Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH INDONESIA

“NUSANTARA BAGAIKAN MUTIARA DARI TIMUR”

Disusun oleh:
Nama : Ivan Permana
Kelas : XI TKJ 1
No : 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan Hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Karya tulis ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaannya.
Dalam penulisan karya ilmiah ini saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya,
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan ini yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada mereka
amin ya rabbal alamin.

FTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
I. Latar Belakang................................................................................................................3
II.Rumusan Masalah...........................................................................................................3
III.Tujuan............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
I. Kolonialisme dan Imperialisme serta Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia.................4
II. Melacak Perburuan “Mutiara Dari Timur”..........................................................................5
III. Memahami Motivasi Nafsu dan Kejayaan Barat................................................................5
IV. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia..................................................6
V. Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat di Indonesia..................................................................8
VI. Akibatnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat Bagi Bangsa Indonesia……………..11
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
I. Kesimpulan..................................................................................................................14
II. Daftar Pustaka...........................................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pada awal abad ke-15 bangsa Eropa mulai mengadakan penjajahan samudera. Tujuannya,
mencari kekayaan dan kejayaan, serta menyebarkan Agama Nasrani.
Salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh bangsa Eropa yang mempunyai iklim dingin
adalah rempah-rempah. Rempah-rempah berguna untuk obat-obatan, penyedap makanan, dan
pengawet makanan.
Negara penghasil rempah-rempah yang terkenal sejak zaman dahulu ialah Indonesia, terutama
Maluku. bangsa Eropa ingin membeli rempah-rempah tersebut secara langsung dari Indonesia.
Ada beberapa alasan mengapa mereka menyukai rempah – rempah dari Indonesia. pertama, mutu
rempah-rempah Indonesia bagus. Kedua harganya lebih murah dibandingkan dengan harga di
Eropa.
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Pada awalnya, tujuan utama bangsa eropa datang ke Indonesia ialah untuk berdagang. Akan
tetapi, tujuan tersebut selanjutnya berubah menjadi menjajah. Beberapa bangsa Eropa yang
pernah datang dan menjajah Indonesia ialah bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris.
Belanda merupakan bangsa yang paling lama memjajah Indonesia, yakni selama 350 tahun.
II. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah-masalah berikut:
I. Penjelasan mengenai Kolonialisme dan Imperialisme serta Kedatangan Bangsa Barat ke
Indonesia.
II. Melacak Perburuan “Mutiara Dari Timur”
III. Memahami Motivasi Nafsu dan Kejayaan Barat
IV. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
V. Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat di Indonesia
VI. Akibatnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat Bagi Bangsa Indonesia
III. Tujuan
Dari rumusan di atas, ada beberapa tujuan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Siswa dapat menjelaskan antara kolonialisme dan imperialisme.
2. Siswa dapat memahami nafsu dan kejayaan bangsa Barat.
3. Siswa dapat mengetahui maksud kedatangan bangsa Barat ke Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

I. Kolonialisme dan Imperialisme serta Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia


A. PENGERTIAN
1. Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada para
petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih
subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal(induk)
daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada negara asal
(mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme). Jadi, Kolonialisme adalah
suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara asalnya.
Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan kemudian dijadikan bagian wilayah
mereka. Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan
maksud untuk memperluas negara itu.
2. Imperialisme
Berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai. Orang yang menguasai disebut
imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator.
Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka
merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan
langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk
pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah
yang dijajah.Imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk
mendapat kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.
Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun
dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain.
Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan
imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya.
II. Melacak Perburuan “Mutiara Dari Timur”
Perlu disadari bahwa Nusantara merupakan kepulauan yang sangat kaya dan indah. Bagaikan
“mutiara dari timur”, Nusantara memiliki flora dan fauna yang sangat berwarna-warni, hasil dan
persediaan tambang ada dimana-mana, begitu juga hasil pertanian dan perkebunan melimpah
dengan hasil rempah-rempah yang selalu menggugah selera.
Sungguh Tuhan Yang Maha Pemurah telah menganugerahkan bumi Nusantara yang kaya ini
untuk kita semua. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita dan keindahan tanah Nusantara itu
pula yang menarik dan menggiurkan bangsa-bangsa lain untuk datang. Sekarang mereka datang
ke Indonesia yang yang sebagai wisatawan,ada yang sebagai penanam modal, ada yang sedang
bekerja seperti konsultan dan lain-lain. Tetapi dalam perjalanan sejarah Indonesia kedatangan
bangsa-bangsa asing di Nusantarayang dimulai abad ke-16 ternyata telah membawa sebuah
perubahan besar dengan terjadinya suatu masa penjajahan bangsa Barat.

