2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maluku adalah daerah kepulauan di bagian timur Indonesia yang kaya akan
rempah-rempah serta hasil laut yang berlimpah. Kepulauan Maluku terkenal
dengan beraneka ragam kesenian, budaya dan keindahan wisata alam yang hingga
kini menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Sektor pariwisata
telah menyumbangkan devisa negara yang besar. Pentingnya sektor pariwisata
terhadap perekonomian bangsa dikarenakan pertumbuhan pariwisata selalu di atas
pertumbuhan ekonomi Indonesia (Soebagyo, 2012).
Kota Ambon sebagai Ibukota Provinsi Maluku memiliki sejumlah warisan
budaya daerah yang merupakan bagian dari tujuan wisata di Indonesia. Hingga saat
ini pemerintah Kota Ambon tidak memanfaatkan teknologi mobile untuk
mengekspose informasi wisata yang ada. Wisatawan cenderung mendapatkan
informasi wisata melalui website dan blog. Sumber informasi wisata hanya
didapatkan dari mulut-ke-mulut. Metode ini tidak cukup membantu para wisatawan
yang mencari informasi serta kurang efisien untuk menemukan lokasi tempat wisata
yang tepat untuk dikunjungi. Penggunaan teknologi informasi saat ini sangat
berperan penting dalam kehidupan masyarakat.
Saat ini masyarakat di Indonesia dari berbagai provinsi sudah menggunakan
media eleketronik ataupun sudah dapat menggunakan Internet. Pemerintahan
Indonesia khususnya dibagian provinsi maluku dalam menyampaikan informasi
kepada masyarakat sudah menggunakan media online ataupun website. Masyarakat
dapat mengetahui berita, program kerja, dan layanan yang sudah disediakan oleh
pemerintah dari website yang sudah disediakan oleh Pemerintah Maluku.
Penggunaan website Pemerintah yang berperan menyampaikan layanan
kepada masyarakat harus sesuai dengan peraturan yang sudah disediakan oleh
KOMINFO dan sebuah website Pemerintah harus diukur kualitas dari tampilan,
konten, dan fitur yang disediakan. Penilaian dilakukan supaya menghasilkan
website yang berkualitas dan berfungsi dengan sedemikian fungsinya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja menurut Gary Dessler adalah mengevaluasi kinerja
karyawan saat ini dan/atau dimasa lalu relatif terhadap standar prestasinya. Menurut
Anwar Prabu Mangkunegara hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Dari pengertian di atas, penilaian kinerja sangat dibutuhkan untuk
mengetahui seberapa besar tugas yang diberikan dan dapat dicapai sesuai target
yang telah ditetapkan
Peraturan KOMINFO
Untuk menilai sebuah website yang utama sekali harus patuh terhadap
peraturan pemerintah. Berikut adalah tabel Parameter dari peraturan yang telah di
buat oleh pemerintah pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Tabel Parameter KOMINFO
Identitas Nasional Terdapatnya Bendera Negara, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara, Nama
domain Badan Pemerintah
Pengelola Penanggung Jawab, Pengelola Teknis,
dan Pengelola Konten
Konten Profil Badan Pemerintahan, Kebijakan
dan Program Prioritas Pemerintah,
Pelaksanaan Program dan Kegiatan,
Profil Layanan Publik, Layanan
Aspirasi dan Pengaduan, Akun Resmi
Sosial, Kontak Pengelola Situs Web
Tipografi Penggunaan huruf yang dapat di
tampilkan sesuai peruntukannya
Navigasi Fitur Pencarian dalam Portal Web/Situs
Web, Peta, Istilah Umum, Tautan ke
Portal Nasional
Teknologi Aplikasi Web Min Versi 2.0,
Mendukung perangkat bergerak dan
desktop, Mendukung perangkat bantu
kelompok difabel
Keamanan Informasi Kerahasiaan, Integritas, dan
Ketersediaan Informasi.
Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto (1990), informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Davis yang
dikutip oleh Kadir (2003) menyebutkan bahwa informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Dari definisi di atas, maka
dapat ditarik suatu pemahaman bahwa informasi merupakan data yang memiliki
nilai tersendiri dan manfaat tertentu bagi penerimanya, sebab sebuah data mungkin
saja bernilai dan bermanfaat untuk seseorang namun tidak bermanfaat bagi yang
lainnya.
Manfaat informasi dapat diperoleh apabila informasi tersebut berkualitas.
Kualitas informasi bermakna suatu tingkatan dimana informasi tersebut
memberikan nilai oleh penggunanya (O’Brien, 2005). Kualitas informasi secara
umum merupakan konsep multi-dimensional yang terdiri dari berbagai atribut dan
karakteristik. Untuk mengukur kualitas dan nilai suatu informasi, cukup banyak
indikator penilaian yang digunakan oleh para ahli, demikian pula terdapat beberapa
karakteristik informasi yang menentukan nilai informasi itu sendiri (Sutabri, 2005).
Wang & Strong (1996) berpendapat bahwa kualitas informasi diukur
melaluisejumlah dimensi dalam 4 (empat) kategori, yaitu Intrinsik, Kontekstual,
Representasional, dan Aksesibilitas.
Wang & Strong (1996) berpendapat bahwa kualitas informasi diukur
melaluisejumlah dimensi dalam 4 (empat) kategori, yaitu Intrinsik, Kontekstual,
Representasional, dan Aksesibilitas. Selengkapnya seperti pada tabel 2.2
Tabel 2.2
Dimensi Kualitas Informasi menurut Wang & Strong (1996)
Dimensi Kualitas Informasi Definisi
Intrinsik
Akurasi Data benar, tepat, bebas dari kesalahan
Objektivitas Objektif, tidak berat sebelah
Kepercayaan Informasi dapat dipercaya
Reputasi Sumber atau data memiliki reputas
Kontekstual
Relevansi Informasi Menarik, dapat
dimanfaatkan
Nilai Tambah Informasi memberikan manfaat lebih
Kebaharuan Informasi Terbaru
Kelengkapan Lingkup Informasi, kedalaman data
Jumlah Informasi Kuantitas Informasi
Representasional
Interpretasi Dapat diinterpretasi, Bahasa jelas
Mudah dipahami Informasi jelas, mudah dimengerti
Ringkas Dapat tersaji dengan baik, singkat-
padat
Konsisten Format penyajian data konsisten
Aksebillitas
Kemudahan Akses Data selalu tersedia, dapat diakses
Keamanan Data Aman dari kebocoran
Range Penilaian
Untuk menilai suatu parameter dibutuhkan angka guna mendefinisikan bahwa suatu
nilai itu memiliki penjelasan. Dari Hasil Parameter yang dibuat untuk menilai
sesuai dengan daftar penilaian.
Logo
0 = tidak tersedia
1 = terdapat logo tidak berwarna
2 = terdapat logo tidak berwarna dan penjelasan
3 = terdapat logo berwarna
4 = terdaapat logo berwarna dan penjelasan
Bahasa
0 = tidak ada bahasa
1 = terdapat bahasa indonesia tetapi tidak lengkap
2 = terdapat bahasa indonesiaia sangat jelas
3 = terdapat bahasa indonesia sangat jelas dan sedikit bahasa inggris
4 = terdapat multi bahasa dengan jelas
Nama domain
0 = tidak ada domain
1 = terdapat domain tetapi tidak dapat di akses
2 = terdapat domain dapat di akses tetapi sangat lambat
3 = terdapat domain mudah di akses tetapi gambar tidak terbuka
4 = terdapat domain yang dapat di akses dengan baik
Penanggung jawab
0 = tidak ada penanggung jawab
1 = hanya ada nama penanggung jawab
2 = terdapat nama penanggung jawab dan dapat di akses tetapi tampilan
kosong
3 = terdapat nama penanggung jawab dan informasi tidak jelas
4 = terdapat nama penanggung jawab dan informasi dengan jelas
Pengelola teknis
0 = tidak ada pengelola teknis
1 = hanya ada nama pengelola teknis
2 = terdapat nama pengelola teknis dan dapat di akses tetapi tampilan
kosong
3 = terdapat nama pengelola teknis dan informasi tidak jelas
4 = terdapat nama pengelola teknis dan informasi dengan jelas
Pengelola konten
0 = tidak ada pengelola konten
1 = hanya ada nama pengelola konten
2 = terdapat nama pengelola konten dan dapat di akses tetapi tampilan
kosong
3 = terdapat nama pengelola konten dan informasi tidak jelas
4 = terdapat nama pengelola konten dan informasi dengan jelas
Profil
0 = tidak ada profil
1 = terdapat profil tetapi tidak lengkap
2 = terdapat profil tidak lengkap tetapi menarik
3 = terdapat profil lengkap tetapi tidak menarik
4 = terdapat profil lengkap dan sangat menarik
Kebijakan
0 = tidak terdapat kebijakan
1 = memiliki kebijakan tetapi tidak detail
2 = memiliki kebijakan tanpa tujuan
3 = memiliki kebijakan dengan tujuan
4 = memiliki kebijakan disertai dengan lampiran dokumen
Pelaksanaan
0 = tidak ada pelaksanaan
1 = terdapat pelaksanaan tetapi tidak diperbaharui
2 = terdapat pelaksanaan tetapi informasi tidak akurat
3 = terdapat pelaksanaan tetapi tidak ada tujuan
4 =terdapat pelaksanaan yang akurat
Layanan
0 = tidak terdapat kebijakan
1 = terdapat kebijakan tetapi tidak dapat di akses
2 = terdapat kebijakan dapat di akses tetapi tidak dapat di gunakan
3 = terdapat kebijakan dapat di akses dapat di gunakan tapi hanya untuk
mendaftar
4 = terdapat kebijakan dan dapat di gunakan dengan benar
Kontak pengelola
0 = tidak ada kontak pengelola
1 = hanya ada kontak pengelola
2 = terdapat kontak pengelola dan dapat di akses tetapi tampilan kosong
3 = terdapat kontak pengelola dan informasi tidak jelas
4 = terdapat kontak pengelola dan informasi dengan jelas
Fitur pencarian
0 = tidak ada fitur pencarian
1 = terdapat fitur tetapi tidak dapat di gunakan
2 = terdapat fitur dapat di gunakan tetapi setelah dicari tidak keluar
3 = terdapat fitur setelah di cari yang tampil bukan yang di cari
4 = fitur dapat digunakan dengan baik
Peta
0 = tidak ada peta
1 = ada peta tetapi tidak jelas
2 = peta tidak akurat
3 = peta jelas dan akurat tetapi tidak menarik
4 = peta sangat menarik dan akurat
Akurasi
0 = Tidak terdapat sasaran
1 = Memiliki sasaran tetapi tidak rinci waktunya
2 = Memiliki sasaran akan tetapi tidak diperbaharuhi
3 = Memiliki sasaran dan tujuan akhir akan tetapi tidak terdapat waktu
4 = Memiliki sasaran, tujuan, waktu, dan diperbaharui
Objektivitas
0 = Tidak ada objektivitas
1 = Memiliki objektivitas berat sepihak
4 = Objektivitas tidak berat sebelah
Kepercayaan
0 = Tidak dapat di percaya
1 = adanya informasi tidak lengkap dan sumber tidak jelas
2 = adanya informasi lengkap dan sumber tidak jelas
3 = Adanya informasi tidak lengkap, tetapi sumber jelas
4 = Terpercaya sumber dan informasinya
Relevansi
0 = Tidak relevan
1 = informasi tidak menarik dan tidak dapat dimanfaatkan
2 = informasi menarik tetapi tidak dapat dimanfaatkan
3 = informasi tidak menarik tetapi dapat dimanfaatkan
4 = informasi menarik dan dapat dimanfaatkan
Nilai tambah
0 = Tidak memberikan manfaat
1 = informasi tidak menarik dan tidak dapat dimanfaatkan
2 = informasi menarik tetapi tidak dapat dimanfaatkan
3 = informasi tidak menarik tetapi dapat dimanfaatkan
4 = informasi memberikan manfaat lebih
Kebaharuan
0 = Tidak ada informasi terbaru
1 = informasi tidak ada kebaharuan dan tidak dapat dimanfaatkan
2 = informasi ada kebaharuan tetapi tidak dapat dimanfaatkan
3 = informasi tidak ada kebaharuan tetapi dapat dimanfaatkan
4 = informasi sangat terbaru dan dapat dimanfaatkan
Kelengkapan informasi
0 = informasi tidak lengkap
1 = informasi tidak lengkap dan tidak dapat dimanfaatkan
2 = informasi lengkap tidak dapat dimanfaatkan
3 = informasi tidak lengkap tetapi dapat dimanfaatkan
4 = informasi sangat lengkap
Mudah dipahami
0 = Tidak dapat dipahami
1 = informasi tidak dapat dipahami dan tidak dapat dimanfaatkan
4 = informasi mudah dipahami
Ringkas
0 = Tidak ringkas
1 = informasi tidak ringkas dan bertele-tele
4 = informasi ringkas dan mudah dipahami
Kemudahan akses
0 = Tidak mudah diakses
1 = informasi sangat sulit dipahami
4 = informasi sangat mudah diakses dan digunakan
TABEL PENILAIAN KUALITAS WEBSITE
Tabel 2.3
Tabel Pengujian Website
Rumus Mencari Jumlah Total Persentase :
(𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 × 25% ) ∗ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡
Kota Buru
Pada awal abad ke-7 M, Pelaut-pelaut dari daratan Cina, khususnya pada
zaman Dinasti Tang, kerap mengunjungi Maluku termasuk Pulau Buru untuk
mencari rempah-rempah, namun mereka sengaja merahasiakanya untuk mencegah
datangnya bangsa-bangsa lain ke daerah yang kaya ini.
