Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN 5

HUKUM OHM DAN PEMBAGI


TEGANGAN

1. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, siswa dapat :
a. Merangkai resistor seri
b. Mengukur besarnya arus yang mengalir pada masing-
masing resistor
c. Mengukur besarnya tegangan pada masing-masing
resistor

II. KESELAMATAN KERJA


a. Peserta praktikum menggunakan cover all
b. Operasikan Amperemeter dan Voltmeter sesuai dengan
prosedur
c. Rangkai percobaan dengan benar
d. Tempatkan peralatan pada tempat yang aman

III. TEORI DASAR


Pembagi Tegangan
Pembagi tegangan diperlukan untuk mengetahui tegangan yang
terjadi pada sebuah resistor. Pembagi tegangan ini memakai
rangkaian seri, dimana arus listrik yang mengalir pada masing-
masing resistor besarnya sama.

RT = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
𝑉
I = 𝑅𝑡

Vn = I . Rn

1
𝑅𝑛 .𝑉
Vn = 𝑅𝑡

Hukum Ohm
Bila ada 2 titik mempunyai beda potensial dan kemudian bila
kedua titik tersebut dihubungkan dengan suatu penghantar maka
pada penghantar tersebut akan mengalir arus listrik.
Besarnya arus listrik yang mengalir akan sebanding dengan beda
potensial kedua titik tersebut dan berbanding terbalik dengan
nilai resistansi penghantarnya.

I R

V
𝑉
I=𝑅

Dengan :

V = beda potensial, dalam satuan volt (V)

R = tahanan, dalam satuan ohm ()

I = arus, dalam satuan ampere (A)

2
IV. BAHAN DAN PERALATAN
a. Alat Kerja
 Multimeter digital
 Bread board
 Tang kombinasi
 Kabel
b. Bahan
N B V S
O a ol a
. h u t
a m u
n e a
n
1 R 1 b
. es u
ist a
or h
0,
33
K

2 R 1 b
. es u
ist a
or h
10
0
K

4 R 1 b
. es u
ist a

3
or h
33
K

6 S 1 b
. u u
m a
be h
r
D
C
/
te
ga
ng
an
12

V. LANGKAH KERJA
a. Rangkai resistor seperti pada gambar

b. Ukur besarnya resistor totalnya (RT)


c. Pasang sumber tegangan 12 V DC
d. Ukur arus yang mengalir pada resistor
e. Ukur tegangan pada masing-masing resistor

4
VI. PENGAMATAN / TUGAS

Hasil Perhitungan

Hukum Ohm
RT = R1 + R2 + R3
= 33 K Ω + 0,33 K Ω + 100 K Ω
= 133,33 K 
= 13,333 
𝑉 12
I = 𝑅 = 13,333 = 0,0900mA

V1 = I x R1
= 9,0002 × 10-5 × 33,000 Ω
= 2,006 V
V2 = I x R2
= 9,0002 × 10-5 x 330 Ω
= 0,0298 V
V3 = I x R3
= 9,0002 × 10-5 x 100,000
= 9,0002 V
Pembagi Tegangan
𝑅1 𝑥 𝑉
V1 = RT
330 𝑥 9
= 1480

= 2,006 V
𝑅2 𝑥 𝑉
V2 = RT
680 𝑥 9
= 1480

= 4,134V
𝑅3 𝑥 𝑉
V3 = RT
470 𝑥 9
= 1480

= 2,857 V

5
Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran

I V V V V
R R R
s 1 2 3
1 2 3
(
( ( (
( ( ( (
m
  
A v v v v

) ) )
) ) ) ) )
H
a
s
i 2 4 2
6
l 3 6 4 , , ,
,
3 8 7 9 0 1 8
0
T 0 0 0 0 3 5
8
e 6 4 7
o
r
i
H
a
s
i 2 2
9 4
l 3 6 4 7 , ,
, ,
2 6 5 , 0 8
2 1
P 6 5 9 4 3 6
3 6
e 7 7
n
g
u

6
k
u
r
a
n

VII. ANALISA

Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus yang mengalir dalam


suatu penghantar sebanding dengan beda potensial dan
berbanding terbalik dengan resistansi penghantar. Dalam
rangkaian tiga resistor yang dihubungkan secara seri melalui
Vin, yang merupakan tegangan listrik yang terhubung ke
resistor. Jika resistor dihubungkan secara seri pada rangkaian
maka tegangan yang berbeda akan muncul di setiap resistor
berkaitan dengan masing-masing hambatan (R). Pada rangkaian
pembagi tegangan dikatakan bahwa Tegangan Input (Vin) akan
mengalirkan Arus (I) melalui tiga buah Resistor (R1, R2, & R3)
yang di hubungkan secara seri. Arus yang melewati ketiga
Resistor tersebut akan memiliki nilai yang sama dengan. Arus
yang masuk karena ketiga resistor tersebut di hubungkan secara
seri. Besarnya nilai hambatan atau resistansi total ketiga resistor
pada rangkaian seri adalah Rtotal = R1 + R2 + R3. Sedangkan
Besarnya arus yang terdapat di dalam rangkaian dapat kita
ketahui nilainya dengan persamaan : I = V / Rtotal

Sehingga besarnya nilai tegangan yang melalui setiap resistor


dapat diketahui melalui persamaan :Vn = ( Rn / Rtotal ) x Vin

Sehingga pada Rangkaian Pembagi Tegangan besarnya nilai


tegangan setiap resistor (Vn) ditentukan oleh besarnya nilai
resistor ( Rn ), Rtotal, dan sumber tegangan yang masuk (Vin).
Dalam perhitungan tegangan pada masing masing resistor, baik

7
menggunakan teori hukum ohm maupun teori pembagi
tegangan, menunjukan hasil perhitungan yang sama. hal ini
dikarenakan teori pembagi tegangan merupakan penerapan dari
teori hukum ohm.

Ada perbedaan antara hasil perhitungan maupun hasil


pengukuran hal ini disebabkan Karena beberapa factor antara
lain adalah tidak sesuainya nilai resistor dan tegangan yang
diukur dengan nilai yang dihitung, hal ini dikarenakan masih
adanya nilai toleransi pada nilai resitor dan tegangan yang
sebenarnya. Selain itu kurang presisinya alat ukur juga
mempengaruhi hasil pengukuran. Tidak hanya itu saja kesalahan
pembacaan skala pada alat ukur juga mempengaruhi hasil
pengukuran.

VIII. KESIMPULAN
1. Resistansi total pada rangkaian resistor seri adalah
penjumlahan seluruh nilai resistor yang terpasang. Cara
pemasangan rangkaian resistor seri adalah resistor dipasang
secara berderet satu sama lain.
2. Mengukur arus pada rangkaian seri cukup dilakukan
pada salah satu ujung rangkaian saja, Karena arus yang mengalir
pada rangkaian seri sama dengan arus yang mengalir pada setiap
komponen rangkaian seri.
3. Pengukuran tegangan pada setiap resistor rangkaian seri
dilakukan dengan memasang voltmeter pada setiap resistor.
Karena tegangan yang masuk pada rangkaian seri akan terbagi
pada setiap komponen rangkaian seri.
IX. SARAN

Untuk mendapatkan hasil yang presisi dalam setiap pengukuran


maka perlu dilakukan pengecekan alat ukur terlebih dahulu,

8
apakah alat ukur yang digunakan masih dalam keadaan baik atau
tidak

1. Dalam setiap praktikum diharapkan setiap praktikan


dapat memahami langkah kerja serta mentaati segala peraturan
laboratorium serta menjaga ketertiban.

Anda mungkin juga menyukai