Anda di halaman 1dari 8

Nama Asisten : Ira R Halim

Tanggal Pratikum : 22 Maret 2018


Tanggal Pengumpulan : 2 April 2018

PRAKTIKUM ANALISIS KADAR VITAMIN C DAN ANTOSIANIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Ayman Abdan Syakuro (240210160029)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: aymanabdans@outlook.com

ABSTRACT

Calculation of antocianin in food material is important to know nature-colouring


food content and also antioxidant activity. Calculation of vitamin c is important too to asses
sufficient consumption of vitamin C.. We used pH differential method to calculate
antosianin content. For vitamin C analysis, we used iodimetri titration The result showed
that extract bit ftuit hasn’t antosianin pigment while average antosianin content in extract
mangosteen peel is 293 ppm. On the other hand, vitamin C content of UC 1000 is 1292
mg/mL, vitacimin 580 mg/100 g, tomato frut 30.8 mg/100 g, and lime is 48,4 mg/100 g.
Key words : antosianin, iodimetri, maseration, vitamin c, pH differential method

PENDAHULUAN yang berasal dari dua metabolit, yaitu


Penentuan kadar pigmen antosianin mangosteen dan β-mangosteen yang jika
pada bahan dapat digunakan untuk diekstraksi dapat menghasilkan bahan
menentukan kandungan bahan pewarna pewarna alami berupa antosianin yang
alami pada bahan. Kandungan antosianin menghasilkan warna merah, ungu, dan
juga menunjukkan aktivitas antioksidan biru (Ngatin dan Hulupi, 2014).
yang terkandung dalam bahan, berguna Maserasi adalah suatu metode
dalam mengikat sel radikal bebas dalam ekstraksi dengan cara merendam sampel
tubuh Vitamin C pun memiliki sifat menggunakan pelarut dengan atau tanpa
antioksidan seperti antosianin. Walaupun pengadukan. Metode maserasi digunakan
vitamin c tergolong mikronutrien, namun untuk mengekstrak sampel yang relatif
kadarnya dalam bahan perlu diukur untuk mudah rusak oleh panas. Metode ini
menentukan pemenuhan asupan harian dilakukan dengan merendam contoh
dan juga mencegah konsumsi yang dalam suatu pelarut baik tunggal ataupun
berlebih. campuran dengan lama waktu tertentu
Antosianin merupakan senyawa (umumnya 1-2 hari perendaman) tanpa
flavonoid yang dapat menghasilkan pemanasan (Houghton dan Rahman,
warna merah, biru, dan violet. Pada pH 1998). Ekstraksi bertujuan untuk
yang sangat rendah, antosianin memperoleh komponen yang larut dalam
membentuk warna merah, sedangkan pelarut yang dapat melarutkan komponen
pada pH 4-6 tidak membentuk warna, dan yang akan dipisahkan (Suyitno et al.,
pada pH netral membentuk warna 1989).
kebiruan. Beberapa contoh pigmen Vitamin C adalah salah satu vitamin
antosianin yaitu pelargoidin, sianidin, yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
peonidin, dan delphinidin (Andarwulan, Vitamin C mempunyai sifat sebagai
dkk, 2011). antioksidan yang dapat melindungi
Kulit buah manggis dapat dijadikan molekul-molekul yang sangat
bahan baku untuk pewarna alami karena dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C juga
kulit buahnya mengandung dua senyawa mempunyai peranan yang penting
alkaloid, serta lateks kering buah bagitubuh manusia seperti dalam sintesis
manggis mengandung sejumlah pigmen kolagen, pembentukan carnitine, terlibat
Nama Asisten : Ira R Halim
Tanggal Pratikum : 22 Maret 2018
Tanggal Pengumpulan : 2 April 2018

