1. Kunyit
Penggunaan herbal Kunyit (Curcuma domestica val.) dimana menurut penelitian
yang dilakukan kolaborasi peneliti dari Universitas Catania, Itali dan Kolase Medis New
York yang memaparkan hasilnya pada American Physiological Society bahwa kunyit dapat
digunakan untuk terapi Alzheimer. Kunyit, yang menjadi bahan pembuatan makanan khas
berkuah kuning atau kari diyakini dapat menjaga penurunan kemampuan otak, termasuk
menghindarkan penyakit Alzheimer. Hal ini sejalan dengan penelitian kandungan bahan
kurkumin bagi kesehatan, serta memiliki kemampuan ”melawan” Alzheimer (Niesby
Sabakingkin, 2002).
Obat-obat yang digunakan pada terapi Demensia tipe Alzheimer pada
umumnya bersifat memperbaiki fungsi kognitif penderita.
Berdasarkan efeknya, rivastigmin yang segolongan dengan tacrine dan
donepezil yaitu inhibitor AchE mempunyai efek tambahan sebagai
butyrylcholineesterase inhibitor. Sedangkan memantine mempunyai efek antagonis
reseptor NMDA.
2. Kulit Manggis
Menurut Anggraeni Janar Wulan (2015), buah manggis (Garcinia mangostana
Linn.) atau dikenal sebagai ‘‘the queen of fruits” banyak dibudidayakan di wilayah Asia
Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar, Sri Lanka, Philippines, dan Thailand. Di
Indonesia, jumlah produksi buah manggis selalu mengalami kenaikan. Buah ini merupakan
salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam memperbaiki gangguan memori maupun
disfungi kognitif karena memiliki khasiat sebagai neuroprotektor.
Kulit buah manggis memiliki kandungan antioksidan paling banyak berupa
senyawa xanthone. Senyawa tersebut ditemukan memiliki kandungan mencapai 27 kali
lebih banyak daripada kandungan pada daging buah. Ekstrak manggis mampu melindungi
fungsi memori dengan cara menurunkan jumlah reactive oksigen species (ROS) berupa
radikal hidroksil (OH ), radikal superoksida (O2 ), hidrogen peroksida (H2O2), nitrit oksida
(NO ), dan peroksinitrit (OONO), meningkatkan kapasitas antioksidan seperti glutation
(GSH), mencegah apoptosis dengan cara menurunkan aktivitas caspase3 dan
meningkatkan Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) pada kultur hippocampus.
Mekanisme yang lain dicapai dengan menekan aktivitas acetylcholinesterase (AchE)
sehingga kadar Asetilkolin diharapkan tetap tinggi dalam otak dan meningkatkan ekspresi
protein karyopherin β1 (KPNB1).
Belum ditemukan adanya toksisitas pada penggunaan ekstrak manggis dengan
dosis tinggi 500 mg/kgBB/hari dengan jangka waktu pemakaian kronik selama 6 bulan.
Simpulan, ekstrak kulit manggis mampu melindungi fungsi memori melalui penurunan
kadar oksidan dalam otak, mencegah terjadinya kematian sel, dan melindungi fungsi selsel
saraf atau neuroprotektif. Hasil penelitian ekstrak kulit manggis mampu melindungi fungsi
memori melalui penurunan kadar oksidan dalam otak, mencegah terjadinya kematian sel
dan melindungi fungsi sel-sel saraf atau neuroprotektif.
1. Siapkan alat dan bahan yaitu manggis, panci, air, gelas dan saringan.
2. Cucilah kulit manggis tersebut
3. Masukkan kedalam air yang sudah diletakkan di panci
4. Rebus atau masak dengan api yang sedang
5. Tunggu hinggga mendidih
6. Saring dan minum dalam keadaan air kulit manggis hangat