Zhen 5
Zhen 5
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
“Kultur Organ Tanaman (Pengembangan Tanaman Mini In Vitro)”
Disusun Oleh :
LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
UNIT IN VITRO
FAKULTAS PERTANIAN
2018
I. PENDAHULUAN
diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Teknik ini disebut teknik in
gelas.
Bioteknologi. Kultur organ yang disebut juga dengan perbanyakan mikro dimulai
dengan bagian yang terorganisir dari suatu tanaman, paling sering digunakan
adalah tunas dan proses pengkulturan ini menjaga keadaan terorganisir sambil
Arah perkembangan eksplan dalam kultur in-vitro dikontrol oleh ratio zat
pengatur tumbuh auksin dan sitokinin. Ratio auksin sitokinin yang relatif tinggi
akan menginduksi pembentukan akar, sementara ratio yang rendah akan memacu
agar bahan terbebas dari mikroorganisme, sedangkan akseptik berarti bebas dari
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Dalam tahap ini juga diharapkan bahwa
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu untuk membuat tanaman mini in vitro unik
yang memiliki daya jual dan mahasiswa mengetahui dan dapat melakukan
Aseptik dalam kultur organ merupakan salah satu tahap yang dilakukan
agar bahan terbebas dari mikroorganisme, sedangkan aksenik berarti bebas dari
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Dalam tahap ini juga diharapkan bahwa
2015).
Aseptik dalam kultur organ merupakan salah satu tahap yang dilakukan
agar bahan terbebas dari mikroorganisme, sedangkan aksenik berarti bebas dari
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Dalam tahap ini juga diharapkan bahwa
2015).
Eksplan pada propagasi kultur organ dapat berupa tunas adventif ataupun
akar adventif, misalnya pucuk tanaman tebu, umbu wortel, tunas pucuk bawang
putih, daun muda dan tangkai daun. Bahan tanaman yang diperoleh dari kultur
jaringan disebut planlet. Perbanyakan melalui kultur jaringan ada 4 cara, yakni:
kultur embrio, kultur organ, kultur tangkai kepala sari atau polen, dan kultur
tanaman. organ yang digunakan adalah akar, batang, tangkai tandan, dan bunga
(Risza, 2014).
Tujuan dari kultur organ ini tentunya dapat menghasilkan tanaman baru dalam
jumlah yang besar yang memiliki sifat genetik yang sama dengan tanaman
induknya. Stress dapat dialami oleh tanaman hasil dari teknik kultur jaringan
rasio konsentrasi auksin dan sitokinin. Rasio konsentrasi auksin dan sitokinin
sitokinin dan auksin yang tinggi akan memacu pembentukan tunas (Setiari, 2011).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu laminar air flow cabinet,
pisau scalpel, pinset, botol kultur, lampu bunsen, gunting, petridish, hand sprayer,
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tunas pucuk tanaman
nilam, media padat dalam botol kultur ((MS+ZPT (2,4-D dan BAP)), alkohol 70
Sterilisasi Eksplan
Penanaman eksplan
4. Menarik penutup laminar air flow cabinet, kemudian lap dengan alkohol
70 %.
lampu bunsen.
scalpel.
7. Eksplan yang telah disterilkan selanjutnya ditanam dalam botol yang berisi
media tanam.
kultur.
10. Mengupayakan mulut botol kultur agar selalu dekat dengan lampu bunsen.
11. Menutup botol kultur apabila selesai penanaman dan diberi label.
12. Menyimpan eksplan dalam botol kultur di rak kultur di ruang inkubasi.
Lita. 2016. Multiplikasi Tunas Tanaman Inggu (Ruta Angustifolia (L.) Pers.)
Secara In Vitro Dengan Penambahan Benzyl Adenin. Jurnal Widya
Kesehatan Dan Lingkungan, 1(1): 6-12.
Risza. 2014. Inisiasi Kalus Embriogenik pada Kultur Jantung Pisang ‘Curup’
dengan Pemberian Sukrosa, Bap dan 2,4-D. Jurnal Agrivigor, 11(2): 275-
283.