dalam metabolism kolesterol menjadi Berikut ini rumus perhitungan kadar


asam empedu dan juga berperan dalam antosianin pada sampel.
pembentukan neurotransmitter 𝑚𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑡𝑜𝑠𝑖𝑎𝑛𝑖𝑛 ( )=
norepinefrin. (Arifin, dkk., 2007). 𝐿
𝐴 𝑥 𝐵𝑀 𝑥 𝐷𝐹 𝑥 1000
Kadar vitamin C diketahui dengan ……………(1)
𝜀𝑥𝐿
metode titrasi redoks yang digunakan
adalah titrasi langsung yang 𝐴 = (𝐴510 − 𝐴700 )𝑝𝐻 1
menggunakan iodium. Iodium akan − (𝐴510 − 𝐴700 )𝑝𝐻 4.5
mengoksidasi senyawa-senyawa yang BM = Berat molekul Cyanidin -3—
mempunyai potensial reduksi yang lebih glikosida = 449,2 g/mol
kecil dibanding iodium. Vitamin C DF = Faktor Pengencer
mempunyai potensial reduksi yang lebih 𝜀 = Koefisiensi ekstingsi molar (26900
kecil daripada iodium sehingga dapat L/mol cm)
dilakukan titrasi langsung dengan L= lebar kuvet = 1 cm
iodium. Pendeteksian titik akhir pada
titrasi iodimetri ini adalah dilakukan Analisis Kadar Vitamin C
dengan menggunakan indikator amilum Sampel yang berbentuk padat
yang akan memberikan warna biru pada dihancurkan terlebih dahulu, kemudian
saat tercapainya titik akhir (Gandjar, ditimbang sekitar 10 gram. Sampel yang
dkk., 2007). berbentuk cair diambil cuplikan
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu sebanyak 1 ml kemudian dilarutkan
untuk mengukur kadar antosianin dan dalam labu erlemeyer 100 ml. Larutan
vitamin C pada sampel. sampel pada erlemeyer disaring,
kemudian ditambahkan dengan 2 ml
Alat dan Bahan amilum 1% dan 20 ml akuades. Sampel
Sampel yang digunakan pada dititrasi dengan 0,01 N Iodin. Berikut ini
praktikum kali ini yaitu buah tomat, rumus perhitungan kadar vitamin C pada
ekstrak buah bit, kulit buah manggis, sampel.
jeruk nipis, minuman UC 1000, 𝑉 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐼2 𝑥 0,88 𝑥 𝐹𝑝 𝑥 100
vitacimin. %𝑉𝑖𝑡𝐶 = 𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 1000
…(2)
Alat yang digunakan yaitu buret,
kertas saring, kuvet, labu erlemeyer 100 HASIL DAN PEMBAHASAN
ml, dan spektrofotometer. Analisis kadar antosianin pada
Bahan yang digunakan yaitu sampel kulit manggis dan ekstrak bit
amilum, larutan buffer pH 1 dan 4.5, dan merah dilakukan dengan PH differential
larutan iodin. method. Prinsip dari analisis tersebut
yaitu penentuan absorbansi dari pigmen
Analisis Kadar Antosianin antosianin pada λmax menggunakan
Sampel kulit manggis dan buah bit spektrofotometer. Semakin tinggi
dihancurkan terlebih dahulu. Sampel absorbansi, maka semakin tinggi pula
ditimbang sebanyak 0,2 gram. Kulit buah kadar antosianinnya. Menurut Gallic
manggis dimaserasi pada pelarut etanol (2011), absorbansi maksimum antosianin
selama 24 jam, sedangkan bit merah ada pada panjang gelombang 510 nm.
dilarutkan pada asam sitrat. Ekstrak Namun, tidak hanya pigmen antosianin
sampel kemudian dilarutkan pada larutan yang dapat menyerap panjang gelombang
buffer ph 1 dan ph 4.5. Sampel kemudian tersebut. Pigmen seperti betalain dan
diinkubasi selama 15 menit untuk ph 1 komponen lain yang memiliki
dan 5 menit untuk ph 4,5. Kuvet diisi penampakan visual serupa menyerap
dengan larutan sampel dan dimasukkan gelombang pada λ = 510 nm.
ke dalam unit spektrofotometer. Sifat khas dari antosianin yang tidak
Absorbansi dari sampel diukur pada dimiliki senyawa lain yaitu stabilitas
panjang gelombang 510 nm dan 700 nm. warnanya yang berubah pada pH 4,5.
Pigmen antosianin memiliki warna
Nama Asisten : Ira R Halim
Tanggal Pratikum : 22 Maret 2018
Tanggal Pengumpulan : 2 April 2018

