Anda di halaman 1dari 6

Pedahuluan

Page 1 of 6
1. Pedahuluan
Dengan mengacu kepada OSHA General Industry Definition
(29CFR 1910.146), secara umum, Ruang Tertutup adalah ruang
yang cukup besar dimana seorang pekerja dapat memasukinya
sebagian atau seluruh badannya ke dalam ruang tersebut dan
mengerjakan tugasnya disana. Ruang Tertutup juga mempunyai
keterbatasan dalam jalur masuk maupun keluar, yang tidak
dirancang untuk tempat tinggal atau keadaan dimana satu atau lebih
tanda-tanda berikut ini:

 Kurang atau tidak tersedianya ventilasi secara alami atau


secara mekanis.
 Ventilasi alami yang tidak bagus, sehingga udara yang
mengalir adalah udara yang kotor atau udara yang berpotensi
mengendapnya gas berbahaya atau beracun. S
 Potensi kurangnya kandungan oksigen di dalam udara Ruang
Terbatas.
 Adanya udara yang dapat terbakar atau meledak didalam Ruang
Terbatas.
 Adanya konsentrasi pencemar udara.
 Adanya kemungkinan terjadi bahaya terlepasnya energi secara
tidak terduga.
 Tersimpannya produk yang mempunyai sifat tidak stabil dalam
ruangan.
 Tertutupnya atau terhambatnya jalur masuk/ keluar, seperti
halnya tanki, sumur, bejana proses atau boiler, galian,
terowongan, ruang bawah tanah, parit air kotor, dan lain-lain.

2. Kategori Ruang Terbatas


Ada dua kategori Ruang Terbatas, yaitu:

i. Ruangan Terbatas dengan keharusan mempunyai izin


masuk yang mempunyai sifat antara lain:

Page 2 of 6
a. Berisi atau berpotensi menyimpan udara yang
berbahaya, seperti kekurangan maupun terlalu
tinggi kadar oksigen, adanya udara beracun
ataupun yang bersifat iritasi terhadap manusia.
b. Berisi bahan yang berpotensi menghambat
jalur masuk / keluar.
c. Mempunyai bentuk tertentu yang dapat
membuat seseorang yang masuk terperangkap di
dalamnya atau terhimpit dinding atau lantai
yang miring ke bawah dan berpotensi terdorong
masuk ke dalam lubangnya seperti galian tanah.
d. Berisi bahan-bahan atau peralatan yang
berbahaya secara fisik seperti peralatan
mekanikal, listrik, cairan atau gas, panas
atau dingin, atau bahan-bahan yang juga
berbahaya untuk kesehatan.

Contoh - contoh Ruang Terbatas:


• Tungku pembakaran • Bak (Bins/ Corong penuang
• Tanki Hoppers)
• Lubang masuk • Ruangan besi
(Manholes) • Pipa
• Saluran air kotor • Parit
bawah tanah (Sewers) • Terowongan
• Ketel pemanas • Saluran udara
(Boilers)
(Furnaces)

3. Identifikasi Potensi Bahaya


etelah dapat ditentukan bahwa suatu pekerjaan termasuk kategori
Ruang Tertutup, maka perlu dilakukan identifikasi potensi bahaya.
Bahaya-bahaya yang mungkin terkait dengan pekerjaan anda dalam
Ruang Tertutup adalah:

 Bahaya energi mekanis (Mixers, Crushers).

Page 3 of 6
 Kekurangan atau kelebihan oksigen <19,5% atau >23,5%.
 Cairan, gas dan uap mudah terbakar (Metana, Hidrogen,
Asetilen, Propana, dan lain-lain).
 Cairan, gas dan uap beracun: Karbon Monoksida, Hidrogin
Sulfida, asap dari pengelasan, bahan yang bersifat merusak
(korosi), air raksa.
 Bahan Radioaktif: Instrumen, NORM (Normally Occuring
Radioactive Material) – lihat lebih jelas pada Modul
Keselamatan Radiasi.
 Endapan Besi Sulfide.
 Bahaya listrik.
 Kebisingan atau getaran.
 Bahaya permukaan ( licin, tersandung, jatuh).

4. Prosedur Masuk ke Ruang Terbatas


a. Persiapan dan perencanaan memasuki ruang tertutup
 Tidak ada pekerja yang diijinkan memasuki Ruang Terbatas
kecuali mereka yang telah dilatih dan diberi
kewenangan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut oleh
Supervisor.
 Supervisor harus membicarakan dengan para pekerja
tentang persiapan yang tepat untuk memasuki suatu Ruang
Terbatas, yakni tentang hal- hal yang berhubungan dengan
bahaya.
 Seluruh pekerja harus diberi tahu bahan-bahan apa saja
yang terkandung di dalam Ruang Terbatas, juga setiap
bahaya yang mungkin dapat ditemukan dan pula tatacara
pertolongan pertama yang tepat.

b. Persiapan dan Pelaksanaan Isolasi


 Sistem Ruang Tertutup harus diisolasi dari energi berbahaya
di sekitarnya termasuk energi proses dan energi listrik.
Identifikasi sistem isolasi yang akan digunakan, termasuk

Page 4 of 6
peninjauan data-data dalam Ruang Tertutup yang akan
dimasuki. Data-data tersebut meliputi:

1. Nomor dan letak peralatan / vessel.


2. Diagram bagian-bagian dalamnya.
3. Daftar isolasi / Lock-Out Tag-Out.
4. Data produk atau material yang berada dalam sistem
yang akan dimasuki.

 Setelah sistem isolasi dipahami, buatkan daftar sistem


yang akan diisolasi (sistem proses dan listrik) dan
diperiksa oleh Supervisornya masing- masing.
 Lakukan isolasi energi berbahaya dan Lock-Out Tag-Out
(di bahas lebih lanjut pada bab 5).

5. Pembersihan dan Pembuangan Gas dan Cairan dalam Ruang


Tertutup

Setelah isolasi energi berbahaya dilakukan, sistim Ruang


Tertutup harus dibersihkan dari gas-gas dan cairan berbahaya
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Setelah diisolasi dari proses di sekitarnya,


tekanan dalam sistem Ruang Tertutup diturunkan
(depressurize) hingga mencapai tekanan atmosfir melalui
saluran pembuangan gas (vent system).
 Buang sisa cairan dalam sistem Ruang Tertutup melalui
sistem saluran pembuangan yang tersedia (drain system).
 Lakukan pembersihan gas (purging) dalam Ruang
Tertutup dengan gas inert (N2 atau CO2) jika gas dalam
Ruang Tertutup bersifat mudah terbakar. Purging dilakukan
hingga ke campuran di dalam Ruang Tertutup berada di

Page 5 of 6
bawah daerah mudah terbakar (di bawah %LEL campuran
gas tersebut, untuk Metana misalnya, di bawah 5% kadar
gas Metana dalam Ruang Tertutup).
 Setelah gas campuran di dalam Ruang Tertutup telah
mencapai titik di bawah sifat mudah terbakar (LEL),
udara barulah boleh dihembuskan ke dalam Ruang
Tertutup hingga udara mengisi seluruh isi Ruang Tertutup
atau keadaan dimana kadar oksigen didalam Ruang
Tertutup 19%-21% dan kadar gas mudah terbakar berada
di bawah batas paparan aman untuk kesehatan (lihat
daftar TLV-TWA untuk sifat gas dalam Ruang Tertutup).
Daftar TLV-TWA dapat diperoleh dari MSDS dari gas-gas
yang ada dalam Ruang Tertutup atau daftar yang
dikeluarkan oleh ACGIH (American Conference of
Governmental Industrial Hygienist).

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai