Fungsi Aqidah
Fungsi Aqidah
Pengertian dan Fungsi Aqidah, Hubungan Aqidah dengan Semua Ibadah, dan
Aplikasinya
1.1. Pengertian
Secara etimoligis, aqidah berasal dari ‘aqada-ya ‘qidu- ‘aqdan.
Yang berarti simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh.
Sedangkan secara terminologi aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara
umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah.
1.2. Fungsi Aqidah
Aqidah memiliki beberapa fungsi antara lain:
a. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.
b. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidahyang kuat pasti akan
melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan bermu’amalat dengan baik.
c. Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita tersebut
tidak akan diterima
1.3. Hubungan Aqidah dengan semua ibadah
Seperti yang telah disebutkan dalam fungsi aqidah di atas, semua ibadah yang kita lakukan tidak
akan ada gunanya jika tidak dilandasi dengan aqidah yang kuat dan kokoh. Ibarat sebuah
bangunan, tidak ada gunanya kita membangun bangunan yang megah jika pondasi yang kita
bangun tidak kokoh.. pastinya bangunan itu akan roboh.
1.4. Aplikasi Aqidah
Dalam hubungannya dengan aqidah tersebut, wajib bagi kita untuk melaksanakannya dalam
kegiatan sehari-hari. Aqidah dapat diwujudkan dengan cara ibadah yang tertib.
3. Syahadat
Syahadat berbunyi:
- La iliha ilallah : beribadah hanya kepada Allah SWT.
- Muhammadur – Rasulullah : menjadikan Rasulullah sebagai titik pusat keteladan baik dalam
hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia.
Syahadat berarti berjanji atau bersaksi. Seseoang yang bersyahadat berarti dia bersaksi bahwa dia
hanya akan beribadah kepada Allah SWT dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai contoh
teladan yang baik.
Fungsi syahadat :
Untuk mengikat manusia yang telah berjanji ssetia untuk mendengar dan taat dalam segala
keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al-Qur’an maupun
Sunnah Rasul.
Masa berlaku syahadat :
Sesungguhnya tidak ada batasan waktu syahadat. Namun, syahadat dapat menjadi batal ketika
seseorang yang bersyahadat melakukan hal-hal yang membatalkan syahadat seperti:
Menyembah kepada selain Allah
Bertawakal bukan kepada Allah
Beramal bukan karena Allah
Tidak menegakkan hkum Islam
Dll.
contoh :
- Ketika seseorang menyekutukan Allah.
- Seseorang yang beramal bukan karena Allah melainkan karena ingin mendapat pujian dari
orang lain.