yang lebih pudar pada pH 4,5 diakibatkan merah mendominasi pada kesetimbangan
dominasi basa karbinol yang tidak asam basa sehingga mengakibatkan
berwarna. Pada kondisi yang lebih asam, bahan pangan berwarna merah.
kation flavium (R+) yang memiliki warna

Gambar 1. Perbedaan absorbansi serta perubahan struktur kimia antosianin pada


pH 1 dan 4.5
Sumber : Giusti dan Worsltad (2001)

Oleh karena itu, pengukuran pelarut. Senyawa antosianin merupakan


absorbansi larutan sampel dilakukan senyawa yang kurang polar, sehingga
pada pH 1 dan 4,5. Pigmen antosianin alkohol rantai pendek yang bersifat semi
akan memiliki absorbansi yang lebih polar juga cocok untuk mengekstrak
tinggi pada pH 1 dibandingkan pada pH antosianin.
4,5 pada panjang gelombang 510 nm. Ekstrak dilarutkan dalam buffer pH 1
Panjang gelombang 700 nm digunakan dan pH 4,5. Inkubasi selama beberapa
sebagai acuan karena rentang panjang menit bertujuan untuk mendapatkan
gelombang yang dapat diserap antosianin warna stabil dari sampel setelah
yaitu 400 nm-700 nm. ditempatkan pada lingkungan dengan
Ekstrak bit merah dapat diekstrak keasaman berbeda. Sampel kemudian
menggunakan larutan asam sitrat 20%. dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur
Sedangkan kulit manggis dimaserasi absorbansinya. Berikut ini hasil
dengan pelarut methanol. Maserasi pengamatan absorbansi sampel pada
adalah proses ekstraksi di mana sampel panjang gelombang 510 dan 700 nm.
yang akan diekstrak direndam oleh
Nama Asisten : Ira R Halim
Tanggal Pratikum : 22 Maret 2018
Tanggal Pengumpulan : 2 April 2018

Tabel 1. Kadar Antosianin Sampel Buah Bit


Kadar
Kel Sampel pH A510 A700 Antosianin
(mg/L)
1.0 0.600 0.004
1A -2.4525
4.5 0.771 0.028
1.0 0.630 0.020
2A -2.2189
4.5 0.789 0.025
1.0 0.588 0.012
3A -3.1365
4.5 0.784 0.012
Ekstrak 1.0 0.572 0.011
4A Bit -3.0365
4.5 0.785 0.042
Merah
1.0 0.570 0.065
5A + -4.1710
4.5 0.785 0.030
Asam
sitrat 1.0 0.563 0.054
6A -4.3378
20 % 4.5 0.801 0.032
1.0 0.554 0.040
7A -4.3545
4.5 0.792 0.017
1.0 0.574 0.012
8A -3.3201
4.5 0.776 0.015
1.0 0.558 0.020
9A -3.4535
4.5 0.772 0.034
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 2. Kadar Antosianin Kulit Manggis
Kadar
Kel Sampel pH A510 A700 Antosianin
(mg/L)
1.0 0.245 0.124
1B 270
4.5 0.185 0.091
1.0 0.230 0.110
2B 620
4.5 0.175 0.117
1.0 0.224 0.108
3B 60
Ekstrak 4.5 0.218 0.108
Kulit 1.0 0.221 0.126
4B 10
Manggis 4.5 0.190 0.096
+ 1.0 0.221 0.117
5B Alkohol 160
4.5 0.199 0.104
95% 1.0 0.222 0.173
6B 280
4.5 0.106 0.085
1.0 0.212 0.101
7B 230
4.5 0.173 0.085
1.0 0.256 0.138
8B 280
4.5 0.181 0.091
Rata - Rata Kadar 239
Standar Deviasi 185,274
Nama Asisten : Ira R Halim
Tanggal Pratikum : 22 Maret 2018
Tanggal Pengumpulan : 2 April 2018

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)


kulit manggis yaitu 293 ppm. Perbedaan
Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil analisis dengan literatur dapat
kadar antosianin bernilai negatif. Hal disebabkan oleh proses ekstraksi
ini disebabkan absorbansi ekstrak buah antosianin. Menurut , semakin besar
bit merah pada pH 4,5 justru lebih besar jumlah volume yang digunakan untuk
jika dibandingkan dengan absorbansi mengekstrak antosianin, maka semakin
pada panjang gelombang yang sama pada banyak pula antosianin yang terekstrak
pH 1. Hal ini berbeda dengan antosianin dalam sampel.
yang absorbansinya minimum pada Ph Selain itu, perbedaan kultivar buah
4,5. Menurut Estiasih, dkk (2016), manggis pun dapat mempengaruhi
pigmen pada buah bit merah bukan perbedaan kadar antosianin. Pengadukan
antosianin, melainkan betalain. yang tidak merata pula dapat
Betalain berwarna merah muda dan menyebabkan absorbansi antosianin
memiliki serapan absorbansi maksimum yang diukur dalam spektrofotometer
pada panjang gelombang 540 nm. Hal ini beragam. Nilai tertinggi kadar antosianin
menunjukkan warna merah betalain yaitu 610 ppm dan nilai terkecilnya 10
mirip dengan warna merah antosianin, ppm.
namun warna merah pada betalain tidak Analisis Kadar Vitamin C
dipengaruhi pH. Selain itu, stabilitas Sampel yang digunakan pada
warna betalain meningkat pada pH 4-5, di analisis vitamin C yaitu buah tomat,
mana pada pH tersebut warna merah dari vitacimin, UC 1000, dan jeruk nipis.
antosianin memudar. Oleh karena itu, Metode yang digunakan yaitu titrasi
selama ekstraksi bit merah asam sitrat iodimetri. Prinsip dari metode tersebut
20% ditambahkan dengan tujuan yaitu kadar vitamin c ditentukan melalui
menjaga stabilitas warna bit merah oksidasi asam askorbat oleh iodin
(Estiasih, dkk, 2016). menjadi asam dehidroaksotbat. Iodin
Sementara itu, kadar antosianin pada 0,01 N 1 ml yang dibutuhkan untuk
kulit manggis ditunjukkan dengan nilai mengoksidasi asam askorbat ekuivalen
positif. Berdasarkan tabel 2, nilai terbesar dengan 0,88 mg asam askorbat
kadar antosianin pada kulit manggis yaitu (Sudarmadji et al, 1989).
620 ppm, sedangkan nilai terkecil kadar Sampel cair yang mengandung
antosianin yaitu 10 ppm. Menurut vitamin C diambil 10 gram dan
Endang (dkk), kulit buah manggis ditepatkan dalam labu ukur 100 ml.
mengandung antosianin seperti cyanidin- Sampel dalam labu ukur disaring dan
3-sophorosida dan cyanidin-3-glukosida filtratnya diambil sebanyak 10 ml ke
yang berperan penting dalam pewarnaan dalam erlemeyer. Indikator amilum 1%
(Endang, dkk, 2009). sebanyak 2 ml ditambahkan ke dalam
Menurut Supiyanti et al (2010), labu. Titik akhir titrasi ditandai dengan
kadar antosianin pada ekstrak kulit pembentukan warna biru akibat
manggis yaitu sebesar 593 ppm. Namun, pembentukan kompleks iod berlebih
berdasarkan hasil pengamatan rata-rata dengan amilum. Berikut ini hasil
kadar antosianin pada ekstrak sampel pengamatan kadar vitamin C sampel.
Nama Asisten : Ira R Halim
Tanggal Pratikum : 22 Maret 2018
Tanggal Pengumpulan : 2 April 2018

