Anda di halaman 1dari 3

Terapi Herbal untuk Demensia

1. Kunyit
Penggunaan herbal Kunyit (Curcuma domestica val.) dimana menurut penelitian
yang dilakukan kolaborasi peneliti dari Universitas Catania, Itali dan Kolase Medis New
York yang memaparkan hasilnya pada American Physiological Society bahwa kunyit dapat
digunakan untuk terapi Alzheimer. Kunyit, yang menjadi bahan pembuatan makanan khas
berkuah kuning atau kari diyakini dapat menjaga penurunan kemampuan otak, termasuk
menghindarkan penyakit Alzheimer. Hal ini sejalan dengan penelitian kandungan bahan
kurkumin bagi kesehatan, serta memiliki kemampuan ”melawan” Alzheimer (Niesby
Sabakingkin, 2002).
Obat-obat yang digunakan pada terapi Demensia tipe Alzheimer pada
umumnya bersifat memperbaiki fungsi kognitif penderita.
Berdasarkan efeknya, rivastigmin yang segolongan dengan tacrine dan
donepezil yaitu inhibitor AchE mempunyai efek tambahan sebagai
butyrylcholineesterase inhibitor. Sedangkan memantine mempunyai efek antagonis
reseptor NMDA.

Berdasarkan efek sampingnya, tacrine dapat meningkatkan serum alanine


aminotransferase dan menyebabkan reaksi hepatotoksik.
Sebagai kesimpulan, pada terapi Demensia tipe Alzheimer ringan sampai
sedang dapat digunakan rivastigmin, karena rivastigmin tidak melibatkan fungsi
sitokrom P-450 pada proses metabolismenya, sehingga tidak berinteraksi dengan
obat-obat lain yang menggunakan fungsi sistem sitokrom P-450 dalam proses
metabolisme, selain itu, rivastigmin juga tidak meningkatkan serum alanine
aminotransferase dan tidak menyebabkan reaksi hepatotoksik, rivastigmin juga
mempunyai kelebihan, yaitu berperanan sebagai butyrylcholineesterase inhibitor.
Sebagai obat alternatif, dapat digunakan kunyit. Menurut penelitian yang
dilakukan dengan metode studi pustaka, kunyit memiliki zat aktif yang disebut
sebagai curcumin, yang akan mendorong kerja enzim hemeoxygenase (HO-1), yang
berperan dalam melawan molekul ”radikal bebas” penyebab kerusakan sel.
Kemungkinan, proses tersebutlah yang dapat mengurangi gejala- gejala yang timbul
pada penyakit Demensia tipe Alzheimer.
Namun untuk kejelasan, dan kepastian dari hal ini, diperlukan penelitian yang
lebih lanjut kepada sejumlah pasien penderita penyakit demensia Alzheimer.
Sedangkan pada Demensia tipe Alzheimer sedang sampai berat dapat
digunakan memantine, selain itu, juga dapat diberikan terapi kombinasi antara
memantine dengan obat-obat AchE inhibitor.
Kunyit mempunyai dua jenis, ada kunyit dan putih. Untuk masalah ini Anda bisa
menggunakan kunyit ini untuk obat demensia pada lansia.

Cara mengolah kunyit sebagai berikut :


1. Parutlah kunyit yang sudah di cuci.
2. Siram dengan air hangat dan peras.
3. Rebuslah air tersebut hingga matang. Baru minum air kunyit ini untuk
mengobati penyakit demensia.
4. Atau bisa mengekstrak secara langsung kunyit segar (bisa diblender dengan air
matang, lalu diperas airnya), sekitar 300 gr yang diminum dalam 3 kali sehari.
5. Agar ramuan kunyit terasa lebih nikmat dan tambah berkhasiat, boleh
ditambahkan dengan madu alam asli dan murni.

2. Kulit Manggis
Menurut Anggraeni Janar Wulan (2015), buah manggis (Garcinia mangostana
Linn.) atau dikenal sebagai ‘‘the queen of fruits” banyak dibudidayakan di wilayah Asia
Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar, Sri Lanka, Philippines, dan Thailand. Di
Indonesia, jumlah produksi buah manggis selalu mengalami kenaikan. Buah ini merupakan
salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam memperbaiki gangguan memori maupun
disfungi kognitif karena memiliki khasiat sebagai neuroprotektor.
Kulit buah manggis memiliki kandungan antioksidan paling banyak berupa
senyawa xanthone. Senyawa tersebut ditemukan memiliki kandungan mencapai 27 kali
lebih banyak daripada kandungan pada daging buah. Ekstrak manggis mampu melindungi
fungsi memori dengan cara menurunkan jumlah reactive oksigen species (ROS) berupa
radikal hidroksil (OH ), radikal superoksida (O2 ), hidrogen peroksida (H2O2), nitrit oksida
(NO ), dan peroksinitrit (OONO), meningkatkan kapasitas antioksidan seperti glutation
(GSH), mencegah apoptosis dengan cara menurunkan aktivitas caspase3 dan
meningkatkan Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) pada kultur hippocampus.
Mekanisme yang lain dicapai dengan menekan aktivitas acetylcholinesterase (AchE)
sehingga kadar Asetilkolin diharapkan tetap tinggi dalam otak dan meningkatkan ekspresi
protein karyopherin β1 (KPNB1).
Belum ditemukan adanya toksisitas pada penggunaan ekstrak manggis dengan
dosis tinggi 500 mg/kgBB/hari dengan jangka waktu pemakaian kronik selama 6 bulan.
Simpulan, ekstrak kulit manggis mampu melindungi fungsi memori melalui penurunan
kadar oksidan dalam otak, mencegah terjadinya kematian sel, dan melindungi fungsi selsel
saraf atau neuroprotektif. Hasil penelitian ekstrak kulit manggis mampu melindungi fungsi
memori melalui penurunan kadar oksidan dalam otak, mencegah terjadinya kematian sel
dan melindungi fungsi sel-sel saraf atau neuroprotektif.

Cara mengolah kulit manggis sebagai berikut:

1. Siapkan alat dan bahan yaitu manggis, panci, air, gelas dan saringan.
2. Cucilah kulit manggis tersebut
3. Masukkan kedalam air yang sudah diletakkan di panci
4. Rebus atau masak dengan api yang sedang
5. Tunggu hinggga mendidih
6. Saring dan minum dalam keadaan air kulit manggis hangat

Anda mungkin juga menyukai