Anda di halaman 1dari 7

cara menghitung kebutuhan atap genteng

menghitung kebutuhan genteng untuk membangun sebuah rumah biasanya dihitung per meter
persegi, dalam menghitung kita hanya mencari luas atap genteng tersebut, baik menggunakan
cara menual dengan menghitung dengan jari tangan , pencet – pencet kalkulator maupun

dengan bantuan software autocad.

dalam menghitung kebutuhan genteng secara manual, saat melihat gambar atau
membayangkan bentuk atap , biasanya terdapat
kesulitan yang ditemui pada saat menghitung luas atap, justru terletak pada penentuan lebar
atap.

kenapa kesulitan terletak pada penentuan lebar atap? sebelumnya kita lihat sebuah
gambar atap yang akan kita hitung salah satu luas sisinya:

dari gambar atap tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa perhitungan luas atap nantinya
menggunakan beberapa rumus matematika yaitu:

 segitiga = ( alas x tinggi ) / 2


 Jajaran genjang = panjang x lebar
 trapesium= ( jumlah sisi sejajar /2 ) x tinggi
 persegi = panjang x lebar ( pada gambar diatas tidak ada )

nah… dari rumus matematika tersebut kita memerlukan beberapa ukuran panjang atau lebar
yang belum tentu tertera pada gambar, contohnya pada garis A pada gambar diatas.

Lalu bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui lebar atap yang tidak tertulis
dalam nota gambar. ada beberapa cara

1. sosial enginering yaitu dengan menanyakan ukuranya kepada yang bikin gambar, nah
bagaimana kalau yang bikin gambar tidak mungkin untuk kita temui, kita coba cara lainya:

2. dengan menggambar sketsa ulang atap tersebut dengan skala yang benar, sehingga
diketahui berapa ukuran lebar atap, hal ini tentunya membutuhkan pengetahuan teknik
menggambar, bagaimana jika tidak bisa. tenang saja banyak jalan menuju rumah pacar, eh..

cara menghitungnya…

3. kita gunakan rumus sinus , cosinus, tangen

misalnya kita akan menghitung bidang (B) pada gambar atap diatas yang berbentung jajaran
genjang dengan panjang yang sudah diketahui yaitu 2 m , dan lebarnya yang perlu kita cari

panjang A berapa ?
Kita lihat dahulu bentuk segitiga yang mempengaruhi garis A tersebut
panjang garis atap ? adalah
cos 45 derajat = 3 m / garis atap yang dicari
garis atap yang dicari = 3 m / cos 45 derajat
garis atap yang dicari = 3 m / 0,70711
garis atap yang dicari = 4,243 m

berikutnya kita bayangkan segitiga lagi untuk menghitung garis A

Karena kita gak mengetahui sudutnya maka kita gunakan rumus

AÂ = akar ( 4,243 kuadrat ditambah 2, 101 kuadrat )

A = akar ( 18,003 + 4,414 )

A = akar 22,417

A = 4,735 m

Nah.. panjang garis atap A sudah didapat sepanjang = 4,735 m

maka luas atap pada bentuk jajaran genjang tersebut adalah


2 m x4,735 m = 9,47 m persegi

untuk mengetahui jumlah genteng yang diperlukan kita tinggal membegi 9,47 dengan jumlah
kebutuhan genteng per 1 m persegi sesuai ukuran genteng yang akan dipakai.

untuk sisi atap lainya tinggal kita hitung pakai rumus trapesium atau segitiga, atau jika ingin
menghitung pakai software autocad bisa dilihat pada artikel cara menghitung volume
pekerjaan dengan autocad

dan bagi yang punya tips dan trik menghitung volume atap genteng lainya bisa dimasukan

melalui kolom dibawah


contoh perhitungan struktur Bangunan

Secara garis besar sebuah perencanaan struktur bangunan merupakan pencarian dimensi yang
tepat untuk digunakan pada bentuk bangunan yang sudah didesain sebelumnya, perhitungan
struktur bangunan meliputi: perhitungan struktur atap, struktur plat lantai, struktur kolom,
struktur pondasi dan struktur tangga serta konstruksi pelengkap jika diperlukan.

Perhitungan Struktur Rangka Atap

Perencanaan Stuktur Atap ini direncanakan memakai bahan genteng dipasang di atas
gording baja profil C (kanal). Struktur rangka atap direncanakan memakai
rangka baja profil dobel siku.
Data teknis

 Bentang kuda- kuda (L) : 20 m


 Jarak antar balok atap arah horizontal ( l ) : 3,354 m
 Kemiringan atap ( α ) : 45°
 Penutup atap : genteng (50 kg/m²)
 Sambungan konstruksi : baut (BJ 37)
 Mutu baja profil siku : BJH 37
 Tegangan dasar baja (σd) : 1600 kg/cm²
 Jenis kayu (reng dan usuk) Bengkirai : Kelas kuat II
 Koefisien angin pantai : 40 kg/m²
 Tegangan lentur kayu ( σlt ) : 100 kg/cm²

berapa dimensi usuk yang dibutuhkan?

Perencanaan Reng

Pembebanan Reng

 Berat genting (gt) = 50 kg/m²


 Jarak reng (Jr) = 0,25 m
 Jarak usuk (Ju) = 0,5 m

Berapa dimensi reng yang dibutuhkan?

