Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia terletak tepat di garis khatulistiwa degan 17.000 pulau dan 300 suku bangsa
yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara, menjadikan Indonesia sebagai Negara
kepulauan terbesar sekaligus Negara paling beragam di Indonesia. Setiap pulau memiliki
keunikan tersendiri baik dalam karakter, bahasa, suku bangsa, kultur, dan tentunya masakan
traditional.

Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi dari kepulauan
Nusantara memegang peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum. Setiap
daerah Indonesia memiliki keunikan rasa masing-masing. Orang Indonesia bagian barat lebih
menyukai rasa sedikit pedas dan manis. Berbeda dengan orang Indonesia bagian barat,
Indonesia bagian timur seperti Manado dan Papua menyukai masakan pedas, sedangkan
masakan Indonesia bagian tengah seperti Bali, memiliki cita rasa tidak terlalu manis, gurih,
atau pedas, tetapi memliki paduan bumbu yang seimbang. Selain itu, hampir seluruh masakan
Indonesia kaya dengan bumbu yang berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu
kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa, dan gula aren dengan menggunakan teknik
memasak menurut bahan dan tradisi adat.

Masakan Ternate, sebagai contoh Ayam paniki adalah jenis makanan yang terbuat dari
bahan dasar ayam dan berkuah santan kelapa. Ayam paniki biasanya memiliki rasa yang
pedas dan gurih

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana rasa, tekstur, tampilan, dan keseluruhan dari Mie Kocok Bandung?
b. Bagaimana rasa, tekstur, tampilan, dan keseluruhan dari Ikan Bakar Bumbu Makasar?
c. Bagaimana rasa, tekstur, tampilan, dan keseluruhan dari Rujak Soto Madura?
d. Bagaimana rasa, tekstur, tampilan, dan keseluruhan dari Ayam Paniki dari Ternate?
e. Apa saja kekurangan dan kendala dalam memasak Ayam Paniki dari Ternate?

1.3 Tujuan Praktikum


a. Untuk mengetahui bagaimana rasa, tekstur, tampilan, dan keseluruhan dari Mie
Kocok Bandung
b. Untuk mengetahui bagaimana rasa, tekstur, tampilan, dan keseluruhan dari Ikan Bakar
Bumbu Makasar

1
c. Untuk mengetahui bagaimana rasa, tekstur, tampilan, dan keseluruhan dari Rujak Soto
Madura
d. Untuk mengetahui bagaimana rasa, tekstur, tampilan, dan keseluruhan dari Ayam
Paniki dari Ternate
e. Untuk dapat mengetahui kekurangan dan kendala dalam memasak Ayam Paniki dari
Ternate

1.4 Manfaat Praktikum


a. Agar dapat
b. Agar dapat

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masakan Indonesia

Masakan Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan
penuh dengan cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin
keberagaman budaya dan tradisi Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni,
dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum. Hampir
seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri,
cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti
penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi-adat yang terdapat pula
pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan
Eropa.

Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal masakan Indonesia, tetapi lebih kepada,
keanekaragaman masakan daerah yang dipengaruhi secara lokal oleh kebudayaan Indonesia
serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau
lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia,
namun untuk bagian timur lebih umum dikonsumsi sagu, jagung, singkong, dan ubi jalar.
Bentuk penyajian umum sebagian besar makanan Indonesia terdiri atas makanan pokok
dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur di sisi piring.

2.2 Pengertian Makanan Indonesia

Makanan Indonesia adalah susunan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk, sayuran, sambal, sedap-sedapan, dan minuman. Berdasarkan waktu penyajiannya,
makanan Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam. Ciri
khas makanan Indonesia adalah menggunakan aneka jenis bumbu dan rempah serta disajikan
bersama dengan sambal dan kerupuk sebagai pelengkap.

2.3 Keunikan Masakan Indonesia

a. Bumbu
Indonesia sejak dahulu terkenal di seluruh dunia sebagai “Pulau Rempah-rempah”.
Rempah atau bumbu seperti pala, kapulaga, cengkeh, dan laos adalah tanaman asli
Indonesia. Sedangkan rempah lainnya diperkenalkan oleh bangsa asing yaitu lada

3
hitam, kunyit, serai, bawang merah, kayu manis, kemiri, ketumbar, dan asam jawa
yang diperkenalkan oleh India serta jahe, daun bawang, dan bawang putih yang
diperkenalkan oleh China. Tanaman bumbu dari benua Asia itu telah dikembangkan
sejak zaman dahulu kala, dan telah menjadi bagian integral seni kuliner Indonesia.
b. Nasi
Nasi adalah bahan makanan pokok orang Indonesia, dan pertanian padi menempati
posisi utama di Indonesia. Pada umumya beras dimakan dalam bentuk nasi biasa yang
bercita-rasa tawar dengan sedikit sayur-mayur dan lauk-pauk sebagai sumber protein
dan sumber gizi lainnya. Beras juga dapat dibuat menjadi masakan lain, seperti
ketupat, lontong, intip, jajanan, bihun, arak beras, dan nasi goring.
c. Saus Kacang
Saus kacang pada umumnya dibuat dari kacang tanah, digunakan untuk berbagai
macam masakan Indonesia seperti gado-gado, pecel, salad, rujak juhi, bumbu sate
ayam atau kambing, ketoprak, karedok, dan saus otak-otak.
d. Santan
Karena Indonesia terletak di kawasan beriklim tropis, sejak dahulu masyarakat
Indonesia memanfaatkan berbagai tanaman tropis seperti kelapa. Salah sayu ciri khas
masakan Indonesia adalah banyak memakai santan, seperti pada masakan rending,
soto, sayur lodeh, opor ayam, serta minuman ringan, seperti cendol dan es doger.
e. Waktu Makan
Umumnya keluarga Indonesia tidak menempatkan waktu pasti untuk makan bersama
saat semua anggota keluarga harus hadir. Karena alasan ini, kebanyakan makanan
dibuat agar awet dan tetap dapat dimakan walaupun dibiarkan dalam suhu ruangan
selama beberapa jam.
f. Minuman
Minuman paling umum dan popular di Indonesia adalah teh dan kopi. Biasanya kopi
atau the disajikan sebagai minuman panas atau hangat, dapat juga disajikan dingin
seperti es teh manis.
g. Kudapan dan Jajanan
Kue khas Indonesia sering disebut dengan jajan pasar. Kue popular diantaranya
risoles, pastel, lumpia, lemper, lontong, tahu isi, dll.
h. Buah-buahan
Indonesia penuh dengan berbagai jenis buah tropis. Jenis buah-buahan yang
merupakan tanaman asli Indonesia antara lain Manggis, Rambutan, Nangka, Durian,
dan pisang.

2.4 Klasifikasi Jenis Makanan Khas Indonesia

4
Makanan Indonesia memiliki susunan menu yang terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk, sayur, buah-buahan, sambal, sedap sedapan, dan minuman, bahkan berbagai jenis
jajanan pinggir jalan sebagai makanan ringan. Pada prinsipnya makanan Indonesia dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

1. Hidangan pokok (nasi dan penggantinya)

Makanan pokok adalah makanan utama yang biasa dihidangkan dalam jumlah
banyak. Makanan pokok pada masakan Indonesia adalah nasi. Nasi sebagai bahan
makanan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, menempatkan pertanian padi
di posisi utama dalam kebudayaan Indonesia dan membentuk bentang alam yang
menghasilkan beras sebagai bahan dasar banyak jenis makanan dari yang gurih hingga
manis. Pada umumnya, beras dimakan dalam bentuk nasi biasa yang bercita-rasa tawar
dengan sedikit sayur-mayur dan lauk-pauk teman nasi disisinya sebagai sumber protein
dan sumber gizi lainnya. Beras juga dapat dijadikan ketupat (beras dikukus dalam
anyaman daun kelapa), lontong (beras dikukus dalam kemasan daun pisang), intip
(kerupuk beras), jajanan, bihun, mi, arak beras, dan nasi goreng, nasi kuning, nasi jagung
dan nasi gurih (sega uduk). Pada abad ke-16, bangsa Eropa yang mengunjungi kepulauan
Indonesia memandang nasi sebagai makanan bergengsi yang disajikan oleh kaum
aristokrat dan ningrat saat upacara dan perayaan pesta. Bahan makanan pokok lainnya
adalah jagung (di kawasan kering seperti Madura dan Nusa Tenggara), sagu (di kawasan
Indonesia Timur), singkong (dikeringkan dan disebut tiwul sebagai alternatif makanan
pokok di kawasan gersang Jawa seperti Gunung Kidul dan Wonogiri), ketela serta umbi-
umbian (khususnya pada musim paceklik).

2. Hidangan lauk pauk

Lauk-pauk adalah suatu hidangan yang merupakan pelengkap nasi yang dapat berasal
dari bahan hewani dan produknya, tumbuh-tumbuhan, atau kombinasi bahan hewan dan
tumbuhan yang biasanya dimasak dengan bumbu tertentu. Teknik pengolahan lauk pauk
diantaranya dengan cara digoreng, dikukus, dibakar, kombinasi dari beberapa teknik dan
dengan teknik ganda. Teknik penyajian lauk pauk dapat dengan per porsi atau secara
prasmanan. Bahan makanan sumber protein hewani yang banyak digunakan dalam
masakan Indonesia adalah telur, daging, unggas, ikan, hasil laut dan lain- lain. Sedangkan
bahan makanan nabati yang banyak digunakan dalam lauk pauk Indonesia yaitu tempe,
tahu, oncom dan kacangkacangan.

5
3. Hidangan sayur

Sayur adalah suatu hidangan berkuah, yang dapat dimakan dengan atau tanpa nasi.
Sayur biasanya berisi kuah dan bahan pokok sayuran atau dapat pula ditambahkan dengan
bahan lain seperti bahan hewani atau tumbuh-tumbuhan. Bahan yang digunakan dalam
masakan sayur dapat berupa air, kaldu, atau santan. Bumbu yang digunakan bisa bervariasi
tergantung rasa yang diinginkan, karena bumbu yang digunakan tiap daerah berbeda-beda.

Hidangan sayur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Sayur berkuah banyak


Sayur yang berkuah banyak contohnya sayur asem, sayur lodeh, sayur bening, sayur
sop, soto dan lain-lain.
b. Sayur berkuah sedikit (tumis)
Sayur yang ditumis adalah sayur yang bumbunya ditumis dahulu dengan minyak dan
menggunakan sedikit kuah. Contoh masakan sayur yang ditumis antara lain oseng-
oseng, tumis kangkung, orak-arik, cap-cay dan lain-lain.
c. Sayur tanpa kuah
Sayur tanpa kuah adalah jenis sayur yang dihidangkan tanpa atau dengan melalui
proses pengolahan. Sayuran ini bisa disajikan dalam keadaan mentah bersama sambal
atau bumbu sehingga menambah rasa dari sayuran tersebut. Sambal yang digunakan
dapat berupa bumbu kelapa, bumbu kacang atau bumbu cabe. Contoh sayur mentah
antara lain terancam, urapan, gado-gado dan lain-lain.

4. Buah-buahan

Pasar di Indonesia penuh dengan berbagai jenis buah tropis. Buah adalah bagian
penting dalam pola makan Indonesia, baik dimakan langsung, dijadikan kudapan manis
(seperti es buah), disajikan menjadi masakan gurih atau pedas seperti rujak dan pisang
goreng, diproses menjadi keripik seperti keripik nangka dan keripik pisang. Banyak jenis
buah-buahan seperti manggis, rambutan, nangka, durian, dan pisang yang merupakan
tanaman asli Indonesia. Pisang dan kelapa sangat penting, tidak hanya untuk masakan
Indonesia, tetapi untuk berbagai keperluan seperti bahan bangunan untuk dinding atau
atap, minyak, alas makan, kemasan, dan lain-lain.

5. Sambal

Sambal adalah hidangan yang tidak berdiri sendiri, tetapi harus dimakan dengan
bahan lain, terutama lalap. Sambal juga dapat digunakan sebagai penambah rasa dan

6
melengkapi hidangan lain. Sambal dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sambal
mentah dan matang. Sambal mentah contohnya sambal bawang, terasi, dan colo-colo,
sedangkan sambal matang contohnya sambal tomat, sambal teri dan sambal kacang.

6. Makanan ringan atau kudapan

Kudapan atau disebut juga sedap-sedapan adalah makanan kecil yang biasa
dihidangkan bersama minuman, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk
kesempatan khusus. Kue khas Indonesia sering disebut sebagai jajan pasar. Indonesia
memiliki kekayaan berbagai macam kudapan dan kue, baik gurih maupun manis. Kue
populer diantaranya risoles, pastel, lumpia, lemper, lontong, tahu isi, lapis legit, getuk,
bakpia, bika ambon, lupis, lemang, timpan, klepon, onde-onde, nagasari, soes, dan bolu
kukus. Jenis jajanan sangat variatif dan sampai sekarang masih dilestarikan yaitu jajanan
yang fungsinya selain dikonsumsi sendiri, dijual, pelengkap makanan sesaji untuk acara
ritual (kenduri) ataupun acara tertentu, antara lain: bubur kacang ijo, bubur sumsum, bubur
grendul, putu bumbung (berbahan tepung beras), klepon (berbahan tepung ketan), cenil
(berbahan tepung ketan), tiwul (berbahan gaplek/singkong kering), gatot (berbahan
jagung), sawut (berbahan singkong), lopis (berbahan tepung ketan), bledos (berbahan
singkong), getuk (berbahan singkong), orog-orog (berbahan tepung ketan), lemet
(berbahan singkong), menjes (tempe kacang yang digoreng), tahu isi (tahu berisi ragu
sayuran) dan weci (tepung beras beragu sayuran). Adapula makanan ikon untuk oleh-oleh
seperti kripik tempe, kripik buah, buah-buahan khas sebagai buah tangan.

