1) Morfologi
Cacing jantan memiliki panjang kurang lebih 4 cm, sedangkan cacing
betina kurang lebih 5 cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk
dengan panjang kurang lebih 3/5 dari panjang seluruh tubuhnya,
sedangkan bagian posterior lebih gemuk.
2) Siklus hidup
Cacing dewasa ini hidup di dalam kolon asendens dan sekum dengan
bagian anteriornya yang seperti cambuk masuk ke dalam mukosa usus
Seekor cacing betina diperkirakan bisa menghasilkan telur kurang
lebih 3.000-10.000 butir setiap harinya. Ukuran telur 50 µm,
berbentuk seperti tempayan, kulit berwarna oranye, dan isi berwarna
kuning. Telur yang telah dibuahi keluar bersama feses. Telur
tersebut matang dalam waktu 3 -6 minggu pada tanah yang lembab
dan tempat yang teduh. Telur yang matang berisi larva dan merupakan
bentuk infektif. Infeksi langsung apabila host baru secara tidak
sengaja menelan telur matang. Larva kemudian keluar melalui
dinding telur dan masuk ke dalam usus halus. Setelah dewasa cacing
turun ke usus bagian distal dan masuk ke daerah kolon. Masa
pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing dewasa
betina bertelur kurang lebih 30-90 hari.
3) Gejala Klinik
Klien umumnya anak-anak dengan infeksi Trichuris yang berat dan
menahun menunjukkan gejala feses bercampur darah dan lendir
(sindrom disentri), berat badan turun, dan terkadang juga disertai
dengan prolapsus rektum. Diagnosis dibuat dengan menemukan telur
cacing di dalam feses klien.
4) Pencegahan
Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC, mencuci tangan
sebelum makan, mencuci dengan baik buah dan sayur yang dimakan
mentah adalah penting apalagi di negara yang memakai tinja sebagai
pupuk.
d. Strongylodies stercoralis (Cacing Benang)