Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
ENTREPRENEURSHIP
Disusun oleh: Seto Adi Nugroho 4002140074
PROGRAM STUDI STRATA-1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG 2017 Fungsi Kewirausahaan Dalam Keperawatan
Keperawatan bukanlah profesi yang statis dan tidak berubah melainkan
profesi yang terus bergerak menuju masa depan. Tidak dipungkiri bahwa profesi tersebut terus berkembang secara terus menerus sejalan dengan perkembangan dinamika masyarakat, globalisasi, dan tantangan ekonomi. Perubahan dunia keperawatan yang diharapkan dapat sesuai dengan keadaan dan lingkungan sosial di Indonesia. Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu profesionalisme, kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat. Salah satu solusi yang bisa diambil untuk mem-backup kesejahteraan perawat adalah dengan menjadi nursepreneur (Perawat Pengusaha). Era nursepreneurship adalah sebuah jawaban tantangan global saat ini. Era nursepreneurship adalah suatu era yang terhubung pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Era nursepreneurship juga merupakan era baru menuju pelayanan kesehatan yang sempurna, dimana pelayanan kesehatan tidak lagi hanya berfokus pada keuntungan materi semata, melainkan juga dari sisi pelayanan dan pengabdian kepada masyakarat. Siapa bilang hanya orang-orang tertentu yang bisa menjadi pengusaha? Semua orang bisa menjadi pengusaha. Perawat pun bisa menjadi seorang pengusaha. Justru sebenarnya seorang perawat profesional memerlukan jiwa entrepreneur, tanpa meninggalkan tugas pokok dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, tentunya perawat dapat juga melihat berbagai peluang yang ada dalam lingkup keperawatan. Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner .Banyak usaha yang bisa kita kembangkan sebagai perawat diantaranya : Home Care, konsultan keperawatan, terapi komplementer (tradisional), klinik kesehatan dll Agar konsep Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan konsep nursepreneur, akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto, 2005): 1. Berani mengambil risiko. Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Tentu tidak semua risiko diambil melainkan risiko yang telah diperhitungkan dengan cermat (calculated risk). 2. Menyukai tantangan. Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan jaman yang terus berubah menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat entrepreneur unggulan. 3. Punya daya tahan yang tinggi. Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan serta tekun. 4. Punya visi jauh ke depan Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. 5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik. Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika itu dirasa kurang, maka ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggannya. Satu hal yang menarik dari konsep Nursepreneur ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Jika dikaitkan dengan nursepreneur, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :: 1. Pengkajian Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat dalam praktek klinis serta mengkaji kebutuhan pasar (klien/masyarakat). 2. Diagnosa Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap diagnosa. 3. Perencanaan Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. 4. Implementasi Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take action. 5. Evaluasi Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak. Seorang nursepreneur yang ingin sukses dalam membangun bisnis/usaha harus memiliki komitmen yang kuat.Mereka tidak ada waktu untuk bermalas- malasan, waktu digunakan untuk aktivitas yang lebih produktif. Jika hal buruk pun terjadi, maka mereka akan terus berusaha tetap tenang dan yakin bahwa akan ada jalan keluar dengan tetap berusaha melakukan yang terbaik. Namun, bagi mereka yang ingin menjadi sukses, tetapi setiap hari kerjanya hanya main-main. Tidak ada kemauan untuk menepis rasa malas dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Tidak ada kemauan untuk bergerak. Pada akhirnya, keinginan itu hanya menjadi keinginan belaka. Maka mulailah berusaha dengan sungguh-sungguh, jangan lagi membuang waktu.