Anda di halaman 1dari 45

Lampiran 1

INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL PUSKESMAS TAHUN 2018-2021

Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2.1. UKM Esensial
2.1.1. Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
1.Rumah Tangga yang dikaji / di Rumah Tangga (RT) yang dikaji / Jumlah Rumah Tangga yang dikaji 20% 20% 20% 20% Profil Promkes
survey dilaksanakan survey PHBS tatanan RT di PHBS dibagi jumlah sasaran
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu Rumah Tangga dikali 100%
tertentu

2.Institusi Pendidikan yang dikaji / Institusi Pendidikan (SD/ MI , SLTP / MTs, Jumlah Institusi Pendidikan yang 50% 50% 50% 50% Profil Promkes
di survey SLTA/ MA,PT ) yang dikaji / dilaksanakan dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran
survey PHBS tatanan Instistusi Pendidikan di Institusi Pendidikan dikali 100%
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu

3. Institusi Kesehatan yang dikaji / Institusi Kesehatan ( BP, Polindes, Pustu dan Jumlah Institusi Kesehatan yang 70% 70% 70% 70% Profil Promkes
di survey YanPrim Puskesmas ) yang dikaji / dilaksanakan survey dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran
PHBS tatanan Instistusi Kesehatandi wilayah Institusi Kesehatan dikali 100%
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu,
Klinik RB

4. Tempat-Tempat Umum (TTU) Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dimaksud Jumlah Tempat-Tempat Umum 40% 40% 40% 40% Profil Promkes
yang dikaji adalah tempat ibadah, warung makan, pasar yang dikaji PHBS dibagi jumlah
yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS sasaran Tempat-Tempat Umum
tatanan TTU .di wilayah kerja Puskesmas pada dikali 100%
kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
5. Tempat Tempat Kerja yang Tempat-Tempat Kerja (kantor pemerintah, Jumlah Tempat-Tempat Kerja 50% 50% 50% 50% Profil Promkes
dikaji kantor swasta, pabrik/ Home Industri ) yang yang dikaji PHBS dibagi jumlah
dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan sasaran Rumah Tangga dikali
Tempat Tempat Kerja.di wilayah kerja 100%
Puskesmas pada kurun waktu tertentupada
kurun waktu tertentu

6. Pondok Pesantren yang dikaji Pondok Pesantren yang dikaji / dilaksanakan Jumlah Pondok Pesantren yang 70% 70% 70% 70% Profil Promkes
survey PHBS tatanan Pondok Pesantren di dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu Rumah Tangga dikali 100%
tertentupada kurun waktu tertentu

2.1.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat yang Rumah Tangga yang memenuhi 16 indikator Jumlah Rumah Tangga yang 78% 79% 80% 80% Profil Promkes
memenuhi 16 indikator PHBS PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh memenuhi 16 indikator PHBS
nakes, Bayi diberi ASI Eksklusif, Menimbang rumah tangga dibagi jumlah
Bayi/Balita, Menggunakan air Bersih, Mencuci sasaran pengkajian dikali 100%
tangan pakai air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas
jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap
hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok di
dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2. Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan yang memenuhi 15 Jumlah Institusi Pendidikan yang 68% 69% 70% 70% Profil Promkes
memenuhi 15 dari 15 indikator indikator PHBS Institusi Pendidikan (mencuci memenuhi 15 Indikator PHBS
PHBS Institusi Pendidikan tangan dengan air yang mengalir & Institusi Pendidikan dibagi
(klasifikasi IV) menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan jumlah sasaran pengkajian dikali
sehat di kantin sekolah, menggunakan 100%
jamban bersih dan sehat, melaksanakan
olahraga teratur, memberantas jentik, tidak
merokok di sekolah, mengukur BB dan TB 6
bulan sekali, membuang sampah pada
tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu

3.Institusi Kesehatan yang Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 ( enam) Jumlah Institusi Kesehatan yang 100% 100% 100% 100% Profil Promkes
memenuhi 6 indikator PHBS Indikator PHBS (menggunakan air bersih, memenuhi 6 Indikator PHBS
(klasifikasi IV) menggunakan jamban, tersedia tempat dibagi jumlah sasaran pengkajian
sampah, tidak merokok, tidak meludah dikali 100%
sembarangan, memberantas jentik) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

4. TTU yang memenuhi 6 TTU yang memenuhi 6 ( enam) Indikator Jumlah TTU yang memenuhi 6 63% 64% 65% 65% Profil Promkes
indikator PHBS (klasifikasi IV) PHBS tempat-tempat Umum (menggunakan Indikator PHBS dibagi jumlah
air bersih, menggunakan jamban, tersedia sasaran pengkajian dikali 100%
tempat sampah, tidak merokok, tidak
meludah sembarangan, memberantas jentik)
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
5.Tempat Kerja yang memenuhi 8- Tempat Kerja yang memenuhi 8-9 indikator Jumlah Tempat Kerja yang 48% 49% 50% 50% Profil Promkes
9/ 7-8 indikator PHBS Tempat- PHBS tempat kerja untuk pabrik/perusahaan memenuhi 8-9/ 7-8 indikator
Tempat Kerja (klasifikasi IV) (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi PHBS Tempat-Tempat Kerja
misalkan pabrik makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah dibagi jumlah sasaran pengkajian
raga secara teratur, mencuci tangan dengan dikali 100%
air bersih dan sabun, memberantas jentik,
sarana air bersih, jamban sehat, membuang
sampah pada tempatnya, menggunakan
APD); Tempat Kerja untuk bukan
pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8
Indikator PHBS Tempat Kerja (tidak merokok,
membeli dan mengkonsumsi makanan sehat
di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara
teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, memberantas jentik, sarana air bersih,
jamban sehat, membuang sampah pada
tempatnya); di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
6.Pondok Pesantren yang Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 Jumlah Pondok Pesantren yang 28% 29% 30% 30% Profil Promkes
memenuhi 16-18 indikator PHBS indikator PHBS Pondok Pesantren (kebersihan memenuhi 16-18 Indikator
Pondok Pesantren (Klasifikasi IV) perorangan, penggunaan air bersih, PHBSPondok Pesantren dibagi
Sampel saja 1/2 Tempat kebersihan tempat wudhu, menggunakan jumlah sasaran pengkajian dikali
jamban, kebersihan asrama, kepadatan 100%
penghuni asrama, kebersihan ruang belajar,
kebersihan halaman, ada kader santri husada,
kader terlatih, kegiatan rutin kader, bebas
jentik, penggunaan garam beryodium,
makanan gizi seimbang, pemanfaatan sarana
yankes, tidak merokok, sadar AIDS, menjadi
peserta dana sehat) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok RT yang telah diintervensi baik Jumlah kegiatan 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali Profil Promkes
Kelompok Rumah Tangga dengan penyuluhan dan atau bentuk penyuluhan/bentuk intervensi
intervensi lain (dengan metode apapun) oleh lain pada rumah tangga (melalui
petugas Puskemas di wilayah kerja Puskesmas Posyandu) dalam kurun waktu
pada kurun waktu tertentu diPosyandu. tertentu

2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan (SD / MI SLTP / MTs, Jumlah kegiatan 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali Profil Promkes
Institusi Pendidikan SLTA/MA, PT ) yang telah diintervensi baik penyuluhan/bentuk intervensi
dengan penyuluhan dan atau bentuk lain pada institusi pendidikan
intervensi lainnya (dengan metode apapun) (yang dikaji PHBS) dalam kurun
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja waktu tertentu
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan yang dimaksud adalah Jumlah kegiatan 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali Profil Promkes
Institusi Kesehatan Balai Pengobatan, Polindes, Pustu dan penyuluhan/bentuk intervensi
Puskesmas yang telah diintervensi baik lain pada Institusi kesehatan
dengan penyuluhan dan atau bentuk (yang dikaji PHBS) dalam kurun
intervensi lainnya (dengan metode apapun ) waktu tertentu
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

4. Kegiatan intervensi pada TTU TTU yang dimaksud adalah tempat ibadah , Jumlah kegiatan penyuluhan/ 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali Profil Promkes
warung makan dan pasar yang telah bentuk intervensi lain pada TTU
diintervensi dengan penyuluhan dan atau (yang dikaji PHBS) dalam kurun
bentuk intervensi lainnya (dengan metode waktu tertentu
apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja ( Pemerintah, swasta, pabrik/ Jumlah kegiatan 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali Profil Promkes
Tempat Kerja home industri ) yang telah diintervensi baik penyuluhan/bentuk intervensi
dengan penyuluhan dan atau bentuk lain pada Tempat Kerja (yang
intervensi lainnya (dengan metode apapun ) dikaji PHBS) dalam kurun waktu
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja tertentu
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren yang telah diintervensi baik Jumlah kegiatan 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali Profil Promkes
Pondok Pesantren dengan penyuluhan dan atau bentuk penyuluhan/bentuk intervensi
intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) lain pada Pondok Pesantren
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja (yang dikaji PHBS) dalam kurun
Puskesmas pada kurun waktu tertentu waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1.Pembinaan Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang Jumlah Posyandu yang dibina 100% 100% 100% 100% Profil Promkes
dibina petugas Puskesmas di wilayah kerja petugas Puskesmas selama satu
Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun dibagi jumlah posyandu
yang ada dikali 100 %
2.Pengukuran Tingkat Jumlah Posyandu yang 100% 100% 100% 100% Profil Promkes
Perkembangan Posyandu dilakukan pengukuran dibagi
Posyandu yang diukur stratanya ( Pratama, jumlah posyandu yang ada
Madya, Purnama, Mandiri ) berdasarkan dikali 100%
penilaian format Tingkat Perkembangan
Posyandu minimal satu tahun sekali di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu

3. Posyandu PURI ( Purnama Posyandu Purnama dan Mandiri di wilayah Jumlah Posyandu Purnama dan 70% 72% 74% 74% Profil Promkes
Mandiri ) kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Mandiri dibagi jumlah Posyandu
dikali 100%

4.Pengukuran Tingkat Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang diukur Jumlah Poskesdes yang diukur 100% 100% 100% 100% Profil Promkes
Perkembangan Poskesdes stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau stratanya ( Pratama, Madya,
Mandiri ) berdasarkan penilaian format Purnama atau Mandiri )
Tingkat Perkembangan Poskesdes minimal berdasarkan penilaian format
satu tahun sekali Tingkat Perkembangan Poskesdes
dibagi jumlah Poskesdes yang
ada dikali 100%

2.1.1.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)


Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1. Penyuluhan Napza Penyuluhan NAPZA di tingkat sebelum Jumlah Penyuluhan NAPZA dibagi 23% 24% 25% 25% Profil Promkes
seseorang menggunakan NAPZA pada jumlah seluruh kegiatan
kelompok potensial (generasi muda, tokoh penyuluhan pada kelompok
masyarakat, kader dll) yang dilakukan oleh potensial (generasi muda, tokoh
tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas masyarakat, kader dll) dikali
pada kurun waktu tertentu 100%

2.1.1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Aktif


l.Desa Siaga Aktif Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Jumlah Desa Siaga Aktif dengan 100% 100% 100% 100% Profil Promkes
Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Strata Pratama, Madya, Pumama
Puskesmas pada kurun waktu tertentu dan Mandiridibagi jumlah total
desa dikali 100%

2.Desa Siaga Aktif PURI ( Pumama Desa Siaga Aktif dengan Strata Pumama dan Jumlah Desa Siaga Aktif 39% 42% 45% 45% Profil Promkes
Mandiri ) Mandiri di wilayah kerja Puskesams Purnama dan Mandiri dibagi
Puskesmas jumlah total desa Siaga aktif
dikali 100%

3.Pembinaan Desa Siaga Aktif Pembinaan Desa Siaga Aktif Madya oleh Jumlah Desa Siaga Aktif yang 12% 16% 20% 20% Profil Promkes
petugas Puskesmas minimal 4 (empat) kali dibina dibagi jumlah total desa
dalam satu bulan di wilayah kerja Puskesmas Siaga aktif dikali 100 %
pada kurun waktu tertentu

1.1.7. Promosi Kesehatan


Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1.Sekolah Pendidikan Dasar yang Sekolah Pendidikan Dasar (SD/ MI ; SLTP/ Jumlah sekolah pendidikan dasar 100% 100% 100% 100% Profil Promkes
mendapat Promosi kesehatan MTs) dengan sasaran siswanya ) yang (SD/MI serta SMP/MTS dengan
mendapat Promosi kesehatan minimal satu sasaran siswanya ) yang
kali dalam satu tahun di wilayah kerjanya mendapat Promosi kesehatan
dibagi jumlah seluruh sekolah
pendidikan dasar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang
sama tahun dikali 100%

2.Promosi kesehatan di dalam Puskesmas dan jaringannya memberikan Jumlah Puskesmas dan 100% 100% 100% 100% Profil Promkes
gedung Puskesmas dan promosi kesehatan kepada masyarakat Jaringannya melakukan promosi
jaringannya (Sasaran masyarakat ) minimal 12 (dua belas) kali dengan masing- kesehatan 12 (dua belas)
masing durasi 60 menit dalam satu tahun dalam kurun waktu satu tahun
kepada masyarakat yang datang ke Puskesmas kepada masyarakat yang datang
dan jaringannya. dibagi jumlah Puskesmas dan
jaringannya di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun
yang sama dikali 100 %

3..Promosi kesehatan untuk Puskesmas memberikan Promosi untuk Jumlah promosi untuk 100% 100% 100% 100% Profil Promkes
pemberdayan masyarakat di pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di luar pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan ( kegiatan di gedung Puskesmas) minimal 12 (dua belas) kepada masyarakat dalam kurun
luar gedung Puskesmas) kali dengan masing-masing durasi 120 menit waktu satu tahun dibagi jumlah
dalam satu tahun kepada masyarakat. promosi untuk pemberdayaan
masyarakat 12 (dua belas) kali
kepada masyarakat di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100
%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2.1.1.8 Program Pengembangan
1.Poskesdes beroperasi dengan Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya , Jumlah Poskesdes beroperasi 96% 97% 98% 98%
strata Madya, Purnama dan Pumama dan Mandiri di wilayah kerja yang berstrata Madya, Purnama
Mandiri, YanPrim Puskesmas pada kurun waktu tertentu dan Mandiri dibagi jumlah
Poskesdes yang ada dikali 100%

2. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan UKBM Jumlah Poskestren yang dibina 28% 29% 30% 30%
perkembangan petugas Puskesmas pada Pondok Pesantren dibagi jumlah seluruh Poskestren
/Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dikali 100%
selama 1 ( satu) tahun di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

3. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan petugas Jumlah Pos UKK Madya, 35% 41% 47% 47%
perkembangan Pos UKK puskesmas pada Pos Upaya Kesehatan Kerja Purnama, dan Mandiri yang
(UKK) Madya, Pumama, dan Mandiri selama 1 dibina dibagi jumlah seluruh Pos
tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun UKK dikali 100%
waktu tertentu

4..Poskestren Purnama dan Poskestren yang berstrata Purnama dan Jumlah Poskesdes yang berstrata 90% 95% 100% 100%
Mandiri Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada Pumama dan Mandiri dibagi
kurun waktu tertentu jumlah Poskesdes yang ada dikali
100%

5. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan petugas Jumlah Posbindu PTM 50% 60% 70% 70%
perkembangan Posbindu PTM puskesmas pada Pos Pembinaan Terpadu Dasar,Utama yang dibina dibagi
Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) jumlah seluruh Poskestren dikali
Dasar,Utama selama 1(satu) tahun 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
1.Pengawasan Sarana Air Bersih Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS terhadap Jumlah SAB yang di IS dibagi 40% 45% 50% 50% Laporan Bulanan
( SAB ) Sarana Air Bersih (SAB),yaitu jaringan jumlah SAB yang ada dikali 100
perpipaan,(PDAM, Sambungan rumah, hidran
umum, kran umum) , sumur (sumur pompa
tangan, sumur bor dengan pompa, sumur gali
terlindung, sumur gali dengan pompa),
Perlindungan Mata Air (PMA), Penampungan
Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai sistim
penyediaan air bersih (SPAM) di wilayah kerja
Puskesmas selamap kurun waktu tertentu.
(PP nomor : 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum)

2.SAB yang memenuhi syarat SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara Jumlah SAB yang di IS dan 83% 84% 85% 85% Laporan Bulanan
kesehatan teknis sudah memenuhi syarat kesehatan memenuhi syarat kesehatan
(kategori resiko rendah dan sedang), sehingga dibagi jumlah SAB yang di
aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari inspeksi Sanitasi dikali 100 %
(termasuk untuk kebutuhan makan dan
minum) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

3.Rumah Tangga yang memiliki Keluarga yang memiliki akses terhadap SAB Jumlah Keluarga yang memiliki 93% 95% 97% 97% Laporan Bulanan
akses terhadap SAB (SAM) (mudah mendapatkan air bersih yang akses SAB dibagi jumlah RT yang
berasal dari SAB terdekat, tidak harus ada dikali 100 %
memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB umum,
kerabat dekat, tetangga dll) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman


Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Monitoring/ Inspeksi Sanitasi Tempat Jumlah TPM yang dibina dibagi 10% 15% 20% 20% Laporan Tribulan
Makanan ( TPM ) Pengelolaan Makanan (restoran, rumah jumlah TPM yang ada dikali 100
makan, depot air minum, Jasa Boga, sentra %
makanan jajanan, kantin sekolah, PIRT.
Pembinaan terhadap TPM ) yang ada
diwilayah Puskesmas dengan berkoordinasi
dengan sektor terkait agar pembinaan bisa
lebih maksimal, sekaligus memberikan
pembinaan terhadap penanggung
jawab/pengelola TPM, petugas maupun
terhadap penjamah makanan pada kurun
waktu tertentu

2.TPM yang memenuhi syarat TPM yang dari segi fisik (sanitasi) maupun Jumlah TPM yang memenuhi 87% 88% 89% 89% Laporan Tribulan
kesehatan perilaku petugas (hygiene) cukup bersih, syarat kesehatan dibagi jumlah
aman dan tidak berpotensi menimbulkan TPM yang dibina dikali 100 %
kontaminasi atau dampak negatif kesehatan
lainnya, lebih valid apabila disertai dengan
bukti hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik
hygiene sanitasi selama di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.1.2.3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar


Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1..Pembinaan sanitasi perumahan Kegiatan bersifat monitoring/ Inspeksi jumlah rumah yang tidak 74% 76% 78% 78% Laporan Bulanan
dan sanitasi dasar Sanitasi (IS) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat yang di IS
memenuhi syarat kesehatan dan perlu dibagi jumlah seluruh rumah
mendapat perhatian/pembinaan serta sarana yang tidak memenuhi syarat
sanitasi dasar (Jamban, tempat sampah, kesehatan dikali 100 %
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) )
sekaligus memberikan pembinaan terhadap
penghuninya di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun tertentu

2.Rumah yang memenuhi syarat Kondisi rumah yang memenuhi : syarat Jumlah rumah yang memenuhi 60% 70% 80% 80% Laporan Bulanan
kesehatan kebutuhan fisiologis, psikologis, persyaratan syarat kesehatan dibagi jumlah
pencegahan penularan penyakit, persyaratan rumah yang ada dikali 100 %
pencegahan terjadinya kecelakaan.
(Kepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes
No. 1077/2011) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentuKepmenkes No.
829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011)

1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )


Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1.Pembinaan sarana TTU Monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan Jumlah TTU yang dibina dibagi 60% 65.00% 70% 70% Laporan Tribulan
yang meliputi rekomendasi teknis dll jumlah TTU yang ada dikali 100%
terhadap penanggung jawab dan petugasnya
terhadap TTU prioritas, yaitu TTU yang sangat
dibutuhkan oleh banyak masyarakat serta
memiliki potensi dampak yang besar
terhadap kesehatan masyarakat, seperti : RS,
Puskesmas, SD, SLTP, SLTA Negeri dan Swasta ,
Hotel, Pasar, Tempat Wisata.
Kegiatan bisa diintegrasikan dengan program
lain, seperti promosi kesehatan (intervensi
dan penyuluhan PHBS) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.TTU yang memenuhi syarat TTU prioritas yang memenuhi syarat Jumlah TTU yang memenuhi 87% 88% 89% 89% Laporan Tribulan
kesehatan kesehatan sesuai dengan pedoman yang ada, syarat kesehatan dibagi jumlah
dimana secara teknis cukup aman untuk TTU yang dibina/yang diperiksa
dipergunakan dan tidak memiliki resiko dikali 100 %
negatif terhadap pengguna, petugas dan
lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)


Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1.Konseling Sanitasi Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang Jumlah pasien PBL yang 10% 10% 10% 10% Laporan Bulanan
diberikan kepada pasien/penderita Penyakit dikonseling dibagi dengan jumlah Puskesmas
yang Berbasis Lingkungan (PBL), yaitu (ISPA, Pasien PBL di wilayah Puskesmas
Pnemonia, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, dikali 100 %
Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit,
Pes, Leptopirosis,keracunan makanan dan
peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu (Permenkes RI No
13/2015)

2. Inspeksi Sanitasi PBL IS terhadap sarana pasien PBL yang Jumlah IS sarana pasien PBL 10% 15% 20% 20% Laporan Bulanan
dikonseling telah dibagi jumlah pasien yang Puskesmas
dikonseling/terindikasi PBL dikali
100%

3.Intervensi terhadap pasien PBL Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan Jumlah pasien PBL 10% 15% 20% 20% Laporan Bulanan
yang di IS terhadap faktor risiko PBL. menindaklanjuti dan atau Puskesmas
ditindak lanjuti saran perbaikan
terhdap faktor risiko PBL dibagi
jumlah IS dikali 100%

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdaaan Masyarakat


1.Rumah Tangga memiliki Akses RT yang memiliki akses jamban apabila KK Jumlah RT yang memiliki akses 77% 78% 80% 80% Laporan Bulanan
terhadap jamban sehat tersebut dengan mudah dapat menjangkau jamban sehat dibagi jumlah RT STBM
dan memanfaatkan jamban yang ada dikali 100 %
terdekat.mengakses terhadap jamban sehat
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2.Desa/kelurahan yang sudah Jumlah Desa/Kelurahan yang 100% 100% 100% 100% Laporan Bulanan
ODF sudah ODF dibagi jumlah STBM
Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah desa/kelurahan yang ada dikali
tidak ada yang berperilaku buang air besar di 100 %
sembarangan tempat tetapi sudah buang air
besar di tempat yang terpusat/jamban sehat
pada kurun waktu tertentu.Setiap Puskesmas
minimal bisa menciptakan l Desa ODF (Open
Defecation Free) setiap tahunnya

3.Jamban Sehat Jumlahjamban yang memenuhi 82% 82.50% 83% 83% Laporan Bulanan
syarat kesehatan dibagi jumlah STBM
Jamban yang: dapat mencegah kontaminasi jamban yang ada dikali 100 %
ke badan air, dapat mencegah kontak antara
manusia dan tinja„ tinja di tempat yang
tertutup, dapat mengurangi resiko terjadinya
penularan penyakit akibat terjadinya
kontaminasi terhadap lingkungan sekitar,
tidak berbau dan mudah dibersihkan, lubang
kloset tidak berhubungan langsung dengan
kotoran (sistem leher angsa, ada septic tank
dll)
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Kegiatan pemberdayaan masyarakat JumlahDesa/ Kelurahan yang 68% 75% 80% 80% Laporan Bulanan
desa/kelurahan untuk merubah perilaku diberdayakan dibagi jumlah STBM
hygiene dan sanitasi dengan metode Desa/ Kelurahan yang ada dikali
pemicuan, penyuluhan, pembinaan, 100 %
pemberdayaan lainnya, pembentukan
jejaring, koordinasi dengan aparat desa,
pembentukan komite, pembentukan natural
leader, MMD, penyusunan rencana tindak
lanjut dl. 5 (lima) elemen STBM yang
diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat,
yaitu:tidak buang air besar di sembarang
tempat, mencuci tangan pakai sabun,
mengelola air minum dan makanan yang
aman, mengelola sampah dengan benar,
mengelola limbah cair rumah tangga dengan
aman (Permenkes RI No 3/ 2014 tentang
STBM)

2.1.3. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana


2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan untuk ibu Ibu hamil yang mendapat pelayanan Jumlah Ibu hamil yang 89% 90% 90% 90% Laporan PWS KIA
hamil (K4) antenatal/önde Natal Care (ANC)sesuai mendapatkan pelayanan ANC
standar dengan distribusi pelayanan minimal sesuai standar dibagi sasaran ibu
tribulan I : 1 (satu) kali, tribulan II : 1 (satu) hamil dkali 100%
kali, tribulan III : 2 (dua) kali oleh petugas
kesehatanpada kurun waktu tertentu.
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2.Pelayanan Persalinan oleh Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlahpersalinanoleh tenaga 96% 97% 98% 98% Laporan PWS KIA
tenaga kesehatan (Pn) persalinan oleh tenaga kesehatan yang kesehatan yang kompeten dibagi
mempunyai kompetensi kebidanan pada sasaran ibu bersalin dikali 100%
kurun waktu tertentu

3.Pelayanan Persalinan oleh Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh tenaga 96% 97% 98% 98% Laporan PWS KIA
tenaga kesehatan di fasilitas persalinan oleh tenaga kesehatan yang kesehatan yang kompeten di
kesehatan mempunyai kompetensi kebidanan di fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan pada kurun waktu dibagi jumlah sasaran ibu
tertentu bersalin dikali 100%

4.Pelayanan Nifas oleh tenaga Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam Jumlah ibu nifas yang 96% 97% 98% 98% Laporan PWS KIA
kesehatan (KF) sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai memperoleh 3 kali pelayanan
standar paling sedikit 3 (tiga)kali, 1(satu) kali nifas sesuai standar dibagi
pada 6 jam pasca persalinan sd 3 (tiga) hari; sasaran ibu bersalin dikali 100%
1(satu) kali pada hari ke 4 (empat) sd hari ke
28 dan 1 (satu) kali pada hari ke 29 sd hari ke
42 (termasuk pemberian Vit A 200.000 IU 2
(dua) kali serta persiapan dan atau
pemasangan KB) pada kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
5.Penanganan komplikasi Ibu dengan komplikasi kebidanan yang Jumlah ibu hamil,bersalin dan 80% 80% 80% 80% Laporan PWS KIA
kebidanan (PK) ditangani secara definitif(sampai selesai) di nifas dengan komplikasi yang
fasyankes dasar dan rujukan pada kurun mendapatkan pelayanan sampai
waktu tertentu. Komplikasi yang mengancam selesai dibagi 20% sasaran ibu
jiwa Ibu antara lain : abortus, hiperemisis hamil dikali 100%
gravidarum, perdarahan per vagina,
hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat
waktu, ketuban pecah dini, kelainan
letak/presentasi janin, partus macet/distosia,
infeksi berat, sepsis, kontraksi dini/ persalinan
prematur, kehamilan ganda dan kasus non
obstetri

2.1.3.2. Kesehatan Bayi


1.Pelayanan Kesehatan neonatus Neonatus yang mendapatkan pelayanan Jumlah neonatus yang mendapat 98% 98% 98% 98% Laporan PWS KIA
pertama ( KN1) sesuai standar pada 6 ( enam) sd 48 (empat pelayanan sesuai standar pada
puluh delapan) jam setelah lahir. Pelayanan 6-48 jam setelah lahir di bagi
yang diberikan meliputi Inisiasi Menyusui Dini sasaran lahir hidup dikali 100%
(IMD), salep mata, perawatan tali pusat,
injeksi vitamin Kl, imunisasi Hepatitis B (HBO)
dan MTBM
(Manajemen Terpadu Bayi Muda )

2.Pelayanan Kesehatan Neonatus Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh Jumlah neonatus umur 0-28 hari 96% 96% 97% 97% Laporan PWS KIA
0 - 28 hari (KN lengkap) pelayanan kesehatan sesuai standar paling yang memperoleh 3 kali
sedikit 3 (tiga) kali dengan distribusi waktu l pelayanan kunjungan neonatal
(satu) kali pada 6 — 48 sesuai standar dibagi sasaran
jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari ke 3 lahir hidup dikali 100%
— 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 — 28 pada
kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
3.Penanganan komplikasi Neonatus dengan komplikasi yang mendapat Jumlah neonatus dengan 80% 80% 80% 80% Laporan PWS KIA
neonatus penanganan sesuai standar oleh tenaga komplikasi yang mendapat
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan penanganan sesuai standar
dasar dan rujukan pada kurun waktu dibagi 15% sasaran lahir hidup
tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah kali 100%
neonatus dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan
dari/kematian, dan neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia,
ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum,
sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR) kurang
dari 2500 gr, kelainan kongenital, sindrom
gangguan pernafasan maupun termasuk
klasifikasi kuning dan merah pada MTBM

4.Pelayanan kesehatan bayi 29 Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna Jumlah bayi usia 29 hari- 11 96% 97% 97% 97% Laporan PWS KIA
hari - ll bulan sesuai standar minimal 4 (empat) kali yaitu l bulan yang telah memperoleh 4
(satu) kali pada umur 29 hari — 11 bulan; l kali pelayanan kesehatan sesuai
(satu) kali pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali standar dibagi sasaran bayi dikali
pada umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali pada 100%
umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah
lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian
Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar
lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah


Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1. Pelayanan kesehatan anak Anak balita umur 12-59 bulan yang Jumlah anak balita umur 12-59 84% 85% 86% 86% Register Kohort
balita (12 - 59 bulan) memperoleh pelayanan sesuai standar, bulanyang memperoleh Balita
meliputi pemantauan pertumbuhan minimal pelayanan kesehatan sesuai
8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; standar dibagi sasaran anak
pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) balita dikali 100%
kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian vitamin
A dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun
pada kurun waktu tertentu

2.Pelayanan kesehatan Anak pra Anak prasekolah umur 60-72 bulan yang Jumlah anak umur 60-72 bulan 80% 81% 82% 82% Laporan PWS KIA
sekolah (60 - 72 bulan) memperoleh pelayanan sesuai standar yang memperoleh pelayanan
meliputi pemantauan pertumbuhan minimal kesehatan sesuai standar dibagi
8 ( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; sasaran anak prasekolah dikali
pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) 100%
kali dalam 1 ( satu) tahun pada kurun waktu
tertentu.

2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja


1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB Sekolah setingkat SD/MFSDLB yang Jumlah sekolah setingkat SD/ MF 100% 100% 100% 100% Laporan bulanan
yang melaksanakan pemeriksaan mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SDLB yang melaksanakan ARU
penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di pemeriksaan penjaringan
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu kesehatan dibagi jumlah seluruh
tertentu sekolah setingkat SD/MI/ SDLB
yang ada dikali 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang Jumlah sekolah setingkat 90% 92.50% 95% 95% Laporan bulanan
SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMP/MTs/ SMPLB yang ARU
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di melaksanakan pemeriksanaan
penjaringan wilayah kerja Puskesmas pada kurun penjaringan kesehatan dibagi
kesehatan waktu tertentu jumlah sekolah setingkat
SMP/MTs/ SMPLB yang ada
dikali 100%

3. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang Jumlah sekolah setingkat 90% 92.50% 95% 95% Laporan bulanan
SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMA/MA/SMK/SMALB yang ARU
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di melaksanakan pemeriksanaan
penjaringan kesehatan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu penjaringan kesehatan dibagi
tertentu jumlah sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB yang ada
dikali 100%

4.Murid kelas I setingkat Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang Jumlah murid kelas I setingkat 100% 100% 100% 100% Laporan bulanan
SD/MI/SDLB yang diperiksa mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SD/MI/SDLB yang diperiksa ARU
penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di penjaringan kesehatan dibagi
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu jumlah riil murid kelas I
tertentu SD/MI/SDLB dan setingkat dikali
100%

5.Murid kelas VII setingkat Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB Jumlah murid kelas VII setingkat 90% 92.50% 95% 95% Laporan bulanan
SMP/MTs/SMPLB yang diperiksa yang mendapatkan pemeriksaan dalam SMP/ MTs/ SMPLB yang diperiksa ARU
penjaringan kesehatan rangka penjaringan kesehatan (sesuai penjaringan kesehatan dibagi
Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada jumlah riil murid kelas VII
kurun waktu tertentu setingkat SMP/ MTs/ SMPLB
dikali 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
6.Murid kelas X setingkat Murid kelas X setingkat Laporan bulanan
SMA/MA/SMK/SMALB yang SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan ARU
diperiksa penjaringan kesehatan pemeriksaan dalam rangka penjaringan Jumlah murid kelas X setingkat
kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah kerja SMA/MA/SMK/SMALB dan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu setingkat yang diperiksa
penjaringan kesehatan dibagi 90% 92.50% 95% 95%
jumlah riil murid kelas X
setingkat SMA/SMK/SMALB
dikali 100%

7. Pelayanan kesehatan remaja Remaja usia 10 — 18 tahun yang sekolah dan Jumlah remaja yang sekolah dan 67% 68% 69% 69% Laporan bulanan
yang tidak sekolah yang mendapatkan yang tidak sekolah yang ARU
pelayanan kesehatan remaja berupa mendapat pelayanan kesehatan
skrining,pelayanan medis dan konseling di remaja berupa skrining,
wilayah kerja Puskesmas pada kuiun waktu pelayanan medis dan konseling
tertentu . dibagi jumlah remaja pada Badan
Pusat Statistik (BPS) dikali 100%

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


1.KB aktif(Contraceptive Peserta KB baru dan lama yang masih aktif Jumlah Peserta KB aktif dibagi 69% 70% 70% 70% LB3 USUB
Prevalence Rate/ CPR) menggunakan alat dan obat kontrasepsi jumlah PUS dikali 100%
(alokon) terus menerus hingga saat ini untuk
menjarangkan kehamilan atau yang
mengakhiri kesuburan yang ada di wilayah
kerjanya pada kurun waktu tertentu .Dalam
konsep kohort PA bukanlah akseptor
kunjungan ulang, sehingga perhitungan
seorang akseptor sebagai PA hanya dilakukan
1(satu) kali dalam 1(satu) tahun kalender
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru Jumlah peserta KB baru dibagi 10% 10% 10% 10% LB3 USUB
pertama kali menggunakan metode jumlah PUS dikali 100%
kontrasepsi termasuk mereka yang pasca
keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca
istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada kurun
waktu tertentu .

3. Akseptor KB Drop Out Peserta yang tidak melanjutkan penggunaan Jumlah kasus KB yang drop out kurang kurang kurang kurang LB3 USUB
kontrasepsi (drop out) dalam 1 (satu) tahun dibagi jumlah peserta KB aktif dari 10% dari 10% dari 10% dari 10%
kalender diwilayah kerja Puskesmas pada dikali 100 %.
kurun waktu tertentu
.Kasus drop out tidak termasuk mereka yang
ganti cara.

