Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis kovarian atau sering disebut dengan Anakova adalah teknik

statistik untuk uji beda multivariat yang merupakan perpaduan antara analisis

regresi (Anareg) dengan analisis varian (Anava).

Secara lebih khusus dalam Anakova akan diadakan analisis residu pada

garis regresi, yaitu dilakukan dengan jalan membandingkan varian residu antar

kelompok dengan varian residu dalam kelompok.

Anakova akan dihitung dengan melakukan pengendalian statistik yang

gunanya untuk membersihkan atau memurnikan perubahan‑perubahan yang

terjadi pada variabel terikat sebagai akibat dari pengaruh variabel‑variabel luar

atau karena rancangan penelitian yang tidak kuat. Pengendalian terhadap

pengaruh luar dalarn penelitian memiliki fungsi yang penting terutama untuk

mempelajari pengaruh murni suatu perlakuan pada variabel tertentu terhadap

variabel lain.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1. Bisa memahami pengertian dari analisis kovarian

2. Bisa mengetahui tujuan dari analisis kovarian

3. Bisa mengetahui keunggulan dari analisis kovarian

4. Bisa mengetahui langkah kerja analisis kovarian

5. Bisa memahami kasus dan memberika hipotesis analisis kovarian


2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Kovarian

Analisis kovarian (anakova) adalah uji statistik multivarian yang

merupakan perpaduan antara analisis regresi dengan analisis varian (anava).

Analisis Kovarian (Anakova) dikembangkan oleh R. A. Fischer, seorang pakar

statistik berkebangsaan Inggris dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1932.

Anakova merupakan teknik statistik yang sering digunakan pada penelitian

eksperimental (dirancang sendiri) dan juga observasional (sudah terjadi di

lapangan). Dalam penelitian, tidak jarang terjadi, satu atau lebih variabel yang

tidak dapat dikontrol oleh peneliti karena keterbatasan penyelenggaraan

eksperimen atau karena alasan lain, padahal peneliti sadar bahwa variabel-variabel

tersebut juga mempengaruhi hasil eksperimennya.

Menghadapi situasi seperti ini, maka peneliti perlu mengadakan

pendekatan statistik untuk mengontrol dalam arti meniadakan berbagai efek dari

satu atau lebih variabel yang tidak terkontrol ini. Anakova merupakan salah satu

metode statistik yang digunakan untuk mengatasi variabel yang tidak terkontrol

tersebut (Supratiknya, 2006).

Secara lebih khusus dalam anakova akan diadakan analisis residu pada

garis regresi, yaitu dilakukan dengan jalan membandingkan varian residu antar

kelompok dengan varian residu dalam kelompok.


3

Anakova akan dihitung dengan melakukan pengendalian statistik yang

gunanya untuk membersihkan atau memurnikan perubahan-perubahan yang

terjadi pada variabel terikat sebagai akibat pengaruh variabel-variabel atau karena

rancangan penelitian yang tidak kuat. Pengendalian terhadap pengaruh luar dalam

penelitian memiliki fungsi yang penting terutama untuk mempelajari pengaruh

murni suatu perlakuan pada variabel tertentu terhadap variabel lain (Winarsunu,

2007).

Dalam penelitian psikologi, Analisis Kovarians (Anakova) memiliki empat

tujuan (Ferguson, 1981) yaitu :

1. Sebagai metode atau prosedur control statistik (statistical controlsebagai lawan

dari experimental control) atas suatu variabel yang tidak dikontrol, artinya luput

dari control secara eksperimental.

2. Berkaitan dengan tujuan pertama, sebagai metode untuk meningkatkan presisi

atau kecermatan eksperimen dengan mengurangi varians kesalahan (error

variance)

3. Menolong peneliti dalam memahami atau mengkritisi efektivitas treatmen

yang diselidiki.

