Disusun oleh :
P27220018230
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
1. KONSEP DASAR TEORI
A. Pengertian
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi
kurang bulan (< 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth
restriction) (Pudjiadi, 2010).
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan.
Penyebab terjadinya bayi BBLR secara umum sifatnya multifaktoral. Namun
penyebab terbanyak yang mempengaruhi adalah kelahiran prematur (Tarigan,
dkk 2012).
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat badan bayi kurang dari
2500 gram. Bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan masalah yang
perlu mendapatkan perhatian karena:
1. Mungkin terdapat penyakit maternal dan fetal sebagai faktor yang diduga
sehingga masih dapat mengurangi kejadian BBLR.
2. Bayi dengan BBLR, mempunyai resiko mortalitas dan morbiditas yang
tinggi.
3. Dampak psikologi dan neurologis setelah hidup dan akan menjadi masalah
baru dalam lingkungan keluarganya.
4. Masih ada peluang memberi terapi sehingga penanganan dapat dilakukan.
5. Diagnosis dugaan akan terjadi kelahiran dengan BBLR, cukup sulit bahkan
perlu menggunakan alat canggih.
(Manuaba, 2007).
Berdasarkan pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa berat
badan lahir rendah (BBLR) adalah berat badan bayi kurang dari 2500 gram .
Penyebab terjadi bayi BBLR terbayak yaitu kelahiran prematur.
B. Etiologi
Beberapa penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah
(Proverawati & Ismawati, 2010).
a. Faktor ibu
1) Penyakit
a) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia, perdarahan
antepartum, preekelamsi berat, eklamsia, infeksi kandung kemih.
b) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual,
hipertensi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit jantung.
c) Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.
2) Ibu
a) Angka kejadian prematitas tertinggi adalah kehamilan pada usia < 20
tahun atau lebih dari 35 tahun.
b) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1 tahun).
c) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
3) Keadaan sosial ekonomi
a) Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini
dikarenakan keadaan gizi dan pengawasan antenatal yang kurang.
b) Aktivitas fisik yang berlebihan
c) Perkawinan yang tidak sah
b. Faktor janin
Faktor janin meliputi kelainan kromosom, infeksi janin kronik
(inklusi sitomegali, rubella bawaan), gawat janin, dan kehamilan kembar.
c. Faktor plasenta
Faktor plasenta disebabkan oleh hidramnion, plasenta previa, solutio
plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah
dini.
d. Faktor lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain tempat tinggal di dataran
tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.
C. Tanda dan gejala
Menurut Maryunani (2009), adapun tanda dan gejala pada bayi dengan
berat badan lahir rendah adalah:
a. Berat badan <2500 gram.
b. Letak kuping menurun.
c. Pembesaran dari satu atau dua ginjal.
d. Ukuran kepala kecil.
e. Masalah dalam pemberian makan (reflek menelan dan menghisap kurang).
f. Suhu tidak stabil (kulit tipis dean transparan).
Lebih banyak tidur dari pada bangun, tangis lemah, pernapasan belum
teratur dan sering terjadi apnea, refleks menghisap, menelan dan batuk belum
sempurna (Wong, 2008).
1. Fisik
a) Bayi kecil
b) Pergerakan masih kurang dan lemah
c) Kepala lebih besar dari pada badan
d) Berat badan <2500 gram
2. Kulit dan kelemahan (genetalia belum sempurna).
3. Sistem syaraf
a) Refelks moro
b) Reflek menghisap, menelan, batuk belum sempurna.
4. Sistem muskuloskeletal
a) Axifikasi tenggorakan sedikit
b) Ubun-ubun dan satura lebar
c) Tulang rawan elastis kurang
d) Otot-otot masih hipotonik
e) Tungkai abduksi
f) Sendi lutut dan kaki fleksi
g) Kepala menghadap satu jurusan
5. Sistem pernapasan
a) Pernapasan belum teratur sering apnea
b) Frekuensi napas bervariasi
c) Kulit tipis dan transparan
d) Lanugo banyak
e) Rambut halus dan tipis
D. Pathway
Etiologi
BBLR
Penguapan Pemaparan Kehilangan panas Kekurangan Penurunan Hati Usus Ginjal Otak Mata Kulit
berlebih dengan suhu luar melalui kulit cadangan energi daya tahan
Daftar Pustaka