Anda di halaman 1dari 28

BAB I

GIZI IBU HAMIL


Tujuan Unum

Estela mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya.

Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu:

1. Menjelaskan perubahan fisiologis pada kehamilan

2. Menjelaskan kebutuhan gizi ibu hamil berdasarkan trimester

3. Menjelaskan kehamilan resiko tinggi

4. Menjelaskan akibat gangguan gizi ibu hamil pada pertumbuhan janin

MATERI

1. Kehamilan (Ibu hamil) Kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah
bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu
atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu,
karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur) yang terjadi 2
minggu setelahnya.fertilisasi pada manusia diawali dengan terjadinya persetubuhan (koitus). Fertilisasi
merupakan peleburan antara inti spermatozoa dengan inti sel telur. Proses fertilisasi ini dapat terjadi di
bagian ampula tuba fallopi atau eterus.

2. Perkembangan Kehamilan Kehamilan dibagi dalam triwulan, yaitu trimester I (0-12 minggu),
trimester II (12-28 minggu), trimester III (28-40 minggu).

a. Trimester I (0-12 minggu) Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang
rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau dirinya
sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika usia janin sudah menginjak waktu lebih dari satu
bulan. Sementara itu, jika mereka tidak sadar sedang hamil, mereka akan mengkonsumsi
berbagai macam makanan serta obat yang bisa merusak perkembangan bayi dalam
kandungan. Karena itulah janin pada umur 1-3 bulan ini sangat rentan keguguran (khamariah,
2014).
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai darin periode germinal sampai
periode terbentuknya janin.
1. Periode germinal (minggu 0-3). Proses pertumbuhan telur oleh sperma yang terjadi pada
minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terkhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak
dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium)
2. Periode embrionik (minggu 3-8). Proses di mana sistem saraf pusat, organ-organ utama dan
struktur anatomi mulai berbentuk seperti mata, mulut, dan lidah mulai terbentuk, sedangkan
hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosit menjadi embrio
berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar.
3. Periode fetus (minggu 9-12). Periode di mana semua organ penting terus
bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.

b. Trimester kedua ( minggu 12-24) Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan
janin. Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) untuk
mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta, dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan
kuku, kulit, serta rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke-20 dan ke-21. Indra
penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan
menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.

c. Trimester ketiga (minggu 24-40) Pada trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan
sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang teroordinasi seperti menendang atau
menonjok, serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih
lama dibandingkan masa bangun. Paru- paru berkembang pesat menjadi sempurna. Pada
bulan ke-9, janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat badan bayi
lahir bekisar antara 3-3,5 kg dengan panjang 50 cm.
Perubahan Fisiologis pada Kehamilan Perubahan fisiologis pada kehamilan yang dapat mempengaruhi
status gizi ibu hamil antara lain:
a. Mual dan muntah Hal ini terjadi karena adanya peningkatan ladar HCG pada kehamilan
muda, terutama pada usia 12 minggu. Agar dapat mengurangi rasa mual/muntah maka
anjuran yang dapat diberikan kepada ibu antara lain: 1) Makan dalam porsi kecil dan rendah
rendah lemak
2) Intake cairan antara waktu makan dan hindari kafein
3) Kurangi makanan yang asam atau mint
4) Batasi makanan pedas
5) Hindari berbaring setelah makan atau minum
6) Kenakan pakaian longgar
7) Boleh makan apa saja yang diinginkan tanpa mengkhawatirkan
kandungan kalori dalam makanan tersebut.
b. Konstipasi Konstipasi terjadi karena pengaruh progesteron yang menyebabkan relaksasi
pada otot-otot saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran
cerna, kembung, hemoroid, dan nafsu makan menurun. Anjuran yang dapat diberikan pada
ibu hamil adalah meningkatkan asupan cairan dan serat untuk mengurangi sembelit.

c. Edema Hormon yang dirpoduksi oleh plasenta menyebabkan retensi cairan pada tubuh ibu
dan juga adanya penambahan cairan tubuh. Cairan yang

KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia, nikmat,
serta limpahan rahmatNya atas terwujudnya Modul Gizi dalam Daur Kehidupan ini. Modul ini
disusun atas dasar Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya yaitu Pengajaran. Besar harapan
kami, penyusunan Modul Gizi dalam Daur Kehidupan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir
kata kamipun menyadari bahwa dalam menyusun Modul Gizi dalam Daur Kehidupan ini tentunya ada
kekurangan-kekurangan yang tak kami sadari untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat
membangun sangatlah kami harapkan demi kebaikan kita bersama.
iii

DAFTAR ISI
Halaman Depan ........................................................................................... i Kata
Pengantar
…………………………………………………………………
ii Daftar Isi
………………………………………………………………….
iii 1.

Gizi Ibu Hamil


………………………………………………………………….
1 2.

Gizi Ibu Menyusui


………………………………………………………………….
30 3.

Gizi Bayi
………………………………………………………………….
38 4.

Gizi Balita
………………………………………………………………….
71 5

.Gizi Anak
………………………………………………………………….
100 6.

Gizi Remaja
………………………………………………………………….
118 7.

Gizi Lanjut Usia


………………………………………………………………….
150
1

BAB I GIZI IBU HAMIL


Tujuan Umum
: Setelah mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi ibu hamil dan bayi
yang dikandungnya.
Tujuan Khusus
: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu: 1.

Menjelaskan perubahan fisiologis pada kehamilan 2.

Menjelaskan kebutuhan gizi ibu hamil berdasarkan trimester 3.

Menjelaskan kehamilan resiko tinggi 4.

Menjelaskan akibat gangguan gizi ibu hamil pada pertumbuhan janin


MATERI
1. Kehamilan (Ibu hamil) Kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah
bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40
minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri
adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma
dengan telur) yang terjadi 2 minggu setelahnya.fertilisasi pada manusia diawali dengan
terjadinya persetubuhan (koitus). Fertilisasi merupakan peleburan antara inti spermatozoa
dengan inti sel telur. Proses fertilisasi ini dapat terjadi di bagian ampula tuba fallopi atau eterus.
2. Perkembangan Kehamilan Kehamilan dibagi dalam triwulan, yaitu trimester I (0-12 minggu),
trimester II (12-28 minggu), trimester III (28-40 minggu).
a. Trimester I (0-12 minggu) Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat
yang rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak menduga kalau
dirinya sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika usia janin sudah menginjak waktu
lebih dari satu bulan. Sementara itu, jika mereka tidak sadar sedang hamil, mereka akan
mengkonsumsi berbagai macam makanan serta obat yang bisa merusak perkembangan
bayi dalam kandungan. Karena itulah janin pada umur 1-3 bulan ini sangat rentan keguguran
(khamariah, 2014). Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai darin
periode germinal sampai periode terbentuknya janin.
1). Periode germinal (minggu 0-3). Proses pertumbuhan telur oleh sperma yang terjadi pada
minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terkhir. Telur yang sudah dibuahi sperma
bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium)
2). Periode embrionik (minggu 3-8). Proses di mana sistem saraf pusat, organ-organ utama
dan struktur anatomi mulai berbentuk seperti mata, mulut, dan lidah mulai terbentuk,
sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosit
menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar.
3). Periode fetus (minggu 9-12). Periode di mana semua organ penting terus bertumbuh
dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.

b.

Trimester kedua ( minggu 12-24) Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.
Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) untuk mengecek
kesempurnaan janin, posisi plasenta, dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit,
serta rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke-20 dan ke-21. Indra penglihatan dan
pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus)
mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm. c.

Trimester ketiga (minggu 24-40) Pada trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna.
Janin menunjukkan aktivitas motorik yang teroordinasi seperti menendang atau menonjok, serta dia
sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa
bangun. Paru- paru berkembang pesat menjadi sempurna. Pada bulan ke-9, janin mengambil posisi
kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat badan bayi lahir bekisar antara 3-3,5 kg dengan
panjang 50 cm.
4

3.

Perubahan Fisiologis pada Kehamilan Perubahan fisiologis pada kehamilan yang dapat mempengaruhi
status gizi ibu hamil antara lain:
a.

Mual dan muntah Hal ini terjadi karena adanya peningkatan ladar HCG pada kehamilan muda,
terutama pada usia 12 minggu. Agar dapat mengurangi rasa mual/muntah maka anjuran yang dapat
diberikan kepada ibu antara lain: 1)

Makan dalam porsi kecil dan rendah rendah lemak 2)

Intake cairan antara waktu makan dan hindari kafein 3)

Kurangi makanan yang asam atau mint 4)

Batasi makanan pedas 5)

Hindari berbaring setelah makan atau minum 6)

Kenakan pakaian longgar 7)

Boleh makan apa saja yang diinginkan tanpa mengkhawatirkan kandungan kalori dalam makanan
tersebut.
b.
Konstipasi Konstipasi terjadi karena pengaruh progesteron yang menyebabkan relaksasi pada otot-
otot saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran cerna, kembung,
hemoroid, dan nafsu makan menurun. Anjuran yang dapat diberikan pada ibu hamil adalah
meningkatkan asupan cairan dan serat untuk mengurangi sembelit.
5

c.

Edema Hormon yang dirpoduksi oleh plasenta menyebabkan retensi cairan pada tubuh ibu dan juga
adanya penambahan cairan tubuh. Cairan yang tertahan dalam jaringan tubuh tersebut menyebabkan
pembengkakan. Edema ini tidak memerlukan pembatasan konsumsi garam. Anjuran yang dapat
diberikan pada ibu adalah dengan meninggikan kaki pada saat berbaring. Edema harus diperhatikan
dan ditangani secara serius jika disertai dengan hipertensi dan proteinuria.
d.

Anemia Pada trimester II terjadi hemodilusi dimana volume darah ibu meningkat hingga 150% namun
sel darah merah meningkat hanya sebesar 20-30%. Perubahan ini menyebabkan rasio sel darah dan
volume darah menurun. Anjuran yang dapat diberikan adalah ibu dapat mengkonsumsi zat besi baik
melalui makanan maupun suplemen. Nutrisi pada ibu hamil sebaiknya mengandung makronutrien
dan mikronutrien seperti yang dijelaskan dibawah ini:4, 15, 17-19 Karbohidrat : terjadi peningkatan
metabolism 15% selama hamil dan membutuhkan karbohidrat untuk memenuhi peningkatan
metabolism tersebut. Pada trimester pertama tidak dibutuhkan tambahan kalori. Sampai usia
kehamilan 12 minggu berat janin hanya 15 gram. Pada trimester kedua memerlukan tambahan 340
tambahan
6

kalori setiap hari dan 450 kalori setiap hari selama trimester ketiga. Semuanya dibutuhkan untuk
pertumbuhan janin yang memadai dan untuk mendukung metabolisme ibu yang lebih tinggi.
Protein : penting untuk pertumbuhan dan merupakan komponen penting dari janin, plasenta, cairan
amnion, darah dan jaringan ektraseluler. Protein yang diteruskan ke janin dalam bentuk asam
amino. Kenaikan berat badan ibu yang normal karena asupan kalori dan protein yang seimbang dapat
memberikan efek yang positif terhadap pertumbuhan janin. Jumlah protein yang dianjurkan bagi ibu
hamil sebesar 70 gram per hari, baik dari protein hewani maupun nabati. Kekurangan protein pada
masa hamil akan mengakibatkan BBLR, gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Penelitian lain menginformasikan bahwa kekurangan protein berakibat pada kematangan seksual
maupun fungsi seksual di kemudian hari. Zat Besi : Tablet besi 30-60 mg sehari minimal 90 butir selama
kehamilan, dimulai setelah rasa mual hilang umumnya pada trimester II. Tablet besi ini jangan diminum
bersama teh, susu, atau kopi karena mengganggu penyerapan. Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi
tablet besi diantara waktu makan. Bukti penelitian melaporkan bahwa tablet besi tidak dianjurkan pada
ibu dengan kadar Hb atau kadar feritin yang normal, karena pemberian tablet besi yang
berlebihan akan menyebabkan BBLR yang disebabkan adanya hemokonsentrasi. Selain itu
penelitian lain melaporkan bahwa kelebihan zat besi merupakan
7

faktor risiko terhadap Diabetes tipe II. Zat besi juga diperlukan untuk perkembangan otak
janin. Bahan makanan yang kaya akan zat besi dapat ditemukan di daging merah, daging
unggas, hati, kuning telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Zink : penting untuk pertumbuhan
janin, terutama pada proses genetika yaitu transkripsi, translasi, sintesis protein, sintesis DNA, divisi
sel serta proliferasi dan maturasi dari limfosit. Kekurangan zinc berhubungan dengan malformasi,
retardasi mental serta hipogonadisme pada bayi laki-laki, gangguan neurosensory dan gangguan
imunitas dikemudian hari. Kebutuhan zinc pada ibu hamil adalah 11-12 mg per hari. Kalsium :
diperlukan untuk kekuatan tulang ibu hamil serta pertumbuhan tulang janin. Ibu hamil membutuhkan
kalsium 400 mg perhari. Kalsium dapat ditemukan di sayuran, susu, kacang-kacangan, roti dan ikan.
Tablet kalsium sebaiknya dikonsumsi pada saat makan dan diikuti dengan minum jus buah yang kaya
akan vitamin C untuk membantu penyerapan. Kalsium juga dapat diberikan pada ibu dengan riwayat
preeklampsi pada usia kehamilan >20 minggu, karena dapat mencegah berulangnya preeklampsi.
Asam Folat : dianjurkan untuk dikonsumsi sesegera mungkin. Asam folat 400 mcg harus diminum
setiap hari sebanyak 90 butir selama kehamilan. Akan lebih baik jika dikonsumsi sebelum terjadi
konsepsi, selambat-lambatnya satu bulan sebelum hamil. Zat ini
8
diperlukan untuk mencegah adanya kelainan bawaan seperti spina bifida,nuchal translucency dan
anencefali. Bahan makanan yang kaya akan asam folat antara lain brokoli, kacang hijau, asparagus,
jeruk, tomat, stroberi, pisang, anggur hijau dan roti gandum. Yodium : Yodium penting untuk
perkembangan otak. Kekurangan yodium dapat mengakibatkan kelahiran mati, cacat lahir, dan
gangguan pertumbuhan otak Vitamin A : Vitamin A dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk melindungi
janin dari masalah sistem kekebalan tubuh, penglihatan yang normal, infeksi, ekspresi gen dan
perkembangan embrionik. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, cacat lahir pada
dosis tinggi Vitamin D diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Vitamin ini dianjurkan
agar dikonsumsi ole ibu nifas sebanyak 10 mikrogram setiap hari. Sumber vitamin D dapat ditemukan
di susu dan produk susu lainnya, telur, daging, beberapa jenis ikan seperti salmon, trout, mackerel,
sarden, dan tuna segar Omega-3 dan asam lemak : Penting untuk pertumbuhan otak dan mencegah
prematuritas, esensial untuk penglihatan. Omega-3 dan asam lemak juga dapat menurunkan kejadian
penyakit jantung. Omega

3 dan asam lemak diekomendasi sebanyak 300 milligram untuk dikonsumsi oleh ibu hamil setiap hari.
Bahan makanan yang mengandun omega-3 dan asam lemak dapat ditemukan di kapsul
9

minyak ikan, ikan tertentu seperti salmon, trout, mackerel, sardin dan tuna segar. Selain itu juga
terdapat di minyak nabati seperti minyak bunga matahari, minyak kenari dan lain-lain. 4.

Nutrisi pada Ibu Hamil Ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan
keadaan tidak hamil. Hal ini disebabkan karena selain untuk ibu zat gizi dibutuhkan bagi janin. Janin
tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu dan dari simpanan zat
gizi yang berada di dalam tubuh ibu. Selama hamil seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis
makanan yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang
sedang mengandung bayi serta untuk memproduksi ASI .Oleh karena itu Gizi Seimbang untuk ibu
hamil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin.
Prinsip pertama Gizi Seimbang yaitu mengonsumsi anekaragam pangan secara seimbang jumlah dan
proporsinya tetap diterapkan. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang
dibutuhkan, seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu
sebagai sumber zat besi janin/bayi, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada
didalam tubuh ibu. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh seperti
vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan. Sehubungan hal
tersebut, ibu harus mempunyai status
10

gizi yang baik sebelum hamil dan mengonsumsi anekaragam pangan, baik proporsi maupun
jumlahnya. Menurut Arisman (2004) Tujuan penataan gizi pada wanita hamil adalah untuk
menyiapkan a.

Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi zat gizi
ibu, janin, serta plasenta b.

Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak c.

Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil d.

Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan
status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi
dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energy unyuk menyusui serta
merawat bayi kelak e.

Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti
mual dan muntah f.

Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan
(diabetes kehamilan) g.

Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat
diajarkan kepada anaknya selama hidup
11
Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA. Dibandingkan ibu yang tidak
hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50 %, dan
zat besi 200-300%. Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok, yaitu (1) makanan
yang mengandung protein (hewani dan nabati), (2) susu dan olahanya, (3) roti dan bebijian,
(4) buah dan sayur kaya vitamin C, (5) sayuran berwara hijau tua, (6) buah dan sayur lain.
Jika keenam bahan makanan ini digunakan, maka seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh wanita hamil
akan terpenuhi, kecuali zat besi dan asam folat. Itulah sebabnya mengapa suplementasi kedua zat ini
tetap diperlukan meskipun status gizi wanita yang hamil itu terposisi pada
“Jalur hijau” KMS Ibu hamil
5.

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil berdasarkan Trimester Meskipun nutrisi selalu diperlukan bagi ibu hamil,
ternyata ada waktu tertentu dalam pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin. Trimester 1 : Minggu
1

12, Trimester 2 : Minggu 13-28, Trimester 3 : Minggu 29

40 a.

Trimester Pertama ( Minggu Ke-1 Sampai dengan Minggu Ke-12 ) Saat trimester ini janin
sedang mengalami pembentukan dan perkembangan sehingga kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil harus
tercukupi. Di dalam rahim ada pembentukan kantung janin sampai
12

dengan berisi dengan janin. Agar kantung janin tidak hanya berisi kantung saja maka ibu hamil perlu
menjaga asupan nutrisinya agar tidak menjadi hamil BO atau hamil kosong. Hamil kosong adalah
kondisi kehamilan dimana calon janin tidak ada di dalam kantung janin,sehingga rahim hanya berisi
kantungnya saja.
1)
Pada minggu pertama sampai dengan minggu keempat (perkembangan janin 1 bulan), ibu hamil harus
mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori seperti daging merah dan daging unggas. Kalori
diperlukan agar tubuh memiliki energi yang cukup dan agar janin yang tengah terbentuk bisa
berkembang pesat. Jumlah kalori yang harus dikonsumsi minimal 2000 Kcal per harinya.
2)

Minggu kelima dan minggu keenam ibu hamil masih akan mengalami muntah dan mual.
Mengkonsumsi sayuran hijau yang dibuat menjadi soup dalam keadaan hangat bisa menjadi pilihan
makanan bagi ibu hamil. Banyak vitamin dan juga mineral yang terkandung dalam sayuran hijau
sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
3)

Pada minggu ketujuh dan kedelapan (perkembangan janin 2 bulan) janin akan mengalami
pembentukan rangka dan tubuh janin. Untuk menunjang pembentukan tulang tersebut dibutuhkan
kalsium sebanyak 1000 miligram per harinya.

13

4)

Pada minggu kesembilan ibu hamil membutuhkan vitamin C dan Asam folat yang banyak. Jumlah
asam folat yang harus dikonsumsinya adalah 0,6 miligram per harinya.
5)

Pada minggu kesepuluh ibu hamil membutuhkan nutrisi berupa protein yang mengandung asam amino
yang tinggi. Asam amino ini bermanfaat untuk membentuk otak pada janin, bisa dikombinasikan
dengan DHA dan juga kolin agar janin dapat memproduksi sel otak lebih sempurna.
6)

Pada minggu kedua belas (perkembangan janin 3 bulan) ibu hamil membutuhkan nutrisi yang tinggi.
Nutrisi itu ada pada vitamin. Fungsinya adalah untuk menghindari bayi lahir dengan cacat. Vitamin
yang dibutuhkan adalah vitamin A, vitamin B1, B3, B2 dan juga B6. Jumlah yang harus
dikonsumsi per hari adalah 60 gram per hari. b.

Trimester Kedua ( Minggu Ke-13 Sampai Dengan Minggu Ke-28 ) Saat ibu hamil memasuki
masa ini, ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami berbagai kemajuan dan perkembangan yang
pesat. Oleh sebab itu dalam masa ini, pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin harus meningkat
dibandingkan dengan trimester sebelumnya. Kandungan pun juga akan semain besar. Ibu hamil bisa
mencermati setiap perkembangannya dan perkembangan tersebut didukung dengan pemenuhan
nutrisi yang tepat.

14

1)

Pada minggu ketiga belas sampai dengan minggu keenam belas (perkembangan janin 4 bulan) ibu
hamil memerlukan asupan makanan sebanyak 3000 kalori setiap harinya. Kalori tersebut bermanfaat
dalam tambahan energi bagi ibu hamil. Janin akan mengalami pembentukan sistem saraf pusat. Pada
minggu ini, ibu hamil sebaiknya jangan mengkonsumsi cokelat, teh dan juga kafein. Hal itu dilarang
karena memiliki risiko untuk mengganggu perkembangan di saraf pusat.
2)

Pada minggu ketujuh belas sampai dengan minggu keduapuluh tiga ibu hamil harus mengkonsumsi
banyak serat. Serat bisa ditemukan pada sayur dan buah. Ibu hamil juga harus minum air putih minimal
8 gelas per hari maksimal 10 gelas per hari agar tidak kekurangan cairan dan mencegah sembelit.
Mengkonsumsi sebanyak 100 gram manfaat zat besi dan juga vitamin C sangat dianjurkan dalam
minggu ini karena bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah. Sel darah merah itu bermanfaat
untuk pembentukan jantung dan juga perkembangan sistem dari peredaran darah janin.
3)

Pada minggu keduapuluh empat sampai dengan minggu keduapuluh delapan ibu hamil dilarang untuk
mengkonsumsi garam yang berlebih. Jika hal ini terjadi kaki bengkak saat hamil. Konsumsilah nutrisi
yang mengandung omega-3 dan juga vitamin E. Fungsinya adalah membantu kecerdasan otak janin
dan juga

15

sebagai zat antioksidan bagi tubuh ibu hamil. Jumlah yang harus dikonsumsinya adalah sebanyak 80
gram per hari. c.

Trimester Ketiga Trimester ini merupakan trimester akhir dari kehamilan. Saat memasuki masa
kehamilan ini, ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan. Nutrisi tersebut
juga bermanfaat dalam mengatasi beban yang kian berat namun juga menyiapkan energi yang akan
digunakan buat persalinan kelak. Oleh sebab itu pemenuhan nutrisi dalam masa ini tidak boleh
dikesampingkan. Ibu hamil harus menjaga kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya.
Dalam dua bulan terakhir sebelum persalinan, otak janin bisa tumbuh dengan cepat sekali.
1)

Kalori adalah nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil sebelum proses persalinan tiba. Jumlah kalori yang
dibutuhkan adalah sebanyak 70 ribu sampai dengan 80 ribu kalori per harinya. Pertambahan kalori ini
juga dibutuhkan pada 20 minggu terakhir, jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak
285-300 kalori per harinya. Pada tahap ini kalori dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan pada janin
tentunya pertumbuhan pada plasenta janin. Kalori juga bermanfaat untuk menambah volume darah
dan juga caitran ketuban bagi ibu hamil.

16

2)

Piridoksin atau vitamin B6 bermanfaat bagi ibu hamil untuk melakukan reaksi kimia sebanyak 100 kali
atau bahkan lebih. Vitamin B6 juga bermanfaat dalam membantu metabolisme ibu hamil untuk
memproduksi asam amino, lemak, sel darah merah serta pembentukan karbohidrat. Kebutuhan vitamin
B6 ini harus tercukupi sebanyak 2,2 miligram per harinya.
3)

Yodium sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dalam trimester ini. Yodium berfungsi untuk membentuk
senyawa bernama tiroksin. Senyawa tiroksin sangat bermanfaat untuk mengontrol
metabolisme pembentukan dari sel baru. Kekurangan senyawa ini bisa membuat ibu hamil
pertumbuhan otaknya terganggu, janin bisa tumbuh dengan kerdil. Sebaliknya jika terlalu banyak
mengkonsumsi yodium, senyawa tiroksin akan lebih banyak di dalam tubuh. Akibatnya adalah janin
akan memiliki ukuran yang besar. Bagi ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi yodium dalam batas ideal.
Batas ideal mengkonsumsi yodium sebanyak 175 mikrogram per harinya.
4)

Dalam trimester ketiga kebutuhan akan vitamin B1, vitamin B2 dan juga vitamin B3 harus ditingkatkan
dan dicukupi. Deretan ketiga vitamin tersebut bisa berfungsi untuk membantu enzim dalam mengatur
metabolisme dari sistem pernafasan janin dan juga pembentukan energi bagi janin. Dalam seharinya
ibu hamil dituntut untuk mengkonsumsi vitamin B1 sebanyak 1,2 miligram,

17

untuk konsumsi vitamin B2 per harinya sebanyak 1,2 miligram per hari sedangkan untuk vitamin B3
jumlah konsumsi per harinya harus sebanyak 11 miligram per hari.
5)

Air juga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil. Ibu hamil harus lebih banyak mengkonsumsi air putih
minimal 12 gelas per hari atau setara dengan 1,5 liter air. Cairan yang berasal dari air putih sangat
bermanfaat untuk membentuk sel baru bagi janin, mengatur suhu tubuh janin di dalam kandungan dan
juga melarutkan zat metabolisme yang tinggi. 6.

Pesan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil a.


Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak Ibu Hamil perlu mengonsumsi aneka
ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin
dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan serta cadangan selama masa menyusui. Zat gizi mikro penting yang diperlukan selama
hamil adalah zat
besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink
. Kebutuhan protein selama kehamilan meningkat. Peningkatan kebutuhan ini untuk pertumbuhan janin
dan untuk mempertahankan kesehatan ibu. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi pangan sumber
protein hewani seperti ikan, susu dan telur.
18

Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan
jaringan baru. Selain itu zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel
darah merah. Kekurangan hemoglobin disebut anemia atau disebut penyakit kurang darah dapat
membahayakan kesehatan ibu dan bayi seperti Berat Bayi Lahir Rendah kurang dari 2500 g
(BBLR), perdarahan dan peningkatan risiko kematian. Ikan, daging, hati dan tempe adalah jenis
pangan yang baik untuk ibu hamil karena kandungan zat besinya tinggi. Ibu hamil juga disarankan
untuk mengonsumsi satu tablet tambah darah perhari selama kehamilan dan dilanjutkan selama masa
nifas. Kebutuhan asam folat selama kehamilan juga meningkat karena digunakan untuk pembentukan
sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah. Sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan
banyak mengandung asam folat yang sangat diperlukan pada masa kehamilan. Buah berwarna
merupakan sumber vitamin yang baik bagi tubuh dan buah yang berserat karena dapat melancarkan
buang air besar sehingga mengurangi resiko sembelit (susah buang air besar). Kebutuhan kalsium
meningkat pada saat hamil karena digunakan untuk mengganti cadangan kalsium ibu guna
pembentukan jaringan baru pada janin. Apabila konsumsi kalsium tidak mencukupi maka akan
berakibat meningkatkan risiko ibu mengalami komplikasi
19

yang disebut keracunan kehamilan (pre eklampsia). Selain itu ibu akan mengalami pengeroposan
tulang dan gigi. Perhatian khusus agar diberikan pada ibu hamil usia remaja oleh karena masih dalam
periode pertumbuhan yang memerlukan kalsium lebih banyak. Sumber kalsium yang baik adalah
sayuran hijau, kacang

kacangan dan ikan teri serta susu. Iodium merupakan bagian hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin
(T3) yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan bayi. Iodium berperan dalam
sintesis protein, absorsi karbohidrat dan saluran cerna serta sintesis kolesterol darah. Zat iodium
memegang peranan yang sangat besar bagi ibu dan janin. Kekurangan iodium akan berakibat
terhambatnya perkembangan otak dan sistem saraf terutama menurunkan IQ dan meningkatkan risiko
kematian bayi. Disamping itu kekurangn iodium dapat menyebabkan pertumbuhan fisik anak yang
dilahirkan terganggu (kretin). Dampak pada perkembangan otak dan system syaraf ini biasanya
menetap. Sumber iodium yang baik adalah makanan laut seperti ikan, udang, kerang, rumput laut.
Setiap memasak diharuskan menggunakan garam beriodium.
Mengatasi “Hiperemesis Gravidarum” (rasa mual dan muntah
berlebihan) dapat dilakukan dengan menganjurkan makan dalam porsi kecil tetapi sering, makan
secara tidak berlebihan dan hindari makanan berlemak serta makanan berbumbu tajam
(merangsang).
20

b.

Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi Pembatasan konsumsi garam dapat
mencegah hipertensi selama kehamilan. Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita hipertensi.
Hal ini disebabkan karena hipertensi selama kehamilan akan meningkatkan risiko kematian janin,
terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan. c.

Minumlah air putih yang lebih banyak Air merupakan cairan yang paling baik untuk hidrasi tubuh secara
optimal. Air berfungsi membantu pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel dan darah,
mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Kebutuhan air selama
kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya
volume darah. Ibu hamil memerlukan asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8

12 gelas sehari). d.

Batasi minum kopi Kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan mempunyai efek diuretic dan stimulans.
Oleh karenanya bila ibu hamil minum kopi sebagai sumber utama kafein yang tidak terkontrol, akan
mengalami peningkatan buang air kecil (BAK) yang akan berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat
dan detak jantung juga akan meningkat. Pangan sumber kafein lainnya adalah coklat, teh dan
minuman suplemen energi. Satu botol minuman suplemen energi mengandung
21

kafein setara dengan 1-2 cangkir kopi. Disamping mengandung kafein, kopi juga mengandung inhibitor
(zat yang mengganggu penyerapan zat besi) Konsumsi kafein pada ibu hamil juga akan berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan janin, karena metabolisme janin belum sempurna. Menurut
British Medical Journal (2008) konsumsi kafein bagi ibu hamil tidak melebihi 100 mg/hari atau1-2
cangkir kopi/hari. Oleh karenanya dianjurkan kepada ibu hamil, selama kehamilan ibu harus bijak
dalam mengonsumsi kopi sebagai sumber utama kafein, batasi dalam batas aman yaitu paling banyak
2 cangkir kopi/hari atau hindari sama sekali. 7.

Kehamilan Resiko Tinggi a.

Kehamilan dengan Anemia Dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil dapat diamati dari
besarnya angka kesakitan dan kematian maternal, peningkatan angka kesakitan dan angka kematian
janin, serta peningkatan resiko terjadinya berat badan lahir rendah. Penyebab utama kematian
maternal antara lain adalah pendarahan pasca partum (disamping eklampsia dan penyakit infeksi)
dan plasenta previa yang kesemuanya berpangkal pada anemia defisiensi. Kebutuhan akan zat
besi selama kehamilan yang meningkat, ditujukan dalam memasok kebutuhan janin dalam
bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali zat besi), pertumbuhan plasenta, dan
peningkatan volume
22

darah ibu; jumlah yang diperlukan sekitar 1000 mg selama kehamilan (Arsiman, 2014). Kebutuhan
akan zat besi selama trimester I relative sedikit, yaitu 0,8 mg sehari, yang kemudian meningkat tajam
pada trimester II dan trimester III higga 6,3 mg sehari. Sebagian peningkatan ini dapat terpenuhi dari
cadangan besi dan dari peningkatan adaptif dalam jumlah presentasi besi yang terserap melalui
saluran cerna. Namun, jika cadangan ini sangat sedikit (atau, eksterm nya tidak ada sama sekali)
sementara kandungan dan serapan zat besi dalam dan dari makanan sedikit, maka pemberian
suplementasi pada masa ini menjadi sangat penting. Tablet zat besi dalam bentuk ferro lebih mudah
diserap ketimbang bentuk ferri. Tablet zat besi yang banyak tersedia, mudah didapat, murah,
serta khasiatnya paling efektif ialah ferro sulfat, ferro glukonate, dan ferri fumarat. b.

Kehamilan Vegetarian Manusia pada umumnya tergolong omnivore, pemakan semua jenis
pangan. Vegetarian ialah kelompok eksklusif yang tidak mau menyantap daging hewan. Kelompok ini
terbagi berdasarkan jenis pangan yang diinginkan atau ditolak, menjadi vegetarian setengah dati
(semivegetarian) dan vegetarian total. Vegetarian paruhan ini menolak hanya sebagian
hewan, misalnya tidak mau makan daging merah saja. Pollovegetarian hanya menyantap unggas dan
tetumbuhan, sementara pescovegetarian hanya memakan ikan dan
23

tetumbuhan. lactoovovegetarian hanya menyukai telur, susu dan olahanya. Ovovegetarian hanya
menyenangi telur. Lactovegetarian hanya memakan hasil olahan susu (es krim dan keju). Yang paling
ekstrem tentu saja vegetarian total (vegan vegetarian) yang mengharamkan semua makanan selain
tumbuhan. Karakteristik para vegetarian ini ialah ; 1)

Berat badan ideal terhadap usia dan tinggi badan biasanya rendah 2)

Cenderung menderita berbagai defisiensi zat gizi, seperti vitamin B12 (mengakibatkan anemia
defisiensi), ribovlavin, bitamin D dan kalsium, serta protein. Perencanaan gizi bergantung pada jenis
makanan yang diindari, serta kesanggupan orang untuk memperoleh dan menyiapkan makanan yang
satu sama lain dapat saling melengkapi. Bebijian, misalnya, sebaiknya disantap bersama dengan
kacang. Jika makanan diracik dengan tepat, seseorang vegan hanya membutuhkan suplemen vitamin
B12. Namun, jika menu ditata sembarang, dia dapat kekuranga zat gizi essensial seperti kalsium, seng,
protein dan ribovlovin. Vegetarian harus makan sesering mungkin untuk memenuhi kebutuhan kalori
agar berat badan bertambah dan sebagian konservasi protein. Jika berat badan tidak bertambah,
pekerjaan fisik harus dikurangi.
24

c.

Kehamilan dengan hipertensi Kehamilan dengan hipertensi ialah keadaan hipertensi yang
diimbas oleh kehamilan. Istilah ini diadopsi oleh “The Ameri
can
Collace of Obsentrician and Gynecologist” untuk mengganti istilah
preeklampsia dan eklampsia. Sindrom ini terdiri atas tria, yaitu hipertensi, proteinurea dan edema.
Hipertensi jenis ini lazim menjangkiti primigravida (kehamilan minggu XX) berusia 20-35 tahun yang
berasal dari lapisan sosial ekonomi tingkat bawah, dan menderita malnutrisi. Seseorang wanita hamil
boleh dicurigai menderita hipertensi kehamilan, jika yang bersangkutan sering mengeluh pusing, sakit
kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas (ulu hati), nafsu makan lenyap, rasa mual,
dan muntah. Tanda yang mudah dperiksa ialah pertambahan berat badan secara progresif (lebih
dari 3 kg tiap minggu) Penyebab yang pasti dari hipertensi jenis ini belum diketahui, kekurangan
kalsium dan zat gizi lain, faktor predisposising genetis dan immunologis diduga melatarbelakangi
keadaan ini. Peningkatan zat gizi apa yang menyebabkaya belum diketahui. Kepada pasien biasanya
dianjurkan untuk menkajalan diet seimbang dengan makanan Tinggi Protein Tinggi Kalori (TKTP)
sebesar 75080 gram pritein sehati. Disertai kalsium yang tinggi pula. Makanan yang dipilih sebaiknya
berasal dari ahan yang bernilai biologi tinggi (misalnya,
25

daging, telur, ikan unggas, susu dan hasil olahanya yang mengandung kalsium); dan sekali-
kali jangan mengkonsumsi “junk food”. Jika
terjadi edema paru, asupan Na dan air harus dibatasi, namun tidak boleh kurang dari 2 mg/hari. 8.

Akibat Gangguan Gizi pada Pertumbuhan Janin Dibawah ini merupakan contoh akibat defisiensi gizi
pada janin : a.
Kekurangan Energi dan Protein (KEP) Meskipun keiakan berat badan ibu kecil selama trimester I
kehamilan, namun penting artinya karena pada waktu inilah janin dan plasenta dibentu. Kegagalan
keiankan berat badan ibu pada trimester I dan II akan meningkatkan bayi BBLR. Hal ini disebabkan
adanya KEP akan mengakibatkan ukutan plasenta kecil dan kurangnya suplai zat-zat makanan ke
janin. Bayi BBLR mempynuai resiko kematian lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan. Kekurangan gizi
pada ibu lecih cenderung mengakibatkan BBLR atau kelainan yang bersifat umum daripada
menyebabka kelainan antomik yang spesifik. Kekyrangan gizi pada ibu yang lama dan berkelanjutan
selama kehamilan akan berakitbat lebih buruk pada janin darpada malnutrisi akut. Akibat lain dari KEP
adalah kerusakan struktur SSP terutama pada tahap pertama pertumbuhan otak (hyperplasia) yang
terjadi selama dalam kandungan. Dikatakan bahwa masa rawan pertumbuhan sel-sel saraf pada
trimester III kehamilan sampai sekitar 2 tahun setelah lahir. Kekurangan gizi pada masa dini
perkembanyan
26

otak akan menghentikan sintesis protein dan DNA. Akibatnya adalah berkurangnya pertumbuhan otak,
sehingga lebih sedikit sel-sel otak yang berukuran normal. Dampaknya akan terlihat struktur dan fungsi
orat pada masa kehidupan mendatang sehingga berpengaruh pada intelektual anak. b.

Anemia Gizi Anemia gizi merupakan masalah gizi dengan prevalensi tinggi pada ibu hamil, terutama
di Negara berkembang. Anemia gizi ini sering akibat kekurangan Fe, asam folat dan vitamin B12.
Anemia gizi dapat mengakibatkan antara lain 1)

Kematian janin dalam kandungan 2)

Abortus 3)

Cacat bawaan 4)

BBLR 5)

Abrubtio plasenta 6)
Cadangan zat besi yang berkurang pada bayi/ bayi dilahirkan sudah dalam keadaan anemia sehingga
mortalitas dan morbiditas ibu dan kematian perinalat secara bermakna lebih tinggi. c.

Defisiensi Yodium Defisiensi yodium pada ibu hamil dalam trimester pertama kehamilan merupakan
faktor utama terjadinya kreatin endemic. Pemberian yodium pada wanita didaerah endemic dapat
mengurangi angka
27

kejadian kreatin endemic. Akibat lain dari defisiensi yodium bisa mengakibatkan ; 1)

Janin direporpsi 2)

Abortus 3)

Lahir mati atau bayi lahir lemah 4)

Masa hamil yang lebih lama atau pastur lama d.

Defisiensi seng (Zn) Defisiensi seng selama kehamilan dapat mengakibatkan hambatan pada
pertumbuhan janin, kehamilanan serotinus atau partus lama. Bayi yang dilahikan dengan defisiensi Zn,
gejala mungkin baru akan nampak setelah anak berada dalam masa pertumbuhan cepat e.

Defisiensi vitamin A Defisiensi vitamin A pada masa kehamilan akan mengakibatkan meningkatnya
prevalensi prematuritas dan retardasi janin f.

Defisiensi thiamin Defisiensi thiamin berat dapat mengakibatkan penyakit beri-beri congenital. g.

Defisiensi Kalsium Defisiensi kalsium pada ibu hamil akan mengakibatkan kelainan struktur tulang
secara menyeluruh pada bayi.
EVALUASI
1. Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil!

2. Jelaskan kebutuhan gizi ibu hamil berdasarkan trimester!

3. Jelaskan dampak kekurangan gizi pada kehamilan!

4. Jelaskan akibat gangguan gizi ibu hamil pada pertumbuhan janin

Daftar Pustaka
Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama; 2011.
Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: ECG; 2004
Saxena R. Evidence based guidelines during pregnancy for the obstetricians. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Publishers; 2009.
Saxena R. Evidence based guidelines during pregnancy for the obstetricians. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Publishers; 2009.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014
Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2014
Soetjiningsih . Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 1995 Yulia Y, 2015.
Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan. Diakses dari http://hamil.co.id/nutrisi-ibu-hamil/gizi-
ibu-hamil-berdasarkan-trimester-kehamilan. Williamson C. Maternal nutrition guidance : keeping the
proportions [Electronic version]. RCM Midwives. 2006;9(9):346-9

BAB II IBU MENYUSUI


Tujuan Umum
: Setelah mengikuti proses belajar peserta didik memahami pentingnya gizi bagi ibu menyusui dan
bayi yang disuusuinya.
Tujuan Khusus
: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar peserta didik mampu: 1.

Menjelaskan nutrisi ibu menyusui 2.

Menjelaskan keuntungan ibu memberikan ASI 3.

Menjelaskan pesan gizi seimbang ibu menyusui


MATERI
1.

Nutrisi Ibu Menyusui Gizi Seimbang untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan bagi dirinya
dan untuk pertumbuhan serta perkembangan bayi dan anak. Dengan demikian maka kebutuhan zat
gizi ibu menyusui lebih banyak dari kebutuhan zat gizi ibu yang tidak menyusui. Konsumsi
pangannya tetap harus beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya. Selama
menyusui, ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi yaitu untuk mencukupi
kebutuhan ibu sendiri dan kebutuhan untuk memproduksi ASI.
31

Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, misalnya sel lemak
sebagai sumber energi dan zat besi sebagai zat untuk pembentukkan sel darah merah, maka
kebutuhan zat-zat tersebut dalam produksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi akan diambil dari
persediaan yang ada didalam tubuh ibu. Berbeda dengan sel lemak dan zat besi kebutuhan bayi
akan vitamin B dan vitamin C yang dipenuhi melalui produksi ASI tidak dapat diambil dari
persediaan yang ada dalam tubuh ibu, melainkan harus dipenuhi dari konsumsi pangan ibu setiap
hari. 2.

Keuntungan Ibu memberikan ASI Menurut Roesli ( 2000 ) dalam Mengenal Asi Eksklusif keuntungan
ibu memberikan ASI yaitu : a.

Mengurangi Perdarahan setelah Melahirkan Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka
kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan (
post partum)
akan berkurang. Hal ini dikarenakan pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitoksin yang
berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat
berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan. b.

Mengurangi terjadinya anemia Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau


anemia karena zat besi. Menyusui mengurangi perdarahan
32

c.
Menjarangkan kehamilan Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup
berhasil. Semala ibu memberi ASI Eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan
pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan. d.

Mengecilkan rahim Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningka akan sangat membantu rahum
kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat dibandingkan pada ibu
yang tidak menyusui. e.

Lebih cepat langsing kembali Oleh karena menyusui memerlukan energy maka tubuh akan
mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang
menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil. f.

Mengurangi kemungkinan menderita kanker Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif, umumnya
kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur berkurang. Eberapa penelitian
menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pada
umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih,
diduga angka kejadian kanker payudata akan berkurang sampai sekitar 25%.
33

Beberapa penelitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker
indung telur. Salah satu dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko terkena kanker indung telur.
Salah satu dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko terkena kanker indung telur pada ibu yang
menyusui berkurang 20-25%. g.

Lebih ekonomis/murah Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluasan untuk susu formula,
perlengkapan menyusui, dan persiapan pembuatan minum susu formula. Selain itu, pemberian ASI
juga menhemat pengeluaran untuk berobat bayi, misalnya biasa jasa dojter, biaya pembeliano obat-
obatan, bahkan mungkin biaya perawatan rumah sakit. h.

Tidak merepotkan dan hemat waktu Air Susu Ibu dapat dengan segera diberikan pada bayi
tanpa harus meyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencucui botol, dan tanpa menunggu
agar susu tidak terlalu panas. pemberian susu botol akan lebih mereporkan terutama pada malam
hari. Apalagi kalau persediaan susu habis pada malam harim harus repot mecari susu. i.

Portable dan praktis Mudah dibawa kemana-mana sehingga saat bepergian tidak perlu membawa
berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak peril
34

membawa alat listrik untuk memasak atau mengangatkan susu. Air susu ibu dapat diberikan dimana
saja dan kapan saja dalam keadaan siap dimakan/minum, serta sudu yang selalu tepat. j.

Memberi kepuasan bagi ibu Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasakan keuasan,
kebangan dan kebagaian yang mendalam. 3.

Pesan Gizi Seimbang Ibu Menyusui a.


Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak Ibu menyusui perlu mengonsumsi
aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi
mikro (vitamin dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan produksi ASI.
Protein diperlukan juga untuk sintesis hormon prolaktin (untuk memproduksi ASI) dan hormon
oksitosin (untuk mengeluarkan ASI). Zat gizi mikro yang diperlukan selama menyusui adalah zat besi,
asam folat, vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, vitamin D,
iodium, zink dan selenium. Defisiensi zat gizi tersebut pada ibu menyebabkan turunnya kualitas
ASI. Kebutuhan protein selama menyusui meningkat. Peningkatan kebutuhan ini untuk
mempertahankan kesehatan ibu. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi pangan sumber protein
hewani seperti ikan, susu dan telur. Kebutuhan zat besi selama menyusui
35

meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu zat besi
merupakan unsur penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Kekurangan
hemoglobin disebut anemia dapat membahayakan kesehatan ibu dan peningkatan risiko kematian.
Ibu menyusui yang menderita anemia sebagai akibat lanjut dari kekurangan zat besi selama masa
kehamilan, juga disarankan untuk mengonsumsi tablet tambah darah dengan konsultasi kepada ahli
gizi dan/atau dokter. Kebutuhan asam folat meningkat karena digunakan untuk pembentukan
sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah. Sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan
banyak mengandung asam folat yang sangat diperlukan pada masa menyusui. Untuk meningkatkan
produksi ASI ibu dianjurkan untuk banyak mengonsumsi daun katuk dan daun torbangun (sayuran
yang banyak terdapat di daerah Sumatra Utara/Batak). Kebutuhan kalsium meningkat pada saat
menyusui karena digunakan untuk meningkatkan produksi ASI yang mengandung kalsium tinggi.
Apabila konsumsi kalsium tidak mencukupi maka ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan gigi
karena cadangan kalsium dalam tubuh ibu digunakan untuk produksi ASI. Sumber kalsium yang
baik adalah susu, yogurt, keju, ikan teri, kacang-kacangan, tahu dan sayuran hijau.
Penyerapan kalsium
36

pada makanan akan lebih bagus apabila ibu membiasakan diri berjemur dibawah sinar matahari
pada pagi hari. Vitamin C dibutuhkan oleh ibu menyusui, untuk membantu penyerapan zat besi yang
berasal dari pangan nabati, sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium.
b.

Minumlah air putih yang lebih banyak Air merupakan cairan yang paling baik untuk hidrasi tubuh
secara optimal. Air berfungsi membantu pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel dan
darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Jumlah air yang
dikonsumsi ibu menyusui perhari adalah sekitar 850-1.000 ml lebih banyak dari ibu yang tidak
menyusui atau sebanyak 3.000 ml atau 12-13 gelas air. Jumlah tersebut adalah untuk dapat
memproduksi ASI sekitar 600-850 ml perhari. c.

Batasi minum kopi Kafein yang terdapat dalam kopi yang dikonsumsi ibu akan masuk ke dalam ASI
sehingga akan berpengaruh tidak baik terhadap bayi, misalnya bayi sulit tidur dan gangguan
metabolisme zat besi pada ibu menyusui. Hal ini disebabkan karena metabolisme bayi belum siap
untuk mencerna kafein. Konsumsi kafein pada ibu menyusui juga berhubungan dengan rendahnya
pasokan ASI. Prinsip utama yang dianjurkan terkait dengan konsumsi kafein atau kopi bagi ibu
menyusui adalah 1)
37

bila ibu tidak biasa minum kopi sebaiknya tidak minum kopi ketika periode menyusui; 2) bila ibu biasa
minum kopi dianjurkan agar mengurangi atau menghindari minum kopi ketika periode menyusui
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Harvard University, konsumsi kafein untuk
ibu menyusui tidak lebih dari 300 mg/hari atau sebanyak 3 cangkir kopi/hari. Hasil penelitian yang
dilakukan di Mayo Clinics Rechester Minnoseta USA menunjukkan bahwa apabila konsumsi kafein
melebihi 300 mg/hari maka kandungan zat besi dalam ASI-nya 30% lebih rendah daripada ibu
menyusui yang tidak minum kafein. Oleh karena itu untuk kesehatan ibu dan bayi sebaiknya ibu
menyusui menghindari minum kopi.
EVALUASI
1.

Jelaskan nutrisi ibu menyusui! 2.

Jelaskan keuntungan ibu memberikan ASI! 3.

pesan gizi seimbang ibu menyusui


Daftar Pustaka
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Menteri Kesehatan RI; 2014 Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif
.
Jakarta : Puspa Swara; 2000

Anda mungkin juga menyukai