Si merah cantik ini termasuk dalam family Asparagaceae, dengan nama latin
Cordyline fructicosa (L.) A.Chev. dan memiliki sinonim Cordyline terminalis (L.) Kunth. Di
beberapa daerah tanaman ini dikenal juga dengan nama Andong maupun Hanjuang.
Adapun penyebutan nama Halinjuang umum digunakan oleh masyarakat Kalimantan
Selatan. Terlepas dari kesan keramatnya, tanaman ini memiliki banyak manfaat. Akarnya
diketahui banyak mengandung gula dan dapat dijadikan minuman fermentasi. Daun muda
dapat dimasak dan dimakan sebagai lalapan, rasanya yang cenderung hambar juga dapat
dijadikan pembungkus makanan.
Halinjuang juga memiliki banyak potensi obat. Pada tanaman ini terkandung
senyawa metabolit sekunder steroid dan saponin. Semua bagian pada tanaman ini dapat
dimanfaatkan sebagai obat, diantaranya: air hasil rendaman daun dapat digunakan untuk
mengobati pembengkakan, peradangan dan tekanan darah tinggi. Daunnya juga dapat
direndam dalam minyak zaitun dimana hasil rendamannya dapat digunakan untuk
mengatasi pendarahan, luka, dan abses. Sari dari daunnya digunakan untuk mengobati
flu, batuk, sakit perut, eksim dan gastritis. Air gutasi batang dimanfaatkan untuk
mengatasi sakit setelah persalinan. Adapun bagian akarnya digunakan untuk mengobati
peradangan, kebotakan, sakit gigi, dan laringitis.
Gambar 2. Penggunaan Halinjuang di Kebun Raya Banua