4. Peserta KB mengalami Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah peserta KB yang 3.50% 3.50% 3.50% 3.50% LB3 USUB
komplikasi gangguan kesehatan dan mengarah pada menglami komplikasi dibagi
keadaan patologis sebagai akibat dari proses jumlah peserta KB aktif dikali
tindakan/ pemberian/ pemasangan alat 100%
kontrasepsi yang digunakan seperti
perdarahan, infeksi/ abses, flour albus
patologis, perforasi, translokasi, hematoma,
tekanan darah meningkat, perubahan
Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi yang
terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender
dihitung l (satu) kali serta dihitung per
metode (IUD, implant, suntik, pil, MOP dan
MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
5. Peserta KB mengalami efek Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah kasus efek samping KB 12.5 12.50% 12.50% 12.50% LB3 USUB
samping gangguan kesehatan mengarah pada keadaan dibagi jumlah peserta KB aktif
fisiologis, sebagai akibat dari proses tindakan/ dikali 100 %
pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi
yang digunakan spooting, amenore, pusing,
sakit kepala, mual, muntah, perubahan berat
badan, nyeri tempat insisi, erosi dan nyeri
perut.Efek samping yang terjadi dalam
periode l (satu) tahun kalender dihitung 1
(satu) kali serta dihitung per metode IUD,
implant, suntik, pil , MOP, MOW

6. PUS dengan 4 T ber KB PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia Jumlah PUS 4T ber KB dibagi 80% 80% 80% 80% LB3 USUB
kurang dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 jumlah PUS dengan 4T dikali 100
tahun, telah memiliki anak hidup lebih dari 3 %
(tiga) orang atau anak terakhir belum berusia
2 (dua) tahun yang menjadi peserta
KB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu

7. KB pasca persalinan PUS yang mulai menggunakan alat Jumlah PUS yang mengikuti KB 60% 60% 60% 60% LB3 USUB
kontrasepsi langsung sampai dengan 42 pasca persalinan dibagi jumlah
(empat puluh dua) hari sesudah melahirkan persalinan dikali 100 %
di wilayah kerja Puskesmas pada kuıun waktu
tertentu

8. Ibu hamil yang diperiksa HIV Ibu hamil yang melakukan ANC pertama Jumlah ibu hamil Kl yang 90% 95% 100% 100% LB3 USUB
kali/kunjungan pertama ke Puskesmas ( Kl) diperiksa HIV dibagi ibu hamil Kl
dan diperiksa Human Imuno Defîciency Virus dikali 100 %
(HIV) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu

2.1.4. Upaya Pelayanan Gizi


2.1.4.1. Pelayanan Gizi Masyarakat
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1. Pemberian kapsul vitamin A Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul Jumlah bayi umur 6-11 bulan 85% 85% 85% 85% LB3-Gizi
dosis tinggi pada bayi umur 6-11 vitamin A biru (100.000 IU) di wilayah kerja mendapat kapsul Vitamin A biru
bulan Puskesmas pada kurun waktu tertentu pada (100.000 IU) dibagi jumlah bayi
kurun waktu tertentu umur 6-11 bulan yang ada dikali
100%

2. Pemberian kapsul vitamin A Anak balita umur 12-59 bulan mendapat Jumlah anak balita umur 12-59 85% 85% 85% 85% LB3-Gizi
dosis tinggi pada balita umur 12- kapsul vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali bulan mendapat kapsul vitamin A
59 bulan 2 (dua) kali setahun pertahun di wilayah kerja Puskesmas pada 2 ( dua) kali per tahun dibagi
kurun waktu tertentu jumlah anak balita umur 12-59
bulan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dikali 100%

3. Pemberian 90 tablet Besi pada Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu hamil dapat 90 90% 95% 98% 98% LB3-Gizi
ibu hamil mendapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi (sembilan puluh) tablet Besi
kumulatif di wilayah kerja Puskesmas pada kumulatif dibagi jumlah sasaran
kurun waktu tertentu bumil di wilayah kerja Puskesmas
kerja dikali 100%

4.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Jumlah ibu hamil dengan LiLA 21.10% 19.70% 18.20% 18.20% LB3-Gizi
(KEK) Lengan Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm di kurang dari 23,5 cm dibagi
wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada jumlah ibu hamil diukur LiLA
kurun waktu tertentu dikali 100%

2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi


1. Pemberian Tablet Tambah Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat Jumlah remaja putri yang 20% 25% 30% 30% LB3-Gizi
Darah pada Remaja Putri 1 (satu) tablet tambah darah per minggu mendapat 1 (satu) tablet tambah
sepanjang tahun di suatu wilayah kerja darah per minggu dibagi jumlah
Puskesmas pada kurun waktu tertentu remaja putri di suatu wilayah
kerja dikali 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2.Pemberian PMT-P pada balita Balita kurus yang ditemukan dan mendapat Jumlah balita kurus yang 85% 85% 90% 90% LB3-Gizi
kurus PMT pemulihan (PMT-P) di suatu wilayah ditemukan dan mendapat PMT
kerja pada kurun waktu tertentu.Balita kurus pemulihan dibagi jumlah balita
yaitu balita yang secara antropometri kurus yang ditemukan di wilayah
berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan kerja Puskesmas pada kurun
di bawah -2 SD ( menurut Z-score) waktu tertentu dikali 100%

3. Ibu Hamil KEK yang mendapat Bumil KEK yang ditemukan dan mendapat Jumlah bumil KEK yang 65% 80% 95% 95% LB3-Gizi
PMT- Pemulihan mendapat PMT pemulihan dibagi
jumlah bumil KEK di wilayah
kerja Puskesams pada kurun
waktu tertentu dikali 100%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi


1..Cakupan balita gizi buruk Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk yang 100% 100% 100% 100% LB3-Gizi
mendapat perawatan sesuai mendapat perawatan sesuai standar mendapat perawatan sesuai
standar tatalaksana gizi buruk tatalaksana gizi buruk di wilayah ketja standar tatalaksana gizi buruk
Puskesams Puskesmas pada kurun waktu dibagi jumlah balita gizi buruk
tertentu. Balita gizi buruk yaitu balita yang yang ditemukan dikali 100%
secara antropometri berdasarkan berat badan
dibagi tinggi badan kurang dari -3 SD
( menurut Z-score)

2.Cakupan penimbangan balita Balita yang ditimbang berat badannya di Jumlah balita yang ditimbang 79% 80% 80% 80% LB3-Gizi
D/S wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu berat badannya (D) dibagi jumlah
tertentu balita yang ada ( S) dikali 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
3.Balita naik berat badannya Balita yang naik berat badannya sesuai Jumlah balita yang naik berat 60% 60% 60% 60% LB3-Gizi
(N/D) dengan standar di wilayah kerja Puskesmas badannya sesuai dengan standar
pada kurun waktu tertentu (N) dibagi jumlah balita yang
ditimbang (D) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%

4.Balita Bawah Garis Merah Balita yang grafik pertumbuhannya berada di Jumlah balita yang grafik 1.90% 1.80% 1.70% 1.70% LB3-Gizi
(BGM) bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat pertumbuhannya berada di
(KMS) pada kurun waktu tertentu bawah garis merah pada KMS
dibagi jumlah balita yang
ditimbang di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%

5.Rumah Tangga mengkonsumsi Rumah tangga yang mengkonsumsi garam Jumlah rumah tangga yang 90% 90% 90% 90% Survey
garam beryodium beryodium di wilayah kerja Puskesmas pada mengkonsumsi garam
kurun waktu tertentu beryodium.dibagi jumlah rumah
tanngga yang disurvei di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu

2.1.5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


2.1.5.1. Diare
1. Cakupan pelayanan Diare balita Penemuan kasus Diare balita di sarana Jumlah balita Diare yang 100% 100% 100% 100% Register Diare
kesehatan dan kader di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2. Angka penggunaan oralit Penderita Diare balita yang berobat Jumlah penderita Diare balita 100% 100% 100% 100% Register Diare
mendapat oralit di sarana kesehatan dan yang diberi oralit di sarana
kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun kesehatan dan kader dibagi total
waktu tertentu penderita Diare balita dikali 100

3. Angka Penderita diare balita Penderita Diare balita yang diberi tablet Zinc Jumlah penderita Diare balita 80% 80% 80% 80%
yang diberi tablet Zinc di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu yang diberi tablet Zinc dibagi
tertentu jumlah penderita Diare balita
dikali 100 %

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Acute)


Cakupan penemuan penderita Jumlah kasus pnemonia balita yang Jumlah kasus Pnemonia 35% 45% 60% 65% Register
Pneumonia ditemukan pada tempat / wilayah dalam balita yang ditemukan pada ISPA/Pneumonia
balita kurun waktu 1 tahun tempat / wilayah dalam kurun
ditangani di wilayah kerja Puskesmas pada waktu 1 tahun dibagi jumlah
kurun waktu tertentu perkiraan kasus pneumonia
balita pada tempat / wilayah
dalam kurun waktu 1 tahun dikali
100%
Perkiraan pneumonia pada balita
adalah 3,61 % dari jumlah balita

2.1.5.3.Kusta
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1. Cakupan pemeriksaan kontak Jumlah kontak dari kasus Kusta lebih dari lebih dari lebih dari lebih dari Register kohort
dari kasus Kusta baru baru yang diperiksa dalam l 80% 80% 80% 80% PB dan MB
(satu) tahun dibagi jumlah kontak
Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga dari kasus Kusta baru seluruhnya
sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) rumah dikali 100%
disekitar penderita Kusta baru yang diperiksa.
Dengan asumsi jumlah kontak yang ada
disekitar penderita sejumlah 25 orang di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS lebih dari lebih dari lebih dari lebih dari Register kohort
secara rutin 90% 95% 95% 95% PB dan MB
Penderita Kusta yang diperiksa Pemeriksaan Jumlah penderita Kusta yang
Fungsi Syaraf(PFS) yang masih berobat secara diperiksa PFS dalam 1 tahun
rutin (12 kali untuk MB/Åfuffi Basiler dan 6 secara rutin dibagi jumlah
kali untuk PB/Pauci Basiler) diantara seluruh seluruh penderita dalam 1 tahun
penderita dalam 1 (satu) tahun di wilayah dikali 100 %
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

3. RFT penderita Kusta Release From Treatment (RFT) bila penderita Jumlah penderita baru PB 1 lebih 90% lebih 90% lebih 90% lebih 90% Register kohort
baru tipe PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan PB dan MB
tipe MB 2 (dua) tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan tepat waktu di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
4. Penderita baru pasca Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun Jumlah penderita baru PB dan lebih 97% lebih 97% lebih 97% lebih 97% Register kohort
pengobatan dengan score sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun (satu) tahun sebelumnya dan MB PB dan MB
kecacatannya tidak bertambah sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan 2 (dua) tahun sebelumnya
atau tetap tepat waktu dengan score kecacatan yang menyelesaikan pengobatan tepat
tidak bertambah/ tetap dari total penderita waktu dibagi jumlah penderita
baru tipe PB dan MB di wilayah kerja baru PB 1 (satu) tahun
Puskesmas pada kurun waktu tertentu sebelumnya dan MB 2 (dua)
tahun sebelumnya yang mulai
pengobatan dikali 100%

5. Proporsi kasus defaulter Kusta Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak Jumlah kasus PB / MB yang tidak Kura ng Kurang Kurang Kurang Register kohort
menyelesaikan pengobatan tepat waktu, menyelesaikan pengobatan tepat dari 5% dari 5% dari 5% dari 5% PB dan MB
meliputi penderita PB tidak ambil obat lebih waktu dibagi jumlah kasus baru
dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil obat lebih PB/MB yang mendapat
dari 6 (enam) bulan, diantara kasus baru yang pengobatan pada periode yang
mendapat pengobatan pada periode 1 (satu) sama dikalikan 100%
tahun.

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB)


1.Cakupan penemuan / Perkiraaan jumlah semua kasus TB Jumlah semua kasus TB yang 30% 38% 41% 41% TB-07, Perkiraan
pengibatan semua kasus TB (case merupakan insiden dalam per 100.000 diobati dan dilaporkan dibagi jumlah semua
detection rate / CDR) yang di penduduk dibagi dengan 100.000 dikali dengan perkiraan jumlah semua kasus TB
obati dengan jumlah penduduk. kasus TB dikali 100 % ( insiden)

2.Angka notifikasi semua kasus TB Jumlah semua kasus TB yang diobati dan Jumlah semua kasus TB yang 92% 98% 109% 109% TB-07 dan jumlah
(case notification rate/ CNR ) yang dilaporkan di antara 100.000 penduduk yang diobati dan dilaporkan dibagi penduduk
diobati per 100.000 penduduk ada di suatu wilayah tertentu / puskesmas. dengan jumlah penduduk yang
ada di suatu wilayah tertentu
dikali 100.000
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
3.Angka Keberhasilan pengobatan Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan Jumlah semua kasus TB yang 90% 90% 90% 90% TB-08
pasien TB semua kasus pengobatan lengkap diantara semua kasus TB sembuh dan pengobatan lengkap
yang diobati dan dilaporkan dibagi dengan jumlah semua
kasus TB yang diobati dan
dilaporkan dikali 100%

Angka ini merupakan penjumlahan dari angka


kesembuhan semua kasus dan angka
pengobatan lengkap semua kasus.

4. Cakupan penemuan kasus TB Jumlah Kasus TB resistan obat yang Jumlah kasus TB yang hasil 60% 70% 80% 80% TB-06, TB-07
resistan obat terkonfirmasi resistan terhadap rifamfisin pemeriksaan tes cepat molekular tahun
(RR) dan atau TB-MDR berdasarkan hasil maupun konvensioanlanya sebelumnya
pemeriksaan tes cepat molekular maupun menunjukkan resistan terhadap untuk membuat
konvensinal diantara perkiraan kasus TB rifamfisin (RR) dan atau TB-MDR perkiraan kasus
resistan obat. dibagi dengan perkiraan kasus TB TB Resisten obat
resisten obat dikali 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
5. Angka keberhasilan Jumlah kasus TB Resisten obat ( TB resisten Jumlah Kasus TB resisten obat 70% 75% 75% 75% TB-08 MDR
pengobatan pasien TB resisten rifamfisin dan atau TB-MDR) yang (TB resisten rifamfisin dan atau
obat menyelesaikan pengobatan dan sembuh atau TB MDR) yang menyelesaikan
pengibatan lengkap diantara jumlah kasus TB pengobatan dan sembuh atau
resisten obat (TB reisisten rifamfisin dan atau pengobatan lengkap dibagi
TB-MDR) yang memulai pengobatan TB lini dengan jumlah kasus TB resisten
kedua. obat ( TB resisten rifamfisin dan
atau TB-MDR). Yang memulai
pengobatan TB lini kedua

6. Persentase pasien TB yang Jumlah pasien TB yang mempunyai hasil test Jumlah Pasien TB yang 60% 70% 80% 80% TB-07 BLOK 3
mengetahui status HIV HIV yang dicatat di formulir pencatatan TB mempunyai hasil test HIV yang
yang hasil tes HIV diketahui termasuk pasien dicatat di formulir pencatatatn TB
TB yang sebelumnya mengetahui ststua HIV yang hasil tes HIV diketahui
positif diantara seluruh pasien TB termasuk Pasien TB yang
sebelumnya mengetahui status
HIV positif dibagi jumlah seluruh
pasien TB terdaftar ( ditemukan
an di obati TB ) DIKALI 100%

Indikator Operasional
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1. Peresentase kasus pengibatan Jumlah kasus TB Pengibatan ulang yang Jumlah kasus TB pengobatan 100% 100% 100% 100% TB-03, TB-06
ulang TB yang diperiksa uji diperiksa dengan uji kepekatan terhadap OAT ulang yang diperiksa dengan uji
kepektan obat dengan tes cepat dengan tes cepat molekular atau metode kepekatan terhadap OAT dibagi
molekular atau metode konvensional diantara jumlah pasien TB dengan jumlah pasien TB
konvensional pengobatan ulang yang tercatat selama Pengobatan ulang yang tercatat
periode pelaporan. selama periode pelaporan dikali
100%

2. Persentase kasus TB resisten Jumlah kasus TB resistan obat ( TB resisten Jumlah Kasus TB resisten obat 100% 100% 100% 100% TB-07 MDR, TB-
obat yang memulai pengobatan rifamfisin dan atau TB MDR) yang terdaftar (TB resisten rifamfisin dan atau 06
lini kedua dan yang memulai pengobatan lini kedua di TB MDR) yang terdaftar dan yang
antara jumlah kasus TB yang hasil memulai pengobatan lini kedua
pemeriksaan tes cepat molekular maupun dibagi dengan jumlah kasus TB
konvensionalnya menunjukkan resistan yang hasil pemeriksaan tes cepat
terhadap rifamfisin dan atau TB MDR molekular ,Maupun
konvensionalnya menunjukkan
resistan terhadap rifamfisin dan
atau TB MDR dikali 100%

3. PresentasE pasien TB HIV yang Jumlah psien TB-HIV baru dan kambuh yang Jumlah Pasien TB -HIV baru dan 100% 100% 100% 100% TB-08 BLOK 2
mendapatkan ARV selama mendapatkan ARV selama periode kambuh yang mendapatkan ARV
pengobatan TB pengobatan TB baik yang melanjutkan ARV selama periode pengobatan TB
sebelumnya atau baru memulai ARV diantara baik yang melanjutkan ARV
seluruh pasien TB-HIV sebelumnya atau baru mulai ARV
dibagi dengan jumlah seluruh
pasien TB baru dan kambuh HIV
selama priode yang sama
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
4. Presentasi kasus TB yang Jumlah semua kasus TB yang dirujuk oleh Jumlah semua kasus TB yang 16% 20% 20% 20% TB-03, TB-06
ditemukan dan dirujuk oleh Masyarakat atau organisasi kemasyarakatan dirujuk oleh masyarakat atau
Masyarakat atau organisasi yang tercatat ( TB-01) diantar semua kasus TB organisasi kemasyarakatan yang
kemasyarakatan tercatat (TB-01) dibagi dengan
jumlah semua kasus TB dikali
100%
1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
Anak sekolah (SMP dan Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang Jumlah anak sekolah (SMP dan 100% 100% 100% 100% Data dari laporan
SMA/sederajat) yang sudah sudah disuluh atau dijelaskan tentang SMA/sederajat) yang kegiatan
dijangkau penyuluhan HIV/AIDS penyakit HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas mendapatkan penyuluhan penyuluhan
selama bulan pada kurun waktu tertentu HIV/AIDS dibagi jumlah seluruh
anak sekolah (SMP dan
SMA/sederajat) di wilayah kerja
Puskesmas dikali 100%

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)


1. Angka Bebas Jentik (ABJ) Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja Jumlah rumahbebas jentik dibagi lebih 95% lebih 95% lebih 95% lebih 95%
puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah rumah yang diperiksa
jentiknya dikali 100 %

2. Penderita DBD ditangani Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang Jumlah kasus DBD yang ditangani 100% 100% 100% 100%
ditemukan berdasarkan kriteria World Health sesuai standar Tatalaksana
Organization (WHO) dan ditangani sesuai Pengobatan DBD dibagi dengan
standar Tatalaksana Pengobatan DBD di jumlah seluruh DBD yang
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu terlaporkan di wilayah
tertentu Puskesmas dikali 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
3.Cakupan PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) Jumlah kasus DBD yang dilakukan 100% 100% 100% 100%
meliputikegiatan pemeriksaan jentik, PE dibagi jumlah seluruh kasus
pencarian kasus DBD yang lain serta DBD di wilayah Puskesmas dikali
menentukan tindakan penanggulangan fokus 100%.
selanjutnya. yang dilakukan terhadap setiap
kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang Kasus klinis Malaria yang diperiksa Sediaan Jumlah kasus klinis Malaria yang 100% 100% 100% 100%
dilakukan pemeriksaan SD Darah (SD) nya secara laboratorium di wilayah diperiksa SD nya secara
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu laboratorium dibagi jumlah kasus
Malaria dikali100%

2.Penderita positif Malaria yang Penderita Malaria berdasarkan hasil Jumlah penderita Malaria yang 100% 100% 100% 100%
diobati sesuai standar (ACT) pemeriksaan laboratorium, yang dalam mendapat pengobatan ACT
sediaan darahnya terdapat Plasmodium baik sesuai jenis Plasmodium dibagi
Plasmodium Falciparum, Vivax dikali atau jumlah kasus Malaria dikali 100%
campuran yang mendapat pengobatan
Artesunat Combination Therapi (ACT) dan
dosis pengobatan sesuai jenis Plasmodium di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
3.Penderita positif Malaria yang Kasus Malaria yang dilakukanfo/fow up Jumlah kasus Malaria yang telah 100% 100% 100% 100% Register
di follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 dilakukanfoffow up penderita,
sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya pengobatannya pada hari ke 7, register
negatif di wilayah kerja Puskesmas pada 14 dan 28 sampai hasil laboratorium
kurun waktu tertentu pemeriksaan laboratoriumnya
negatif dibagi jumlah kasus
malaria dikali 100%

2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies


1.Cuci luka terhadap kasus gigitan Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) 100% 100% 100% 100%
HPR yang dilakukan cuci luka di wilayah kerja Jumlah kasus gigitan HPR yang
Puskesmas pada kurun waktu tertentu dilakukan cuci luka dibagi jumlah
kasus gigitan HPR dikali 100 %

2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan Kasus gigitan HPR terindikasi yang 100% 100% 100% 100%
HPR yang berindikasi mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja Jumlah kasus gigitan HPR
Puskesmas pada kurun waktu tertentu terindikasi yang mendapatkan
vaksinasi dibagi jumlah kasus
gigitan HPR terindikasi dikali
100%
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi
1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi Jumlah bayi yang mendapat IDL 92% 92.50% 93% 93% Kohort bayi
berusia kurang dari 1 (satu) tahun telah dibagi jumlah bayi lahir hidup
mendapatkan 1 (satu) kali Hepatitis B, 1(satu) dikali 100 %
kali imunisasi BCG, 3 (tiga) kali imunisasi DPT-
HB-Hib, 4 (empat) kali imunisasi Polio, dan l
(satu) kali imunisasi Campak di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2. UCI desa UCI (Univercal Coverage Immunization) desa Jumlah bayi IDL dibagi jumlah >95% >95% 100% 100% Kohort bayi
adalah kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi lahir hidup dikali 100 %
bayi yang ada di desa tersebut mendapatkan
imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja
Puskesmas selama kurun waktu tertentu.

3. Imunisasi DT pada anak kelas I Hasil cakupan imunisadi DT (Dipter Tetanus) Jumlah murid SD/MI klas I yang > 98% > 98% > 98% > 98% Laporan
SD pada anak SD/MI kelas I di wilayah Puskesmas mendapat imunisasi DT dibagi imunisasi bias
pada kurun waktu tertentu jumlah murid SD/MI kelas I yang
ada dikali 100%

4. Imunisasi campak pada anak Hasil cakupan imunisadi campak pada anak Jumlah murid SD/MI klas I yang > 98% > 98% > 98% > 98% Laporan
kelas I SD SD/MI kelas I di wilayah Puskesmas pada mendapat imunisasi DT dibagi imunisasi bias
kurun waktu tertentu jumlah murid SD/MI kelas I yang
ada dikali 100%

5. Imunisasi TD pada anak kelas 2 Hasil cakupan imunisadi TD pada anak SD/MI Jumlah murid SD/MI klas 2 yang > 98% > 98% > 98% > 98% Laporan
SD kelas 2 di wilayah Puskesmas pada kurun mendapat imunisasi DT dibagi imunisasi bias
waktu tertentu jumlah murid SD/MI kelas 2 yang
ada dikali 100%

6. Imunisasi TD pada anak kelas 5 Hasil cakupan imunisadi TD pada anak SD/MI Jumlah murid SD/MI klas 5 yang > 98% > 98% > 98% Laporan
SD kelas 5 di wilayah Puskesmas pada kurun mendapat imunisasi DT dibagi imunisasi bias
waktu tertentu jumlah murid SD/MI kelas 5 yang
ada dikali 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
7. Imunisasi lanjutan pada WUS Hasil cakupan imunisadi TD pada anak SD/MI Jumlah WUS yang status T5 > 85% > 85% > 85% > 85% Laporan kohor
kelas 5 di wilayah Puskesmas pada kurun dibagi jumlah WUS tahun yang ibu dan imunisasi
waktasil cakupan penapisan imunisasi DPT 1, sama dikali 100% TD
2, 3 pada bayi dan tambahan TD 3 kali pada
usia lanjutan WUS di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

8. Imunisasi lanjutan MR dan DPT- Hasil cakupan imunisasi dan DPT-Hb-Hib pada Jumlah Baduta yang diberi > 85% > 90% > 90% > 90% Laporan PWS
Hb-Hib pada Baduta Baduta di wilayah Puskesmas pada kurun imunisasi MR dan DPT-HB-Hib imunisasi
waktu tertentu dibagi jumlah seluruh Baduta Puskesmas
dikali 100%

9. Pemantauan suhu lemari es Pencatatan suhu lemari es penyimpanan Jumlah bulan pemantauan 100% 100% 100% 100% Buku grafik suhu
vaksin vaksin 2 (dua) kali sehari pagi dan siang pada (grafik) suhu lemari es pagi dan per lemari es
buku grafik suhu di Puskesmas pada kurun sore tiap hari (lengkap harinya)
waktu tertentu dibagi jumlah bulan dalam
setahun (12 bulan) dikali 100 %

10. Ketersediaan catatan stok Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai Pengisian buku Stok dibagi 12 100% 100% 100% 100% Buku stok vaksin
vaksin dengan kebutuhan maksimum minimum bulan dikali 100 %
ditunjukkan dengan pengisian buku stock
vaksin di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu

11. Laporan KIPI Zero reporting I Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Kejadian Jumlah Laporan KIPI Non Serius > 90% > 90% > 90% > 90% Laporan KIPI
KIPI Non serius Ikutan Paska Imunisasi) non serius yang dibagi jumlah Lap 12 bulan dikali
lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada 100 %
kurun waktu tertentu

2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Suweillance pidemiology)


Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
1. Laporan STP yang tepat waktu Laporan STP (SurveilansTerpadu Penyakit) Jumlah laporan STP tepat waktu >80% >80% >80% >80% Laporan STP
yang tepat waktu sampai dengan tanggal 5 (Ketepatan waktu) dibagi jumlah
( lima) setiap bulan. laporan (12 bulan) dikali 100 %

2.Kelengkapan laporan STP Laporan STP yang lengkap 12 ( dua belas) Jumlah laporan STP yang lengkap > 90% > 90% > 90% > 90% Laporan STP
bulan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun (kelengkapan laporan) dibagi
waktu tertentu jumlah laporan (12 bulan) dikali
100 %

3.Laporan Cl tepat waktu Laporan Cl (Campak) yang tepat waktu Jumlah laporan Cl tepat waktu >80% >80% >80% >80% Laporan Cl
sampai dengan tanggal 5 setiap bulan. dibagi jumlah laporan (12 bulan)
dikali 100 %
4.Kelengkapan laporan Cl Laporan Cl yang lengkap di wilayah kerja Jumlah laporan Cl lengkap dibagi > 90% > 90% > 90% > 90% Laporan Cl
Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah laporan (12 bulan) dikali
100 %
5.Laporan W2 (mingguan) yang Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang tepat Jumlah laporan W2 tepat waktu >80% >80% >80% >80% Laporan W2
tepat waktu waktu tiap minggu dibagi jumlah laporan W2 dikali
100 %
6.Kelengkapan laporan W2 Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di Jumlah laporan W2 yang > 90% > 90% > 90% > 90% Laporan W2
(mingguan) Wabah wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu diterima dibagi jumlah laporan
tertentu (52 minggu) dikali 100 %
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Grafik mingguan penyakit potensial wabah Jumlah grafik mingguan penyakit 100% 100% 100% 100% Laporan KLB/ W1
Potensial yang digunakan untuk mengamati pola potensial wabah yang terjadi di
kecenderungan mingguan penyakit potensial wilayah kerja Puskesmas dikali
wabah di wilayah Puskesmas pada kurun 100%
waktu tertentu. 17 Penyakit Potensial Wabah
menurut Permenkes Nomor : 1501 Tahun
2010 yaitu : Kolera, Pes, Demam Berdarah
Dengue, Campak, Polio/ AFP, Difteri, Pertusis,
Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1,
Antraks, Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A
baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis,
Yellow Fever dan Chikungunya.

8.Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Jumlah Desa/ Kelurahan yang 100% 100% 100% 100% Laporan KLB/ Wl
mengalami KLB ditanggulangi Luar Biasa (KLB) yang laporan Wabah (W1) mengalami KLB dan
dalam waktu kurang dari 24 (dua nya diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu ditanggulangi dalam waktu
puluh empat) jam kurang dari 24 (dua puluh empat) jam oleh kurang dari 24 (dua puluh empat)
Puskesmas dan atau Kabupaten/Kota dan jam dibagi jumlah Desa/
atau Provinsi. Kelurahan yang mengalami KLB
dikali 100 %

2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


1. Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos 30% 40% 50% 50% Portal Web
melaksanakan kegiatan Posbindu Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Jumlah Desa/ Kelurahan PPTM/Profil
PTM (Posbindu PTM) melaksanakan kegiatan Posbindu Tahunan
PTM dibagi jumlah Desa/
Kelurahan yang ada diwilayah
kerja Puskesmas dikali 100%
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2.Perempuan usia 30 — 50 tahun Wanita usia 30 — 50 th yang di deteksi dini 30% 40% 50% 50% Laporan bulanan
yang di deteksi dini kanker cervix kanker cervix dan payudara Jumlah wanita usia 30 — 50 th deteksi dini
dan payudara . yang di deteksi dini kanker servix kanker cervix/
dan payudara dibagi jumlah Portal web PPTM
wanita usia 30-50 tahun di
wilayah Puskesmas dikali 100%

3.Sekolah yang ada di wilayah Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas 30% 40% 50% 50% Laporan verifikasi
Puskesmas melaksanakan KTR melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Jumlah sekolah yang ada di sekolah KTR 2 kali
wilayah Puskesmas setahun
melaksanakan KTR dibagi jumlah
sekolah di wilayah Puskesmas
dikali 100%
4.Penduduk usia lebih dari 15 Penduduk usia lebih dari 15 (lima belas) 30% 40% 50% 50% Laporan Bulanan
tahun yang melakukan tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan Puskesmas dan
Jumlah penduduk usia lebih dari
pemeriksaan tekanan darah darah jaringannya
15 tahun yang melakukan (dalam dan luar
pemeriksaan tekanan darah gedung)/Portal
dibagi jumlah penduduk usia Web PPTM
lebih dari 15 tahun di wilayah
Puskesmas dikali 100%

5.Penduduk usia lebih dari 18 Penduduk usia lebih dari 18 ( delapan belas) 30% 40% 50% 50% Laporan bulanan
tahun yang melakukan tahun yang melakukan pemeriksaan gula puskesmas dan
Jumlah penduduk usia lebih dari
pemeriksaan gula darah darah jaringannya
18 tahun yang melakukan (dalam dan luar
pemeriksaan gula darah dibagi gedung)/port al
jumlah pddk usia lebih dari 18 web PPTM
tahun di wilayah puskesmas
dikali 100
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
6.Obesitas/IMT pada penduduk Penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) Jumlah penduduk usia lebih dari 30% 40% 50% 50% Laporan bulanan
usia lebih dari 15 tahun yang tahun yang melakukan pemeriksaan 15 ( lima belas) tahun yang Puskesmas dan
melakukan pemeriksaan IMT Obesitas/ IMT ( Indeks Massa Tubuh). IMT melakukan pemeriksaan jaringannya
adalah berat badan dibagi tinggi badan Obesitas/IMT dibagi jumlah (dalam dan luar
kuadrat dikali 100%. Normal 18-24.9 penduduk usia lebih dari 15 gedung)/portal
( lima belas) tahun di wilayah web PPTM
puskesmas dikali 100%

2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)


1 Rasio Kunjungan Rumah Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam Jumlah keluarga (berdasarkan 8.33 8.33 8.33 8.33 P-care
(RKR) program pendekatan keluarga Kartu Keluarga/KK) yang
berdasarkan 12 (dua belas) indikator dikunjungi dalam program
utama penanda status kesehatan sebuah pendekatan keluarga dibagi
keluarga sesuai Petunjuk Teknis Program jumlah keluarga (KK) yang
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan ada di wilayah kerja
Keluarga adalah jumlah peserta JKN atau Puskesmas dikali 100
bukan peserta JKN yang terdapat pada
wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi
oleh petugas Puskesmas
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
2 Individu dan keluarganya dari Individu dan keluarganya yang termasuk Individu dan keluarganya 30 35 40 40 Form dan
keluarga rawan yang dalam keluarga rawan ( penderita mendapat keperawatan register
mendapat keperawatan penyakit menular dan tidak menular kesehatan masyarakat dibagi Keperawatan
kesehatan masyarakat ( Home termasuk jiwa , ibu hamil resiko tinggi dan jumlah keluarga rawan di Kesehatan
care) KEK, balita KEK, miskin) yang mendapat Puskesmas pada kurun waktu Masyarakat dan
keperawatan kesehatan masyarakat oleh tertentu dikali 100 Register Kohort
tim terpadu Puskesmas ( medis, Keluarga
paramedis, bidan, gizi, kesling dll sesuai Binaan
kebutuhan) untuk penilaian lingkungan Perkesmas
( keadaan rumah, keluarga,keuangan)
dan pemeriksaan fisik (menilai keadaan
awal, deteksi penyakit, respon terapi dll)
di wilayah kerja Puskesmas pada waktu
tertentu.

3. Kenaikan tingkat Kenaikan tingkat kemandirian keluarga Jumlah keluarga yang 60 70 80 85 Register Kohort
mengalami
Kemandirian keluarga KM I adalah Keluarga menerima kenaikan tingkat kemandirian Keluarga
keperawatan kesehatan masyarakat dibagi Binaan
setelah pembinaan KM II adalah Keluarga tahu dan dapat jumlah seluruh keluarga yang Perkesmas
dibina
mengungkapkan masalahkesehatannya dikali 100

secara benar, dan melakukan tindakan


keperawatan sederhana sesuai anjuran.

KM III adalah Keluarga memanfaatkan


fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif

dan melakukan tindakan pencegahan


secara aktif.
Target ( Dalam%)
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2018 2019 2020 2021
KM IV adalah keluarga melakukan
tindakan promotif secara aktif

Anda mungkin juga menyukai