Kasus 5 Susp TB Paru Susp b24
Kasus 5 Susp TB Paru Susp b24
IDENTITAS PASIEN
No RM : 18000100 *Catatatan :
Nama pasien :NY.S 1. CKD (gagal ginjal kronis). Diawali dengan
Umur : 53 Tahun adanya penurunan fungsi ginjal secara bertahap
Jenis Kelamin : Perempuan karena kerusakan ginjal selama 3 bulan terakhir.
Agama : Islam Ketika ginjal terganggu akan menyebabkan kadar
Alamat : Tabanan garam dan tekanan darah menjadi terganggu
karena terganggunya produksi enzim renin.
Pekerjaan : Ibu RumahTangga
Terkadang ditandai dengan ketidaaksesuaian
Pendidikan : SMA kadar kreatitnin di dalam darah.
Tgl MRS : 13-10-2018 2. CHF / Congestif Heart Failure FC II.
Ruangan /kelas : Angsoka (3/6) Merupakan suatu diagnosa yang ditujukan kepada
Diagnose : CKD st IV + CHF FC II + kondisi jantung tidak memompa darah yang
DM tipe II + Obs Transaminitis cukup ke organ tubuh dan jaringan lain,
Diet : Diet DM B2 rendah menyebabkan darah tertumpuk di jantung dan
garam menyumbat organ maupun jaringan lain. CHF
Bentuk : Susu dapat menyebabkan sesorang kehilangan nafsu
Tgl pengamatan : 16 Oktober sd 17 Oktober makan, mual, sering kencing. CHF disebabkan
2018 karena fenomena otot jantung tegang, tekanan
darah tinggi, serangan jantung, dll.
STANDAR
KATAGORI PEMBANDING
DATA ASESMEN
DATA (Standar normal,
standar kebutuhan)
Riwayat Pasien dengan riwayat penyakit ginjal +
Penyakit cuci darah sejak Februari 2018. Riwayat
dahulu DM sejak 2 tahun lalu. Hipertensi sejak
2 tahun lalu. Pasien melakukan
Hemodialisa 3x seminggu pada hari
senin, kamis, sabtu.
Riwayat Tidak ada keluarga yang memiliki
penyakit penyakit yang serupa
keluarga
Riwayat Riwayat Demam sejak 5 hari sebelum MRS.
Personal penyakit Mendadak demam setelah pasien
(CH) sekarang melakukan cuci darah. Demam hingga
380C. Pasien rutin cuci darah 3x
seminggu. Demam mulai dirasakan
sejak pukul 19.00 sore hingga 06.00
pada tanggal 12 Oktober 2018. Nyeri
dada pada sebelah kanan. Kencing ±
1000 cc/hari
Kebiasaan Jarang olahraga dan sering bergadang.
hidup
Social Seorang ibu rumah tangga yang
ekonomi berjualan nasi di pagi hari.
1. Pola Makan Pasien Sebelum MRS : Standar Tingkat
Nasi 1 ½ sdn 3x sehari konsumsi menurut
Jagung 1x sehari @100 gram
Roti sobek 2x sehari @50 gram WNPG (2004) :
Ubi rebus 1 x sehari @50 gram
Tempe 3x sehari @50 gram Kategori Nilai
Tahu 3x sehari @30 gram Lebih >110 %
Ayam3x sehari @50 gram
Riwayat
terkait gizi Sapi 2x seminggu @50 gram Baik 80-110%
Kategori Nilai
Energi 2057,7
Kkal
Protein 63,7
Gram
Tingkat konsumsi makanan di rumah Lemak 45,7
Gram
Karbohidrat 347,8
Energi Protein Lemak Karbohidrat Gram
Implementasi
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Konsumsi 2247,0 69,8 50,0 300,0
Kebutuhan 2057,7 63,7 45,7 347,8
% 109,2 109,6 109,4 86,3 Standar konsumsi
Kategori Baik Baik Baik Baik makanan menurut SPMRS
(2008)
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
konsumsi pasien sebelum MRS tergolong lebih untuk zat gizi Kategori Nilai
energi,protein,lemak, dan karbohidrat. Kurang < 80%
Baik > 80%
2. Perhitungan kebutuhan gizi pasien saat di
rumah (perkeni)
Perhitungan di rumah
Berat badan = 60 kg
BBI = 53,1 kg Standar kebutuhan
Umur = 53 tahun pasien di rumah
Tinggi badan = 159 cm sakit :
Ak. Fisik = 30% (tidak bed rest, bisa jalan) Kategori Nilai
Koreksi usia = -5% BMR Energi 1924,9
Faktor setres = 1,1 (tidak ada stress, status gizi normal) kkal
BMR = 25 x BBI Protein 63,7gram
= 25 X 53,1
Lemak 42,7
= 1327, 5
gram
Energi = (BMR + F.aktivitas ) + F.usia + F.stres
Karbohidrat 321,4
= (1327,5 + 398,2) - 66,3 + 398,2
gram
= 2057,65 kkal
Protein = 1,2 x 53,1
= 63,7 gram
Lemak = 20% x 2057,65 = 45,72 gr
9
KH = 2057,65– 254,8 – 411,4 = 347,8 gram
4
2. DIAGNOSA GIZI
Diagnosa Medis : CKD St IV +CHF FC II + DM tipe II + Obs Transminitis
Diagnosa Gizi :
1. (NI.2.1) Asupan makanan peroral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan
nafsu makan akibat mual dan muntah yang dialami ditandai dengan tingkat
penerimaan di Rumah Sakit <80 %
2. (NI.5.4) Penurunan Kebutuhan Zat Gizi karbohidrat terkait dengan adanya
ganngguan fungsi endokrin ditandai dengan meningkatnya gula darah dan ada
riwayat Diabetes Melitus tipe 2
3. (NI.5.4) Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan riwayat CHF FC II
diserta hipertensi ditandai dengan Tekanan darah 130/70 mmHg.
4. (NC. 2.3) Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan kondisi patologis
CKD St IV +CHF FC II + DM tipe II + Obs Transminitis yang dialami ditandai
dengan HGB 9,43 g/dL (rendah), RBC 2,85 10 6/µL (rendah), BUN 23,6
mg/dL(tinggi), Kreatinin 4,39 mg/dL(tinggi), BS 170 mg/dL(tinggi).
5. (NB. 2.3) Ketidakmampuan dalam mengatur diri sendiri berkaitan dengan
pengetahuan yang kurang berhubungan dengan makanan dan zat gizi ditandai
dengan pasien masih suka mengonsumsi sumber karbohidrat sederhana seperti
roti dan nasi.
3. INTERVENSI GIZI
a. Pemberian Diet
1. Jenis Diet = Diet Diabetes Melitus B2 rendah garam
2. Bentuk Diet = Susu
3. Tujuan Diet
a. Memberikan makanan yang sesuai dengan kondisi dan daya tahan pasien
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
b. Membantu menormalkan dan menjaga kadar Gula Darah agar tetap
normal dengan memilih mengonsumsi karbohidrat kompleks.
c. Membantu menghilangkan retensi garam atau air di dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekanan darah.
d. Membantu menormalkan nilai laboratorium terkait gizi.
e. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku pasien terhadap makanan
dengan memberikan pemahaman terkait pemilihan jenis makanan yang
tepat.
4. Prinsip Diet
Tepat Jenis
Tepat jadwal
Tepat jumlah
Rendah garam
Tinggi protein
5. Syarat Diet
a. Energi sesuai kebutuhan tubuh. Sehingga didapatkan energi sebesar
1924,9 kkal
b. Protein tinggi, yaitu 63,7 gram untuk mengganti protein yang terbuang
saat hemodialisa.
c. Lemak sedang sebanyak 20% dari total energi yaitu sebesar 42,7 gram.
Diusahakan sumber lemak yang tidak jenuh.
d. Karbohidrat yang diberikan sebesar 398,2 gram yang merupakan sisa dari
total energi dikurangi energi protein dan energi dari lemak.
e. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
f. Kecukupan vitamin dan mineral perempuan umur 53 th
VITAMIN MINERAL
Vitamin A = 500 mcg Natrium = 1000 mg
Vitamin D = 15 mcg Kalsium = 1000 mg
Vitamin E = 15 mg Fosfor = 700 mg
Vitamin K = 55 mcg Magnesium = 320 mg
Vitamin C = 75 mg Kalium = 4700 mg
Vitamin B12 = 2,4 mcg Mangan = 1,8 mg
Vitamin B1 = 0,8 mg Tembaga = 900 mcg
Vitamin B2 = 0,9 mg Besi = 12 mg
Vitamin B3 = 9 mg Iodium = 150 mcg
Vitamin B5 = 5,0 mg Seng = 10 mg
Vitamin B6 = 1,5 mg Selenium =30 mcg
Biotin =30 mcg Flour =2,7 mg
Kolin = 425 mg
7. Implementasi
Makanan yang diberikan dalam bentuk susu, diberikan diet 80% dari
kebutuhan. Jadwal makan yaitu 6x pemberian sehingga jumlah Energi yang
diberikan yaitu sebesar 1539,9 kkal, Protein 50,9 gram, Lemak 34,16 gram,
dan Karbohidrat 257,1 gram. Diberikan melalui oral karena pasien sadar
dan mampu untuk makan melalui oral.