7. Minuman

Minuman yang biasanya menjadi bagian dari kuliner tradisional adalah minuman
sehari-hari seperti kopi, teh, wedang jahe, juga minuman penyegar dan jamu sebagai obat.
Minuman Indonesia menurut jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu minuman panas dan
dingin. Minuman panas ada dua macam yaitu minuman panas tidak berisi (teh, kopi,
coklat, jeruk) dan minuman panas berisi (bajigur, wedang ronde, sekoteng dan wedang
ublek). Sedangkan, minuman dingin juga ada dua macam yaitu minuman dingin tidak
berisi (es sirup, es limun, es beras kencur) dan minuman dingin berisi (dawet, es campur,
es buah).

2.5 Ciri Khas Makanan Indonesia Bagian Timur

a. Sajian yang memiliki dominan rasa gurih

7
b. Bumbu dasarnya kuning
c. Pedas
d. Umumnya orang Barat makan dibagi 3, makan pembuka, makanan Utama, dan
makanan penutup, beda kalau orang Timur ketiga-tiganya makanan utama.
e. Makan apa saja yang boleh dimakan dan minum apa saja yang boleh diminum.
f. Beragam seperti pada ikan bungkus untuk membungkusnya ada sedikit tambahan
daun salam
g. Kebanyakan menggunakan bahan dasar sagu untuk makanan sehari-hari

2.6 Masakan Indonesia Bagian Timur (Ayam Paniki khas Ternate)

Ayam paniki adalah jenis makanan yang terbuat dari bahan dasar ayam dan berkuah
santan kelapa. Ayam paniki biasanya memiliki rasa yang pedas dan gurih sehingga sangat
cocok dijadikan sebagai lauk untuk teman makan nasi putih yang masih hangat. Perpaduan
antara ayam dan santan dapat menambah kelezatan pada ayam paniki ini, apalagi jika
dipadukan dengan bumbu-bumbu yang pas.

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Pelaksanaan
Pelaksaan praktikum yang kami lakukan yaitu :

 Hari/Tanggal : Senin/20 November 2017

 Waktu : Pukul 13.00 s.d 17.00 WIB

8
 Tempat : Laboratorium Pengolahan Pangan Gizi Klinik

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

a. Pisau

b. Telenan

c. Belender

d. Wajan

e. Piring plastik

f. Piring makan

g. Sendok Makan

h. Baskom

i. Gelas ukur

j. Spatula kayu

k. Spatula plastik

3.2.2 Bahan

a. 1 ekor ayam atau 800 gr daging ayam bertulang.

b. 300 santan kental

c. 4 helai daun jeruk purut

d. 2 serai, ambil bagian yang putih, geprak

e. 1 sdm asam, larutkan dengan air secukupnya atau ganti dengan 1 jeruk nipis

f. 1.5 sdt gula pasir atau sesuai selera (jika suka)

g. 1.5 sdt garam

Bumbu halus :

a. 10 buah/100 gr cabai merah, buang bijinya

9
b. 5 buah cabai rawit atau lebih (jika suka pedas)

c. 8 butir/80 gr bawang merah

d. 4 siung/12 gr bawang putih

e. 5 butir kemiri

f. 2 cm/10 gr jahe

g. 2 cm/6 gr kunyit atau ganti dengan 1 sdt kunyit bubuk

h. 2 cm kunyit atau 2 sdt kunyit bubuk

i. 1 sdt terasi (optional)

3.3 Prosedur Kerja

1. Potong2 ayam sesuai selera, cuci bersih dan tiriskan.

2. Lumuri ayam larutan asam atau jeruk nipis. Diamkan atau simpan dalam kulkas
selama 20 menit.

3. Siapkan bahan-bahan ayam paniki.

4. Cincang kasar bahan bumbu kemudian haluskan bahan bumbu halus dengan cobek
atau blender. Tambahkan sedikit minyak dalam blender jika perlu.

5. Tumis bumbu halus, serai dan daun jeruk purut dalam wajan cekung yang agak besar
hingga bumbu benar2 matang dan berbau harum. (kurang lebih 5 menit)

6. Masukkan ayam, aduk-aduk dan masak sampai ayam berubah warna.

7. Masukkan santan, masak di atas api besar sampai mendidih dan ayam hampir matang.

8. Kecilkan api dan masak terus di atas api sedang hingga ayam lunak dan kuah
mengental. Aduk sekali-kali.

9. Aduk terus menerus pada saat santan mulai mengering dan berubah menjadi minyak
supaya ayam tidak gosong.

10. Cicipi, tambahkan garam atau gula jika perlu.

11. Pindahkan ayam ke dalam pirex tahan panas beserta sausnya.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Organoleptik

11
1. Kelompok 1 : Mie Kocok Bandung
a. Rasa
Kelompok kami menilai dari segi “Rasa” dari mie kocok bandung ini yaitu “Tidak
suka” karena dari literature yang kami dapatkan, rasa dari mie kocok bandung ini
yang sebenarnya adalah kuahnya menggunakan bumbu kaldu yang kental dari
bahan tulang dan daging sapi namun di kelompok 1 rasanya sangat asin. Jadi kami
tidak menemukan rasa yang khas dari makanan ini sendiri.
b. Tekstur
Kelompok kami menilai dari segi “Tekstur” dari mie kocok bandung ini yaitu
“Tidak suka” karena dari literature yang kami dapatkan, tekstur dari mie kocok
bandung ini yang sebenarnya yaitu empuk dan kenyal namun di kelompok 1
tekstur mie nya terlalu lengket sehingga menyulitkan pada saat makan.
c. Tampilan
Kelompok kami menilai dari segi “Tampilan” dari mie kocok bandung ini yaitu
“Tidak suka” karena porsinya yang terlalu banyak sehingga menghilangkan
tampilan yang menarik dari makanan ini.
d. Keseluruhan
Kelompok kami menilai dari segi “Keseluruhan” dari mie kocok bandung ini yaitu
“Biasa” dari segi rasa, tekstur dan tampilan yaitu “Tidak suka”

2. Kelompok 2 : Ikan Bakar Bumbu Makasar


a. Rasa
Kelompok kami menilai dari segi “Rasa” dari ikan bakar bumbu makasar ini yaitu
“Tidak suka” karena dari literature yang kami dapatkan, rasa dari ikan bakar
bumbu makasar ini yang sebenarnya adalah gurih namun di kelompok 2 rasanya
sangat asin. Jadi kami tidak menemukan rasa yang khas dari makanan ini sendiri.
b. Tekstur
Kelompok kami menilai dari segi “Tekstur” dari ikan bakar bumbu makasar ini
yaitu “Agak Tidak suka” karena dari literature yang kami dapatkan, tekstur dari
ikan bakar bumbu makasar ini yang sebenarnya adalah lembut namun di
kelompok 2 tekstur daging ikannya kurang masak/matang.
c. Tampilan
Kelompok kami menilai dari segi “Tampilan” dari ikan bakar bumbu makasar ini
yaitu “Agak suka” karena tampilannya kurang menarik.
d. Keseluruhan
Kelompok kami meilai dari segi “Keseluruhan” dari ikan bakar bumbu makasar
ini yaitu “Biasa” karena dari segi rasa dan tekstur yang kurang baik.

3. Kelompok 4 : Rujak Soto Madura


a. Rasa

12
Kelompok kami menilai dari segi “Rasa” dari rujak soto madura yaitu “Agak
suka” karena literature yang kami dapatkan rasa dari rujak soto madura yang
sebenarnya adalah pedas dan gurih namun di kelompok 4 ini rasanya kurang
sedikit gurih.
b. Tekstur
Kelompok kami meilai dari segi “Tekstur” dari rujak soto madura yaitu “Biasa”
karena literature yang kami dapatkan dari tekstur soto madura yang sebenarnya
adalah daging yang lembut dan babat yang kenyal, namun masakan pada
kelompok 4 yaitu dagingnya kurang lembut/agak keras.
c. Tampilan
Kelompok kami menilai dari segi “Tampilan” dari rujak soto madura yaitu
“Biasa” karena tampilannya kurang menarik dan kurang menggugah selera.
d. Keseluruhan
Kelompok kami menilai dari segi “Keseluruhan” dari rujak soto madura yaitu
“Agak suka” karena dari segi rasa agak suka karena rasanya yang kurang khas
dari rujak soto madura yang sebenarnya, tektur daging yang kurang lembut dan
tampilan yang kurang menarik.