4. Untuk menguji homogenitas dari serangkaian koefisien regresi.

Analisis Kovarians (Anakova) memiliki beberapa keunggulan dalam

menganalisis data penelitian antara lain:

1. Dapat meningkatkan presisi rancangan penelitian terutama apabila peneliti

masih ragu pada pengelompokan-pengelompokan subjek perlakuan yang


4

diterapkan dalam penelitian, yaitu apakah sudah benar-benar mengendalikan

pengaruh variabel luar atau belum.

2. Dapat digunakan untuk mngendalikan kondisi-kondisi awal dari variabel

terikat.

3. Dapat digunakan untuk mereduksi variabel-variabel luar yang tidak diinginkan

dalam penelitian.

2.2 Langkah Kerja Dalam Anakova

Beberapa pengertian variabel yang akan digunakan dalam Anakova antara

lain :

1. Kriterium adalah variabel terikat (Y) yaitu variabel yang mempengaruhi,

dimana data harus berbentuk interval atau rasio.

2. Kovariabel, disebut juga variabel kendali (X) atau variabel control atau

variabel konkomitan, dimana data harus berbentuk interval atau rasio.

3. Faktor, yaitu sebutan untuk variabel bebas atau variabel eksperimental yang

ingin diketahui pengaruhnya. Data untuk faktor harus berbentuk nominal atau

ordinal.

Ada beberapa asumsi yang digunakan dalam mengerjakan Anakova

adalah:

1. Variabel luar yang dikendalikan (kovariabel) harus berskala interval atau rasio.

2. Kriterium (variabel terikat) harus berskala interval atau rasio.


5

3. Faktor (variabel bebas) harus berskala nominal atau ordinal.

4. Harus ada dugaan yang kuat bahwa ada hubungan antara variabel kendali dan

variabel terikat.

5. Harus ada dugaan bahwa variabel kendali tidak dipengaruhi oleh variabel

bebas atau variabel eksperimental.

Prosedur yang ditempuh untuk menghitung Anakova adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Jumlah kuadrat total (Jkt) pada kriterium, kovariabel dan produk

XY.

2. Menghitung Jumlah kuadrat dalam kelompok (Jkd) pada kriterium, kovariabel

dan produk XY.

3. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) total, dalam dan antar kelompok.

a. Jumlah kuadrat residu total kelompok (JKrest)

b. Jumlah kuadrat residu dalam kelompok (JKresd)

c. Jumlah kuadrat residu antar kelompok (JKresa)

JKresa = JKrest - JKresd

4. Menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam dan antar kelompok.

a. dbt = N – 2

b. dba = K – 1

c. dbd = N – K – 1

5. Menemukan varian residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu antar

kelompok (RKres a) dan dalam kelompok (RKresb).

6. Menghitung rasio F residu (F)

7. Melakukan uji signifikan


6

Langkah ini dilakukan dengan jalan membandingkan antara harga F

empirik dengan teoritik yang terdapat pada table nilai-nilai F. Dengan ketentuan

apabila F empirik > F teoritik maka diinterpretasikan signifikan atau ada

perbedaan yang signifikan di antara variabel penelitian dan sebaliknya apabila F

empirik < F teoritik maka diinterpretasikan tidak signifikan atau tidak ada

perbedaan yang signifikan diantara variabel-variabel penelitian.

2.3 Model Anakova

Yij = µ + τi + ϒ (Xij – X ..) + ɛij

µ = overall mean

τi = efek dari level faktor ke-i

ɛij iid N(0,σ2)

Xij = var independen (additional var)

Xij dianggap konstan hanya ɛij yang variabel random

Asumsi dalam anakova :

 Galat percobaan berdistribusi normal ɛij iid N(0,σ2)

 Masing-masing populasi untuk setiap level faktor memiliki variasi yang sama.

 Data observasi, Y independen.

 Hubungan antara X dan Y bersifat linear dan bebas dari perlakuan atau

kelompok percobaan.

 X bersifat tetap dan tidak berkorelasi (bebas) dengan perlakuan yang

dicobakan.

2.4 Estimasi Parameter


𝑆𝑆𝐸𝑥𝑦
Ý= 𝑆𝑆𝐸𝑥

Uji efek perlakuan:


7

1. H0 : τ1 = τ2 = … = τt = 0

H1 : tidak semua τ1 = 0, I – 1,2,…,t

2. Tingkat signifikansi (α)

3. Statistik uji

𝑀𝑆𝑇𝑅(𝑎𝑑𝑗.)
Frasio = 𝑀𝑆𝐸(𝑎𝑑𝑗.)

4. Daerah kritis :

H0 ditolak jika F rasio F(α;t-1 ; t(r-1)-1)

5. Kesimpulan.

Tabel analisis kovariansi single factor dengan satu kovariat:

Sumber Sum Of Squares

Variasi Y X XY df

Treatments SSTRY SSTRX SSTRXY t-1

Error SSEY SSEX SSEXY t(r-1)

Total SSTOY SSTOX SSTOXY tr-1

Tabel analisis kovariat sebagai koreksi dari Anava:

Sumber
Adjusted SS Adjusted df Adjusted MS Frasio
Variasi

Treatments SSTR(adj.) t-1 MSTR(adj.)


MSTR(adj.)
Error SSE(adj.) t(r-1)-1 MSE(adj.)

Total SSTO(adj.) tr-1 MSE(adj.)


8

2.5 Contoh Kasus

peneliti akan menguji efektifitas macam-macam cara belajar terhadap

Indeks Prestasi (IP) mahasiswa. Cara belajar dibagi tiga bagian, yaitu : A1 belajar

dengan menghafal, A2 belajar dengan membuat ringkasan, A3 belajar dengan

membaca penting. Ketiga cara belajar ini disebut faktor-faktor. Contoh: peneliti

akan A1, A2, A3. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji pengaruh yang

murni antara cara belajar IP tanpa diganggu oleh masuknya variabel luar. Akan

tetapi secara teoritis peneliti meyakini bahwa IP dibentuk oleh variabel

kecerdasan atau IQ. Peneliti berharap jika terjadi perbedaan pada IP tersebut

bukan karena pengaruh perbedaan IQ melainkan karena pengaruh perbedaan cara-

cara belajar mahasiswa. Untuk mengatasi hal ini, peneliti harus menyingkir

pengaruh IQ dan menjadikannya sebagai variabel kontrol, variabel konkomitan,

atau kovariabel dalam penelitiannya. Maka peneliti akan memiliki tiga variabel,

yaitu :

1. Cara belajar sebagai variabel faktor

2. IQ sebagai kovariabel (X)

3. IP sebagai kriterium (Y)

Adapun hipotesisnya:

H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap nilai mata kuliah Kimia Dasar

mahasiswa yang menggunakan cara belajar menghapal, membuat ringkasan dan

membaca penting

Ha : Terdapat perbedaan signifikan terhadap nilai mata kuliah Kimia Dasar

mahasiswa yang menggunakan cara belajar menghapal, membuat ringkasan dan

membaca penting
9

Misalnya secara fiktif data yang diperoleh seperti tabel berikut:

A1 A2 A3

X1 Y1 X12 Y12 X1Y1 X2 Y2 X22 Y22 X2Y2 X3 Y3 X32 Y32 X3Y3

3 5 9 25 15 4 8 16 64 32 4 6 16 36 24

5 6 25 36 30 2 7 4 49 14 2 5 4 25 10

4 5 16 25 20 5 8 25 64 40 5 6 25 36 30

2 4 4 16 8 3 6 9 36 18 4 5 16 25 20

4 7 16 49 28 3 5 9 25 15 3 6 9 36 18

2 5 4 25 10 4 7 16 49 28 6 7 36 49 42

20 32 74 176 111 21 41 79 287 147 24 35 106 207 144

Berdasarkan tabel, didapatkan harga-harga sebagai berikut: N =

18,  Xt =65,

 Yt = 108,  Xt2 =259,  Yt2 = 670, dan

 Xt Yt = 402. Adapun perhitungan Anakovanya adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Jumlah kuadrat total (Jkt) pada kriterium, kovariabel dan produk

XY.

2. Menghitung Jumlah kuadrat dalam kelompok (Jkd) pada kriterium, kovariabel

dan produk XY.

3. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) total, dalam dan antar kelompok.

a. Jumlah kuadrat residu total kelompok (JKrest)

b. Jumlah kuadrat residu dalam kelompok (JKresd)


10

c. Jumlah kuadrat residu antar kelompok (JKresa)

JKresa = JKrest – Jkresd

= 16,07 – 8,87

= 7,2

4. Menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam dan antar kelompok.

a. dbt = N – 2

= 18 – 2

= 16

b. dba = K – 1

=3–1

=2

c. dbd = N – K – 1

= 18 – 3 – 1

= 14

5. Menemukan varian residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu antar

kelompok (RKres a) dan dalam kelompok (RKresb).

6. Menghitung rasio F residu (F)

7. Melakukan uji signifikan

Langkah ini dilakukan dengan jalan membandingkan antara harga F

empirik dengan teoritik yang terdapat pada table nilai-nilai F. Dengan

ketentuan apabila F empirik > F teoritik maka diinterpretasikan signifikan atau


11

ada perbedaan yang signifikan di antara variabel penelitian dan sebaliknya

apabila F empirik < F teoritik maka diinterpretasikan tidak signifikan atau

tidak ada perbedaan yang signifikan diantara variabel-variabel penelitian.

Dengan menggunakan db = 2 dan 14 didapatkan harga F teoritis adalah

sebesar 3,74 pada taraf 5% dan 6,51 pada taraf 1%. Berdasarkan harga-harga

F ini dapat disimpulkan bahwa dengan taraf 5% terdapat perbedaan yang

signifikan pada Indeks Prestasi mahasiswa bila ditinjau dari cara-cara belajar

setelah dilakukan pengendalian pada variabel intelegensi mahasiswa,

sedangkan dengan taraf 1% tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

Indeks Prestasi mahasiswa bila ditinjau dari cara-cara belajar setelah

dilakukan pengendalian pada variabel intelegensi mahasiswa. Dimana cara

belajar yang dengan cara meringkas paling efektif dalam meningkatkan IP

yaitu dengan rata-rata sebesar 6,83, cara belajar yang dilakukan dengan cara

membaca memiliki rata-rata sebesar 5,83, dan cara belajar yang dilakukan

dengan cara menghafal merupakan cara belajar paling tidak efektif untuk

meningkatkan IP yaitu hanya memiliki rata-rata sebesar 5,33.


12

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara spesifik, uji ANCOVA menggunakan asumsi layaknya uji

ANOVA, dimana error masing-masing variabel penjelas terdistribusi secara

normal dan bersifat homoskedastik, artinya tidak mengandung masalah

heteroskedastisitas dimana nilai residual memiliki keragaman yang konstan, dan

data setidaknya memiliki standar error yang kecil. Uji ANCOVA juga

mempersyaratkan adanya hubungan linier antara variabel dependen dan

independen. uji ANCOVA dapat dilakukan untuk beberapa hal sebagai berikut:

Membandingkan efek perlakuan atau efek faktor/variabel yang digunakan

terhadap predictor, menghitung keragaman (varians), memasukkan variabel

penguat (kovariat) untuk mengontrol keragaman, menjelaskan hubungan antar

variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X) setelah menghubungkan

variabel penguat terhadap variabel independen.


13

DAFTAR PUSTAKA

Sudiana, I Ketut dan Simamora, Maruli.2004. Statistika Dasar. Singaraja : Jurdik

Kimia FMIPA IKIP N.

Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito

Tanjung, Afrizal. 2014. Rancangan Percobaan. Penerbit TANTARAMESTA

Asosiasi Direktori Indoneisa : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai