Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN MASALAH

HARGA DIRI RENDAH PADA Tn.R


DI YAYASAN GRIYA CINTA KASIH
JOMBANG

Disusun oleh :
Ika Witi Anjarsari (201604055)

DIII KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2018 – 2019
1) Rencana Tindakan Keperawatan
Klien dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Tgl Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasiona
l
Keperawat Tujuan Kriteria evaluasi
an

Kerusakan Tujuan
interaksi Umum:
social:
menarik Klien dapat
diri melakukan
berhubung hubungan
an dengan social secara
harga diri bertahap.
rendah

Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi 1. Bina Hubung


I: Klien dapat : Hubungan saling an
membina percaya saling
hubungan saling  KLienn dapat  Sapa klien dengan percaya
mengungkapkan ramah, baik verbal
percaya akan
perasaannya. maupun nonverbal.
 Ekspresi wajah  Perkenalkan diri menimb
bersahabat dengan sopan ulkan
 Ada kntak mata  Tanya nama keperca
 Menunjukkan lengkap klien dan yaan
rasa senang. nama panggilan klien
 Mau berjabat yang disukai klien pada
tangan  Jelaskan tujuan perawat
 Mau menjawab pertemuan, jujur
sehingg
salam dan menepati janji
 Tunjukkan sikap aakan
 Klien mau
duduk empati dan memud
berdampingan menerima klien apa ahkan
 Kliem mau adanya dalam
mengutarakan  Beri perhatian pada pelaksa
masalah yang klien naan
dihadapi 2. Beri tindaka
kesempatan untuk
mengungkapkan n
perasaan tentang selanjut
penyakit yang nya
dideritanya
3. Sediakan
waktu untuk
mendengarkan klien
4. Katakana pada
klien bahwaia
adalah seorang yang
berharga dan
bertanggung jawab
serta mampu
menolong dirinya
sendiri

Tujuan Khusus kriteria evaluasi: 1. Diskusikan Pujian


2: kemampuan dan akan
 Klien mampu aspek positif yang mening
Klien dapat mempertahank dimiliki klien dan
katkan
mengidentifika an aspek yang beri
positif pujian/reinforcemen harga
si kemampuan diri
t atas kemampuan
dan aspek klien
mengungkapkan
positif yang perasaan
dimiliki 2. Saat bertemu
klien, hindarkan
member penilain
negatif. Utamakan
member pujian yang
realistis.

Tujuan khusus kriteria evaluasi : 1. Diskusikan Peningk


3: kemampuan yang atan
 Kebutuhan masih dapat kemem
Klien dapat klien terpenuhi digunakan selama
puan
menilai  Klien dapat sakit
melakukan 2. Diskusikan mendor
kemampuan ong
aktivitas juaga kemampuan
yang didapat klien
terarah yang dapat
digunakan dilanjutkan untuk
penggunaan di mandiri
rumah sakit dan di
rumah nanti

Tujuan Khusus kriteria evaluasi : 1. Rencanakan Pelaksa


4: bersama klien naan
 Klien mampu aktivitas yang dapat kegiata
Klien dapat beraktivitas dilakukan setiap
n secara
menetapkan sesuai hari sesuia
kemampuan kemampuan: mandiri
dan modal
 Klien kegiatan mandiri,
merencanakan awal
mengikuti kegiatan dengan
kegiatan sesuai terapi aktivitas bantuan minimal, untuk
dengan kelompok kegiatan dengan mening
kemampuan bantuan total. katkan
yang dimiliki 2. Tingkatkan harga
kegiatan sesuai
diri
dengan toleransi
kondisi klien
3. Beri contoh
car pelaksanaan
kegiatan yang boleh
klien lakukan
(serong klien takut
melaksanakanya)

Tujuan khusus kriteria evaluasi: 1. Beri Dengan


5: kesempatan klien aktivita
 Klien mampu untuk mencoba s klien
Klien dapat beraktivitas kegiatan yang
akan
melakukan sesuai direncanakan
kemampuan 2. Beri pujian menget
kegiatan sesuai ahui
atas keberhasilan
kondisi sakit kemam
klien
dan 3. Diskusikan puanny
kemampuanny kemungkinan a
a pelaksanaan
dirumah

Tujuan khusus kriteria evaluasi: 1. Beri Perhatia


6: pendidikan n
 Klien mampu kesehatan pada keluarg
Klien dapat melakukan apa keluarga tentang
a dan
memanfaatkan yang diajarkan cara merawat klien
 Klien mau harga diri rendah pengerti
system an
memberikan 2. Bantu
pendukung keluarg
dukungan keluarga memberi
yang ada dukungan selama a akan
klien di rawat dapat
3. Bantu memba
keluarga
ntu
menyiapkan
lingkungan di mrning
rumah katkan
harga
diri
klien
a. Pengaturan SP