Tabel 3. Kadar Vitamin C pada sampel


mg Asam
Kadar Vit C Askorbat/ g Rata-
No Sampel V titrasi FP (%) bahan Rata
1A 1.9 700 117.04 1170.4 mg/ml
5A 2.1 700 129.36 1293.6 mg/ml 1232
9A UC 1000 2 700 123.2 1232 mg/ml mg/mL
2A 6.7 10 5.896 5.896
6A Vitacimin 6.5 10 5.72 5.72 5.808
3A 0.4 10 0.352 0.352
7A Tomat 0.3 10 0.0264 0.264 0.308
4A Jeruk 0.6 10 0.0528 0.528
8A Nipis 0.5 10 0.044 0.44 0.484
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan tabel 3, kadar vitamin dan metode yang digunakan (Sukmawati,
C pada sampel UC 1000 yaitu 1232 mg dkk, 2016).
dalam setiap 1ml. Menurut informasi dari Jeruk nipis yang dianalisis
kemasan UC 1000, kandungan total mengandung vitamin C sebesar 48,4
vitamin C dari 140 ml air yaitu 1000 mg. mg/100 g bahan. Menurut Hariana
Setiap 1 ml UC 1000 mengandung 7,142 (2006), kandungan vitamin C pada jeruk
mg vitamin C jika vitamin C terdistribusi nipis yaitu 27 mg/100 g bahan. Hasil
secara merata pada minuman kemasan analisis menunjukkan kadar yang lebih
tersebut. tinggi dibandingkan dengan literatur. Hal
Berdasarkan tabel 3, sampel ini dapat disebabkan jeruk nipis yang
vitacimin mengandung vitamin C dianalisis masih berwarna hijau muda,
sebanyak 580,8 mg/gram sampel. sedangkan jeruk nipis yang biasa
Vitacimin tablet mengandung 500 mg dijadikan sampel merupakan jeruk nipis
vitamin c/gram bahan. Hasil analisis matang berwarna kuning. Pada buah
menunjukan kadar vitamin C lebih tinggi yang masak, kandungan enzim ascorbic
dibandingkan dengan kadar sebenarnya. acid oxidase lebih tinggi dibandingkan
Selisih yang cukup besar tersebut dapat pada buah yang belum masak. Hal ini
diakibatkan kesalahan selama penentuan menyebabkan kandungan vitamin c pada
titik akhir titrasi. Selain itu, metode buah masak berkurang karena adanya
iodimetri menurut Sukmawati et al. oksidasi oleh enzim (Chempakam, 1983).
(2016) kurang efektif karena beberapa Kadar vitamin C tertinggi ada pada
senyawa memiliki sifat pereduksi yang sampel UC 1000, diikuti vitacimin, jeruk
sama seperti asam askorbat. nipis, dan buah tomat. Kadar vitamin C
Tomat yang dianalisis mengandung penting diketahui untuk disesuaikan
vitamin C sebesar 30,8 mg/100 g bahan. dengan Angka Kecukupan Gizi Vitamin
Menurut Daftar Analisis Bahan Makanan C bagi tubuh. Menurut Widya Karya
(1992), kadar vitamin C pada buah tomat Pangan dan Gizi, angka kecukupan gizi
masak yaitu 40 mg/100 g bahan. Namun, vitamin C bagi pria umur 13-60 yaitu 60
menurut penelitian Shetty et al.(2013) mg, Sisa vitamin C yang melebihi
kandungan vitamin C tomat berkisar kecukupan akan dikeluarkan tubuh tanpa
antara 20-40 mg/100 g bahan. Nilai perubahan. Namun, pada tingkat lebih
kandungan asam askrobat pada tomat tinggi (500 mg) vitamin C akan
merah sangat dipengaruhi oleh kultivar, dimetabolisme menjadi asam oksalat di
tingkat kematangan buah, lingkungan, di dalam ginjal dan diubah menjadi batu
ginjal (Almatsier, 2003).
Nama Asisten : Ira R Halim
Tanggal Pratikum : 22 Maret 2018
Tanggal Pengumpulan : 2 April 2018

Giusti dan Wrolstad. 2001.


Characterization and
Measurement of Anthocyanins by
UV-Visible Spectroscopy. Current
KESIMPULAN Protocols in Food Analytical
Berdasarkan hasil analisis, buah bit Chemistry, John Wiley & Sons,
merah tidak mengandung pigmen Inc.
antosianin sedangkan rata-rata
kandungan pigmen antosianin pada Houghton, P. J. dan A. Rahman. 1998.
ekstrak kulit buah manggis yaitu 239 Laboratory Handbook for
ppm. Kadar vitamin C yang diuji pada Fractination of Natural Extracts.
sampel UC 1000 yaitu 1232 mg/mL, Chapman and Hall, London.
vitacimin 580 mg/100 g, tomat 30.8
mg/100g dan jeruk nipis 48,4 mg/100 g Ngatin dan Hulupi. 2012. Ekstraksi Kulit
Buah Manggis Secara Refluk Dan
DAFTAR PUSTAKA Sokletasi Menggunakan Pelarut
Etanol. Seminar Nasional Sains
dan Teknologi 2014. ISSN : 2407
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu – 1846
Gizi. 2003. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Sudarmadji, dkk. 1989. Prosedur
Analisis Untuk Bahan Makanan
Arifin, Helmi, Vivi Delvita, dan dan Pertanian. Liberty,
Almahdy A.. 2007. Pengaruh Yogyakarta.
Pemberian Vitamin C terhadap
Fetus pada Mencit Diabetes, Jurnal Supiyanti, W., Wulansari, E. D., dan
Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. Kusmita, L. 2010.Uji Aktivitas
12, No. 1, ISSN : 1410 – 0177, Antioksidan dan Penentuan
Andalas Kandungan Antosianin Total Kulit
Buah Manggis
Chempakam. 1983. Distribution of (GarciniamangostanaL). Sekolah
ascorbic acid oxidase activity in Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan
the developing cashew apple. Pharmasi Semarang. Majalah Obat
J.Hort.Sci. 58:447-448 Tradisional,15(2),64–70.
Semarang
Endang K, dkk, (2009). Zat Warna
Tekstil dari Kulit Buah manggis, Suyitno, Handoko, dan W. Bagus. 1989.
Equilibrium, Vol 8.No.1 Petunjuk Laboratorium Rekayasa
Pangan. Proyek Pengembangan.
Estiasih, dkk. 2016 Kimia dan Fisik Pusat Fasilitas Bersama Antar
Pangan. Bumi Aksara, Jakarta. Universitas (Bank Dunia XVII).
PAU Pangan dan Gizi UGM,
Gallik, Stephen. 2011. Cell Biology Yogyakarta.
OLM. Exercise 1. Determination
of the Anthocyanin Concentration
in Table Wines and Fruit Juices
Using Visible Light
Spectrophotometry. UMW

Gandjar, Ibnu G. dan Abdul Rohman.


2007. Kimia Farmasi Analisis.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Nama Asisten : Ira R Halim
Tanggal Pratikum : 22 Maret 2018
Tanggal Pengumpulan : 2 April 2018

Anda mungkin juga menyukai