III. Memahami Motivasi Nafsu dan Kejayaan Barat


Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas
penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia
baru ini tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk survive, memenuhi kepuasan dan
kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi juga muncul nafsu
untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik.
Pertanyaannya adalah daerah mana yang dimaksud dunia baru itu? Yang dimaksud dunia baru
waktu itu pada mulanya adalah wilayah atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya
Eropa) sebagai penghasil bahan-bahan yang sangat diperlukan dan digemari oleh bangsa- bangsa
Eropa. Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada, pala,
dan lain-lain.
Mengapa orang-orang Eropa sangat memerlukan rempah-rempah? Orang- orang Eropa berusaha
sekuat tenaga untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah ini menjadi
komoditas perdagangan yang sangat laris di Eropa. Daerah yang menghasilkan rempah-rempah
itu tidak lain adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropa menyebut daerah itu dengan
nama Hindia. Bagaikan “memburu mutiara dari timur”, orang-orang Eropa berusaha datang ke
Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah. Namun dalam konteks penemuan
dunia baru itu kemudian tidak hanya Kepulauan Nusantara saja tetapi juga daerah-daerah lain
yang ditemukan orang-orang Eropa pada periode penjelajahan samudra, misalnya Amerika, dan
daerah-daerah lain di Asia.
Sejarah umat manusia sudah sejak lama mengglobal. Peristiwa sejarah di suatu tempat sangat
mungkin terpengaruh atau menjadi dampak dari peristiwa lain yang terjadi di tempat yang cukup
jauh. Begitu juga peristiwa kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dilatarbelakangi oleh peristiwa
yang jauh dari Indonesia, misalnya peristiwa jatuhnya Konstantinopel di kawasan Laut Tengah
pada tahun 1453. Serangkaian penemuan di bidang teknologi juga merupakan faktor penting
untuk melakukan pelayaran bagi bangsa-bangsa Barat menuju Tanah Hindia/Kepulauan
Nusantara. Sementara itu semangat dan dorongan untuk melanjutkan Perang Salib disebut-sebut
juga ikut mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.

IV. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia


Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan
perdagangan dan pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan paham dan dasar pemikiran
yang mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai salah satu daerah jajahan.
Faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur adalah banyaknya
perubahan di Eropa yang meliputi berbagai aspek kehidupan, di antaranya sebagai berikut :
1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Pada masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika
Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan
Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya runtuh pada tahun 476 M.
Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia pun mengalami kemunduran, bahkan
berakibat kemerosotan di segala bidang kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman
kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya Romawi mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa
Eropa yang semula berkiblat pada hukum Romawi menjadi kacau.

2. Perang Salib
Perang ini terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan orang
Turki Seljuk dan orang-orang Arab. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen menggunakan
tanda salib dalam pakaian mereka. Sementara bagi orang Islam, perang ini disebut dengan
perang suci. Perang Salib berlangsung kurang lebih 200 tahun yang terbagi dalam tujuh periode.
Penyebab perang ini salah satunya memperebutkan kota suci Yerusalem. Pahlawan Islam yang
terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut kembali Kota
Yerusalem yang telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100 tahun. Salahuddin
mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya Raja Inggris Richard The Lion
Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk mengambil kembali Kota Yerusalem.
Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa dengan membawa kekalahan.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut :
 Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
 Merebut Spanyol yang telah tujuh abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah.
 Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di
Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan Alexandria.

Dampak adanya Perang Salib adalah sebagai berikut :


a. Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya
Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan
rempah-rempah secara langsung.
b. Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang
Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan
pengembangan Iptek secara besar-besaran.
c. Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena
kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.

3. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke Tangan Turki Utsmani


Pada awalnya bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari Asia, termasuk dari
Indonesia melalui para pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut Tengah. Akan
tetapi, semua itu berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki
berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan
Romawi–Byzantium.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II
menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang perdagangan. Oleh
karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang
yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah secara langsung.

4. Penjelajahan Samudra
Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah sebagai
berikut:
 Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat mendorong
kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand Magellan,
pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang bulat,
serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari
Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
 Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang ditulis
oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo (Perjalanan Marco Polo).
Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber informasi tentang Cina
bagi bangsa Eropa.
 Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan pelayaran.
 Adanya ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau
kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel (menunaikan
tugas suci menyebarkan agama Nasrani).
 Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.
Semangat para pelaut inilah yang selanjutnya mendorong penjelajahan samudra oleh bangsa-
bangsa Eropa lain.

V. Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat di Indonesia


a. Portugis
Bangsa Portugis berhasil menanamkan kekuasan di Indonesia dari tahun 1511-1641. Pada tahun
151, armada penjelajah Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque tiba di Malaka dan
terlibat peperangan dengan Sultan Malaka, Sultan Mahmud Syah. Alfonso mengerahkan 18 buah
kapal perang ke Malaka. Dalam peperangan tersebut, Portugis berhasil memaksa Kerajaan
Malaka untuk menyerah. Portugis menguasai Malaka sejak bulan November 1511. Setelah
Malaka di kuasai Potrugis, perdagangan interinsuler yang bebas berubah menjadi perdagangan
monopoli oleh Portugis.
Pada tahun 1522, dari Pulau Hulu, bangsa Portugis melanjutkan perjalanan ke pulau ternate,
Pelayaran ini dimaksudkan untuk menguasai daerah utama pengahasil rempah-rempah di
Indonesia. Kedatangan armada bangsa Portugis ke Ternate disambut baik oleh raja-raja Ternate.
Apalagi saat ini Portugis banyak membantu Ternate dalam pertikaian melawan Tidore.
Kekuasaan bangsa Portugis di Ternate ditandai dengan pendirian benteng dan monopoli
perdagangan rempah-rempah.
Setelah praktek monopoli yang dilakukan Portugis semakin nyata merugikan Ternate, para
penguasa Ternate menolak Portugis. Puncak dari penolakan tersebut terjadi ketika Sultan Hairun,
Raja Ternate dibunuh oleh Portugis. Pada tahun 1575 rakyat Ternate, dibawah pimpinan
Baabullah, putra Sultan Hairun menyerang Portugis dan mengusir dari wilayah Maluku.

b. Spanyol
Pada tahun 1511, bangsa Portugis berhasil merebut dan menduduki Malaka. Kemudian pada
tahun 1512 Portugis datang di Maluku. Tanpa diduga pada tahun 1521 Spanyol muncul dari arah
Filipina dengan kapal Trinidad dan Victoria yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano.
Selanjutnya, Spanyol menjalin hubungan dengan Tidore, saingan berat Ternate.
Portugis merasa tidak senang ada saingan dari Spanyol di Tidore. Persaingan antara Portugis dan
Spanyol kembali terjadi, namun pada tahun 1529 berhasil diselesaikan melalui Perjanjian
Saragosa. Isi Perjanjian Saragosa yaitu Spanyol kembali ke Filipina sedangkan Portugis tetap di
Maluku. Saat Portugis bersitegang dengan Spanyol, hubungan Ternate dan Tidore semakin
memanas.

c. Belanda
Pada tahun 1602, dibentuklah VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie), atau Persekutuan
Maskapai Perdagangan Hindia Timur (cukup disingkat Kongsi dagang milik Belanda) dibawah
pimpinan Johan Olderbarnevelt.
Tujuan dibentuknya VOC adalah:
1. Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda.
2. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan pedagang dari bangsa
lain.
3. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi konflik dengan
Spanyol.Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, VOC diberi hak Istimewa (hak
Octroi), yaitu :
a. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia.
b. Hak monopoli dagang di wilayah-wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika
c. Hak memiliki angkatan perang dan membangun benteng pertahanan
d. Hak menyatakan perang dan atau membuat perjanjian secara adil dengan penguasa pribumi.
e. Hak mengangkat pegawai
f. Hak memungut pajak
g. Hak melakukan pengadilan dan hak mencetak serta menyebarkan uang sendiri.
Beberapa Kebijakan yang diberlakukan oleh VOC di Indonesia antara lain:
1. Verplichte Leverantie : Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan
VOC.
2. Contingenten : Kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
3. Ekstirpasi : Hak VOC untuk menebang atau menggagalkan panen rempah-rempah agar
tidak terjadi Over Produksi yang dapat menurunkan harga rempah-rempah.
4. Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
5. Pelayaran Hongi, yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu Kora-kora (perahu perang)
untuk mengawasi pelaksanaan monopoli dagang VOC dan menindak pelanggarnya.

Sebab-sebab Kejatuhan VOC:


1. Biaya perang yang besar dalam menghadapi perlawanan Bangsa Indonesia sehingga
menghabiskan kas Negara.
2. Gaji pegawai yang rendah dan tidak sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sehingga
mendorong mereka melakukan Korupsi. Korupsi tersebut otomatis menjadikan pemasukan
Negara berkurang drastic.
3. Kekalahan VOC menghadapi persaingan dagang dengan pedagang Eropa maupun pedagang
Asia lainnya.
4. Hutang VOC yang besar akibat dalam keadaan merugi tetapi tetap membayarkan keuntungan
kepada pemegang Saham.
5. Terjadinya perang Inggris, Belanda dan Perancis sehingga menjadikan jalur perdagangan
tidak aman dan adanya blokade-blokade dagang

d. Inggris
Pemerintahan inggis mulai menguasai Indonesia sejak tahun1811 pemerintahan inggis
mengangkat Thomas Stamford raffles (TSR) sebagai gubernur jendral di Indonesia . ketika TSR
bekuasa sejak 17 september 1811, ia telah menempuh beberapa langkah yang di di
pertimbangkan, baik di bidang ekonomi,social dan budaya.
Penyerahan kembali wilayah Indonesia yang di kuyasai inggis di loaksanakan pada tahun 1816
dalam suatu penandatanganan perjanjian. Pemerintah di wakili oleh john fendall, sedangkan
pihak dari belanda di wakili oleh Van der Cappelen. Sejak tahun 1816, berhakir kekuasaasn
inggis di indonesia
Pada tahun 1811 louis napoleon mencopot kedudukan daendels, dengan alasan terlalu keras
dalam menjalankan pemerintahan. Sebagai gantinya, dianggap jenderal janssens. Dalam masa
pemerintahannya , janssens menghadapi kesulitan memulihkan pertahan yang belum stabil.
Pada tanggal 3 agustus 1811 inggris muncul di batapia. Peperangan tidak terlelakkan lagi.
Janssens kalah dan menyerah dalam perjanjian tuntang. pulau jawapun berpindah tangan ke
inggris.
Wilayah bekas hindia-belanda di serahkan kepada Thomas Stamford raffles sebagai penguasa
baru. Raffles tidak begitu lama memerintah hindia-belanda , karena di eropa sedang terjadi
perubahan politik baru, inggris dapat menguasai prancis. Inggris kemudian mengadakan
perjanjian dengan belanda, yang di kenal dengan nama perjanjian London.
Isinya: belanda akan menerima kembali tanah jajahnya yang dulu direbut prancis.
Penyerahan wilayah hindia-belanda dari Inggris kepada belanda berlangsung pada tanggal 9
agustus 1816. sejak peristiwa itu, berhakirlah penjajahan inggris di wilyah hindia-belanda. Pada
tanggal 19 agustus 1816, beslangsung penyerahaan kekuasaan atas Indonesia dari inggis kepada
belanda. Pihak belanda d wakili oleh sebuah komisariat jenderal yang terdiri atas mr.elout, van
der capellen, dan buyskess. Sementara pihak inggris d wakili oleh john fendall. Penyerahan
kekuasaan itu di adakan di London, inggis, yang kemudaian dikenal dengan convention of
London. Penyerahaan kekuasaan itu dilakukan setelah kekuasaan kaisar napoleon bonaparter
jatuh. Hal itu berarti raja lowewijik napoleon di belanda juga berakhir. Negeri belanda tidak
lagi di kuasai Prancis.

VI. Akibatnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat Bagi Bangsa Indonesia


Masuknya kekuasaan bangsa Asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan politik,
sosial, ekonomi dan budaya bagi bangsa Indonesia sebagai berikut:

1. Politik
Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern. Para Bupati
dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun
temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah
kolonial.
Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal
pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Akibatnya
peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.

2. Sosial Ekonomi
Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi bangsa
Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara
di panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat
Belanda.
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai penghasil
bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang oleh
orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indoensia hanya menjadi pengecer, sehingga
tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.

Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka:


- Pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
- Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga
dilakukan program transmigrasi.
- Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah
pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi
(kerja paksa)
- Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang
ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
- Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.

Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di


pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah
Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan.
3. Budaya
Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan
menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian
ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan
mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan
penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab Pustakaraya Purwa,
Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.

BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Latar belakang datangnya bangsa Barat ke Indonesia di karenakan jatuhnya kota


Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453), adanya berbagai penemuan di bidang teknologi,
semangat untuk melanjutkan perang salib.
Orang-orang Eropa telah menemukan harta yakni Kepulauan Nusantara, penghasil
rempah-rempahyang ibaratkan sebagai “Mutiara Dari Timur”.
Bangsa Eropa mencari daerah penghasil rempah-rempah melalui penjelajahan samudra.

Anda mungkin juga menyukai