Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Nifas

Disusun Oleh:

Sandra Linda Azizah

(PO.62.24.2.17.385)

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

JURUSAN D IV KEBIDANAN

REGULER 4

2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah mengenai Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas.

Makalah ini sudah selesai saya susun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut
berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
saya bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan
benar.

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman
serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki
bentuk maupun tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang memiliki
wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Akhir kata saya meminta semoga makalah ini bisa memberi manfaat atau
inspirasi pada pembaca.

Palangka Raya, Desember 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR…………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Nifas 3
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas 3
C. Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti
semula (sebelum hamil)dalam waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan,
persalinan dan di lanjutkan dengan masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu
dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas. Apabila
tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa
menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
untuk itu pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas sangat perlu
dilakukan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, melaksanakan
deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi, memberikan pendidikan pada ibu serta
memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi.
Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. pelayanan atau
asuhan merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas
normal dan mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan
tujuan agar ibu dapat melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian masa nifas ?
2. Apa tujuan masa nifas ?
3. Bagaimana pelaksanaan pemeriksaan fisik pada ibu nifas?

C. TUJUAN
1. Untuk mengumpulkan data
2. Mengidentifikasi masalah pasien
3. Menilai perubahan status pasien
4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah di berikan

4
D. MANFAAT
1. Mahasiswa mampu menjelakan pengertian dari masa nifas
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan masa nifas
3. Mahasiswa mampu menerapkan pelaksanaan pemeriksaan fisik pada ibu nifas

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Masa nifas atau puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,


merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang
normal.Masa nifas adalah waktu yang dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.(Prawirohardjo,
2002:122).Masa nifas (puerperium) adalah masa sesudahnya persalinan terhitung
darisaat selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat-alat kandungan.(Depkes RI,
2004:176). Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lama masa nifas yaitu 6-8 minggu.
(Muchtar, 1998:115). Masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah
kira-kira 6 minggu.(Kapita Selekta Jilid I, 2001:316).

B. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas adalah:


Untuk mempercepat involusi uterus ( rahim )
Untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologisnya.
Melaksanakan skrining yang komprehensif, deteksi dini, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta
perawatan bayisehari-hari
Memberikan pelayanan KB.

Mendapatkan kesehatan emosi

C. Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas

Data obyektif

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik TB : 153 cm

6
Kesadaran : compos mentis BB : 55 kg
LILA : 25 cm Cara jalan : tertatih
Ekspresi wajah : segar
TTV : TD : 100 / 80 mm Hg S : 36,50 C
Nadi : 68x/menit RR : 18 x / Menit

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : simetris rambut hitam, kulit kepala bersih,
penyebaran merata, tidak kusut dan tidak ada benjolan
abnormal.
Wajah : tidak pucat, tidak tampak odema, tidak ada kloasma
Mata : simetris, warna seklera putih dan kunjungtiva merah
muda, refleks cahaya +, isokor, dan tidak strabismus
Hidung : simetris tidak ada PCH, tidak ada polip, tidak ada
secret , dan tidak ada nyeri tekan pada sinus, bersih
Telinga : simetris, tampak bersih dan tidak ada serumen
Mulut : simetris, bibir lembab, gigi bersih tidak ada caries,
tidak ada stomatis, dan lidah bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, dan
tidak ada bendungan vena jugularis
Dada : simetris,, iorama nafas teratur, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi areola mamame
Abdomen : ada strie alba dan nira, tidak terdapat, tidak ada
bekas operasi
Genetalia : penyebaran rambut publis merata, vulva tampak
bersih, tampak odema, keluar lokea sanguelenta
Perineum : tampak bersih tidak ada luka jahitan
Anus : tampak bersih, tidak ada hemoroid
Ektermitas
Atas : simetris,tidak ada odema dan varises, tidak ada
pergerakan abnormal
Bawah : simetris, tidak ada odema tidak ada
trombhophlebitis, pergerakan sendi aktif

7
b. Palpasi
Kepala : tidak teraba ada benjolan abnormal.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran vena jugularis
Dada : tidak ada benjolan tidak adanya nyeri tekan puting susu
menonjol
Abdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
pembesaran hepar, tidak teraba rekti abdominalis, fundus
teraba tiga jari di bawah pusat, uterus teraba keras.
Ekstremitas : bawa : tidak ada nyeri tekan pada tungkai (trombophlebitis)

c. Auskultasi
Dada : bunyi jantung S1/S2 (lup/lup, tidak ada bunyi tambahan (mur-
mur), tidak terdengar suara tambahan wezing (-), ronkhi (-)
Abdomen : terdengar bising usus 20 x / menit
5
d. Perkusi

Dada : suara pekak (n)


Abnormal : tidak hipertimphani, tidak meteorismus
Ekstremitas atas : refleks patella (+)
Ekstremitas Bawah : refleks patella (+)

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan kepada ibu pada masa nifas
normal, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada masa nifas normal tidak
ada perbedaan yang menyolok antara teori dan praktek semua dikerjakan
sesuai apa yang ada dalam teori.
2. Dalam menerapkan manajemen kebidanan penulis pada kasus ini mulai
dari pengkajian sampai evaluasi, tidak didapatkan masalah yang spesifik,
karena ibu nifasmasih dalam batas normal, yang didukung dengan data
penunjang, sehingga penulis dapat menganalisa / menegakkan diagnosa
serta melaksanakan asuhan kebidanan.

B. Saran

Untuk Bidan
 Betapa pentingnya penerapan asuhan kebidanan masa nifas, karena masa ini
merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayi, dengan meningkatkan
pengetahuan serta mutu pelayanan kesehatan.
 Pentingnya memberikan konseling yang terus menerus tentang pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat merubah perilaku yang
kurang mendukung terhadap kesehatan.
Untuk Ibu dan Keluarga
 Untuk ibu nifas sebaiknya selalu memperhatikan kebutuhan dirinya, seperti nutrisi
yang cukup, serta kebersihan dirinya secara keseluruhan, karena pada masa nifas
sangat rentan terhadap infeksi.
 Untuk keluarga hendaknya selalu memberikan dorongan dan semangat kepada ibu,
dan selalu membantu ibu dalam merawat bayinya dan memenuhi kebutuhannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2004. Perawatan Ibu di Puskesmas. Surabaya.

Depkes RI. 2002. Asuhan Persalinan Normal. JHPIEGO. Jakarta.

Depkes RI. 2001. Konsep Asuhan Kebidanan. JHPIEGO. Jakarta.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetry Jilid I. EGC: Jakarta.

Mansjoer Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aesculaplus.
Jakarta.

Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Sinopsis Obstetry Jilid I. EGC. Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai