Oleh :
Nama : Muhammad Alif Rois Nahdiyin
NIM : B1A016019
Rombongan :I
Kelompok :3
Asisten : Klausa Media Rani
A. Latar Belakang
Pemijahan merupakan peristiwa bertemunya ikan jantan dan ikan betina dengan
tujuan dapat terbuahinya sel telur ikan betina oleh spermatozoa ikan jantan. Pembuahan
pada ikan umumnya terjadi di luar tubuh. Pemijahan buatan (inducet breeding) yaitu
perangsangan ikan untuk kawin. Cara ini dikenal dengan teknik hipofisasi melalui
pemberian suntikan hormon pada tubuh ikan (Simanjuntak, 1985).
Hipofisasi merupakan suatu cara merangsang ikan untuk memijah atau
terjadinya pengeluaran telur ikan dengan suntikan kelenjar hipofisa. Teknik hipofisasi
telah memberikan manfaat yang besar terhadap pembenihan, tetapi masih belum lepas
dari berbagai masalah yang dihadapi seperti dosis dan sumber kelenjar hipofisa. Teknik
ini dapat mengontrol fase kritis dalam pembenihan ikan. Fase kritis yaitu fase telur
sampai penetasan. Hal penting untuk pemijahan ikan adalah kematangan induk
(Simanjuntak, 1985).
Metode hipofisasi adalah usaha untuk memproduksi benih dari induk yang tidak
mau memijah secara alami tetapi memiliki nilai jual tinggi dengan kelenjar hipofisasi
dari ikan donor yang menghasilkan hormon yang merangsang pemijahan seperti
gonadotropin Kelenjar hipofisa akan menghasilkan hormon yang berperan dalam
kegiatan seksual dan gonadotropin. Terdapat tiga macam hormon thyropin yang
berfungsi mengatur kerja thyroid dan gonadotropin yang dihasilkan oleh sel chianophil
yang terletak pars distalis, dan berperan dalam pematangan gonad dan mengawasi
sekresi hormon-hormon yang dihasilkan oleh gonad, dimana hormon tersebut berperan
dalam proses pemijahan (Sunusi & Ambas, 2001).
B. Tujuan
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah spuit injeksi, bantalan
gabus yang dilapisi lap, lap kain, ember plastik, homogeniser, ependorf, centrifuge, dan
pisau.
Bahan yang digunakan adalah Ikan mas matang kelamin sebagai donor, ikan
nilem sebagai resipien, dan akuabides.
B. Cara Kerja
Nandeesha, M.C., Kondapalli G Rao, Rama N Jayanna, Nick C Parker, T.J. Varghese,
Perar Keshavanath, and Handady P.C. S., 1990. Induced Spawning of Indian
Major Carps through Single Aplication of Ovaprim-C. Manila, Philippines:
The 2nd Asian Fisheries Forum Society.
Radiopoetro., 1977. Zoologi. , Jakarta: Erlangga.
Rather, M. A., Sharma, R., Gupta, S., Ferosekhan, S., Ramya, V. L., & Jadhao, S. B.
2014. Chitosan-Nanoconjugated Hormone Nanoparticles for Sustained Surge
of Gonadotropins and Enhanced Reproductive Output in Female Fish. Chitosan-
Nanoconjugates of Gonadotropins, 8.
Roger, W., 1978. Physiology of Animal. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Simanjuntak, R. H., 1985. Pembudidayaan Ikan Lele. Jakarta: Bathara Jaya Aksara
Sinjal, H., 2014. Efektifitas Ovaprim Terhadap Lama Waktu Pemijahan, Daya Tetas
Telur Dan Sintasan Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Budidaya
Perairan, 2(1), pp. 14–21.
Sumantadinata, K., 1981. Perkembangbiakan Ikan–Ikan Pelihara Indonesia. Bogor:
Fakultas Perikanan.
Zairin, M., 2013. Kiat Memijahkan Ikan Hias Secara Teratur. Bogor: Digreat
Publishing.