Waktu distribusi makanan sebagai berikut :
Pukul 06.00 WITA
Pukul 10.00 WITA
Pukul 12.00 WITA
Pukul 15.00 WITA
Pukul 17.00 WITA
Pukul 10.00 WITA
b. Edukasi Awal
Edukasi gizi diberikan kepada keluarga pasien dan pasien terkait diet yang
diberikan kepada pasien. Selanjutnya diberikan edukasi tentang makanan apa
saja yang boleh dan tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi pasien selama di
rawat di rumah sakit, jadwal pemberian makan di rumah sakit, tidak boleh
membawa makanan dari luar rumah sakit kecuali mendapat izin dari petugas
(ahli gizi/perawat). Edukasi terakhir yaitu jika ada pantangan makanan bisa
disampaikan langsung ke ahli gizi untuk perubahan menu.
c. Konsultasi Gizi
Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang diet Diabetes Melitus dan
rendah garam agar memenuhi kebutuhan gizi dan tetap mempertahankan kadar
gula darah tetap normal
Materi :
Diet Diabetes Melitus
Diet Rendah garam
Makanan yang dianjurkan, dibatasi, dihindari.
Jadwal dan jumlah pemberian makanan dalam ukuran
rumah tangga
Contoh menu
Alat Bantu : Leaflet
Metode : Ceramah
d. Kolaborasi dengan tim terapi gizi (-)
4. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
Diagnosis
1. (NI.2.1) Asupan makanan peroral tidak adekuat berkaitan
dengan penurunan nafsu makan akibat mual dan muntah
yang dialami ditandai dengan tingkat penerimaan di
Rumah Sakit <80 %
2. (NI.5.4) Penurunan Kebutuhan Zat Gizi karbohidrat
terkait dengan adanya ganngguan fungsi endokrin ditandai
dengan meningkatnya gula darah dan ada riwayat
Diabetes Melitus tipe 2
3. (NI.5.4) Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan
riwayat CHF FC II diserta hipertensi ditandai dengan
Tekanan darah 130/70 mmHg.
4. (NC. 2.3) Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan
dengan kondisi patologis CKD St IV +CHF FC II + DM
tipe II + Obs Transminitis yang dialami ditandai dengan
HGB 9,43 g/dL (rendah), RBC 2,85 106/µL (rendah),
BUN 23,6 mg/dL(tinggi), Kreatinin 4,39 mg/dL(tinggi),
BS 170 mg/dL(tinggi).
5. (NB. 2.3) Ketidakmampuan dalam mengatur diri sendiri
berkaitan dengan pengetahuan yang kurang berhubungan
dengan makanan dan zat gizi ditandai dengan pasien
masih suka mengonsumsi sumber karbohidrat sederhana
seperti roti dan nasi.
Intervensi
Diet Diabetes Melitus B2 rendah garam dengan 80% dari
kebutuhan. Bentuk makanan susu Neprishol 50 gr/250 ml
dengan frekuensi 3x makan utama 2x selingan. Sehingga
total Energi yang diberikan yaitu 1539,9 kkal, protein 50,9
gram, lemak 34,2 gram, karbohidrat 299,1 gram.
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien
tentang diet yang diberikan dan pentingnya pemilihan jenis
karbohidrat yang dikonsumsi yaitu karbohidrat kompleks.
Monitoring Evaluasi
Memonitor asupan makan dan rasa mual yang dialami,dan
anjuran untuk makan dengan porsi kecil tapi sering.
Evaluasi edukasi pasien dan keluarga paham tentang materi
diet yang diberikan dan dapat menerapkannya di rumah.
Kamis, Assesment
17/10/2018 Fisik/klinis
Nyeri dada sebelah kanan, mual, muntah
Tensi : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20x/mnt
Suhu: 360C
Dietery history
Tabel Analisa Tingkat Konsumsi ( 16 Oktober 2018)
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Implementasi
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Konsumsi 1065,5 20,5 24,5 192,5
Kebutuhan 1539,9 50,9 34,2 257,1
% 69,2 40,3 71,7 74,9
Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang
Asupan
Hari/tanggal Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Hari 1 (16 Oktober 2018) 852,4 16,4 19,6 154,0
Hari 2 (17 Oktober 2018) 1065,5 20,5 24,5 192,5
Total Asupan 1917,90 36,90 44,10 346,50
Kebutuhan 1924,9 63,7 42,7 321,4
Rata-rata 958,95 18,45 22,05 173,25
% 49,82 28,96 51,64 53,90
Berdasarkan hasil pengamatan asupan selama 2 hari terlihat bahwa tingkat konsumsi
energi, protein, lemak dan karbohidrat masih berada di <80%. Menandakan bahwa
tingkat penerimaan dan asupan pasien masih di bawah kebutuhan dikarenakan pasien
mengalami mual muntah dan hanya mau mengonsumsi sedikit susu yang diberikan dari
rumah sakit.
Oleh :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI D-IV JURUSAN GIZI
2018