Perencanaan Usuk
Pembebanan Usuk

 Berat genting (gt) = 50 kg/m3


 Jarak gording (Jgd) = 1,665 m
 Jarak usuk (Ju) = 0,5 m
Perencanaan Gording
Pembebanan gording

 Jarak antar balok (l) = 3,354 m


 Jarak gording (Jgd) = 1,665 m
 Jarak plapon (Jp) = 1,50 m
 Berat sendiri gording ditafsir (ggd) = 5,93 kg/m
 Berat sendiri plapon (gp) = 18 kg/m

Berapa dimensi gording yang dibutuhkan?

Perhitungan Struktur Plat


Data teknis :

 Mutu beton (fc) = 22,5 MPa


 Mutu baja (fy) = 240 MPa
 Beban lantai tribun (qLL) = 5 kN/m2
 Beban tangga (qt) = 3 kN/m2
 Selimut beton (p) = 20 mm = 0,02 m
 Berat satuan spesi/ adukan = 0,21 kN/m2
 Berat keramik = 0,24 kN/m2
 Berat satuan eternit = 0,11 kN/m2
 Berat satuan penggantung = 0,07 kN/m2
 Berat satuan beton bertulang = 24 kN/m3

berapa tebal plat lantai yang dibutuhkan?

selain perhitungan tersebut masih terdapat bebarap perhitungan struktur lainya, diantaranya
adalah:

 Perhitungan struktur tangga


 perhitungan struktur tower

contoh data-data teknis diatas merupakan data yang kita butuhkan sebelum melakukan proses
perhitungan perencanaan struktur, data tersebut dapatkita peroleh dari SNI (Standar Nasional
Indonesia) , Produser bahan, Desain bangunan, PBI dll.
Cara Mengitung jumlah besi balok beton bertulang

Setelah sebelumnya kita buat tutorial spesial yang berjudul Contoh hitung kebutuhan besi
untuk cor dak lantai beton, selanjutnya disini kita akan mencoba menjelaskan tentang cara
menghitung jumlah besi balok beton bertulang, konstruksi balok beton banyak digunakan
pada sloof rumah, balok lantai, gelagar jembatan , struktur balok gedung dan bagian struktur
bangunan lainya. untuk menghitungnya juga tidak terlalu sulit, kita hanya perlu mengetahui
berapa jumlahnya dan berapa panjang masing-masing batang, nah.. dari data jumlah besi
dikali panjang perbatang maka ketemu total kebutuhanya.. o.k untuk lebih detailnya beginilah

kurang lebih cara perhitunganya..

Misalnya kita akan membuat balok lantai ukuran 20cm x 30 cm sepanjang 3m, besi tulangan
pokok yang akan kita gunakan adalah diameter 10mm berjumlah 8 batang, sedangkan untuk
begel menggunakan besi 8-200 (dibaca:besi diameter 8mm dipasang jarak 20cm.

Kebutuhan besi tulangan pokok D10

 Pada balok tersebut Ada 8 buah besi diamter 10 mm, masing-masing panjangnya 3m.
jadi total kebutuhanya adalah 8bh x 3m = 24m.
 Jika panjang besi di pasaran perbatang 12 m maka kebutuhan besinya yaitu 24m : 12
m = 2 batang.
Kebutuhan balok begel D8

 Sepanjang 3m balok ada berapa buah begel? ini dapat kita hitung dengan cara 3m :
0,2 m = 15 bh.
 satu buah begel membutuhkan berapa panjang besi? bisa kita hitung dengan
menjumlahkan keliling begel yaitu 0,15+0,25+0,15+0,15+0,05+0,05 = 0,9m.
 Nah.. jumlah begelnya sudah kita ketahui, panjang per begel juga sudah tahu, jadi
total kebutuhan besi begelnya yaitu 15bh x 0,9 m =13,5 m.
 dengan cara yang sama saat menghitung besi tulangan pokok, maka dapat kita ketahui
jumlah batang yang dibutuhkan untuk membuat begel yaitu 13,5m/12m = 1,125m.

Sedangkan kebutuhan betonya bisa kita hitung dengan sistem m3, yaitu 0,2 m x0,3 m x 3m =
0,18m3.

Kesimpulan kebutuhan besi balok, dari perhitungan diatas maka dapat kita ketahui total
jumlah besi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut

 Besi D10 = 2 batang.


 Besi D8 = 1,125 batang.
 Beton = 0,18m3.

Gimana.. mudah kan.. cukup jelas atau ada yang belum dimengerti? atau bahkan sudah hafal

diluar kepala! silahkan didiskusikan dan dibahas lebih lanjut disini, semoga bermanfaat

TABEL SAMBUNGAN BESI


PANJANG SAMBUNGAN BESI 40
KALI DIAMATER
PANJANG
UKURAN
SAMBUNGAN
Mili Meter (mm) Meter (m)
6 0.24
8 0.32
9 0.36
10 0.4
12 0.48
13 0.52
16 0.64
19 0.76
22 0.88
25 1
28 1.12
29 1.16
32 1.28
36 1.44

Anda mungkin juga menyukai