusan adalah suatu respon terhapus secara bertahap
apabila penguatan atau ganjaran tidak diberikan lagi. Contoh :
seorang siswa yang mampu mengerjakan PR dengan tepat waktu
tadi bisa secara bertahap menjadi tidak tepat waktu karena
gurunya tidak pernah lagi memberikan pujian sama sekali.
c. Jadwal Penguatan (Schedule of reinforcement)
Skinner menyatakan bahwa cara atau waktu pemberian
penguatan dapat mempengaruhi respon. Penguatan disini dibagi
menjadi 2 yaitu penguatan berkelanjutan (Continous
Inforcement) dan penguatan berkala (Variabel
Reinforcement).
Penguatan berkelanjutan adalah penguatan yang diberikan pada
setiap saat setiap kali organisme menghasilkan respon. Contoh :
setiap kali siswa mampu mengerjakan soal dengan betul, guru
selalu memberikan pujian kepadanya
Penguatan berkala adalah penguatan yang diberikan dalam
jangka waktu tertentu. Penguatan berkala terbagi dua , yaitu :
berdasarkan nisbah (rasio) yang disebut penguatan nisbah dan
berdasarkan interval waktu atau disebut juga dengan penguatan
waktu.
Penguatan nisbah dibagi menjadi dua, yaitu : Nisbah tetap
adalah apabila penguatan diberikan setelah beberapa respon
terjadi. Misalnya ada 10 kali siswa memberikan respon baru
diberikan 1 kali penguatan. Dan nisbah berubah adalah apabila
185
penguatan diberikan setelah beberapa kali respon muncul, tetapi
kadarnya tidak tetap. Misalnya penguatan diberikan kepada
siswa kadang kala setelah 10 kali respon kadang kala setelah 5
respon
Penguatan waktu juga dibagi dua, yaitu : waktu tetap adalah
apabila penguatan diberikan pada akhir waktu yang ditetapkan.
Misalnya memberikan pengutan kepada setiap respon yang
muncul setelah 1 menit. Waktu berubah adalah apabila
penguatan diberikan pada akhir waktu yang ditetapkan, tetapi
waktu yang ditetapkan itu berbeda berdasarkan respon yang
muncul.
d. Penguatan Positif
Penguatan posistif dilakukan dengan memberikan penguatan
sesegera mungkin setelah suatu tingkah laku muncul. Misalnya
seorang siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru maka pada
sait itu juga guru segera memberikan pujian.
e. Penguatan Intermiten
Penguatan intermiten dilakukan dengan memberikan
penguatan untuk memelihara perubahan tingkah laku atau respon
positif yang telah dicapai seseorang. Dengan penguatan seperti ini
dapat menumbuhkan kepercayaan diri individu . Misalnya :
seorang siswa yang tadinya malu untuk membaca puisi di depan
kelas, kemudian secara bertahap dia sudah tidak malu lagi dan
mampu membaca puisi di depan kelas. Maka guru memberikan
pujian di depan teman-temannya agar keberanian membaca puisi
di depan kelas tersebut dapat terpelihara.
186
f. Penghapusan
Penghapusan dilakukan dengan cara tidak melakukan
penguatan sama sekali atau tidak mengirakan respon yang akan
muncul pada seseorang. Misalnya siswa yang berbicara lucu
dengan maksud memancing teman-temannya bergurau agar
suasana kelas menjadi gaduh, tidak diberikan sapaan oleh guru
bahkan guru tidak menghiraukannya. Denga demikian, siswa yang
bersangkutan akan merasa bahwa apa yang dilakukannya tidak
berkenan di hati gurunya sehingga dia tidak akan melakukannya
lagi.
g. Percontohan (modeling)
Percontohan adalah prilaku atau respon individu yang
dilakukan dengan mencontoh tingkah laku orang lain. Contohnya
: seorang siswa berusaha berbicara dengan suara keras, tidak
terges-gesa, sistematis, dan mudah dipahami karena dia meniru
guru IPA yang selalu menunjukkan prilaku seperti itu pada saat
mengajar. Oleh karena itu seorang guru harus mampu
menunjukkan tutur kata, sikap, kemampuan, kecerdasan dan
tingkah laku yang dapat dicontoh oleh siswa.
h. Token Ekonomi
Adalah memberikan gambaran terhadap sesuatu yang
memiliki nilai ekonomi ketika seseorang telah mampu
menunjukkan respon atau tingkah laku yang positif sesuai dengan
yang diharapkan. Misalnya guru member hadiah buku novel
yang bagus kepada seorang siswa
187
2. Teori Gagne
Robert Gagne lahir tahun 1916 di North Andover, Beliau
mendapatkan gelar A.B. pada Yale tahun 1937 dan pada tahun
1940 mendapat gelar Ph.D. Ada beberapa hal yang melandasi
pandangan Gagne tentang belajar. menurutnya belajar bukan
merupakan proses tunggal melainkan proses luas yang dibentuk
oleh pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku, dimana
tingkah laku itu merupakan proses komulatif dari belajar. Artinya
banyak keterampilan yang dipelajari memberikan sumbangan
bagi belajar keterampilan yang lebih rumit.
Menurut Gagne belajar memberi kontribusi terhadap
adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang
logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah
hasil dari efek belajar yang kumulatif (Gagne, 1968). Lebih lanjut
ia menjelaskan bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar
menurut Gagne tidak dapat didefinisikan dengan mudah, karena
belajar bersifat kompleks. Hasil belajar merupakan kapabilitas.
Setelah belajar, orang memiliki keterampilan, pengetahuan,
sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut berasal dari (1)
stimulasi yang berasal dari lingkungan; dan (2) proses kognitif
yang dilakukan siswa. Dengan demikian, belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi
lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas
baru. Juga dikemukakan bahwa belajar merupakan faktor yang
luas yang dibentuk oleh pertumbuhan, perkembangan tingkah
laku merupakan hasil dari aspek kumulatif belajar. Berdasarkan
188
pandangan ini Gagne mendefinisikan pengertian belajar
secara formal bahwa belajar adalah perubahan dalam disposisi
atau kapabilitas manusia yang berlangsung selama satu masa
waktu dan tidak semata-mata disebabkan oleh proses
pertumbuhan. Perubahan itu berbentuk perubahan tingkah laku.
Hal itu dapat diketahui dengan jalan membandingkan tingkah
laku sebelum belajar dan tingkah laku yang diperoleh setelah
belajar. Perubahan tingkah laku dapat berbentuk perubahan
kapabilitas jenis kerja atau perubahan sikap, minat atau nilai.
Perubahan itu harus dapat bertahan selama periode waktu dan
dapat dibedakan dengan perubahan karena pertumbuhan,
missalnya perubahan tinggi badan atau perkembangan otot dan
lain-lain.
Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase
utama, yaitu:
· Fase pengenalan (apprehending phase). Pada fase ini
peserta didik memperhatikan stimulus tertentu kemudian
menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk
kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara. Ini berarti
bahwa belajar adalah suatu proses yang unik pada tiap siswa, dan
sebagai akibatnya setiap siswa bertanggung jawab terhadap
belajarnya karena cara yang unik yang dia terima pada situasi
belajar.
· Fase perolehan (acqusition phase). Pada fase ini peserta
didik memperoleh pengetahuan baru dengan menghubungkan
informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumya. Dengan
189
kata lain pada fase ini siswa membentuk asosiasi-asosiasi antara
informasi baru dan informasi lama.
· Fase penyimpanan (storage phase). Fase storage/retensi
adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan
dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui
pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat
dipindahkan ke memori jangka panjang.
· Fase pemanggilan (retrieval phase). Fase Retrieval/Recall,
adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi
yang ada dalam memori. Kadang-kadang dapat saja informasi itu
hilang dalam memori atau kehilangan hubungan dengan memori
jangka panjang. Untuk lebih daya ingat maka perlu informasi yang
baru dan yang lama disusun secara terorganisasi, diatur dengan
baik atas pengelompokan-pengelompokan menjadi katagori,
konsep sehingga lebih mudah dipanggil.
Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu :
· Fase motivasi
sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada
siswa untuk belajar.
· Fase generalisasi
adalah fase transer informasi pada situasi-situasi baru, agar lebih
meningkatkan daya ingat, siswa dapat diminta mengaplikasikan
sesuatu dengan informasi baru tersebut.
· Fase penampilan
adalah fase dimana siswa harus memperlihatkan sesuatu
penampilan yang nampak setelah mempelajari sesuatu.
190
· Fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari
apa yang telah ditampilkan (reinforcement).
191
sesungguhnya lebih kompleks dibandingkan dengan komputer.
(M.Asrori, 13:2008)
Roobert Siegler (1998) mendeskripsikan tiga karateristik
utama dari pendekatan pemrosesan informasi , yaitu : Proses
pikiran, mekanisme pengubahan dan modifikasi diri. (Santrock,
310 :2010).
Pemikiran menurut pendapat Siegler (2002), berfikir adalah
pemerosesan informasi. Ketika anak merasakan, malakukan,
mempresentasikan dan menyimpan informasi dari dunia
sekelilingnya, mereka sedang melakukan proses berfikir. Pikiran
adalah sesuatu yang sangat fleksibel, yang menyebabkan individu
bias beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan dalam
lingkungan, tugas dan tujuan. (Santrock, 311 : 2010).
Mekanisme pengubahan menurut Siegler (2002) dalam
pemerosesan informasi focus utamnya adalah pada peran
mekanisme pengubah dalam perkembangan. Ada empat
mekanisme yang bekerjasama menciptakan perubahan dalam
keterampilan kognitif anak, yaitu : Ecoding (penyandian),
Otomatisasi, konstruksi strategis dan generalisasi.
Ecoding adalah proses memasukkan informasi kedalam memori.
Aspek utama dari pemecahan problem adalah menyandikan
informasi dan relevan dan mengabaikan informasi yang tidak
relevan.
Otomatisitas adalah kemampuan untuk memproses informasi
dengan sedikit atau tanpa usaha. Seiring dengan bertambahnya
usia dan pengalaman, pemerosesan informasi menjadi makin
192
otomatis, dan anak bisa mendeteksi hubungan – hubungan baru
antara ide dan kejadian. (Kail, 2002 dalam Santrock, 311 : 2010).
Konstruksi Strategi yaitu penemuan prosedur baru untuk
memproses informasi. Anak perlu menyandikan informasi kunci
untuk suatu problem dan mengoordinasikan informasi tersebut
dengan pengetahun sebelumnya yang relevan untuk memecahkan
masalah.
Agar dapat manfaat penuh dari strategi baru diperlukan
generalisasi. Anak perlu melakukan generalisasi, atau
mengaplikasikan strategi pada problem lain.
Modifikasi diri. Anak memainkan peran aktif dalam
perkembangan mereka. Mereka menggunakan pengetahuan dan
strategi yang telah mereka pelajari untuk menyesuaikan respon
pada situasi pembelajaran yang baru. Anak membangun respon
baru dan lebih canggih berdasarkan pengetahuan dan strategi
sebelumnya.
2. Metakognisi
Metakognisi adalah suatu kemampuan individu berdiri di luar
kepalanya dan berusaha merenungkan cara dia berfikir atau
merenungkan proses kognitif yang dilakukan. (M.Asrori,
20:2008). Pengetahuan metakognisi melibatkan usaha monitoring
dan refleksi pada pikiran seseorang pada saat sekarang. Aktivitas
metakognisi terjadi pada saat murid secara sadar menyesuaikan
dan mengelola strategi pemikiran mereka pada saat memecahkan
masalah dan memikirkan sesuatu tujuan. (Santrock, 340:2010).
193
Orang yang pertama memperkenalkan istilah metakognisi adalah
John Flavell. Ia membagi metakognisi keempat variable yang
penting, yaitu :
a. Variabel Individu
Variabel individu mengandung makna bahwa manusia itu
adalah organism kognitif atau pemikir. Segala tindak – tanduk
kita adalah akibat dari cara kita berfikir. Variabel individu dibagi
menjadi tiga, yaitu :
· Variabel Intra Individu
Variabel intra individu adalah apa saja yang terjadi di dalam diri
seseorang. Misalnya : seseorang yang mengetahui dirinya lebih
pandai dalam mata pelajaran matematika dibandingkan dengan
mata pelajaran sejarah.
· Variabel antra individu
Variabel antra individu adalah kemampuan individu
membandingkan dan membedakan kemampuan kognitif dirinya
dengan orang lain. Misalnya : seorang siswa mengetahui bahwa
dirinya pandai pada mata pelajaran IPA dibandingkan dengan
teman yang duduk dengan dia di kelasnya.
b. Variabel Universal
Variabel universal adalah pengetahun yang diperoleh dari
unsur-unsur yang ada didalam sistem budaya sendiri. Misalnya :
mengetahui bahwa sebagai manusia kita lupa. Sebenarnya kita
194
paham terhadap apa yang kita lupakan, tetapi lama kelamaan kita
sadar bahwa kita tidak paham
c. Variabel Tugas
Variabel tugas adalah kesanggupan individu untuk
mengetahui kesan-kesan, pentingnya dan hambatan sesuatu tugas
kognitif. Contoh : seandainya informasi yang disampaikan oleh
guru adalah sesuatu yang sulit dan siswa tahu bahwa guru tersebut
tidak akan mengulangi, maka para siswa tentu akan memberikan
perhatian yang lebih serius dan mendengarkan serta memproses
informasi itu dengan lebih teliti.
d. Variabel Strategi
Variabel strategi adalah pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu atau mengatasi kesulitan yang timbul.
3. Sibernetik
Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan
informasi. (Hamzah Uno, 17 : 2006). Dalam teori sibernetik yang
lebih penting adalah sistem informasi yang diproses, karena
informasi ini yang akan menentukan proses.
Kelebihan Teori Sibernetik
· Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
· Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.
· Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.
· Adanya keterarahan seluruh kegiatan kepada tujuan yang
ingin dicapai.
· Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang
sesungguhnya.
195
· Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama
masing-masing individu
· Balikan informativ memberikan rambu-rambu yang jelas
tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan
dengan unjuk kerja yang diharapkan.
Kelemahan teori sibernetik adalah teori ini dikritik karena lebih
menekankan pada sistem informasi yang dipelajari, dan kurang
memperhatikan bagaimana proses belajar.
196
F. KESIMPULAN
Dari berbagai hasil tes dan analisis yang saya lakukan dapat
disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan yang saya miliki harus
dimanage sebaik mungkin agar memicu timbulnya peluang karir
maupun peluang dalam membangun relasi dengan orang lain. Kita
masih jauh dari kata sempurna, setidaknya kita sudah berusaha dengan
sekuat tenaga dalam menjalankan hidup ini. Saran dan kritik orang
lain akan menjadi bahan kita untuk mengevaulasi diri. Sehingga terus
berusaha dan pantang menyerah
Saya harus menyadari bahwa hidup ini adalah anugerah besar
dari Allah kepada saya. Sehingga saya mempunyai tanggung jawab
besar untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Dengan sabar dan ikhlas saya harus menjalankan kehidupan ini,
walaupun saya telah merancang kehidupan saya, saya berharap
rancangan kehidupan saya supaya dapat terkabulkan. Namum rencana
Allah subhannahu wata’ala yang paling baik untuk saya. Dengan itu
saya akan berusaha mengejar apa yang saya harapkan dengan
membuat kelemahan saya menjadi kelebihan, dan juga selalu
bertawakal dengan rencana Allah subhannahu wata’ala.
197
G. JOURNALPERSONAL TRANSFORMATION
BAGIAN 1 MY TRANSFORMATION
WE CAN MAKE A CHOICE
Kebanyakan orang bisa menengok kebelakang dan mengingat saat dan tempat ketika
kehidupan mereka berubah drastis. Entah Karena kebetulan atau disengaja, itulah
saat-saat dimana kamu ‘terpaksa’ mengevaluasi ulang diri kamu dan kondisi-kondisi
hidup kamu, dan membuat pilihan-pilihan tertentu yang akan mempengaruhi sisa
hidup kamu.
FREDERIC F. FLACH
198
Kerugian yang saya dapat dengan tetap mempertahankan kebiasaan
jelek tersebut adalah :
Membuat saya mengerakan pekerjaan tersebut pada saat
pekerjaan tersebut sudah deadline
Rasanya, sudah saatnya bagi saya untuk menghilangkan kebiasaan jelek itu…
199
TITIK BALIK
Dari rentang waktu masa kecil saya hingga hari ini, pengalaman
yang paling berharga, yang mengubah pandangan hidup saya
dan cara saya berperilaku sesudahnya adalah
Pengalaman ketika melihat usaha orang tua dan keluarga
saya ketika mendukung hal positif yang saya lakukan, itu
membuat saya merubah pandangan hidup saya supaya
menjadi pribadi yang selalu berusaha agar mereka bangga
terhadap saya.
200
BAGIAN 2 ATTITUDE FIRST
MASALAH,, BIARLAH BERLALU
Di bawah ini, terdapat beberapa kalimat yang dapat membantu kamu
untuk mengidentifikasi area masalah yang ada dalam kehidupan
kamu, yang mungkin belum terselesaikan dengan tuntas.
Masalah terbesar saya adalah :
Sering berpikiran tentang apa yang akan saya lakukan
setelahnya jika rencana saya berubah
Seandainya saya :
Seandainya saya bisa mewujudkan apa yang saya pikirkan
untuk masa depan saya, maka saya akan sangat bahagia
201
Saya ingin, mulai saat ini saya :
Mulai saat ini saya dapat berusaha lebih keras lagi supaya
dapat mewujudkan apa yang saya inginkan di masadepan
Skills/competencies :
- Kompetensi saya dibidang teknik elektro perlu saya tingkatkan
lagi
Knowledge :
- Ilmu tentang apa yang saya lakukan di kuliah ini harus saya
tingkatkan lagi supaya dapat berguna dimasadepan
Attitude :
- Sifat baik saya akan saya pertahankan dan sifat buruk saya
pelan-pelan akan saya hilangkan supaya hidup saya lebih
berguna
-
Manjadda wa jadda!
202
RIGHT AND RESPONSIBILITY
Sebagai mahasiswa, kamu sudah cukup dewasa untuk memutuskan
hidupmu sendiri. Dan sebagai orang dewasa, kamu juga akan
menemukan tanggung jawab baru yang akan membantu kamu untuk
‘mengokohkan’ peran kamu sebagai orang dewasa
Sebagai anak yang sudah beranjak dewasa, hak yang saya inginkan
dari orangtua saya adalah :
Saya ingin hak saya sebagai anak untuk diperhatikan dan
disayang terus dipertahankan dari orangtua saya supaya saya
dapat lebih semangat
203
BAGIAN 3 OPEN MIND
REFLEKSI DIRI
Sasaran penting itu adalah :
Mendapat nilai yang memuaskan di setiap mata kuliah
204
Hal penting yang harus saya lakukan untuk mencapainya :
Terus berusaha dan tidak mudah menyerah ketika mendapat
tantangan
BAGIAN 4 BE ACCOUNTABLE
HEBAT SEPERTI MEREKA
Mereka adalah :
Orang tua saya
Keluarga saya
NABI MUHAMMAD Shalallahu alaihi wassalam
BJ. Habibie
NILAI-NILAI KELUARGA
Pikirkan 3 nilai yang paling penting dalam kehidupan pribadi dan
keluarga kamu.
Nilai-nilai itu adalah :
205
Kejujuran
Kebaikan Sosial
Kerja keras dan tidak mudah menyerah
206
DAFTAR PUSTAKA
207
om/2008/10/26/mengendalikan-diri. Pada tanggal 22 Maret
2018.
Admin. 2015. Resiliensi. Diakses dari
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-resiliensi-
definisi-faktor.html. Pada tanggal 22 maret 2018.
Admin. 2017. Procrastination. Diakses dari
http://www.queendom.com/queendom_tests/transfer. Pada
tanggal 23 Maret 2018.
Admin. 2016. Brain. Diakses dari http://s.hswstatic.com/gif/brain-
evolution-orig-crop-1.jpg. Pada tanggal 29 Maret 2018.
Admin. 2016. Pohon. Diakses dari
https://ayunp.files.wordpress.com/2013/01/lone_tree_1600.jpg.
Pada tanggal 29 Maret 2018.
Admin. 2013. Teori pembelajaran. Diakses dari
http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/teori-teori-belajar-
dan-pembelajaran.html
Pada tanggal 28 Agustus 2018.
208