Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TENTANG LIMA TUGAS KESEHATAN

KELUARGA
Dibuat guna memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah: Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Ahmad Khusnaeni, M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok
1. Sugiarto Arif B (108116038)
2. Mirna (108116052)
3. Anis Isfatun K (108116055)
4. Ayu Safitri (108116063)

PROGRAM TUDI SARJANA KEPERAWATAN 3B


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-IRSYAD
AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


‫الرحي ِْم‬
ِ ‫ِبس َْم هللاِ الرحْ َم ِن‬
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas semester lima
ini dengan judul “LIMA TUGAS KESEHATAN KELUARGA”. Limpahan
shalawat serta salam kita junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, Yang telah
menbawa seluruh umat manusia ke dalam alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Selanjutnya, penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Khusnaeni
M.Kep. selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan KeluargaI yang telah
banyak membantu, meluangkan waktu, mendukung, mengarahkan dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Disadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi penyusunan
kalimat maupun bahasanya. untuk itu diharapkan apabila ada kesalahan atau
ketidaksesuaian bahasa dalam penulisan ini diharapkan koreksi yang konstruktif
dari penyempurnaan makalah ini.
Semoga amal dan kebaikan yang diberikan kepada penulis mendapatkan
balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari dalam penulisan tugas ini jauh dari
kesempurnaan karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
tugas selanjutnya. Semoga tugas ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat.
Amin Ya Rabball Alamin. Wassalamualaikum Wr. Wb

Cilacap, 18 September 2018

Penyusun
DAFRTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2


DAFRTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang.............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan ........................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6
A. Pengertian Kesehatan Keluarga .................................................................... 6
B. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga ........................................................ 6
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga................................ 7
D. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga ........................................................ 8
E. Lima Tugas Kesehatan Keluarga .................................................................. 8
F. Interaksi keluarga dalam rentang sehat sakit .............................................. 10
G. Peran keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat ................................. 12
H. Hambatan-Hambatan Yang Sering Dihadapi Dalam Memecahkan Masalah
Kesehatan Keluarga. .......................................................................................... 13
I. Tool pengkajian Kesehatan Keluarga ......................................................... 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 17
A. Simpulan ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian kesehatan keluarga adalah pengetahuan tentang keadaan sehat fisik,
jasmani dan sosial dari induvidu-induvidu yang terdapat dalam satu keluarga.
Antara induvidu yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran
siklus keluarga untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.
Keluarga yang sehat adalah salah satu kekayaan yang tak terhingga. Tapi tak
sedikit dari kita yang masih mencari formulasi yang tepat untuk mengajak seluruh
anggota keluarga memiliki kebiasaan hidup sehat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga : faktor fisik, faktor
psikis, faktor sosial, faktor budaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari kesehatan keluarga ?
2. Apa tujuan dari perawatan kesehatan keluarga ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga ?
4. Apa Fungsi dari Perawatan Kesehatan ?
5. Apa saja lima tahap dari kesehatan keluarga ?
6. Bagaimana interaksi keluarga dalam rentang sehat sakit ?
7. Bagaimana peran keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat ?
8. Apa hambatan-hambatan yang sering dihadapi dalam memecahkan masalah
kesehatan keluarga ?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu agar pembaca dapat memahami tentang :
1. Pengertian dari kesehatan keluarga
2. Tujuan dari perawatan kesehatan keluarga
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga
4. Fungsi dari Perawatan Kesehatan
5. Apa saja lima tahap dari kesehatan keluarga
6. Interaksi keluarga dalam rentang sehat sakit
7. Peran keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat
8. Hambatan-hambatan yang sering dihadapi dalam memecahkan masalah
kesehatan keluarga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kesehatan Keluarga


Pengertian kesehatan keluarga adalah pengetahuan tentang keadaan sehat fisik,
jasmani dan sosial dari induvidu-induvidu yang terdapat dalam satu keluarga.
Antara induvidu yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran
siklus keluarga untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.
Keluarga yang sehat adalah salah satu kekayaan yang tak terhingga. Tapi tak
sedikit dari kita yang masih mencari formulasi yang tepat untuk mengajak seluruh
anggota keluarga memiliki kebiasaan hidup sehat.
Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978), mendefinisikan perawatan
kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan
atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan
sehat sebagai tujuan melalui perawatan. ( Nasrul Effendi, 1998).

B. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga


Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah
masalah kesehatan dasar dalam keluarga
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang
tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya.
e. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu
kehidupannya.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga
1. Faktor fisik
Ross, Mirowsaky, dan Goldstein (1990) memberikan gambaran bahwa ada
hubungan positif antara perkawinan dengan kesehatan fisik. Contoh dari
hubungan tersebut antara lain : seorang suami sebelum menikah terlihat kurus
maka beberapa bulan kemudian setelah menikah akan terlihat lebih gemuk,
beberapa alasan dikemukakan bahwa dengan menikah suami ada yang
memperhatikan dan pola makan lebih teratur begitu sebaliknya dengan istri
(Setiawati, 2008 : 21)
2. Faktor psikis
Terbentuknya keluarga akan menimbulkan dampak psikologis yang besar,
perasaan nyaman karena saling memperhatikan, saling memberikan penguatan
atau dukungan. Suami akan merasa tentram dan terarah setelah beristri,
begitupun sebaliknya (Setiawati, 2008 : 22).
Berdasarkan riset ternyata tingkat kecemaasan istri lebih tinggi dibanding
dengan suami, hal ini dimungkinkan karena bertambahnya beban yang dialami
istri setelah bersuami.
3. Faktor sosial
Status sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap fungsi kesehatan
sebuah keluarga. Dalam sebuah keluarga ada kecenderungan semakin tinggi
tingkat pendapatan yang diterima semakin baik taraf kehidupannya. Tingginya
pendapatan yang diterima akan berdampak pada pemahaman tentang
pentingnya kesehatan, jenis pelayanan kesehatan yang dipilih, dan bagaimana
berespon terhadap masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga
(Setiawati, 2008 : 22).
Status sosial ekonomi yang rendah memaksa keluarga untuk
memarginalkan fungsi kesehatan keluarganya, dengan alasan keluarganya akan
mendahulukan kebutuhan dasarnya.
4. Faktor budaya
Faktor budaya terdiri dari (Setiawati, 2008 : 22-23) :
a. Keyakinan dan praktek kesehatan
b. Nilai-nilai keluarga
c. Peran dan pola komunikasi keluarga
d. Koping keluarga

D. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga


Kesanggupan keluarga untuk melaksanakan pemeliharaa dilihat dari 5 tugas
kesehatan keluarga yaitu meliputi :
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
3. Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5. Menggunakan pelayanan kesehatan

E. Lima Tugas Kesehatan Keluarga


Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan
tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi:
1. Mengenal masalah kesehatan
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena kesehatanlah
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
mengenal keadaan sehat dan perubahan-perubahan yang dialami anggota
keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara
tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua atau pengambil keputusan
dalam keluarga (Suprajitno, 2004). Mengenal menurut Notoadmojo (2003)
diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui
sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Dalam mengenal masalah
kesehatan keluarga haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami
pasien.
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Peran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara
keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan tindakan yang tepat
(Suprajitno, 2004). Friedman, 1998 menyatakan kontak keluarga dengan sistem
akan melibatkan lembaga kesehatan profesional ataupun praktisi lokal (Dukun)
dan sangat bergantung pada:
1) Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?
2) Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi
salah satu anggota keluarga ?
3) Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap
salah satu anggota keluarganya ?
4) Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?
5) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas
kesehatan?
3. Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit
Beberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran atau
tangung jawabnya secara penuh, Pemberian perawatan secara fisik merupakan
beban paling berat yang dirasakan keluarga (Friedman, 1998). Suprajitno (2004)
menyatakan bahwa keluarga memiliki keterbatasan dalam mengatasi masalah
perawatan keluarga. Dirumah keluarga memiliki kemampuan dalam melakukan
pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat dikaji yaitu :
1) Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien?
2) Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan
yang diperlukan pasien ?
3) Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien? (Aktif mencari informasi tentang
perawatan terhadap pasien)
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
1) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan
rumah
2) Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.
3) Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan.
5. Menggunakan pelayanan kesehatan
Menurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota keluarga
yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun. Untuk
mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan perlu
dikaji tentang :
1) Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau
keluarga
2) Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan
3) Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada
4) Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.
Tenaga kesehatan dapat menjadi hambatan dalam usaha keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Hambatan yang dapat muncul
terutama kamunikasi (Bahasa) yang kurang dimengerti oleh petugas
kesehatan. Pengalaman yang kurang menyenangkan dari keluarga ketika
berhadapan dengan petugas kesehatan ketika berhadapan dengan petugas
kesehatan.

F. Interaksi keluarga dalam rentang sehat sakit


Status sehat/sakit pada anggota keluarga dan keluarga saling mempengaruhi
satu dengan yang lainnya. Menurut Gilliss dkk. (1989) keluarga cenderung menjadi
reaktor terhadap masalah kesehatan dan menjadi faktor dalam menentukan masalah
kesehatan anggota keluarga. Menurut Suchulan (1965) dan Doberty dan Canphell
(1988) yang disederhanakan oleh Marilyn M. Friedman, ada 6 tahap interaksi antara
sehat/sakit dan keluarga :
1. Tahap pencegahan sakit dan penurunan resiko
Keluarga dapat memainkan peran vital dalam upaya peningkatan kesehatan
dan penurunan resiko, misalnya mengubah gaya hidup dari kurang sehat ke arah
lebih sehat (berhenti merokok, latihan yang teratur, mengatur pola makan yang
sehat), perawatan pra dan pasca-partum, iunisasi, dan lain-lain.
2. Tahap gejala penyakit yang dialami oleh keluarga
Setelah gejala diketahui, diinterpretasikan keparahannya, penyebabnya, dan
urgensinya, beberapa masalah dapat ditentukan. Dalam berbagai studi Litman
(1974) disimpulkan bahwa keputusan tentang kesehatan keluarga dan tindakan
penanggulanangannya banyak ditentukan oleh ibu, yaitu 67%, sedangkan ayah
hanya 15,7%. Tidak sedikit masalah kesehatan yang ditemukan pada keluarga
yang kacau/tertekan.
3. Tahap mencari perawatan
Apabila keluarga telah menyatakan anggota keluarganya sakit dan
membutuhkan pertolongan, setiap orang mulai mencari informasi tentang
penyembuhan, kesehatan, dan validasi profesional lainnya. Setelah informasi
terkumpul keluarga melakukan perundingan untuk mencari
penyembuhan/perawatan di klinik, rumah sakit, di rumah, dan lain-lain.
4. Tahap kontak keluarga dengan institusi kesehatan
Setelah ada keputusan untuk mencari perawatan, dilakukan kontak dengan
institusi kesehatan baik profesional atau nonprofesional sesuai dengan tingkat
kemampuan, misalnya kontak langsung dengan peskesmas, rumah sakit, praktik
dokter swasta, paranormal/dukun, dan lain-lain.
5. Tahap respons sakit terhadap keluarga dan pasien
Setelah pasien menerima perawatan kesehatan dari praktisi, sudah tentu ia
menyerahkan beberapa hak istimewanya dan keputusannya kepada orang lain
dan menerima peran baru sebagai pasien ia harus mengikuti aturan atau nasehat
dari tenaga profesional yang merawatnya dengan harapan agar cepat sembuh.
Oleh karena itu terjadi respons dari pihak keluarga dan pasien terhadap
perubahan tersebut
6. Tahap adaptasi terhadap penyakit dan pemulihan
Adanya suatu penyakit yang serius dan kronis pada diri seorang anggota
keluarga biasanya memiliki pengaruh yang mendalam pada sistem keluarga,
khususnya pada sektor perannya dan pelaksana fungsi keluarga. Untuk mengatsi
hal tersebut, pasien/ keluarga harus mengadakan penyesuaian atau adaptasi.
Besarnya daya adaptasi yang di perlukan dipengaruhi oleh keseriusan
penyakitnya dan sentralitas pasien dalam unit keluarga (Sursman & Salter 1963).
Apabila keadaan serius (sangat tidak mampu/semakin buruk) atau pasien
tersebut orang penting dalam keluarga, pengaruh kondisinya pada keluarga
semakin besar. (ALi Zaidin, 2009)

G. Peran keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat


Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga
saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan
akan mempengaruhi pula keluarga disekitarnya atau masyarakat secara
keseluruhan.
Alasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan (Rust B Freeman, 1981)
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lambaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengambil atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila
salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien),
keluarga tetap berperan sebagai pengambilan keputusan dalam memelihara
kesehatan para anggotanya
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagi upaya
kesehatan masyarakat
Dalam melihat keluarga sebagai pasien ada beberapa karakteristik yang perlu
diperhatikan oleh perawat, diantara, diantarany adalah :
1. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah
kesehatan para anggotanya.
2. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai segi :
a. Pola komunikasi
b. Pengambilan keputusan
c. Sikap dan nalai-nilai dalam keluarga
d. Kebudayaan
e. Gaya hidup
3. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga daerah perdesaan
4. Kemadairian dari tiap-tiap keluarga.

H. Hambatan-Hambatan Yang Sering Dihadapi Dalam Memecahkan Masalah


Kesehatan Keluarga.
Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga adalah :
a. Hambatan dari keluarga
1. Pendidikan keluarga yang rendah
2. Keterbatasan sumber-sumber keluarga
3. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
4. Sosial budaya yang tidak menunjang
b. Hambatan dari perawat
1. Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi.
2. Kondisi alam (geografis yang sulit)
3. Kesulitan dalam berkomunikasi
4. Keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur kuluarga.

I. Tool pengkajian Kesehatan Keluarga


PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETERAMPILAN PENGKAJIAN
TERFOKUS KELUARGA
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI
YA TIDAK
A FASE PREINTERAKSI
1 Cek program pengkajian terfokus keluarga 3
2 Menyiapkan alat 3
B FASE ORIENTASI
1 Memberi salam/menyapa klien 3
2 Memperkenalkan diri 3
3 Menjelaskan tujuan tindakan 3
4 Menanyakan kesiapan keluarga 3

C FASE KERJA
1 Menanyakan keluhan yang dirasakan klien 3
2 Melakukan anamnesa keluarga terkait sistem tang 8
dikeluhkan
3 Melakukan pemeriksaan fisik terfokus pada klien 8
yang sakit (PADA SAAT UJIAN INI TIDAK
DILAKUKAN)
4 Mengkaji kemampuan keluarga mengenal 8
masalah
5 Mengkaji kemampuan keluarga mengambil 8
keputusan terkait masalah
6 Mengkaji kemampuan keluarga merawat anggota 8
keluarga yan sakit
7 Mengkaji kemampuan keluarga mengatur 8
lingkungan untuk menunjang kesehatan
8 Mengkaji kemampuan memanfaatkan fasilitas 8
pelayanan kesehatan
9 Melakukan pengkajian lingkungan terkait 8
keluhan klien ( meminta ijin ke keluarga untuk
BAK)

D FASE TERMINASI
1 Menyimpulkan hasil pengkajian 8
2 Melakukan kontrak pertemuan selanjutnya 4
3 Berpamitan 3
TOTAL 100
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978), mendefinisikan
perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat,
dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan. ( Nasrul Effendi, 1998).
Tujuan umum untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memelihara kesehatan keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
keluarga : faktor fisik, faktor psikis, faktor sosial, faktor budaya. Fungsi perawatan
kesehatan keluarga kesanggupan keluarga untuk melaksanakan pemeliharaa dilihat
dari 5 tugas kesehatan keluarga yaitu meliputi : Mengenal masalah kesehatan,
Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga, Memberikan perawatan terhadap
keluarga yang sakit, Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga, Menggunakan pelayanan kesehatan.
Tahap interaksi antara sehat/sakit dan keluarga : Tahap pencegahan sakit
dan penurunan resiko, Tahap gejala penyakit yang dialami oleh keluarga, Tahap
mencari perawatan, Tahap kontak keluarga dengan institusi kesehatan, Tahap
respons sakit terhadap keluarga dan pasien, Tahap adaptasi terhadap penyakit dan
pemulihan.
Alasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan (Rust B Freeman, 1981)
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lambaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengambil
atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah
satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya
4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien),
keluarga tetap berperan sebagai pengambilan keputusan dalam memelihara
kesehatan para anggotanya
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagi upaya
kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Nasrul 1998. “Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat”. Edisi 2


Jakarta : ECG.
http://sasing.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021-5255-2-
bab2.pdf
https://yulifitri34.wordpress.com/2012/10/21/5-tugas-kesehatan-keluarga/

Anda mungkin juga menyukai