Diagnosa keperawatan Pasien Keluarga

Harga Diri Rendah SP1 SP1

a. Mengidentifikasi a. Mengidentifikasi masalah


mampuan positif yang di yang dirasakan dalam merawat
miliki. pasien.

b. Menialai kemampuan b. Menjelaskan proses


yang dapat dilakukan terjadinya HDR
saat ini.
c. Menjelaskan tengtang
c. Memilih kemampuan merawat pasien.
yang akan di pilih.
d. Bermain peran dalam
d. Melitih kemampuan merwat pasien HDR.
pertama yang telah
dipilih. e. Menyusun RTL
keluarga/jadwal keluarga
e. Masukkan dalam untuk merawat paien.
jadwl kegiatan pasien.

SP2 SP2

a.Evaluasi kegiatan yang a. Evaluasi kemampuan SP1


lalu (SP1).
b. Ltih keluarga langsung ke
b. memilih kemampuan pasien.
kedua yang dapat
dilakukan. c. Menyusun RTL
keluarga/jadwal keluarga
c. Melatih kemampuan untuk merawat pasien.
yang dipilih.

SP3 SP3

a. Evaluasi kegiatan a. Evaluasi kemampuan


yang lalu (SP1 dan SP2) keluarga.

b. Memilih kemampuan b. Evaluasi kemampuan


ketiga yang dapat pasien.
dilakukan.
c. Melatih kemampuan c. RTL keluarga :
yang dipilih.
~ Follow up
d. Masukkan dalam
jadwal kegitan pasien. ~Rujukan
SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)

HARGA DIRI RENDAH

Masalah : Harga Diri Rendah

Pertemuan :1

Perawat : Ika Witi

Pasien : Tn.R

Masalah keperawataan : harga diri rendah

Pertemuan ke 1

Hari / tanggal : Selasa, 17 Juli 2018

Proses Keperawatan

1) Pra interaksi
1. Kondisi pasien
 Klien sedang duduk diatas tempat tidur sambil menunduk.Tidak mau melihat dan
bercakap – cakap dengan klien lain yang sedang duduk disamping tempat tidurnya.
 Klien masuk ke griya cinta kasih di antar keluarganya dan tidak tau kenapa dibawah
kesini. Pasien mengatakan Hal itu terjadi sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu.
 Klien sering mengatakan bahwa dia malu dan kurang percaya diri saat dekat dengan
banyak orang ,karena dia merasa tidak percaya diri. Observasi pada klien didapatkan
klien sering menunduk,menghindari kontak mata,dan berbicara hanya sebentar atau
seperlunya saja.

2. Diagnosis Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

3. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan harga diri
4. TUK : 1 2 3 4 5
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang didapat digunakan
4. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada

SP 1 pasien :

 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien


 Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
 Membantu pasien memilih / menetapkan kemampuan yang akan dilatih
 Melatih kemampuan yang sudah dilatih dan menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.

2) Orientasi
a. Salam terapeutik
 “Selamat pagi, nama saya ika witi anjarsari, panggil saja saya ikai,
nama bapak siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi
 “Bagaimana keadaan bapak pagi ini? kelihatan nya bapak terlihat
segar.”
c. Kontrak
 Topik :“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan
kegiatan yang pernah bapak lakukan? Setelah itu kita akan nilai
kegiatan mana yang masih dapat bapak lakukan dirumah sakit. Setelah
kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih.”
 Tempat : “Mau dimana kita duduk sambil bercakap-cakap? Bagaimana kalau
dimushola saja?
 Waktu : Mau berapa lama?Bagaimana kalau 20 menit?”
3) Kerja
“bapak, apa saja kemampuan yang bapak dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah yang bisa bapak lakukan? Bagaimana dengan
Menyapu?Mencuci piring dan seterusnya. Wah, bagus sekaliada lima kemampuan dan
kegiatan yang bapak miliki!”
“bapak, dari kelima kegiatan/kemampuan ini, yang masih dapat dikerjakan dirumah
sakit? (misal, ada tiga yang masih dapat dilakukan). Bagus sekali ada tiga kegiatan yang
masih bias dikerjakan dirumah sakit ini!”
“Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan dirumah sakit
ini.Baik, yang nomor satu, merapikan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapikan tempat tidur bapak. Mari kita lihat tempat tidur bapak!
Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”
“Nah, kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
alasnya. Bagus! Sekarang alasnya kita balik. Nah, sekarang kita pasang lagi alasnya, kita
mulai dari arah atas, ya bagus! Sekarang kita ambil bantal, rapikan, dan letakkan
disebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut! Bagus!”
“bapak sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakan dengan sebelum dirapikan! Bagus!”
“Coba ibu lakukan dan jangan lupa beri tanda dikertas daftar kegiatan, tulis M
(mandiri) kalau bapak lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) kalau bapak melakukan
dengan dibantu dan tulis T (tidak) kalau bapak tidak melakukan (perawat memberi kertas
berisi daftar kegiatan harian).”

4) Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setalah kita bercakap-cakap?”
b. Evaluasi Objektif
 “Apa saja tadi kemampuan yang bapak lakukan?”
 Ya, bapak ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan
dirumah sakit ini.Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah
ibu praktikan dengan baik sekali.Nah, kemampuan ini dapat dilakukan
juga dirumah setelah pulang.

c. Rencana Tindak Lanjut


 Sekarang, mari kitamasukkan pada jadwal harian. bapak mau berapa
kali sehari merapikan tempat tidur. Bagus, dua kali, yaitu pagi jam
berapa? Lalu sore sehabis istirahat, jam 4 sore.”

d. Kontrak
 Topik :“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua, bapak
masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan diRumah Sakit
selain merapikan tempat tidur? Ya bagus, cuci piring.”
 Tempat : Tempatnya mau dimana? Bagaimna kalau di dapur?”
 Waktu : “Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8
pagi didapur ruangan ini sehabis makan pagi ya. Sampai jumpa!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH

Masalah : Harga Diri Rendah

Pertemuan :2

Perawat : Ika Witi

Pasien : Tn.R

Masalah keperawataan : harga diri rendah

Pertemuan ke 2

Hari /tanggal : Rabu, 18 juli 2018

Proses keperawatan
1) Pra interaksi
1. Kondisi pasien
 Klien sedang duduk diatas tempat tidur sambil menunduk.Tidak mau
melihat dan bercakap – cakap dengan klien lain yang sedang duduk
disamping tempat tidurnya.
 Observasi pada klien didapatkan klien sering menunduk, menghindari
kontak mata,dan berbicara hanya sebentar atau seperlunya saja.
2. Diagnosis Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan harga diri
4. TUK : 3 4 5
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang didapat digunakan
4. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada

 SP 2 pasien :
 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
 Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan
pasien.
 Latihan dapat dilanjutkan untuk kemampuan lain sampai semua kemampuan
dilatih. Setiap kemampuan yang dimiliki akan meningkatkan harga diri pasien.
 Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bapak,”
b. Evaluasi/Validasi
 “Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Wah bapak tampak cerah!”
 “Bagaimana bapak, sudah mencoba merapikan tempat tidur tadi
pagi? Bagus kalau sudah dilakukan (jika pasien belum mampu
melakukannya, ulang dan bantu kembali)”
c. Kontrak
 Topik :“Sekarang kita akan latihan kemampuan kedua. Masih ingat
apa kegiatan itu bapak?”
 Tempat : “kemarin kita sepakat untuk melakukan nya di dapur kan?
Baik sekarang kita akan latihan mencuci piring di dapur.”
 Waktu :“Mau berapa lama? sekitar 15 menit ya?.Mari kita ke
dapur.”
3) Kerja
“bapak, sebelum mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu
sabut/spons untuk membersihkan piring san air untuk membilas, ibu dapat menggunakan
air yang mengalir dari kran ini. Oh ya, jangan lupa sediakan tempat sampah untuk
membuang sisa makanan.”
“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya.Setelah semua perlengkapan tersedia,
bapak ambil satu piring kotor, lalu buang dulu sisa kotoran yang ada dipiring tersebut
ketempat sampah.Kemudian bapak bersihkan piring tersebut dengan menggunakan
sabut/spons yang sudah diberikan sabun pencuci piring.Setelah selesai disabuni, bilas
dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikit pun di piring tersebut. Setelah itu,
bapak bisamengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di
dapur. Nah selesai…!”
“Sekarang coba bapak yang melakukan…”
“Bagus sekali, bapak dapat mempraktikkan cuci piring dengan baik!Sekarang dilap
tangannya.”

4) Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cuci piring?”
b. Evaluasi Objektif
“Coba sebut ulang cara mengerjakannya ?bagus, ya benar.”
c. Rencana Tindak Lanjut
 “Bagaimana jika kegiatan latihan cuci piring ini dimasukkan menjadi
kegiatan sehari-hari.”
 “bapak mau berapa kali mencuci piring? Bagus sekali mencuci piring tiga
kali setelah makan.”
 “Nah, kalau sudah dikerjakan beritahu kita dan nanti kita beri tanda.”
d. Kontrak
 Topik :“Baiklah, waktu kita sudah habis. Besok kita latihan untuk
kemampuan ketiga, setelah merapikan tidur dan cuci piring.Masih ingat
kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan mengepel.”
 Tempat :“Tempatnya mau dimana?bagaimana kalau di sini saja?
 Waktu : “Mau jam berapa? Sama seperti sekarang?Baiklah, Sampai
jumpa!”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH

Masalah : Harga Diri Rendah

Pertemuan :3

Perawat :Ika Witi

Pasien : Tn.R

Masalah keperawataan : harga diri rendah

Pertemuan ke 3

Hari / tanggal : Kamis, 19 Juli 2018

Proses Keperawatan

 SP 3 pasien :
 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)
 Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan
 Melatih kemampuan 3 yang dipilih
 Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Proses keperawatan
1) Pra interaksi
1. Kondisi pasien
 Klien sedang duduk diatas tempat tidur.Sudahmau melihat dan bercakap – cakap
dengan klien lain yang sedang duduk disamping tempat tidurnya dan banyak
bercakap-cakap dengan perawat.
 Observasi pada klien didapatkan klien sudah mau melihat dan bercakap-cakap
dengan orang lain,sudah mau memandang orang yang mengajak berbicara,
meskipun terkadang hanya berbicara sebentar saja.

2. Diagnosis Keperawatan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

2) Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, bagaimana perasaan bapak hari ini?Wah, ibu tampak bahagia hari
ini!”
b. Evaluasi/Validasi
 “Bagaimana perasaan bapak hari ini? Wah, ibu tampak bahagia hari ini!”
 “Bagaimana i bapak, sudah mencoba merapikan tempat tidur dan mencuci
piring? Bagus kalau sudah dilakukan (jika pasien belum mampu
melakukannya, ulang dan bantu kembali).”
 “Coba kita lihat jadwalnya, nah kita beri tanda di sini (di jadwal) bahwa
ibu telah melakukan. Hebat ya ibu”
c. Kontrak
 Topik :“Sekarang kita akan latihan kemampuan ketiga. Masih ingat apa
kegiatan itu bapak?”
 Tempat :“Ya benar,Nah, sekarang kita mau mengepel dimana?
Baiklah,sekarang kita akan latihan mengepelkamar tidur ibu.
 Waktu :“Mau berapa lama bapak?Waktunya sekitar 15 menit.Mari kita ke
kamar mandi dulu untuk mengambil air.”
3. Kerja
“bapak, sebelum mengepel kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu kain untuk
membersihkan lantai dan air untuk membilas, ibu dapat menggunakan air yang ada di tong
ini. Oh ya, jangan lupa sediakan superpel untuk memberi aroma untuk lantai supaya
harum.”
“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya. Setelah semua perlengkapan tersedia,
bapak ambil kain yang ada di tong ini, beri super pel dahulu, lalu aduk airnya supaya
tercampur dengan super pel,lalu peras dulu kainnya supaya tidak terlalu basah. Kemudian
bapak bersihkan lantai dengan bersih, dengan gerakan searah seperti ini pak. Bersihkan
secara menyeluruh.Nah selesai…!”
“Sekarang coba bapak yang melakukan…”
“Bagus sekali bapak dapat mempraktikkan mengepel dengan baik!Sekarang cuci
tangannya.”

4. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
 “Bagaimana perasaan bapak setelah latihan mengepel?”
b. Evaluasi Objektif
 “Jadi sudah berapa kegiatan yang bapak lakukan?”
 “Coba sebut ulang cara mengerjakannya ?bagus, ya benar.”
c. Rencana Tindak Lanjut
 “Nah, bagaimana kalau kegiatan barusan juga dilakukan teratur?”
 “Bagaimana kalau kita masukkan di jadwal kegiatan harian?”
 “Nah, mau jam berapa melakukannya?”
d. Kontrak
 Topik : “Nah, sudah 3 kegiatan kita lakukan. Bagaimana kalau kita
lakukan lagi?”
 Tempat : “Besok saya akan kesini lagi ya pak untuk mengecek keadaan
bapak”
 Waktu :“Mungkin besok saya akan kesini jam 8 pagi. Sampai jumpa!”

Anda mungkin juga menyukai