Anda di halaman 1dari 5

Studi ini meneliti seberapa jauh pengungkapan ISR sebagai intervensi variabel dapat memediasi

pengaruh kinerja keuangan dan kinerja lingkungan pada nilai perusahaan. Subjek penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2012-2014. Sampel penelitian adalah
enam puluh perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling, dan teknik analisis
menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa: (1) kinerja keuangan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, (2) kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
(3) kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR, (4) kinerja lingkungan
berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR, (5) pengungkapan ISR berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan, (6) pengungkapan ISR dapat memediasi pengaruh kinerja keuangan dan lingkungan
terhadap nilai perusahaan
Shari'ah Compliant Companies (ShCC) adalah perusahaan yang melakukan kegiatan yang tidak
bertentangan dengan prinsip Islam. Jumlah ShCC di Bursa Malaysia meningkat pesat sejak
diperkenalkannya Pasar Modal Islam dan itu sejalan dengan Rencana Malaysia Kesembilan yang ingin
Malaysia menjadi pusat global untuk Pasar Modal Islam. Berdasarkan landasan teoritis Islam
akuntabilitas sosial dan pengungkapan penuh, kegiatan sosial menjadi praktik umum di kalangan ShCC
dan pelaporan sosial mulai hadir di

laporan Tahunan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menilai tingkat Islami Corporate Social
Responsibility (iCSR) pengungkapan untuk ShCC dan memeriksa hubungan antara pengungkapan i-CSR
dan kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis pengungkapan tertimbang,
daftar pengungkapan yang dibangun sendiri dikembangkan untuk mengukur tingkat pengungkapan i-
CSR yang telah diklasifikasikan menurut lima dimensi Maqasid Al-Shari'ah dan Maslahah. Studi ini
meneliti laporan tahunan sampel dari 114 ShCC yang dipilih berdasarkan pasar

kapitalisasi berakhir 2008 untuk periode dua tahun 2010 dan 2011. Dalam studi ini, Smart PLS
diterapkan untuk menguji hubungan antara pengungkapan i-CSR dan perusahaan

kinerja. Selanjutnya bootstrapping dilakukan untuk menyelidiki kesalahan standar perkiraan dan t-nilai.
Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan i-CSR secara keseluruhan rendah dan kurang nilai-
nilai dan prinsip-prinsip Islam atau di bawah perlindungan iman (Al-Din). Hasilnya konsisten dengan
penelitian sebelumnya. Ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengungkapan i-CSR

dan kinerja perusahaan. Temuan ini terbatas pada ShCC yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar yang
berakhir tahun 2008 untuk periode dua tahun 2010 dan 2011. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan saja. Studi ini telah memunculkan beberapa implikasi
yang dapat diterapkan di banyak negara terlepas dari apakah negara berkembang atau negara maju.
Pertama, ini memberikan bukti kuat untuk menunjukkan bahwa dewan direksi dan sumber daya
manusia adalah variabel yang signifikan dalam sejauh mana pengungkapan. Kedua, itu

studi diharapkan untuk mengingatkan Komisi Sekuritas berkaitan dengan definisi status kepatuhan
syariah yang seharusnya tidak hanya mencakup "persepsi publik yang baik dan Image Company" tetapi
juga sejauh mana penerapan nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip Syariah dalam menjalankan bisnis
mereka . Studi ini memperluas

penelitian sebelumnya dengan menyediakan tolok ukur baru dari Indeks Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Islami Ideal berdasarkan pada Maqasid Al-Shariah dan penerapan Maslahah dalam
Perusahaan-Perusahaan Syariah. Namun penelitian ini berfokus pada pengungkapan i-CSR dalam
laporan tahunan ShCC untuk 2010 dan 2011 saja. Oleh karena itu, penelitian masa depan dapat
mempertimbangkan untuk menganalisis bentuk saluran komunikasi lain seperti situs web perusahaan,
laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri, surat kabar dan majalah in-house. Penelitian masa depan
juga bisa memasukkan data lebih dari

periode dua tahun.


Penelitian ini menguji peran pengungkapan Laporan Sosial Islam dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
dalam memoderasi hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Data panel penelitian ini
dikumpulkan dari perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada tahun 2011 - 2015 dan
kemudian dianalisis menggunakan model regresi. Temuan menunjukkan bahwa kinerja keuangan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Lebih menarik lagi, tata kelola perusahaan yang baik
memoderasi hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Sementara itu, data empiris
menunjukkan bahwa Islamic Social Report tidak memoderasi hubungan kinerja keuangan dan nilai
perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tingkat pengungkapan Pelaporan Sosial Islam
(ISR) terhadap profitabilitas dan pada jumlah Zakat yang dibayarkan oleh perusahaan perbankan Islam di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi dokumenter dengan tipe penelitian asosiatif. Sampel yang
digunakan adalah metode purposive sampling dan terpilih delapan Bank Islam di Indonesia. Periode
observasi adalah 2011-2015 dengan jeda waktu t + 1. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square
(PLS) Program. Pengumpulan data berasal dari data sekunder, laporan keuangan dan laporan tahunan
yang diterbitkan oleh situs web Bank Indonesia dan situs web masing-masing Bank Islam. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan ISR memiliki pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap profitabilitas diwakili oleh rasio Return on Assets (ROA) dan Return on Equity ratio (ROE).
Selanjutnya, profitabilitas Bank Islam memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap jumlah
Zakat yang dibayarkan oleh Bank Islam di Indonesia. Penelitian ini hanya menggunakan profitabilitas
sebagai variabel independen yang mempengaruhi kinerja perusahaan, khususnya pengungkapan ISR,
sedangkan beberapa faktor lain juga diprediksi berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Selain
itu, penelitian ini hanya menggunakan variabel profitabilitas yang juga diprediksi memiliki pengaruh
terhadap perusahaan Zakat, sedangkan beberapa faktor lain juga diprediksi berpengaruh pada
perusahaan Zakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tata kelola syariah yang diukur oleh dewan
direksi bank syariah, dewan penasihat syariah, dan komite audit untuk pengungkapan Indeks Pelaporan
Sosial Islam (ISRI) dan Global Reporting Index (GRI). Industri perbankan syariah saat ini masih
menggunakan Indeks Pelaporan Sosial (SRI) dan juga Global Reporting Index

(GRI). Penelitian ini membandingkan tingginya pengungkapan antara ISRI dan GRI untuk mengetahui
indeks pengungkapan yang tepat digunakan oleh industri perbankan. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik
regresi berganda dan independent samples t-test. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa peran dewan
direksi bank syariah memberikan dampak pada pengungkapan dengan ISRI, sementara dewan pengawas
syariah mempengaruhi pengungkapan dengan GRI. Hasil dari sampel independen T-test menemukan
bahwa pengungkapan dengan ISRI lebih tinggi dari GRI. Penelitian ini menemukan bahwa tata kelola
syariah pada Bank Syariah di Indonesia lemah pada periode 2010-2013, sehingga Bank Syariah di
Indonesia perlu meningkatkan tata kelola syariah mereka.

Anda mungkin juga menyukai