Catatan resmi tentang Pulau Buru oleh penjelajah dunia pertama kali ditulis
oleh Antonio Pigafetta. Ia merupakan seorang penulis berkebangsaan Italia yang
ikut dalam pelayaran Ferdinand Magellans. Ferdinand Magellans sendiri adalah
seorang pelaut Kerajaan Spanyol yang melakukan ekspedisi berlayar keliling dunia
pada tahun 1521-1522 dengan mengunakan kapal “Victoria” yang dinahkodai
Kapten Juan Sebastian Del Cano.
Selama ekspedisi ini Pigafetta selalu menulis catatan perjalanan. Dari
catatan harian “ Maggellan’s Voyage : “ A Narrative Account Of The First
Circummnavigation ”. diketahui bahwa pada tahun 1521 kapal Victoria yang
ditumpangi Pigafetta sempat singgah di Kerajaan Tidore-Maluku Utara kemudian
berlabuh di Pulau Buru yang memang terletak di jalur pelayaran internasional.
Pigafetta mengambarkan “sekitar 10 Liga dari Sullach dalam perjalanan
yang sama kami menemukan sebuah pulau yang sangat besar, di pulau itu terdapat
beras, kambing, binatang ternak, kelapa, gula, sagu, kacang, madu dan masih
banyak lagi. Orang-orang di pulau tersebut bertelanjang, sama persis dengan seperti
penduduk di Sullach, tidak mengenal agama dan tidak memiliki Raja, pulau
tersebut yakni Pulau Buru.
Catatan lain yang menyebutkan tentang Pulau Buru, khususnya dataran
Waeapo, terdapat dalam Buku laporan penelitian alam Alfred Russel Wallace yang
merupakan seorang Naturalis, The Malay Archipelago. Ketika itu Alfred
menumpang kapal pos Belanda dari Timor menuju Pulau Buru pada bulan Mei
1861. Rute ini kebalikan dari rute Kapal Spanyol Victoria, dalam ekspedisi
Maggellans yang berlayar melintasi Pulau Buru menuju Timor pada bulan Januari
1521, atau 340 Tahun sebelum Wallace.
Wallace menuliskan keadaan Pulau Buru waktu itu, “ Saya sudah begitu
lama ingin mengunjungi pulau Bouru (Buru), yang terletak di Ceram bagian barat.
Hanya sedikit informasi yang dimiliki para naturalis mengenai pulau ini, kecuali
bahwa pulau ini memiliki spesies endemic Babi Rusa. Saya memutuskan untuk
menetap di pulau ini selama dua bulan meninggalkan Timor Delli pada tahun 1861,
saya bisa mencapai pulau ini dengan kapal uap pos milik Belanda, yang datang ke
Molucca setiap bulan”. Kapal pos yang ditumpangi Wallace tersebut merapat di
Pelabuhan Cajeli (Kaiely) pada 4 Mei 1861.
Penulis (Sastrawan) lain yang mendokumentasikan Buru ialah seorang
Sastrawan wanita dari Belanda, Beb Vuyk, yang pernah tinggal di Pulau Buru
(Kaiely) bersama suaminya. Beliau menulis roman “ Rumah Terakhir di Dunia dan
Kayu Dari Bara “,. kedua roman tersebut diilhami dari kehidupan sang penulis pada
saat di Pulau Buru, bagi beliau Buru merupakan rumah terakhirnya dan tidak ada
tempat di dunia ini yang keindahannya mampu menandingi Pulau Buru.
