Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rini Nurlaeli Alfari

NIM : 170341615014
Offering : C-Pendidikan Biologi 2017
Topik : Resume Bab IX dan Bab X

BAB IX

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

A. Orientasi umum: Karakteristik dan Faktor-faktor yang mendorong Perlunya


pendidikan Seumur Hidup.
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep pendidikan yang
menerangkan keseluruhan peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam
keseluruhan kehidupan manusia.
1. Karakteristik
 Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya sekolah, tetapi merupakan
sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup
 Pendidikan seumur hidup tidak diartikan senbagai pendidikan orang dewasa,
tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap
pendidikan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya)
 Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan
meningkatkan mutu hidup.
 Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi adaptif dan inovatif dari
indivudu dan masyarakat.
 Pendidikan seumur hidup mempunyai dua macam komponen besar, yaitu
pendidikan umum dan pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah
terpisah satu sama lain, tetapi saling berhubungan dan dengan sendirinya
bersifat interaktif.
2. Perlunya Pendiidkan Seumur Hidup (PSH)
 Keterbatasan kemapuan pendidikan sekolah
 Perubahan masyarakat dan peranan-peranan social
 Pendayagunaan sumber yang masih belum optimal
 Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat
B. Kerangka kerja Teoritis Pendidikan Seumur Hidup
1. Orientasi Umum
Secara teoritis pendidikan seumur hidup (PSH) terdiri atas tiga aspek, yaitu :
 Hidup : terdiri tas tiga komponen, yaitu: Individu, masyarakat, dan
lingkungan fisik atau lingkungan alam
 Seumur hidup : setiap manusia dalam seumur hidupnya menglami
perkembangan kepribadian, tahap-tahap perkembangan, dan peranan umum
dan unik
 Pendidikan : mencakup atas tiga komponen, yaitu: landasan pendidikan, cara
C. Kerangka kerja Operasional Pendidikan Seumur Hidup (PSH)
1. Sistem
 Tujuan PSH
 Asumsi PSH
 Prinsip pengembangan sistem PSH
 Benuk belajar: pendidikan umum dan pendidikan professional
2. Sistem belajar dirumah, Sekolah, dan Masyarakat
 Manajemen pendidikan: perencanaan, organisasi, administrasi, keuangan,
pemasukan tenaga, sistem struktur bahan ajar (kurikulum), sistem evaluasi,
dan riset
 Teknologi pendidikan: tujuan pengajaran, perencanaan pelaksanaan,
penilaian kurikulum, strategi an proses belajar, media dan bahan ajar,
bimbingan, dan evaluasi belajar
D. Implikasi Konsep PSH Bagi Pendidikan Sekolah
1. Fungsi dan tujuan sekolah
 Pendiidkan sekolah ialah pendidikan untuk mengembangkan semua aspek
kepribadian, baik kognitif dan afektif maupun keterampilan.
 Pendidikan sekolah merupakan suatu sistem terbuka
 Pendidikan sekolah merupakan sekelompok paket belajar yang menyediakan
jalur belajar dan pengalamn beljar yang memungkinkan siswa dapat
menggunakan hasil belajarnya untuk belajar sendiri dan membina dirinya
sendiri.
 Tujuan pendidikan sekolah tidak hanya menguasai bahan pelajaran, tetapi
dapat menggunakan apa yang telah dipelajari untuk mampu belajar sendiri dan
membina diri kapanpun dan dimanapun juga.
2. Program pendidikan sekolah
 Kegiatan pendidikan hendaknya terediri atas kegiatan kurikuler dan
ekstrakulikuler
 Kegiatan sekolah hendaknya campuran antara studi dan bekerja
 Kegaitan sekolah hendaknya makin trtuju dan mengutamakan kegiatan belajar
sendiri atau membina sendiri.
 Proses pemdidikan atau kegiatan belajar mengajar hendaknya tidak hanya
melalui satu jalur pengalaman beljar, tetapi lebih merupakan gabungan dari
berbagai pengalaman belajar dan bervariasi.

BAB X
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:
NASIONALISME SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN

A. Nasionalisme dan Pendidikan Nasional


1. Nasionalisme
Nasionalisme menyatakan bahwa Negara kebangsaan adlah cita dan satu-satunya
bentuk sah organisasi politik dan bahwa bangsa adalah sumber dari tenaga
kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.
2. Tipe Nasionalisme
Hans kohn memebdakan nasionalisme dalam tiga kelompok, yaitu:
 Nasionalisme liberal
 Nasionalisme kerakyatan
 Nasionalisme totaliter
3. Pendidikan nasional sebagai Perwujudan Nasionalisme
 Nasionalisme mencita-citakan Negara kebangsaan , dan gerakannya dalam
sejarah modern melahirkan bangsa modern dengan membentuk Negara
kebangsaan yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
 Hak menentukan nasib sendiri
 Pembangunan sistem pendidikan do setiap Negara kebangsaan merupakan
salah satu bentuk perwujudan dari nasionalisme Negara kebngsaan yang
bersangkutan dalam melaksanakan hak menentukan nasib sendiri.
4. Ciri Nasionalisme Indonesia
 Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang anti penjajahan
 Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang patriolotik yang religius
 Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang berdasarkan pancasila
B. Karakteristik sistem Pendidikan Nasional Indonesia (SPNI)
1. Karakteristik Sosial Budaya
 Sistem pendidikan nasional Indonesia berkar pada kebudayaan bangsa
INDONESIA (uu No 2 Th 1989, pasal1, ayat (2)), yaitu kebudayaan yang
timbul sebgai usaha budinya rakyat Indonesia.
 Sistem pendidikan nasional Indonesia berakar pada kebhinekaan yang satu
atau Bhineka Tunggal Ika.
2. Karaktristik Dasar dan Fungsi
 Dasar yuridis yang formal yang bersifar idiil adalah pancasila sebgai dasar
Negara
 Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan nasional.
3. Karakteristik Tujuan
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Mengembanghkan manusia Indonnesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan
rohani, dan memiliki kepribadian yang mantab an mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
4. Karakteristik Kesisteman (sistematik)
 Pendidiakn nasional merupakan satu keseluruhan kegiatan dan satuan
pendidikan, yang dirancang, dilaksanakan dan dikembangkan untuk ikut
berusaha mencapai tujuan nasional.
 Pendidikan nasional mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas
tiga jenjang utama 9pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi)
 Pendidikan nasinal memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk
memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, dan tujuan yang
hendak dicapai.
C. Karakteristik Pendidikan
1. Karakteristik Usaha Sadar Pendidikan
 Usaha dilakukan dengan sungguh-sungguh
 Usaha dilakukan dengan sengaja
 Usaha dikakukan dengan terbimbing
2. Karakteristik Bentuk Kegiatan Pendidikan
 Karakteristik Bimbingan
 Kaarakteristik Pengajaran
 Karakteristik Latihan
3. Karakteristik Fungsi
Pendidikan bertugas mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peserta
didik agar dapat memainkan peranannya dalam kehidupan dimasa akan datang.
Peranan yang akan dimainkan oleh setiap individu setelah menyelesaikan pendidikan
adalah:
 Pribadi yang mampu terus beljar untuk mengembangkan kemampuan dirinya
seoptimal mungkin.
 Anggota masyarakat
 Hamba tuhan yang dapat menjalankan kehidupan beragama secara tenang,
tekun, dan penuh keikhlasan

Anda mungkin juga menyukai