Dasar Teori
Respirasi merupakan proses bahan organic yang terjadi di dalam sel. Berlangsung secara
aerobic maupun anaerobic. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan
karbondioksida serta energy. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau
kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondioksida, alcohol, asetildehida atau asam
asetat dan sedikit energy. (Keeton, 1967).
Pada dasarnya respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi senyawa
anorganik dengan menghasilkan energi. Energi ini digunakan untuk aktifitas hidup lainnya.
Persamaan reaksi dari proses respirasi adalah
Dari persamaan tersebut diperoleh bahwa substrat yang diuraikan adalah senyawa
karbohidrat yang merupakan hasil dari proses fotosintesis. Substrat yang diuraikan dalam proses
respirasi tidak hanya karbohidrat saja, melainkan dapat berupa protein, lemak, atau asam
organik. Hal inni dapat dilihat dari nilai koefisien respirasinya. Adapun koefisien respirasi sel
tumbuhan adalah perbandingan antara jumlah karbondioksida yang dilepaskan pada waktu
proses respirasi dengan jumlah oksigen yang diperlukan pada proses respirasi. (Tim Dosen
Fisiologi Tumbuhan, 2012).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses
yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang
memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang
berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Tumbuhan juga menyerap O2 untuk pernafasannya, umumnya diserap melalui daun
(stomata). Pada keadaan aerob, tumbuhan melakukan respirasi aerob. Bila dalam keadaan
anaerob atau kurang oksigen, jaringan melakukan respirasi secara anaerob. Misal pada akar yang
http://slide pdf.c om/re a de r/full/da sa r-te or i-re spira si-ga nong 1/4
tergenang air. Pada respirasi aerob, terjadi pembakaran (oksidasi) zat gula (glukosa) secara
sempurna, sehingga menghasilkan energi jauh lebih besar (36 ATP) daripada respirasi anaerob (2
ATP saja). Demikian pula respirasi yang terjadi pada jazad renik (mikroorganisma). Sebagian
mikroorgaanisma melakukan respirasi aerobik (dengan zat asam), anerobik (tanpa zat asam) atau
cara keduanya (aerobik fakultatif). (Suyitno, 2006)
Respirometer ganong adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan angka
respirasi (RQ = Respiratory Quotient) secara kuantitatif dalam suatu peristiwa respirasi.
Tergantung pada substrat yang digunakan, nilai RQ dapat sama dengan 1, lebih dari 1 atau
kurang dari 1. Nilai RQ adalah nilai perbandingan CO2 yang dihasilkan dalam penapasan dengan
O2 yang digunakan dalam pernapasan tersebut. (Anonim, tanpa tahun).
http://slide pdf.c om/re a de r/full/da sa r-te or i-re spira si-ga nong 2/4
Daftar Pustaka
Keeton, W.T. 1967. Biological Science. Norton and company. INC. New York
Tim Dosen Fisiologi Tumbuhan. (2012). Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Bandung :
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Suyitno. 2006. Bahan Ajar Respirasi Pada Tumbuhan. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UNY.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/da sa r-te or i-re spira si-ga nong 3/4
RESPIRASI GANONG
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
oleh:
Kelompok 2
Biologi C 2010
2012
http://slide pdf.c om/re a de r/full/da sa r-te or i-re spira si-ga nong 4/4