Di era Modern, banyak juga orang-orang hebat yang pernah menginjakan
kakinya di Pulau Buru, salah satunya adalah Prof. Janet E. Steele, Guru Besar di
Goerge Washington University Amerika Serikat, yang sempat menuliskan catatan
perjalanan ketika berkesempatan mengunjungi Pulau Buru pada Agustus 2007. Ia
merupakan salah seorang penulis asing yang menyaksikan Pulau Buru di era
Modern dan telah menjadi salah satu Kabupaten Maju di Provinsi Maluku. Didalam
tulisan beliau sempat menyatakan bahwa topografi dan udara di Kabupaten Buru
sama seperti di California Selatan. Jauh sebelum Prof Janet, Pulau Buru menjadi
suatu tempat inspirasi bagi beberapa Sastrawan terkenal Indonesia bahkan di dunia
seperti Amarzan Loebis dan Pramoedya Ananta Toer (1969-1979), yang berhasil
menyelesaikan beberapa karya sastra yang fenomenal baik di Indonesia maupun
Dunia (diterjemahkan lebih dari 42 Bahasa), yang tentunya sumber inspirasi dan
ilham datang dari Pulau Buru antara lain tetraloginya “ Bumi Manusia ”, “ Anak
Semua Bangsa”, “Jejak Langkah”, dan “ Rumah Kaca”. Selain itu juga beliau
melahirkan novel reportasi “ Nyanyian Sunyi Seorang Bisu”. Yang menceritakan
kehidupan Tapol di Pulau Buru. Setiap sisi kehidupan di pengasingan itu beliau
ceritakan dengan detail dan menawan. Beliau bukan hanya memotret kehidupan
keseharian para Tapol, tetapi juga mengambarkan dengan rinci budaya masyarakat
Adat setempat.
Pada saat ini Kabupaten Buru didiami oleh berbagai macam etnis, baik etnis
adat Kabupaten Buru maupun para pendatang dengan berbagai ragam budaya yang
menambah kekayaan khasanah budaya Kabupaten Buru sekaligus Maluku.
Kota Tual
Kota Tual adalah sebuah kota di Provinsi Maluku, Indonesia. Kota Tual
pernah menjadi bagian dari Kabupaten Maluku Tenggara sebelum Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2007 disahkan. Pembentukan Kota Tual
sebagai daerah otonom pernah dipertentangkan secara hukum oleh beberapa pihak
yang merasa tidak puas namun putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
menyatakan bahwa Kota Tual tetap sah dan memenuhi syarat sebagai kota otonom.
Kini pemerintahan kota di sana telah berjalan efektif. Luas Wilayah Kota Tual
19.088,29 Km² terdiri dari luas daratan 352,66 Km² (1,33 %) dan luas lautan 18.736
Km² (98,67%). Kota Tual Kepulauan (city of small islands) merupakan gugusan
pulau -pulau kecil yang terdiri dari 66 pulau, 13 pulau diantaranya berpenghuni,
memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang melimpah serta kondisi pulau-
pulau kecil dan pesisir yang indah permai karena dikelilingi pasir putih. Secara
astronomis Kota Tual terletak pada koordinat : 131° – 133° Bujur Timur dan 5° –
6° Lintang Selatan.
Hasil Pengujian Provinsi Maluku
Hasil Pengujian Pada Kota Ambon
Tabel 2.4
Tabel Pengujian Website Kota Ambon
Hasil Pengujian Pada Kabupaten Maluku Barat Daya
Tabel 2.5
Tabel Pengujian Website Kabupaten Maluku Barat Daya
Hasil Pengujian Pada Kabupaten Buru
Tabel 2.6
Tabel Pengujian Website Kabupaten Buru
Hasil Pengujian Pada Kota Tual
Tabel 2.7
Tabel Pengujian Website Kota Tual
Hasil Pengujian Pada Kota Maluku Tenggara
Tabel 2.8
Tabel Pengujian Website Kota Maluku Tenggara
Hasil Pengukuran
Tabel 2.9
Hasil Pengukuran
Interval Kualitas
Tabel 2.10
Interval Kualitas
Jumlah Maksimal Interval Nilai didapat dari jumlah keseluruhan Range Nilai.
Interval Kelengkapan
Tabel 2.11
Interval Kelengkapan
Jumlah Persentase didapat dari jumlah keseluruhan Hasil Bobot pada saat
pengukuran.
Hasil Evaluasi
Tabel 2.12
Hasil Evaluasi
Kesimpulan
Dari hasil evaluasi dan pengukuran dapat disimpulkan bahwa website
pemerintahan provinsi Maluku yang mendapatkan hasil “Sangat Baik” ialah
Kabupaten Buru. Website yang digunakan oleh Kabupaten Buru dapat dijadikan
contoh untuk kota dan kabupaten yang ada pada provinsi Maluku. Untuk website
yang kurang baik atau buruk itu ialah Kota Tual. Hasil kualitas dari Kota Tual
memang mendapatkan hasil buruk, akan tetapi untuk kelengkapan website sudah
mendapatkan hasil Hampir Lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Wang, R. W., & Strong, D. M. (1996). Beyond Accuracy: What Data Quality
Means to Data Consumers. Journal of Management Information Systems,
12, 5. https://doi.org/10.2307/40398176
https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku