Keluarga Tn Y (32 thn) bersama istrinya Ny A (28 thn) memiliki dua orang
anak yaitu An S (5 thn) dan An R (14 bulan). Menurut keluarga An R
memiliki masalah alergi pada makanan seperti telur, dan daging ayam.
Alergi tersebut ditandai dengan kemerahan dan munculnya “bentol-bentol”
pada kulit anak R. Selama ini ketika muncul alergi, keluarga selalu
mengatasi dengan memberikan salep dan bedak yang dibeli di apotek
tanpa harus ke dokter. Keluarga juga menyampaikan bahwa anak R tidak
diberikan ASI Eksklusif dan mulai minum susu formula mulai usia 2 bulan
karena Ny A mulai kembali bekerja. Selama ini tidak ada pantangan
makanan untuk An R karena Tn Y percaya bahwa untuk memenuhi gizi
anak maka tidak harus ada pantangan dan menyampikan bahwa alergi
pada anaknya akan sembuh sendiri nanti kalau semakin dipaparkan
dengan telur dan daging. Pada saat perawat mengunjungi keluarga,
terlihat kulit bagian paha dalam dan lengan atas dekat ketiak kemerahan
dan terlihat putih karena dilumi bedak bayi.
1. Data Demografi
a. Nama ayah : Tn Y
Umur : 32thn
b. Nama Ibu : Ny A
Umur : 28 thn
c. Anak pertama : An S
Umur : 5 thn
d. Anak Kedua : An R
Umur 14 bulan
2. Riwayat Kesehatan
Menurut keluarga An R memiliki masalah alergi pada makanan
seperti telur, dan daging ayam. Alergi tersebut ditandai dengan
kemerahan dan munculnya “bentol-bentol” pada kulita anak R.
Selama ini ketika muncul alergi, keluarga selalu mengatasi dengan
memberikan salep dan bedak yang dibeli di apotek tanpa harus ke
dokter.
3. Pengkajian Fisik
Tidak terkaji
4. Sosial Budaya
Tidak terkaji
5. Kesiapan Belajar
Tidak terkaji
6. Motivasi
Tidak terkaji
7. Faktor Pemungkin
Tidak terkaji
8. Faktor Penguat
Tidak Terkaji
Analisis Kebutuhan (Notoatmodjo, 2003)
N Tahapan Keterangan
o
1. Langkah-langkah Kurang pengetahuan /
mengenal perilaku: Ketidakefektifan manajemen
a. Mengenal
kesehatan
masalah
b. Mengenal a. Keluarga selalu mengatasi
penyebab dengan memberikan salep dan
masalah bedak yang dibeli di apotek
tanpa harus ke dokter
b. Keluarga juga menyampaikan
bahwa anak R tidak diberikan
ASI Eksklusif dan mulai minum
susu formula mulai usia 2
bulan karena Ny A mulai
kembali bekerja.
c. Tn Y percaya bahwa untuk
memenuhi gizi anak maka
tidak harus ada pantangan dan
menyampikan bahwa alergi
pada anaknya akan sembuh
sendiri nanti kalau semakin
dipaparkan dengan telur dan
daging
c. Mengenal sifat a. Berat
b. Keluarga
masalah
c. Kapan saja karena kurangnya
pengetahuan
d. Tinggi
d. Mengenal a. Alergi – beli obat di apotek
perkembangan tanpa harus ke dokter – tidak
masalah ada pantangan makanan –
alergen terus dikonsumsi
untuk mengurangi alergi –
kurang pengetahuan
b. Bekerja – Tidak ASI eksklusif
mulai 2 bulan – nkurang
pengetahuan pentingnya ASI
eksklusif
e. Mengenal Tidak terkaji
kebiasaan
f. Mengenal Tidak terkaji
sebab
kebiasaan
g. Perilaku yang a. Mengerti penggunaan obat
diharapkan yang tepat
b. Mengerti pentingnya ASI
c. Mengerti pentingnya periksa
ke dokter
d. Memahami penyakit alergi
h. Menenal a. Pekerjaan
b. Presepsi
hambatan
i. Mengenal hal- Keluarga
hal yang
mendorong
j. Mengenal hasil- Tidak terkaji
hasil
sampingan
2. Perencanaan
Penyuluhan
a. Mengenal a. Masalah : Kurang
masalah, pengetahuan / Ketidakefektifan
sasaran dan manajemen kesehatan
b. Sasaran : Individu
ruang lingkup
c. Ruang Lingkup : An R dan
keluarga
b. Menentukan Tinggi
prioritas
c. Menentukan Ada perubahan perilaku dalam hal :
a. Pengetahuan /
tujuan
Ketidakefektifan manajemen
kesehatan meningkat
b. Pemberian ASI eksklusif
c. Memeriksakan ke ahli
kesehatan
d. Menentukan An R dan keluarga
sasaran
penyuluhan
e. Isi penyuluhan a. Manajeman pengobatan
b. Manajemen peningkatan
kesehatan
c. Pengetahuan tentang alergi
f. Metode Diskusi
penyuluhan
yang dilakukan
g. Memilih media Leaflet
atau alat
peraga
h. Rencana a. Pemahaman
b. Ketepatan penggunaan obat
penilaian
c. Kesiapan meningkatkan
manajmen kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil kunjungan rumah pada klien An R (14 bulan) menurut
keluarga An R memiliki masalah alergi pada makanan seperti telur, dan
daging ayam. Alergi tersebut ditandai dengan kemerahan dan munculnya
“bentol-bentol” pada kulit anak R. Selama ini ketika muncul alergi,
keluarga selalu mengatasi dengan memberikan salep dan bedak yang
dibeli di apotek tanpa harus ke dokter. Keluarga juga menyampaikan
bahwa anak R tidak diberikan ASI Eksklusif dan mulai minum susu
formula mulai usia 2 bulan karena Ny A mulai kembali bekerja. Selama ini
tidak ada pantangan makanan untuk An R karena Tn Y percaya bahwa
untuk memenuhi gizi anak maka tidak harus ada pantangan dan
menyampikan bahwa alergi pada anaknya akan sembuh sendiri nanti
kalau semakin dipaparkan dengan telur dan daging. Pada saat perawat
mengunjungi keluarga, terlihat kulit bagian paha dalam dan lengan atas
dekat ketiak kemerahan dan terlihat putih karena dilumi bedak bayi.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan Pendidikan kesehatan diharapkan An. R
dan keluarga mampu mengetahui dan memahami lebih luas
mengenai Penyakit Alergi dan Manajemen Pengobatannya
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah melakukan kegiatan pendidikan kesehatan diharapkan Ny. R
dan keluarga mengetahui dan mampu menjelaskan
a. Menyebutkan definisi Alergi makanan
b. Menjelaskan makanan apa saja yang memicu alergi
c. Menjelaskan alergi akibat tidak ASI Eksklusif
d. Memahami dan dapat menjelaskan tanda gejala alergi
e. Memahami dan dapat menjelaskan penatalaksanaan alergi
D. KEGIATAN :
Kegiatan Peserta
No Tahap Kegiatan Pengajar Waktu Media
Didik
1 Pembukaan 1. Mengucapk 1. M 5 menit -
an Salam Pembuka enjawab salam
2. Memperken 2. M
alkan diri emperhatikan
3. Menyampai dan
kan maksud dan menjawab
tujuan pertanyaan
dilaksanakannya
penyuluhan.
4. Menyampai
kan Kontrak Waktu
5. Menggali
pengetahuan klien
F. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
G. INSTRUMENT EVALUASI
Check list perlengkapan dan lembar pertanyaan
H. DAFTAR PUSTAKA
American College of Allergy Asthma and immunology (ACAAI). 2014.
Food allergy. Online (https://acaai.org/allergies/types/food-allergy ).
Diakses secara online pada tanggal 25 nov 2018
www.parenting.co.id/balita/6+makanan+pemicu+alergi+anak (Diakses
pada Minggu, 25 November 2018 pukul 18.52)
MATERI
b. Telur ayam
c. Ikan
d. Kacang-kacangan
f. Gandum
5. PENATALAKSANAAN
Terapi topikal diberikan sesuai petunjuk umum.
a. Kompres
Cara kompres:
1) Rendam kain putih halus ke air
2) Letakkan di lesi, 10-20 menit
3) Ganti dengan kain dan air yang bersih
b. Antihistamin
c. Obat- obat topikal
Karena kulit mudah diakses, maka mudah pula diobati. Obat
topikal dapat sering digunaka. Beberapa obat dengan konsentrasi
yang tinggi dapat dioleskan langsung pada kulit yang sakit dengan
sedikit absorbsi sistemik sehingga efek samping sistemiknya juga
sedikit.
Adapun obat topikalnya antara lain:
1) Bedak
Bedak biasanya memiliki bahan dasar talk,zinkoksida,bentonit
atau pati jagung dan ditaburkan pada kulit dengan alat
pengocok atau spons katun.Meski kerja medisnya singkat,
bedak merupakan preparat higroskopis yang menyerap serta
menahan kelembaban kulit dan seprei.
2) Salep
Salep bersifat menahan kehilangan air dan melumasi serta
melindungi kulit, bentuk preparat topikal ini lebih disukai untuk
kelainan kulit yang kronis atau terlokalisasi.
c. Pantangan: Ikan air lau & tawar, udang, kepiting, kerang, dsb.
Termasuk bahan makanan yang mengandung ikan/udang: petis,
terasi, kerupuk
Mansjoer, Arif, dkk. 2005. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: FKUI
Rengganis I,Yunihastuti E. Allergi Makanan.Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam,Internal Publishing,Juli 2014;VI:507-512.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63478/061%
20.pdf?sequence=1 . Diakses pada tanggal 25 November 2018
www.parenting.co.id/balita/6+makanan+pemicu+alergi+anak (Diakses
pada Minggu, 25 November 2018 pukul 18.52)