4. Kelompok 3 : Ayam Paniki dari Ternate


a. Rasa
 Penilaian dari kelompok 1 untuk ayam paniki dari segi “Rasa” yaitu
“Suka” karena rasa dari ayam paniki yang disajikan sudah pas dan enak,
sesuai dengan rasa khas ayam paniki.
 Penilaian dari kelompok 2 untuk ayam paniki dari segi “Rasa” yaitu
“Suka” karena perpaduan rasanya sudah pas/cukup dan daging ayamnya
empuk.
 Penilaian dari kelompok 4 untuk ayam paniki dari segi “Rasa” yaitu
“Suka” karena bumbunya sudah pas dan rasanya juga enak.
b. Tekstur
 Penilaian dari kelompok 1 untuk ayam paniki dari segi “Tekstur” yaitu
“Suka” karena tekstur ayam paniki yang disajikan empuk dan lembut.
 Penilaian dari kelompok 2 untuk ayam paniki dari segi “Tekstur” yaitu
“Suka” karena daging ayamnya empuk dan bumbunya sudah pas/cukup.
 Penilaian dari kelompok 4 untuk ayam paniki dari segi “Tekstur” yaitu
“Suka” karena teksturnya lembut dan daging ayamnya matang dengan
sempurna.
c. Tampilan
 Penilaian dari kelompok 1 untuk ayam paniki dari segi “Tampilan” yaitu
“Suka” karena tampilan ayam paniki menarik, sehingga menambah selera
makan.

13
 Penilaian dari kelompok 2 untuk ayam paniki dari segi “Tampilan” yaitu
“Biasa” karena garnish pada ayam paniki kurang menarik.
 Penilaian dari kelompok 4 untuk ayam paniki dari segi “Tampilan” yaitu
“Suka” karena tampilannya simpel dan menarik sehingga yang melihat
masakan ayam paniki ingin memakannya.
d. Keseluruhan
 Penilaian dari kelompok 1 untuk ayam paniki dari segi “Keseluruhan”
yaitu “Suka” karena keseluruhan dari ayam paniki memiliki tampilan yang
menarik, rasa yang enak, dan tekstur yang empuk dan lembut.
 Penilaian dari kelompok 2 untuk ayam paniki dari segi “Keseluruhan”
yaitu “Suka” karena keselarasan dari semuanya sudah cocok dan pas
dilidah.
 Penilaian dari kelompok 4 untuk ayam paniki dari segi “Keseluruhan”
yaitu “Suka” karena keseluruhan tidak ada yang salah sehingga semuanya
bagus dan enak.

4.2 Pembahasan

Pada masakan Ayam Paniki khas Ternate ini


 Kendala saat kelompok kami memasak Ayam Paniki yaitu :
1) Pada saat memasak ayam paniki, wajan yang digunakan terlalu kecil karena kami
menggunakan 1 ekor ayam. Sehingga kami harus memasak dengan menggunakan
2 wajan.
2) Pada saat memasak terasi, api yang digunakan terlalu besar sehingga terasinya
menjadi gosong. Akhirnya kami membuangnya lalu menggantinya dengan
memasak terasi yang baru.
3) Belender yang digunakan bukan belender bumbu, sehingga kami membutuhkan
sedikit banyak air untuk menghaluskan bumbu halusnya.
 Kekurangan masakan pada Ayam Paniki yaitu tidak ada, karena menurut kelompok
lain dan dosen pembimbing masakan kami dari segi rasa sudah cukup enak dan
menurut dosen pembimbing kelompok kami telah berhasil memasak Ayam Paniki
khas Ternate ini.

14
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi dari


kepulauan Nusantara memegang peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara
umum. Setiap daerah Indonesia memiliki keunikan rasa masing-masing.

......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.................................................................................................................................

5.2 Saran

a. Agar para pembaca mengetahui terlebih dahulu bagaimana karakteristik dan ciri khas
dari masakan daerah yang akan dimasak sehingga dapat memberikan cita rasa yang
pas.
b. TAMBAHI MANEH YOOOOO WKWKWKWKWKKWK

15
DAFTAR PUSTAKA

16
Lampiran

17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai